Komunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
TERAPEUTIK
Empati : mengerti
sepenuhnya kondisi pasien
tetapi tidak larut dalam
keadaan tersebut
Rasa Percaya
Validasi (penegasan)
Perhatian
Tujuan Komunikasi Terapeutik
Mengalihkan pembicaraan
Menuduh
Komunikasi Terapeutik
Pada Anak
1. Egosentri : kom
1. Memberitahu apa yg
berpusat pada
terjadi pd anak
dirinya sendiri
2. Beri kesempatan
2. Keingintahunan
anak untuk
tinggi
menyentuh alat
3. Inisiatifnya tinggi
pemeriksaan
4. Kemampuan
3. Nada suara lambat,
berbahasa mulai
pelan,
meningkat
4. Hindarkan sikap
5. Mudah merasa
mendesak
kecewa dan rasa
5. Memberikan
bersalah
mainnan
Usia Sekolah
melalui orang lain atau pihak ketiga : tidak lgsg bertanya pada anak
Berikan waktu untuk anak agar bercerita agar anak bertambah
dekat dengan perawat
Libatkan orang tua jika anak malu – malu
Hindari pendekatan yg mendadak, terlalu cepat, kontak mata yang
terlalu lama.
Ajak anak untuk bercerita
Meminta anak untuk menyebutkan keinginannya
Mengetahui keluhan anak
Berikan kesempatan pada anak untuk berbicara tanpa keberadaan
orang tua
Berbicara dengan tenang, tidak terburu – buru dan percaya diri.
Fasilitasi anak untuk menyampaikan respon dan minta anak untuk
mengekspresikan perasaannya
Biblio terapi : gunakan majalah /buku untuk mengekspresikan
perasaannya, isi dari buku tersebut
Komunikasi dengan orang
tua Anak
Anjurkan orang tua untuk berbicara
Arahkan ke fokus pembicaraan
Mendengarkan
Diam
Empati
Meyakinkan kembali
Memberikan kemungkinan apa yang terjadi
Menghindari hambatan dalam berkomunikasi
Komunikasi pada
lansia
Membutuhkan perhatian khusus
Perhatikan perubahan fisik, psikologi, emosi, dan sosial
Bina trust : memperkenalkan diri, tujuan, dan lamanya
berinteraksi
Menggunakan pertanyaan terbuka
Dorong pasien untuk berbicara
Ciptakan lingkungan yg nyaman
Perhatikan kondisi fisik klien selama wawancara
Prinsip komunikasi dgn lansia