Anda di halaman 1dari 23

Pemeriksaan Fisik pada

Bayi baru lahir


Kelompok A2
Edo Fideatma P (102015139)
Kiki Rizki Paramita Lestari (102015178)
MSY. Iftitah Assaqdiah Utami Putri (102016069)
Yanfrin Taslim (102016111)
Lolita Lorentia (102016128)
Tabita Nathasaria (102016169)
Novia Dwi Anggraini (102016195)
Jessica Michelle Theo (102016239)
Andika Prasetyo Arifin (102016244)
Skenario 1
 Seorang bayi laki-laki cukup bulan dilahirkan secara spontan di
Puskesmas dari seorang ibu berusia 30 tahun G1P0A0 usia
kehamilan 38 minggu dengan dibantu oleh dokter umum.
Beberapa saat setelah dilahirkan , dokter memeriksa bayi
tersebut.
Anamnesis
 Identitas.
 Riwayat kehamilan:
1. Apakah nutrisi ibu saat mengandung cukup?
2. Apakah ada komplikasi ?
3. Apakah saat mengandung ibu melakukan ante-natal care secara
teratur?
4. Apakah saat mengandung ibu pernah mengkonsumsi obat-obatan
tertentu? Jika pernah, apa jenis obatnya dan berapa lama
mengkonsumsinya?
5. Apakah saat mengandung ibu pernah melakukan imunisasi atau vaksin?
Jika pernah, imunisasi dan vaksin jenis apa?
 Riwayat persalinan
1. spontan pervaginam atau tidak, bayi menangis atau tidak ?
 Riwayat penyakit dahulu dan Riwayat penyakit keluarga
1. mengetahui ada tidaknya penyakit yang diturunkan dari ibu ke bayinya.
Hasil Anamnesis
 Berdasarkan riwayat
Pemeriksaan Fisik
kehamilan : sang ibu tidak  Dari pemeriksaan fisik bayi
ada komplikasi, ANC teratur di pada saat lahir didapatkan
Puskesmas. bayi aktif, menangis kuat.
 Riwayat persalinannya bayi  Berat badan lahir: 3.200
lahir spontan pervaginam, gram, Panjang badan: 50
tidak ada komplikasi, bayi cm, Lingkar kepala: 35 cm
menangis kuat dan aktif,
warna kulit kemerahan, Heart
rate: 120x/menit, bayi bersin
saat hidung dibersihkan
 Dan tidak ada penyakit
dalam riwayat keluarga
Rumusan Masalah
 Bayi laki-laki, Berat badan lahir 3.200g, Panjang badan
lahir 50 cm, Lingkar kepala 35 cm
Mind Map Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Diagnosis
Rumusan Masalah

Faktor Prenatal dan


Postnatal

Tata Laksana
Diagnosis
 Bayi dilahirkan cukup bulan dengan berat badan lahir
sesuai masa kehamilan
Kriteria Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2

Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Baru Lahir


Appearance seluruhnya biru  Menentukan
warna kulit tubuh normal Skor
warnaApgar : pengkajian klinis pertama
kulit tubuh,
(warna kulit) atau pucat merah muda, pada
tetapineonatus yang dilakukan segera setelah lahir.
tangan,
kepala danSkor
ekstermitas dan kaki normal
yang didapatkan merah memberikan umpan
berfungsi
kebiruan (akrosianosis) muda, tidak ada sianosis
balik mengenai kebutuhan dan efektivitas resusitasi
Pulse tidak teraba <100 kali/menit >100 kali/menit bayi menangis kuat
(denyut dan aktif, warna kulit
jantung) kemerahan, Heart
rate: 120x/menit,
Grimace tidak ada respons meringis/menangis lemah meringis/bersin/batuk
bayi bersin saat
(respons terhadap ketika di stimulasi saat
hidung dibersihkan
refleks) stimulasi stimulasi saluran napas

Activity tidak ada sedikit gerakan bergerak aktif


(tonus otot)

Respiration tidak ada Lemah, tidak teratur menangis kuat,


(pernapasan) pernapasan baik dan
teratur
Pemeriksaan Fisik Secara Umum
Terhadap Bayi  Kulit
1. Kapiler yang tampak jelas akan menimbulkan area
berwarna merah muda disebut strorks beak marks
pada bagian leher, kelopak mata, dan dahi.
2. Milia /bintik putih halus dan akne
neontorum/bercak berwarna krem yang lebih
besar disebabkan oleh secret kelenjar yang
mengumpul dan akan menhilang dalam 2-4
minggu
3. Mongolian blue spot yaitu, merupakan suatu area
berwarna biru pada area bokong, punggung, dan
paha dan umumnya menghilang setahunpertama
kehidupan
 Kepala

1. Fontanelle anterior : biasa


terukur 4-6 cm tertutup kira-
kira 4-26 bulan
2. Fontanelle posterior:
dengan lebar 1-2
cm,tertutup lebih cepat
biasanya 2 bulan
 Mata
1. Gerakkan kepala bayi baru lahir ke satu sisi; perhatikan
gerakan mata ke sisi yang berlawanan. Hal ini disebut
sebagai dolls eye movements dan akan menghilang
pada masa kanak.
2. Neonatus cukup bulan umumnya dapat menatap
dengan baik.
 Hidung
1. Pemeriksaan patensi lubang hidung dengan menutup
salah satu lubang menggunakan jari secara
bergantian, untuk menunjukkan bahwa bayi dapat
bernapas dengan baik dengan menggunakan lubang
yang lain
 Mulut
1. dapat ditemukan Epstein’s pearls
 Telinga
 Leher
1. Sepertiga dari neonatus normal memiliki kelenjar getah bening
servikal, inguinal, atau aksilaris yang teraba
 Pemeriksaan Kardiovaskular
1. Frekuensi denyut jantung yang berkisar antara 80 dan160
denyut permenit dapat merupakan temuan normal pada
neonatus.
 Pemeriksaan Respirasi
1. Suara napas pada neonatus sehat memiliki kualits bronkial,
berbeda dengan individu yang lebih dewasa.
 Pemeriksaan Abdomen
1. Pada pemeriksaan abdomen tepi hepar seringkali dapat
teraba pada bayi sehat dan juga ginjal seringkali teraba
terutama pada pemeriksaan ballottement.
 Pemeriksaan Genitalia
 Pemeriksaan Neurologis
1. hal ini meliputi tonus otot, postur, gerakan dan reflek primitive.
Pengukuran Antropometri pada Anak
 Pemeriksaan fisik berupa pengukuran antropometri bertujuan untuk menilai status
gizi seorang anak.
 Data yang diperlukan untuk menentukan status gizi dalam antropometri tersebut
berupa berat badan, tinggi badan/panjang badan dan umur
 Pengukuran Berat Badan
1. Untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun
2. Letakkan timbangan pada meja datar, tidak mudah bergoyang.
3. Lihat jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0.
4. Bayi sebaiknya telanjang
5. Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan.
6. Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
 Pengukuran Tinggi Badan/Panjang Badan
1. Untuk bayi atau anak yang belum dapat berdiri
dapat menggunakan infantometer. Cara mengukur
dengan posisi berbaring yaitu :
2. Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang
3. Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar.
4. Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0.
5. Petugas 1 : ke2 tangan pegang kepala bayi agar
tetap menempel pada pembatas angka 0
(pembatas kepala).
6. Petugas 2 : tangan kiri menekan lutut bayi dengan
lengan kiri bawah agar lurus, sedangkan tangan
menjaga agar posisi kaki tetap lurus (tidak fleksi
ataupun ekstensi). Tangan kanan menekan batas
kaki ke telapak kaki.
7. Petugas 2 membaca angka di tepi di luar
pengukur.
 Pengukuran Lingkar Kepala (LK)
 Lingkar kepala dihubungkan dengan
ukuran otak dan tulang tengkorak.
Ukuran otak meningkat secara cepat
selama tahun pertama, tetapi besar
lingkar kepala tidak menggambarkan
keadaan kesehatan dan gizi
1. Langkah-langkah melakukan pengukuran
lingkar kepala yaitu :
2. Pita ukur diletakkan melingkar dari glabella
menuju protuberantia eksterna
3. Baca angka pada pertemuan dengan angka
0.
4. Hasil dicatat pada grafik lingkar kepala
menurut umur dan jenis kelamin.
5. Buat garis yang menghubungkan antara
ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang.
Berat badan → normal = 2500-3500 Di Skenario:
gram Z-score= -2SD<=Z-score<0SD
Berat badan 3200 gr
Panjang badan → normal = 44-53 cm Panjang badan = 50 cm
Lingkar kepala → normal = 33-35 cm Lingkar kepala = 35 cm
Panjang badan =
Z-SCORE= 0 50 cm
Berat badan = 3200 gr
Panjang badan= 50 cm
-1SD<Z-SCORE<0SD
Faktor-faktor Prenatal dan Postnatal yang
Mempengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
 Faktor-Faktor Prenatal
1. Gizi Ibu pada saat Hamil
2. Zat-zat kimia/ Radiasi
3. Infeksi (TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, herpes
simplex))
4. Psikologi ibu
 Faktor-Faktor Postnatal
1. Gizi
2. Lingkungan Pengasuhan
3. Sosial ekonomi
Tata Laksana
 IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
• Manfaat IMD bagi bayi adalah membantu stabilisasi pernapasan, mengendalikan
suhu tubuh bayi lebih baik dibandingkan dengan inkubator, menjaga kolonisasi
kuman yang aman untuk bayi dan mencegah infeksi nosokomial.
• Bagi bayi dari usia 0-6 bulan asi ekslusif merupakan suatu anjuran yang sangat baik
bagi nutrisi bayi
 Nutrisi pada Ibu Menyusui
• Protein diperlukan juga untuk sintesis hormon prolaktin
(untuk memproduksi ASI) dan hormon oksitosin (untuk
mengeluarkan ASI). Zat gizi mikro yang diperlukan selama
menyusui adalah zat besi, asam folat,vitamin A, B1 (tiamin),
B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), vitamin C, vitamin
D, iodium, zink dan selenium.
 Imunisasi
• Imunisasi merupakan proses induksi imunitas secara buatan
baik melalui vaksinasi atau pemberian antibody.
• imunisasi Hepatitis B pertama (HB 0) diberikan 1-2 jam
setelah pemberian Vitamin K1 secara intramuskular.
Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi
Hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu-
bayi.
Kesimpulan
 Berdasarkan pembahasan dalam skenario dapat disimpulkan
bahwa bayi tersebut lahir dengan cukup bulan yaitu dalam
rentang waktu antara 37-42 minggu dan berat badan
lahirnya sesuai dengan masa kehamilan. Selain itu, dengan
pemeriksaan fisik setelah lahir dapat membantu mengetahui
kelainan sejak dini dan yang penting juga demi pemenuhan
kebutuhan dasar bayi maka inisiasi menyusui dini segera
setelah bayi lahir dari 0-6 bulan sangat dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai