Anda di halaman 1dari 18

UNIVERSITAS WARMADEWA

FAKULTAS EKONOMI
2016
NAMA ANGGOTA :
 Monika Pratiwi (1532122192)
 Santi Astarini (1532122200)
 I Gede Baskara Putra (1532122202)
 Agus Dedy Irawan (1532122228)
 Ayuning Putri Rahayu (1532122242)
 Rajus Eka Saputra (1532122246)
 Jumlah dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap tidak
sama jumlahnya selama periode investasi atau selama
umur penggunaan aktiva tetap tersebut. Jumlah dana yang
terikat dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur
berkurang sesuai dengan metode depresiasi yang
digunakan. Apabila digunakan “straight line method” atau
dengan persentase tetap dari harga beli, perjalanan dari
dana yang tertanam dalam aktiva tetap secara individual
dapat digambarkan sebagai berikut :
Perputaran dana yang tertanam dalam
aktiva tetap secara individual

Dana yang Tertanam

Rp. 10.000,00
dalam

0 2 4 4 8 10

Tahun Penggunaan
Grafik tersebut menggambarkan perjalanan
atau perputaran dana yang diinvestasikan dalam
aktiva tetap dengan harga pembelian Rp.
100.000,00 dengan umur penggunaan selama
10 tahun tanpa nilai residu (salvage value).
Dana yang tertanam dalam Dana yang tertanam dalam
Jumlah depresiasi setiap
mesin-mesin pada mesin-mesin pada akhir
tahunnya
permulaan tahun tahun

1 ARp. 5.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.4.000,00


2 ARp. 4.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.3.000,00
BRp. 5.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.4.000,00
Rp. 9.000,00- Rp. 2.000,00 Rp.7.000,00

3 ARp. 3.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.2.000,00


BRp. 4.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.3.000,00
CRp. 5.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.4.000,00
Rp. 12.000,00- Rp. 3.000,00 Rp.9.000,00
4 ARp. 2.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.1.000,00
BRp. 3.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.2.000,00
CRp. 4.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.3.000,00
DRp. 5.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.4.000,00
Rp. 14.000,00- Rp. 4.000,00 Rp.10.000,00

5 ARp. 4.000,00- Rp. 1.000,00 Rp. 0,00


BRp. 2.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.1.000,00
CRp. 3.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.2.000,00
DRp. 4.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.3.000,00
ERp. 5.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.4.000,00
Rp. 15.000,00- Rp. 5.000,00 Rp.10.000,00
6 ARp. 4.000,00- Rp. 1.000,00 Rp. 0,00
BRp. 2.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.1.000,00
CRp. 3.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.2.000,00
DRp. 4.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.3.000,00
ERp. 5.000,00- Rp. 1.000,00 Rp.4.000,00
Rp. 15.000,00- Rp. 5.000,00 Rp.10.000,00
Ada berbagai cara dalam menggolong-golongkan
usul-usul investasi. Salah satu penggolongan
usul-usul investasi didasarkan menurut kategori
di bawah ini :
 Investasi penggantian
 Investasi penambahan kapasitas
 Investasi penambahan jenis produk baru
 Investasi lain-lain.
 Pada umumnya jumlah usul-usul investasi yang
diajukan di dalam perusahaan lebih banyak daripada
besarnya dana yang tersedia untuk dapat
membelanjainya. Berhubung dengan itu maka perlu
diadakan penilaian terhadap usul-usul investasi yang
diajukan, untuk kemudian diadakan “ranking” atas
dasar suatu kriteria tertentu. Pada akhirnya berdasarkan
ukuran yang ditetapkan oleh perusahaan dapatlah
dipilih usul-usul proyek mana yang dapat diterima,
mana yang ditolak, dan mana ditunda pelaksanaannya.
 Mengapa ada berbagai cara penilaian usul investasi
didasarkan pada aliran kas (cash flow) dan bukan pada
keuntungan yang dilaporkan dalam buku ? jawabannya
di sini adalah sangat sederhana, yaitu bahwa untuk
dapat menghasilkan keuntungan tambahan. Kita harus
mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Kita
mengetahui bahwa keuntungan yang dilaporkan dalam
buku sebelum pasti dalam bentuk kas, sehingga dengan
demikian jumlah kas yang ada dalam perusahaan belum
tentu sama dengan jumlah keuntungan yang dilaporkan
dalam buku.
 Setiap usul pengeluaran modal (capital expenditure) selalu
mengandung dua macam aliran kas (cash flow) yaitu :
 Aliran kas keluar neto (net outflow of cash), yaitu yang
diperlukan untuk investasi baru dan
 Aliran kas masuk neto tahunan (net annual inflow of cash),
yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut, yang ini
sering pula disebut “net cash proceeds” atau cukup dengan
istilah “proceeds”.
Ada berbagai metode penilaian proyek investasi atau
metode untuk menyusun “rangking” usul-usul
investasi. Dalam buku ini hanya dibicarakan 4 metode
penilaian usul-usul investasi, yaitu metode-metode :
 Payback period
 Net present value
 Internal rate of return (yield method)
 Accounting rate of return
 Tiga metode yang pertama berdasarkan dari pada aliran
kas (cash flows) atau “periods”, sedangkan metode
yang terakhir menggunakan keuntungan neto sesudah
pajak yang dilaporkan dalam buku (reported accounting
income) sebagai dasar perhitungannya.
 “Payback Period” (Periode payback) adalah suatu
periode yang diperlukan untuk dapat menutupi kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan “periods”
atau aliran kas neto (net cash flows).
Dengan adanya kelemahan-kelemahan dari metode payback
period, maka dicarilah metode-metode lain yang
memperhatikan baik proceeds sesudah tercapainya payback
period maupun “time value of money”. Salah satu metode
tersebut ialah apa yang disebut metode “net present value”
atau sering hanya disebut metode “present value”.
Dengan “rate of return” yang kita inginkan sebesar 10%, usul
investasi tersebut dapat menghasilkan PV dari proceeds
yang lebih besar dari PV dari pengeluaran modalnya
sehingga NPV-nya positif, maka usul investasi tersebut
dapat diterima.
 Metode penilaian usul-usul investasi lain yang
menggunakan “discounted cash flows” ialah apa yang
disebut metode “internal of return”. Pengertian
“internal rate of return” itu sendiri dapat didefinisikan
sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah
nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan
diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah
nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital
outlays). Pada dasarnya “internal rat of return” harus
dicari dengan cara “triad and error” dengan serba coba-
coba.
 Kebaikan dari metode ini ialah pada kesederhanaannya
dan mudah dimengerti. Metode ini dalam
perhitungannya menggunakan data accounting yang
sudah tersedia, sehingga tidak memerlukan perhitungan
tambahan. Sesudah accounting rate of return ini
dihitung, tahap berikutnya ialah mencocokkannya
dengan “minimum accounting rate of return” yang
dianggap wajar oleh perusahaan.
Apabila accounting rate of return ini lebih besar dari pada
“minimum accounting rate of return” maka usul investasi
tersebut dapat diterima. Sebaliknya kalau lebih kecil,
seharusnya usul investasi tersebut ditolak.
Sebagai kelemahan dari metode ini dapat disebutkan
sebagai berikut :
 Tidak memperhatikan “time value of money”
 menitikberatkan pada masalah accounting dan
kurang memperhatikan data cash flows dari investasi
yang bersangkutan.
 Merupakan pendekatan jangka pendek dengan
menggunakan angka rata-rata yang menyesatkan.
 Kurang memperhatikan panjangnya jangka waktu
investasi.
“OM SHANTI SHANTI SHANTI OM”

Anda mungkin juga menyukai