Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN IBU HAMIL ANEMIA DENGAN KEJADIAN

PERDARAHAN POST PARTUM DI


PUSKESMAS PABUARAN
KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2015

DISUSUN OLEH :
YENI SETIANINGSIH
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
 HASIL PENELITIAN
 ANALISA UNIVARIAT
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kejadian Ibu Hamil Anemia di Puskesmas
Pabuaran Tahun 2015

Anemia Jumlah Prosentase (%)

Ringan 62 86.1

Berat 10 13.9

Total 72 100
 Dari tabel 5.1, didapatkan bahwa kejadian ibu
hamil dengan anemia ringan sebanyak 62 ibu hamil
atau sebesar 86.1%. Dan ibu hamil dengan anemia
berat sebanyak 10 ibu hamil atau sebesar 13.9%.
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Kejadian Perdarahan Post Partum di
Puskesmas Pabuaran Tahun 2015

Perdarahan PP Jumlah Prosentase (%)

Ya 28 38.9

Tidak 44 61.1

Total 72 100
Dari tabel 5.2, didapatkan bahwa kejadian
perdarahan post partum sebanyak 28 ibu bersalin atau
sebesar 38.9%, dan kejadian tidak perdarahan post
partum sebesar 44 ibu bersalin atau sebesar 61.1%.
Tabel 5.3
Hubungan Ibu Hamil Anemia dengan Kejadian Perdarahan Post
Partum di Puskesmas Pabuaran Tahun 2015

Ibu Hamil Anemia Perdarahan PP Total QR 95% P Value


Ya Tidak
N N
Ringan N 18 44 62
% 29 71 100
Berat N 10 0 10 0,714
0,003
% 100 0 100 (0,69;0,88)

Jumlah N 28 44 72
% 38.9 61.1 100
 Dari tabel 5.3 diatas diketahui bahwa dari 62 ibu
hamil dengan anemia ringan 18 ibu mengalami
perdarahan post partum atau sebesar 29% dan 44 ibu
tidak mengalami perdarahan post partum atau sebesar
71%. Sedangkan dari 10 orang ibu hamil dengan
anemia berat, semuanya atau sebesar 100%
mengalami perdarahan post partum.
 Secara statistik hubungan antara ibu hamil dengan
anemia dengan perdarahan post partum menunjukkan
hubungan yang bermakna yaitu p value 0,003 yang
berarti perbedaan tersebut signifikan ( p < 0,05 ).
Pembahasan
 Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 62 ibu hamil
dengan anemia ringan 18 ibu mengalami perdarahan
post partum atau sebesar 29% dan 44 ibu tidak
mengalami perdarahan post partum atau sebesar
71%. Sedangkan dari 10 orang ibu hamil dengan
anemia berat, semuanya atau sebesar 100%
mengalami perdarahan post partum. Secara statistik
hubungan antara ibu hamil dengan anemia dengan
perdarahan post partum menunjukkan hubungan yang
bermakna yaitu p value 0,003 yang berarti perbedaan
tersebut signifikan ( p < 0,05 ).
 Anemia pada masa kehamilan paling sering
disebabkan karena kekurangan zat besi dan folic. Hal
ini dapat terjadi karena pada masa kehamilan terjadi
proses peningkatan volume darah dan eritrosit.
Sehingga eritropoiesis meningkat di sumsum tulang.
Untuk proses pematangannya eritrosit memerlukan zat
besi dan vitamin B12. (Wasnidar, 2007). Pengaruh
anemia terhadap kehamilan dan janin salah satunya
adalah ibu melahirkan bayi dengan berat badan
rendah ( <2500 gr ). Hal ini disebabkan karena
asupan gizi ibu yang kurang sehingga nutrisi yang
dialirkan dari plasenta ke janin akan menjadi kurang
dan tidak baik sehingga pertumbuhan janin dalam
uterus atau rahim menjadi tidak baik dan tidak sesuai
dengan usia kehamilannya.
 Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dari ibu hamil
dengan anemia beratlah yang 100% menyebabkan terjadinya
perdarahan post partum. Hal ini dikarenakan sifat dari sel
darah merah lebih encer sehingga menyebabkan gangguan
pada saat uterus berkontraksi. Dari penelitian ini juga diketahui
bahwa ibu hamil dengan anemia terjadi pada kisaran usia
reproduktif yang tidak sehat yaitu kurang dari 20 tahun dan
lebih dari 35 tahun yaitu sebesar 60%. Usia ibu mempengaruhi
terhadap kejadian anemia dalam kehamilan. Usia muda
menyebabkan ibu belum berpengalaman dan mengetahui
tentang perubahana yang terjadi pada wanita hamil dan dari
fisik ibu juga dimana organ reproduksi ibu belum siap
menghadapi kehamilan, sehingga dapat mempengaruhi
terhadap terjadinya anemia dalam kehamilan. Sedangkan dari
faktor usia ibu lebih dari 35 tahun, peningkatan umur ibu
merupakan faktor risiko terjadinya anemia, karena sklerosis
pembuluh darah arteri kecil dan arteriol miometrium pada umur
tua tidak merata, sehingga plasenta tumbuh lebih lebar dengan
luas permukaan yang lebih besar untuk mendapatkan aliran
darah yang adekuat sehingga anemia dapat terjadi.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut
diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Angka kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas
Pabuaran Kabupaten Cirebon tahun 2015 adalah
kejadian ibu hamil dengan anemia ringan sebanyak
62 ibu hamil atau sebesar 86.1%. Dan ibu hamil
dengan anemia berat sebanyak 10 ibu hamil atau
sebesar 13.9%.
 Angka kejadian perdarahan post partum di Puskesmas
Pabuaran Kabupaten Cirebon tahun 2015 adalah
kejadian perdarahan post partum sebanyak 28 ibu
bersalin atau sebesar 38.9%, dan kejadian tidak
perdarahan post partum sebesar 44 ibu bersalin atau
sebesar 61.1%.
 Hubungan antara ibu hamil dengan anemia dengan
perdarahan post partum di Puskesmas Pabuaran
Kabupaten Cirebon Tahun 2015 menunjukkan hubungan
yang bermakna yaitu p value 0,003 yang berarti
perbedaan tersebut signifikan ( p < 0,05 ).
SARAN
 Bagi Peugas Kesehatan
 Bagi Institusi Pendidikan
 Bagi Ibu Hamil dan Bersalin

Anda mungkin juga menyukai