Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Gangguan Mood
Merupakan istilah yang
dikenal sebagai gangguan
afektif yang mengacu
pada keadaan emosi yang
menetap, bukan hanya
ekspresi eksternal (afektif)
pada keadaan emosional
sementara.
b. Gangguan bipolar II
Gambaran utama ditandai oleh terjadinya satu atau lebih episode depresi
mayor yang disertai oleh paling sedikit satu episode hipomanik
c. Gangguan siklotimik
Ditandai paling sedikit dua tahun dari sejumlah periode waktu gejala
hipomanik yang tidak memenuhi kriteria episode manik dan sejumlah
periode gejala depresif yang tidak memenuhi kriteria depresif mayor
DEPRESI
&
MANIK
Genetik Psikologi
FAKTOR BIOLOGIS
Biochemical Neurophysiologic
Genetic factors
factors factors
Psychodynamic Environmental
factors factors
Manifestasi Klinis
• Ditandai dengan:
• 1. Kepercayaan diri
• 2. kebutuhan tidur
• 3. Banyak bicara
• 4. Loncat gagasan
• 5. Distraktibilitas
• 6. Aktivitas bertujuan/agitasi psikomotor
• 7. Impulsivitas
EPISODE DEPRESIF
Episode Depresi Mayor
• Ditandai dengan perasaan sedih atau anhedonia
• Paling sedikit dua minggu
• Konsentrasi buruk
• Kurangnya tenaga
• Rendahnya harga diri
• Rasa bersalah
• Ide – ide bunuh diri
• Gangguan tidur
• Perubahan BB
• Gangguan psikomotor
• Menurut teori psikodinamika klasik mengenai
depresi yang dikemukakan Freud dan para
pengikutnya meyakini kemarahan orang yang
ditinggalkan kepada orang yang meninggalkan
nya terus - menerus dipendam, berkembang
menjadi proses menyalahkan diri sendiri,
menyiksa diri sendiri, dan depresi yang
berkelanjutan.
• Gangguan bipolar mewakili dominansi yang
berubah-ubah dari kepribadian individu
antara ego dan superego.
• Dalam fase depresi, superego adalah
dominan, memproduksi kesadaran yang
berlebihan atas kesalahan-kesalahan dan
membanjiri individu dengan perasaan
bersalah dan ketidakberhargaan (Nevid
dkk,2005).
• Model psikodinamika terbaru lebih terfokus
pada isu-isu yang berhubungan dengan
perasaan individual akan self-worth atau self-
esteem.
• Suatu model, yang disebut model self-
focusing, mempertimbangkan bagaimana
mengalokasikan proses atensi mereka setelah
suatu kehilangan (kematian orang yang
dicintai, kegagalan personal, dll).
Stressor
(biopsikososial)
Gangguan mood
(berlangsung lama dan
cenderung kambuh)
Depresi
Faktor faktor
• Daya tahan terhadap stressor
• Berat ringannya stressor
• Jenis stressor
• Persepsi terhadap stressor
• Pada pasien dengan depresi berat, walaupun
gejala telah ada, umumnya belum
menunjukkan suatu pramorbid gangguan
kepribadian
• Episode depresi tidak ditangani berlangsung 6-
13 bulan, dengan penanganan berlangsung 3
bulan.
• Prosedur baku dilaksanakan setidaknya
• 6 bulan untuk mencegah kekambuhan
• Penghentian anti depressan sebelum 3 bulan
dapat menimbulkan kekambuhan
Fakta Atrofi sel saraf di hippocampus
(Sheline et al, 2002, dari Eur Psychiatry 2002:17 Suppl 3:300-305)
SIMPATHETIC
OVERACTIVITY
HYPOPHYSIS
(↑ produksi ↓Growth ↓ Lactogenic ↓ Gonadotropic
Corticotropic Hormone Hormone Hormone
SITOKIN Hormone)
Kelenjar
INFLAMASI
Pertumbuhan Mamaria –
terhambat laktasi
berhenti
ADRENAL
Ovarium – Testis –
GANGGUAN siklus perkembang
CONTROL UMPAN menstruasi an organ
CORTEX MEDULA tidak teratur sex aksesoris
BALIK KE OTAK
(↑ cortisol) (↑ Noorepinefrin) terhambat
↑ GLUKONEOGENESIS
IMUNITAS METABOLISME ↑ LIPOLISIS LEMAK
MENURUN ELEKTROLIT ↑ PROTEOLISIS OTOT
(Mudah terkena (retensi Natrium)
infeksi)
Faktor biologis
Gangguan bipolar
Faktor genetik
Faktor lingkungan
Dopamin
Menurun
Down Gejala
regulation Depresi
DEPRESI
NORMAL
Gejala
Up regulation
Manik
Dopamin
Meningkat
Manifestasi Klinis Gangguan
Bipolar
Episode Depresif
Episode Manik
Episode Depresif (PPDGJ-III)
Gejala Utama
• Afek depresif
• Kehilangan minat dan kegembiraan
• Berkurangnya energi yg menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas
Episode Depresif
Gejala Lainnya
Meningkatnya aktivitas
(sosial,pekerjaan,seksual, sekolah)
Depresi Berat
Skizofrenia
DD Bipolar
Disorder
Hiper dan
Intoksikasi Obat
hipotiroid
Skizofrenia
• Agak sulit membedakan episode manik
dengan skizofrenia, sehingga dapat menjadi
salah satu diagnosis banding. Gembira
berlebihan, elasi, dan pengaruh mood lebih
banyak ditemukan pada episode manik
dibandingkan pada skizofrenia
Depresi Berat
• Gangguan bipolar tipe I sering dapat bertumpang
tindih dengan depresi berat, perlu dibedakan
antara depresi berat yang berdiri sendiri atau
depresi yang merupakan bagian dari gangguan
bipolar.
• Sehingga teknik wawancara yang baik diperlukan
untuk menggali apakah pasien memiliki episode
manik atau hipomanik sebelumnya dan apakah
pasien menunjukan gejala-gejala yang sesuai
dengan episode manik, sehingga dapat dibedakan
antara depresi yang berdiri sendiri dangan
depresi yang menjadi bagian dari gangguan afek
bipolar.
Intoksikasi Obat
• Penyalahgunaan obat seperti amfetamin
dapat memicu keadaan manik. Selain itu,
penyalahgunaan obat seperti benzodiazepine
dapat memicu keadaan depresif.
Hiper dan Hipotiroid
• Pada hipertiroid pasien akan merasa mudah
tersinggung, dan dapat terjadi hiperaktivitas
yang harus dibedakan dengan episode manik
pada gangguan bipolar. Sedangkan pada
hipotiroid pasien dapat mengalami penurunan
aktivitas, pasien menjadi lemas dan tidak
bersemangat.
Skizoafektif
• Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat
apabila gejala-gejala definitif adanya
skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama
menonjol pada saat yang bersamaan
(simultaneously), atau dalam beberapa hari
yang satu sesudah yang lain, dalam satu
episode penyakit yang sama, dan bilamana,
sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit
tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia
maupun episode manik atau depresif.
Tatalaksana Gangguan Bipolar
Tujuan Terapi
• Mengurangi gejala bipolar
• Mencegah episode berikutnya
• Meningkatkan kepatuhan pasien pada
pengobatan
• Menghindari stressor yang dapat memicu
kejadian episode
• Mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan
menjadi normal
Tatalaksana Gangguan
Bipolar
Psikoterapi Farmakoterapi
Psikoterapi
• Terapi perilaku Kognitif (Cognitive Behavior
Therapy)
• Psycoeducation
• Terapi keluarga (Family Therapy)
• Terapi kelompok (Group Therapy)
• ECT (Electroconvulsive therapy)
ECT
Farmakoterapi
Lini I :
• Lithium
Dosis tunggal 800mg malam hari
• Valproat
- Dosis awal : 20 mg/kg sehari, mencapai
kosentrasi teraupetik dalam darah 50-15μg/ml
- rawat jalan : 500-1000 mg sehari tergantung
berat badan
• Carbamazepine
Dosis 200-600mg dalam rentang hari, dosis
dapat ditingkatkan tiap lima hari
• Lini II : clonazepam, verapamil, clonidine,
clozapine
Agitasi Akut pada Gangguan Bipolar
Lini I Injeksi IM aripriparazol dosisnya 9,75
mg/injeksi. Dosis maksimum
30mg/hari (3x injeksi dalam 2 jam).
Berespons selama 45-60 menit.
Injeksi IM olanzapin dosisnya 10
mg/injeksi. Dosis maksimum 30
mg/hari (interval 2 jam). Berespon
selama 15-30 menit.
Injeksi lorazepam 2mg/injeksi. Dosis
maksimum 4mg/hari.
Lini II Injeksi IM haloperidol yaitu 5mg/kali
injeksi (diulang setelah 30 menit).
Dosis maksimum 15mg/hari.
Injeksi IM diazepam yaitu 10mg/kali
injeksi ( bersamaan dengan injeksi IM
haloperidol).
Obat injeksi agitasi akut bipolar
mania pada GB
Lini 1
Aripiprazol Injeksi: IM
Untuk: gitasi pada pasien episode mania
atau campuran akut
Dosis : max 30mg/hari
(9,75mg/injeksi)3x/hari dengan interval
2 jam. Berespon dalam 45-60 menit
Olanzapin Injeksi: IM
Untuk: gitasi pada pasien episode mania
atau campuran akut
Dosis: max 30mg/hari(10mg/injeksi).
Ulangi setiap 2 jam. Berespon dalam 15-
30 menit