Anda di halaman 1dari 37

PEMBUANGAN TINJA

(EXCRETA DISPOSAL)

Oleh:
Drs. M. Mansyur, MT

Fakultas Kedokteran
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
A. Tinja Dan Kesehatan
.
Tinja adalah semua benda atau zat yang tidak
dipakai lagi oleh tubuh dan harus segera
dikeluarkan melalui dubur

Merupakan media penularan


penyakit berbasis saluran alat cerna
2
.

 . Bagaimana tugas
anda mengedukasi
masyarakat sebagai
seorang dokter ?

3
CO2
.

. Mahluk hidup
membuang
Uap bahan yang tidak Urine
air diperlukan

2 Milyar fecal coliform


Tinja dan 450 juta fecal
Streptococci

Tiap orang menghasilkan sekitar 150 gram berat basah


atau 27 gram berat kering per hari atau sekitar 10 kg/th 4
Gangguan Yang Ditimbulkan Tinja
1. Bau Busuk → merangsang lalat (vektor penyakit)
datang.
2. Sumber penyakit berbasis saluran cerna, mis:
Typhus abdominalis, para typus, chlolera, dysentri .
3. Mencemari tanah dan air.
Air yang tercemar tinja → mempengaruhi
ekosistem air → mempengaruhi kesuburan
badan air → ledakan populasi biota air.
4. Pembuangan tinja sembarangan → Rusaknya
estetika lingkungan 5
Tingkat kepemililan fasilitas
pembuangan tinja di provinsi Indonesia
Tingkat Provinsi
kepemilikan
29,18 % Gorontalo
34,54% Nusa tenggara Timur
40% - 50% Papua, Maluku, Maluku Utara, Aceh, Sulawesi
Tengah, Sumatra Barat
50% - 80% Provinsi lainnya

55,5% provinsi sudah Sesuai dengan Kriteria MDGs


membuang tinja sembarangan tertinggi Gorontalo
(41,7%), terendah DKI (0,03%)
6
. .Pembuangan Tinja Air Bersih

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Indonesian Sanitation Sector Basic Human Service (BHS) , 2006
Development Program (ISSDP), 2006
Mencuci tangan :
- Setelah Buang air besar : 12%
Buang air besar ke tempat terbuka , - Setelah membersihkan tinja
sungai, sawah, kebun, kolam : 47% bayi dan balita : 9%
- Sebelum makan : 14%

- Sebelum memberi makan


bayi : 7%
- Sebelum menyuapkan makanan: 6%
7
Merebus air minum 99,2%, tetapi 47,5%
masih mengandung bakteri E. coli.
• Mana yang harus dipenuhi terlebih
8
dahulu, buang air besar atau air bersih ?
9
.
Permasalahan Pembuangan Tinja
.Pembuangan Tinja

Pencemaran tanah Pencemaran air

< 4 kaki → aktivitas bakteri maksimum


Bakteri + air
4 – 6 kaki → Sedikit aktivitas bakteri

Penyakit berbasis
10 – 12 kaki → Tidak ada aktivitas
bakteri
saluran cerna

10
B. Pencemaran Oleh Tinja
.
Tinja
Mengandung bakteri : E. coli,

Pencemaran Tanah Pencemaran air

Tinja tidak terlokalisir Polutan


(Tinja + Bakteri)
- Polutan + air hujan
+ air - Kakus (cesspool)
Bakteri terlokalisir di
sekitar kakus
Mencemari :
- Sumur
- Air tanah
- Sumber Bila terjadi difusi : Bakteri koliform mencapai 5 kaki,
- Badan air bakteri patogen mencapai 1 – 2 kaki (Purdom, 1980)
11
Mekanisme Penetrasi Dari Kakus yang Mengandung
Tinja

Dekomposisi
Tinja + Tinja

Senyawa nitrat, Meresap Ke Tanah


nitrit, amoniak
dan senyawa lain
Mencemari Sumber Air

12
C. Teknik Pembuangan Tinja
.
Pembuangan Tinja Rumah Tangga

Pedesaan Perkotaan

Umumnya tersedia lahan yang Lahan makin sulit dan mahal


luas pada klondisi tertentu tetapi sarana air bersih
kesulitan air mencukupi
Pada umumnya pembuangan Pembuangan tinja meng-
tinja tanpa air gunakan air

13
Persyaratan Pembuangan Tinja
 Tidak menimbulkan kontaminasi pada air tanah,
sumber air, atau sumur.
 Tidak menimbulkan kontaminasi pada air permukaan
 Tidak menimbulkan kontaminasi pada tanah
permukaan .
 Tinja dapat dijangkau oleh lalat atau binatang lainnya
 Metode yang digunakan sederhana, tidak mahal baik
dari segi konstruksi, pengoperasian maupun
perawatannya.

14
METODE PEMBUANGAN TINJA

1. Pembuangan Tinja Tanpa Air (excreta


disposal without water carriage)

2. Pembuangan tinja menggunakan air


(excreta disposal with water carriage)

15
1. Pembuangan Tinja Tanpa Air Penggelotor
Jenis Kontruksi fisik Keuntungan Kerugian
Pembuangan
Kakus seder- Lubang galian - Murah penbuat- - Sering timbul
hana (Simple sepertti sumur annya bau jika lupa
latrine atau pit dengan dinding - Muda pemeli- menutup.
tidak kedap air haraannya. - Dapat dimasuki
privy)
tidak dilengkapi - Dapat digunakan serangga atau
dudukan sebagai pupuk binatang lain
organik

Kakus kolong Bak berdinding Membutuhkan Pembuatannya


(Vault privy) semen kedap air yg lahan tidak terlalu serta pengopera-
ditaman dalam luas karena siannya lebih mahal
tanah, yang dapat ukurannya dapat karena harus sering
melindungi dari disesuaikan dikuras
kontaminasi

Kakus parit Menggali parit Jika tanah kering Nilai estetika


panjang setelah tidak terjadi pence- lingkungan menurun 16
(Trench latrine)
buang kotoran maran bakteri dan
ditimbun dg tanah humus yg terbentuk
dapat sbg pupuk
Jenis Pembuangan Kontruksi fisik Keuntungan Kerugian
.
Kakus dengan bak Menggunakan bak - Tidak perlu banyak Usia kakus tidak
pengurai (Septic pengurai yg kedap air , air. terlalu lama dan
privy) dlm pengopera-siannya - Membutuhkan jika penuh harus
. diperlukan air yang lahan yang tidak segera
dimanfaat-kan sebagai terlalu luas dikosongkan
media penguirai dalam - Tidak perlu jauh
bak dari sumur

Kakus kimia Bak dg konstruksi yang Terhindarnya pence- - Mahal


(Chemical toilet) disesuaikan dg tempat- maran tanah, air - Kapasitas terba-
nya, meng-gunakan tanah dan tidak tas
coustic soda unt membu- berbau - Pengosongannya
nuh bakteri dan meng- relatif sukar
hancurkan padatan fekal

Kakus gantung Seperti kakus yang lain - Murah - Pencemaran di


(Overhung latrine) tetapi terletak diatas - Tidak badan air.
badan air atau kolam . memerlukan - Merusak 17
lahan khusus estetika
- Pencemaran
bau
2. Pembuangan Tinja Dengan Air
Penggelontor

Pembuangan tinja yang dalam pengoperasian-


nya menggunakan air penggelontor yang juga
berfungsi untuk untuk mengisi bak pengurai

Keuntungan dari metode ini adalah terpisahnya


ruang pengurai (septic tank) dengan ruangan di
luarnya sehingga bau tidak tercium dan
serangga sulit menjangkau feses
18
19
20
21
22
23
Pokok Bahasan
- Strategi Nasional STBM
- Strategi Implementasi STBM
- Peran Propinsi dan Kabupaten

24
Strategi Nasional STMB
Landasan
Hukum

Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor: 852/MENKES/SK/IX/2008

25
1. Advokasi/Sosialisasi/Fasilitasi
2. Membangun Kapasitas Institusi dan
Masyarakat
3. Mengembangkan Norma, Standar, dan
Pedoman
4. Implementasi STBM
5. Dukungan Manajemen

26
27
28
29
30
31
32
33
34

Contoh kartu monitoring


35

Terima kasih atas perhatiannya


36

KUIS KLKK KELAS B


1. Ini adalah akibat perilaku
masyarakat yang membuang
sampah ke sungai
- Apa dampaknya bagi
kesehatan masyarakat?
. - Sebagai seorang dokter
bagaimana anda mengedukasi masyarakat agar tidak
membuang sampah ke sungai.

2. Sebagai seorang dokter konsep apa yang ada tawarkan untuk


mempercepat terwujudnya 5 pilar STBM.
37

KUIS KLKK KELAS D


. 1. Ini adalah pembuangan tinja
yang tidak dikelola dengan
baik, apa hubungannya
kondisi ini dengan kesehatan
masyarakat?

2. Sebutkan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


(STBM) dan bagaimana peran seorang dokter dalam
mengedukasi masyarakat agar mampu mewujudkan 5
pilar STBM jelaskan.

Anda mungkin juga menyukai