Anda di halaman 1dari 28

PEMERIKSAAN

EKUITAS
 Syarifah Umaya Kartini 1301035302
 Harun Al Rasyid 1401035173
 Andi Amalia Anggraini 1501035028
 Emelia Dali Souisa 1501035047
 Yulia Shavani Rahmawati 1501035052
 Jusmawati 1501035071
 Umi Arifah 1501035074
 Winda Oktafiani 1501035107

Pemeriksaan Ekuitas
DEFINISI EKUITAS

 Menurut PSAK (2002, pasal 49)


Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban.
 Menurut SAK ETAP (IAI, 2009, 103)
Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam entitas harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya
secara jelas dan disajikan sesuai peraturan perundang-undangan dan
akta pendirian yang berlaku.
 Menurut Fraser dan Ormiston,
Ekuitas adalah sisa aktiva dikurangi dengan kewajiban (pasiva).

Pemeriksaan Ekuitas
SIFAT DAN CONTOH EKUITAS

 Perseroan Terbatas
Ekuitas dari perusahaan terbuka terdiri dari Modal yang disetor oleh pemegang saham dan sisa laba
yang ditahan atau Retained Earnings.

 Perusahaan Perseorangan
Dalam suatu perusahaan perorangan, ekuitas terdiri dari ekuitas pemilik tunggal; laba yang diperoleh
dari suatu periode; dan tambahan setoran ekuitas yang menambah saldo ekuitas, kerugian yang diderita
dalam suatu periode dan pengambilan prive akan mengurangi saldo ekuitas.

 Firma
Terdiri atas ekuitas lebih dari satu partner.

 Koperasi
Ekuitas utama dalam koperasi adalah simpanan pokok anggota yang tidak dapat dipindahtangankan dan
dapat diambil kembali pada saat seorang anggota mengundurkan diri.

Pemeriksaan Ekuitas
MACAM-MACAM EKUITAS
 Modal disetor
adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pemegangn saham yang umumnya dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu:- modal saham dan agio/disagio saham

 Laba ditahan
Merupakan kumpulan dari laba tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen

 Modal penilaian kembali


Apabila dilakukan penilaian kembali terhadap aktiva-aktiva perusahaan, maka selisih nilai buku lama dengan nilai
buku yang baru dicatat sebagai modal penilaian kembali.
 Modal sumbangan
Modal sumbangan adalah modal yang timbul akibat sebuah perusahaan memperoleh aktiva yang berasal dari
sumbangan.
 Modal Lain-lain
Modal ini contohnya seperti modal pada cadangan Laba ditahan seperti cadangan untuk ekspansi, cdangan
penurunan harga persediaan, cadangan pelunasan obligasi, dan sebagainya.

Pemeriksaan Ekuitas
EKUITAS PADA PERSEROAN TERBATAS (PT)

Modal perseroan Terbatas terdiri atas saham. Modal saham meliputi Saham
Preferen, Saham biasa, dan Tambahan Modal disetor. Pos modal lainnya seperti
modal yang berasal dari sumbangan dapat disajikan sebagai bagian dari
tambahan Modal disetor.
Unsur penambah modal disetor PT terdiri atas
 agio saham,
 tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang lebih
rendah daripada jumlah yang diterima pada saat pengeluaran,
 tambahan modal dari penjualan saham yang diperoleh kembali dengan harga
di atas jumlah yang dibayarkan pada saat perolehannya,
 tambahan modal dari perbedaan kurs modal disetor, dan lain sebagainya.

Pemeriksaan Ekuitas
PERMODALAN DALAM PERSEROAN TERBATAS
(PT)
1. Modal menurut akta pendirian yang telah disahkan Menteri Kehakiman.
1. Modal Dasar
2. Modal ditempatkan
3. Modal disetor
2. Treasury Stock
3. Premium atau Diskon dari penjualan saham baik saham biasa maupun
saham preferen
4. selisih Kurs atas Modal disetor
5. Selisih penilaian kembali aset tetap, untuk perusahaan yang melakukan
revaluasi aset tetap berdasarkan peratuan pemerintah.
6. Retained Earnings

Pemeriksaan Ekuitas
PERMODALAN DALAM PERSEROAN TERBATAS
(PT)
1. Modal menurut akte pendirian  harus disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan HAM UUPT No.1 1995 jika belum, maka transaksi/ perjanjian
perusahaan belum dianggap sah, terdiri dari :

a. Modal dasar (authorized capital)


b. Modal ditempatkan (issued capital)  tidak dapat melebihi modal dasar
c. Modal disetor (paid up/paid in capital)

Pemeriksaan Ekuitas
PERMODALAN DALAM PERSEROAN TERBATAS
(PT) Lanjutan . . . .

2. Treasury stock  saham perusahaan yang sudah beredar dibeli kembali


oleh perusahaan
Tujuan:
o Meningkatkan harga pasar saham perusahaan
o Dibagikan sebagai saham bonus kepada manajer dan pegawai
o Tidak berhak atas pembagian dividen
3. Premium (Agio) atau Discount (Disagio) dari penjualan saham
(saham biasa/common stock maupun saham preferen/preferred stock)
4. Selisih kurs atas modal disetor  Setoran saham dalam bentuk barang
(inbreng) harus menggunakan nilai wajar aktiva bukan kas yang diserahkan (disetor), yaitu
nilai appraisal yang disetujui Dewan Komisaris untuk PT yang sahamnya terdaftar di Bursa
Efek, atau nilai yang disepakati oelh Dewan Komisaris dan penyetor bentuk barang

Pemeriksaan Ekuitas
PERMODALAN DALAM PERSEROAN TERBATAS
(PT) Lanjutan . . . .

5. Selisih penilaian kembali aktiva tetap :


• Untuk perusahaan yang melakukan revaluasi aktiva tetap berdasarkan peratuan
pemerintah
• Nilai aktiva tetap akan meningkat, dan dicatat sebagai “Selisih Penilaian Kembali Aktiva
Tetap” (Kredit)
• Atas persetujuan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dikonversikan sebagai modal (selisih
yang terjadi dikenakan PPh 10%)

6. Retained earning (Laba Ditahan/Sisa Laba tahun lalu) atau Deficit/Accumulated


losses (Sisa rugi tahun lalu) :
Adjustment yang dilakukan hanya menyangkut laba rugi tahun lalu yang jumlahnya
material (besar) dan pembayaran pajak dari STP (Surat Tagihan Pajak) atau SKPKB
(Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) walaupun jumlahnya kecil

Pemeriksaan Ekuitas
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMERIKSAAN EKUITAS

1. Mengenai pengesahan akta pendirian.


Akta pendirian Perseroan Terbatas harus sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (UUPT), yang secara efektif berlaku sejak tanggal 16 Agustus 2007.

2. Modal disetor dan modal ditempatkan tidak dapat melebihi modal dasar.
• Modal dasar adalah seluruh nilai nominal saham Perseroan yang disebut dalam Anggaran Dasar.
Modal dasar pada prinsipnya merupakan total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh Perseroan.

• Modal ditempatkan adalah jumlah saham yang sudah diambil pendiri atau pemegang saham. Dengan
kata lain, modal ditempatkan itu adalah modal yang disanggupi pendiri atau pemegang saham untuk
dilunasinya, dan saham itu telah diserahkan kepadanya untuk dimiliki.

• Modal disetor adalah modal yang sudah dimasukkan pemegang saham sebagai pelunasan
pembayaran saham yang diambilnya sebagai modal yang ditempatkan dari modal dasar perseroan.
Jadi, modal disetor adalah saham yang telah dibayar penuh oleh pemegang atau pemiliknya.

Pemeriksaan Ekuitas
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMERIKSAAN EKUITAS Lanjutan . . . .

3. Modal yang tercantum dalam neraca adalah modal disetor.


Contoh:
Modal dasar 200.000 lembar saham biasa = Rp3.000.000.000
Modal ditempatkan 100.000 lembar saham biasa = Rp1.500.000.000
Modal disetor 50% dari modal ditempatkan = Rp750.000.000
Jumlah yang tercantum dalam laporan neraca adalah sebesar Rp750.000.000

4. Tujuan pembelian kembali saham.


a.Untuk meningkatkan harga pasar saham perusahaan
b.Untuk dibagikan sebagai saham bonus kepada para manajer dan pegawai perusahaan.

Pemeriksaan Ekuitas
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMERIKSAAN EKUITAS Lanjutan . . . .

5. Mengenai akumulasi kerugian suatu perusahaan.


50%  Melapor ke Pengadilan Negeri untuk diumumkan dalam Berita Negara
75%  Menurut KUHD perusahaan tersebut harus dibubarkan
Keduanya harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

6. Mengenai selisih penilaian kembali aset tetap.


SAK  Aset tetap disajikan menurut harga perolehannya.
Peraturan Pemerintah  memungkinkan adanya revaluasi aset tetap.
Revaluasi aset tetap  selisih penilaian Kembali aset tetap yang nantinya dengan
persetujuan KPP dikonversikan menjadi modal.

Pemeriksaan Ekuitas
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMERIKSAAN EKUITAS Lanjutan . . . .

7. Adjustment ke Retained Earning.


Diperbolehkan jika menyangkut laba rugi tahun lalu yang jumlahnya material atau menyangkut
pembayaran pajak yang berasar dari STP atau SKP walaupun jumlahnya kecil.
8. Mengenai setoran saham dalam bentuk barang(inbreng)
Harus menggunakan nilai wajar aset bukan kas yang diserahkan.
9. Waktu yang dibutuhkan dalam pemeriksaan permodalan.
Waktu yang dibutuhkan dalam pemeriksaan menjadi lebih panjang jika:
a. Perusahaan banyak membuat koreksi retained earning (deficit), sehingga auditor harus
memeriksa koreksi tersebut secara rinci.
b. Perusahaan dalam proses go public.

Pemeriksaan Ekuitas
TUJUAN PEMERIKSAAN EKUITAS

1. untuk memeriksa apakah terdapat internal kontrol yang baik atas permodalan.
2. untuk memeriksa apakah struktur permodalan yang tercantum pada neraca
sudah sesuai dengan apa yang tercantum di akta pendirian perusahaan.
3. untuk memeriksa apakah izin-izin yang diperlukan dari pemerintah yang
menyangkut ekuitas telah dimiliki oleh perusahaan.
4. untuk memeriksa apakah perubahan terhadap ekuitas telah mendapat otorisasi
dari pejabat perusahaan yang berwenang, RUPS, maupun dari instansi
pemerintah.
5. untuk memeriksa apakah setiap perubahan pada retained earnings atau
acumulated Losses didukung oleh bukti-bukti yang sah.
6. untuk memeriksa apakah penyajian permodalan dilaporan posisi keuangna
sesuai dengan SAK dan hal-hal yang penting sudah diungkapkan dalam CaLK.

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas


permodalan dan jual beli saham, pembagian
dan pembayaran deviden dan sertifikat
saham.
Biasanya menggunakan Internal Control
Questionnaires (ICQ) atau penjelasan narative.

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Lanjutan . . . .

2. Minta salinan dari akta pendirian, SK Pengesahan Menteri Hukum dan HAM, SK
BKPM/BKPMD, SK Bapepam-LK, SK-Presiden untuk disimpan dalam permanent file.

3. Cocokkan data yang ada dalam akta pendirian tersebut dengan modal yang tercantum
dalam Laporan Posisi Keuangan dan CALK.
4. Periksa bukti setoran dan otorisasi untuk penambahan setoran modal.
Caranya:
Periksa Buku Besar  periksa transaksi kredit  periksa voucher referencenya
Reference berupa bukti penerimaan kas/bank  periksa bukti penerimaan kas atau kredit nota
dari bank.
Reference berupa journal vouche  periksa journal voucher dan bukti pendukungnya,
biasanya ada laporan appraisal mengenai nilai aset non
cash yang dijadikan setoran modal.

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Lanjutan . . . .

5. Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan :


• berapa modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta premium dan diskon
dari pejualan saham.
• jenis saham yang dimiliki perusahaan, berapa jumlah common stock dan prefered
stock, dalam jumlah lembar maupun nilai nominalnya.
• rincian pemegang saham

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Contoh Kertas kerja pemeriksaan permodalan: Lanjutan . . . .

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Contoh Kertas kerja pemeriksaan permodalan: Lanjutan . . . .

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Contoh Kertas kerja pemeriksaan permodalan: Lanjutan . . . .

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Lanjutan . . . .

6. Periksa dokumen pendukung dari seriap perubahan dalam perkiraan retained


earnings/ deficit,
Caranya:
Periksa buku besar periksa transaksi debit dan kreditnya  periksa voucher reference
dan bukti pendukungnya.
Contoh :
Perusahaan membayar kekurangan penyetoran pajak untuk tahun sebelumnya 
voucher referencenya berupa bukti pengeluaran kas/bak dan bukti pendukungnya adalah
SSP.

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Lanjutan . . . .

7. Seandainya ada pembagian deviden, periksa apakah :


• Deviden dibagikan dalam bentuk cash dividend, stock dividend atau property dividend
• Pencatatannya sudah benar
• Sudah diotorisasi oleh pejabar perusahaan yang berwenang
• Aspek perpajakannya sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Lanjutan . . . .

8. Periksa apakah akumulasi kerugian perusahaan sudah mencapai 75% dari


modal disetor, kalau ini terjadi harus ada penjelasan dalam CALK.
Kerugian perusahaan mencapai 70%

Mempengaruhi keyakinan perusahaan terhadap kelangsungan hidup perusahaan

Auditor tidak dapat memberikan unqualified opinion ( pendapat wajar tanpa


pengecualian.

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Lanjutan . . . .

9. Pertimbangkan untuk mengirimkan konfirmasi ke pemegang saham atau biro


administrasi efek.

10. Periksa Treasury stock, Seandainya ada treasury stock :


• Periksa bukti pembelian dan otorisasinya
• Periksa bukti penjualannya dan ototrisasi (jika treasury stock dijual kembali)
• Tanyakan kepada manajemen tujuan pembelian treasury stock
• Perhatikan bahwa treasury stock tidak berhak atas deviden

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Lanjutan . . . .

11. Periksa apakah penyajian permodalan di Laporan Posisi Keuangan dan CALK
sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan ETAP/PSAK/IFRS.

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Contoh Penyajian Ekuitas: Lanjutan . . . .

Pemeriksaan Ekuitas
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN
Lanjutan . . . .

12. Buat kesimpulan mengenai kewajaran ekuitas.

Pemeriksaan Ekuitas
Pemeriksaan Ekuitas

Anda mungkin juga menyukai