Anda di halaman 1dari 24

Relasi Antara Sistem Kemih dengan

diuresis air
Ika salamah
102014151
Skenario 5
Seorang laki-laki berusia 35 tahun meminta izin ke toilet
sewaktu rapat. Sebelumnya, saat rapat belum dimulai ia telah
minum 3 gelas air putih.
Istilah Yang Tidak Diketahui
 Tidak ada
Rumusan Masalah
 Seorang laki-laki berusia 35 tahun meminta izin ke toilet
setelah minum 3 gelas air putih.
Mind Map

Makroskopis
Sistem Urinaria

Mikroskopis
Sifat-Sifat dan Komposisi Urin
RM
Normal

Mekanisme
Sistem Kemih
Hipotesis
 Seorang laki-laki 35 tahun mengalami diuresis air.
MAKROKOPIS TRAKTUS URINARIUS

Ginjal
 Pembungkus Ginjal :
 Capsula fibrosa: hanya
menyelubungi ginjal
 Capsula adipose:
mengandung banyak
lemak & membungkus
ginjal.
 Fascia renalis di luar
capsula fibrosa.
GINJAL
 Cortex Renis
Terdiri dari :
- Glomerolus
-Pembuluh darah
 Medulla Renis
Beberapa calyx minor ( 2 – 4 )
membentuk calyx major dan
beberapa calyx major menjadi pelvis
renis, kemudian menjadi ureter
ruangan tempat calyx adalah hilus
renalis.
VASKULARISASI GINJAL
A.Renalis masuk ke dalam ginjal melalui hillus
renalis dan bercabang :

 A. Segmentalis - > satu segmen ginjal.


 A. Segmentalis memberi cabang
A.Interlobaris dan memberi cabang A.
Arcuata
 A. Interlobaris pada perbatasan cortex &
medula bercabang menjadi A. Arcuata,
mengelilingi cortex & medulla, sehingga
disebut A. Arciformis.
 A. Arcuata mempercabangkan : A.
Interlobularis berjalan sp. Tepi ginjal
(cortex)
PEMBULUH BALIK GINJAL

Pembuluh balik ginjal mengikuti nadinya mulai dari permukaan ginjal sebagai kapiler
berkumpul dalam V. interlobularis = Vv stellatae ( Verheyeni ). Dari V. Interlobulari akan
berlanjut menuju ke V. Arcuata dan akan berlanjut ke V. interlobaris setelah itu menuju ke
bagian hilus dari ginjal yaituV. renalis dan akan kembali ke V. cava inferior.
URETER

Ureter adalah lanjutan dari pelvis Tiga tempat penyempitan


renis menuju distal dan bermuara ureter
pada vesica urinaria 1. uretero pelvicjunction
 Panjangnya10 -12 inchi (25-30 2. tempat penyilangan
cm), dan diameternya sekitar 1 ureter dg vasa iliaca =
mm sampai 1 cm. flexura marginalis
Dua bagian 3. muara ureter menuju
- Pars abdominalis vesica urinaria
- Pars pelvina
VESIKA URINARIA

• Letaknya di panggul pada bagian posterio superior dari simfisis pubis.


• Bagian kandung kemih terdiri dari fundus (berhubungan dengan rectal ampula pada
laki-laki, serta uterus bagian atas dari kanalis vagina pada wanita), korpus, dan
korteks.
Perdarahan Vesica Urinaria
PerdarahanVesica Urinaria:
 Arteriae vesicales superior
 Arteriae vesicales inferior
 Arteriae vesiculodeferentialis

Aliran pembuluh darah balik dari vesica urinaria bermuara ke


plexus venosus vesicales yang berhubungan dengan plexus
venosus prostaticus, dan kemudian darah dialirkan ke v. Iliaca
interna. Sedangkan aliran getah bening bermuara ke nnll. Iliaca
interna dan nnll. Iliaca externa.
Inervasi Vesica Urinaria
Vesica urinaria dipersarafi oleh cabang-cabang plexus
hypogastricus inferior yang berisi serabut-serabut berikut:
 Serabut-serabut post ganglioner simpatis
 Serabut-serabut preganglioner parasimpatis
 Serabut-serabut sensoris visceral afferent
Mikroskopis Ginjal
Mikroskopis Ginjal dan Ureter
Mikroskopis Vesica Urinaria
Mikroskopis Urethra
Sistem kemih
Zat-zat yang
Proses Tempat Hasil
diproses

Disaring; sel-sel
Filtrasi Glomerulus Urin primer darah, keping darah,
potein plasma

Diserap kembali:
Pembuluh
Urin sekunder glukosa, asam amino,
proksimal
ion-ion organik, air

Lengkung Diserap kembali: ion


Urin sekunder
Reabsorpsi Henle natrium, air
Pembuluh Diserap kembali: ion
Urin sekunder
distal natrium, air
Pembuluh Diserap kembali: ion
Urin sekunder
pengumpul natrium, urea, air

Ditambahkan: ion-ion
Pembuluh
Urin sekunder H+, urea, ion-ion K+,
proksimal
kreatinin
Sekresi
Pembuluh Ditambahkan: ion-ion
Urin sekunder
distal H+, NH3
Sifat-Sifat dan Komposisi Urin Normal

Sifat-Sifat Urin Normal


 Jumlah eksresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari masuknya (intake)
cairan serta faktor lainnya.
 Warna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
 Warna kuning tergantung dari kepekatan, diet obat – obatan dan sebagainya.
 Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak.
 Berat jenis 1.015 – 1.020.
 Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Sifat-Sifat dan Komposisi Urin Normal
Komposisi Urin
 Air kemih terdiri dari kira – kira 95 % air.
 Zat – zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam
urea, amoniak dan kreatinin.
 Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan
sulfat.
 Pigmen (bilirubin, urobilin).
 Toksin
 Hormon
Faktor Penyebab Sering Buang Air Kecil
 Infeksi Saluran Kemih (ISK)
 Diabetes
 Prostatitis Akut
 Menstruasi
 Kehamilan
 Sistitis Interstisial
 Kafein
 Obat-obatan
 Stroke atau Penyakit Kronis Lainnya
 Kandung KemihTerlalu Aktif
Vesica Urinaria Pria > Wanita
Kesimpulan
 Sistem urinaria merupakan salah satu sistem dalam tubuh
manusia yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan
homeostasis tubuh. Sistem ini merupakan salah satu system
yang kerja utamanya ialah sebagai tempat pembuangan zat-
zat sisa metabolisme tubuh, yang tidak terpakai. Yang kalau
tidak segera dibuang akan menjadi racun bagi tubuh manusia
itu sendiri dan akan mengganggu homeostasis tubuh. Sistem
ini melibatkan beberapa organ-organ tubuh dan juga memiliki
mekanisme tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai