Anda di halaman 1dari 81

BAB III

KELAINAN/ ANOMALI GIGI


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
Setelah mengikuti mata kuliah ini , mahasiswa diharapkan
mampu :
1. Menjelaskan pengertian kelainan gigi
2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya kelainan gigi
3. Menjelaskan kelainan gigi berdasarkan jumlah
4. Menjelaskan kelainan gigi berdasarkan bentuk
5. Menjelaskan kelainan gigi berdasarkan ukuran
6. Menjelaskan kelainan gigi berdasarkan posisi gigi
7. Menjelaskan kelainan gigi berdasarkan struktur gigi
8. Menjelaskan kelainan gigi berdasarkan erupsi gigi
A. PENGERTIAN :
Anomali gigi adalah suatu penyimpangan dari
bentuk normal akibat gangguan pada stadium
pertumbuhan dan perkembangan gigi.

B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB :
- Faktor herediter
- Gangguan pada waktu pertumbuhan dan
perkembangan gigi
- Gangguan metabolisme
1. Anomali berdasarkan jumlah
a. Kekurangan gigi (anodontia)
1) Anodontia partialis (agenesis soliter)
2) Anodontia totalis (agenesis absolut)

b. Kelebihan gigi (Supernumerary teeth)


1) Mesiodens
2) Distomolar
3) Paramolar
2. Anomali berdasarkan bentuk
a. Anomali berdasarkan bentuk mahkota
1) Germinated teeth/Germinasi/Gigi kembar
2) Fussion teeth atau kembar dempet
3) Hutchinson teeth
4) Murberry teeth
5) Tuberculum carabelli
6) Molar ketiga
7) 12 atas tetap
8) P2 bawah
9) Cups tambahan atau Tubercle
- Enamel Pearls
- Taurodontia
- Talon Cups
b. Anomali berdasarkan bentuk Akar
1) Dilaserasi
2) Concrescence
3) Hipersementosis
4) Ankylosis
5) Flexion
6) Dwarfed Root
7) Akar Tambahan

3. Anomali Berdasarkan Ukuran


a. Mikrodonsia : gigi dengan ukuran lebih kecil dari
ukuran normal
b. Makrodonsia : gigi dengan ukuran lebih besar dari
ukuran normal
4. Anomali posisi gigi
Impaksi/Impacted/Gigi tidak erupsi

Penyebab :
- Kekurangan tempat
- Posisi gigi yang tidak teratur dan tekanan dari gigi
sampingnya, dalam hal ini M2
- Tebalnya tulang yang menutupi dan mengelilingi gigi tsb.
- Mucosa yang menutupi gigi terlalu tebal
- Gigi susu yang terlalu cepat tanggal

Komplikasi-Komplikasi yang dapat terjadi akibat impaksi M3 :


- Pericoronitis dan atau operculitis
- Alveolar abses akut atau kronis
- Trismus
- Fraktur tulang
- Kista
5. Anomali struktur gigi
a. Amelogenesis imperfecta
- Hipoplasi email
- Hipokalsifikasi
Penyebab :
- Obat misalnya tetrasiklin, fluor
- Penyakit sistemik misalnya penyakit siphilis
(gigi Hutchinson, gigi Mulberry)
- Infeksi lokal dari gigi susu

b. Dentinogenesis imperfecta
6. Anomali erupsi
a. Erupsi prematur
Gigi bererupsi sebelum waktunya, terlihat pada bayi
yang baru dilahirkan.

b. Persistensi
Gigi susu yang terlambat tanggal/tidak tanggal pada
waktunya sedangkan gigi tetap penggantinya sudah
erupsi.
BAB IV

PENYAKIT/ KELAINAN JARINGAN KERAS GIGI


DAN JARINGAN PULPA

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian radang
2. Menjelaskan gejala-gejala radang
3. Menjelaskan pembagian radang
4. Menjelaskan pengertian kelainan jaringan keras gigi
5. Menjelaskan pengertian kelainan jaringan pulpa
6. Menjelaskan penyebab kelainan jaringan keras gigi dan
jaringan pulpa
7. Menjelaskan tentang kehilangan jaringan keras gigi/ keausan
8. Menjelaskan tentang kehilangan Jaringan Keras Gigi karena
Karies
9. Memahami kelainan jaringan Pulpa
A. RADANG

1. Pengertian Radang
Radang adalah reaksi positif dari tubuh untuk
membatasi masuknya berbagai macam penyakit

2. Gejala-gejala Radang
a. Rubor (merah)
b. Kalor (panas)
c. Tumor (pembengkakan)
d. Dolor (rasa nyeri)
e. Fungsiolaesa
3. Pembagian Radang :

a. Menurut waktunya :
1) Radang Akut (berjalan cepat) :
2) Radang Kronis (berjalan lambat) :

b. Menurut Macam Eksudat yang terjadi :


1) Radang Serosa
2) Radang Kataral
3) Radang Supuratif /Radang Infiltratif Nekrotik/
Radang Nanah / Radang Purulenta
4) Radang Hemoragik / Radang Darah
5) Radang Fibrin
B. KELAINAN JARINGAN KERAS GIGI DAN JARINGAN
PULPA

Pengertian

1. Kelainan jaringan keras gigi :


Terjadinya kerusakan-kerusakan pada email dan dentin
yang disebabkan oleh berbagai rangsang

2. Kelainan jaringan pulpa


Kelainan yang mengenai jaringan pulpa yang meliputi
Inflamasi, degenerasi sampai terjadinya kematian
pulpa oleh berbagai sebab
3. Penyebab kelainan jaringan keras gigi dan jaringan Pulpa
a. Fisis
1) Mekanis
a) Trauma
- Kecelakaan
- Prosedur gigi Iatrogenik
b) Pemakaian Patologik
c) Retak melalui badan gigi
d) Perubahan Barometrik
2) Thermis
a) Panas berasal dari preparasi kavita
b) Panas eksotermik pada proses pengerasan
semen
c) Konduksi panas dan dingin melalui tumpatan
tanpa semen base
d) Panas Friksional (pergesekan) pada proses
pemolasan
3) Elektris (arus galvanis dari tumpatan metal
yang tidak sama)

b. Khemis
1) Asam Fosfat, Monomer akrilik, dll
2) Erosi (asam)

c. Bakteriologis
1) Toksin yang berhubungan dengan karies
2) Invasi langsung pulpa dari karies atau trauma
3) Kolonisasi mikrobial di dalam pulpa oleh
mikroorganisme blood-borne (anakoresis)
C. KELAINAN JARINGAN KERAS GIGI

1. Kehilangan jaringan keras gigi/ keausan


a. Erosi
Penyebab : muntah, diet, pekerjaan
b. Atrisi
Penyebab : fungsi pengunyahan, kebiasaan buruk
(bruxism)
c. Abrasi
Penyebab : karena proses mekanis seperti pada
penggunaan sikat gigi, pemakaian
tusuk gigi yang salah, pada kebiasaan
pangur/ gusar.
d. Abfraksi
Penyebab : fatigue (kelelahan gigi), fraktur dan
deformasi dari struktur gigi
2. Kehilangan Jaringan Keras Gigi karena Karies

4 faktor penting yang dapat menimbulkan karies, yakni :


- Plak gigi
- Karbohidrat yang cocok (terutama gula)
- Permukaan gigi yang rentan
- Waktu.

Karies akan terjadi apabila keempat faktor tersebut


diatas bekerja secara simultan (Kidd, 2000)
Pencegahan karies

Mengingat penyakit ini memerlukan bakteri plak,


substrat karbohidrat, dan permukaan gigi yang
rentan, maka terdapat tiga cara dalam pencegahan
karies, yaitu :
- Hilangkan substrat karbohidrat
- Meningkatkan ketahanan pejamu
- Hilangkan bakteri plak. (Kidd, 2000)
Karies rampan

Kerusakan yang sangat cepat pada beberapa gigi,


sering terjadi pada permukaan gigi yang biasanya
relatif bebas karies.

Terutama pada :
- Gigi geligi sulung
- Gigi permanen anak usia belasan tahun
- Xerostomia (kekurangan ludah).
(Kidd, 2000)
D. KELAINAN JARINGAN PULPA

1. Peradangan Jaringan Pulpa


Peradangan jaringan Pulpa disebut Pulpitis adalah
suatu peradangan (inflamasi) pulpa yang bisa sembuh
kembali atau terus berlanjut. Penyembuhan bisa
terjadi pada peradangan ringan, sedangkan pada
peradangan parah pada umumnya akan meningkat
menjadi nekrosis dan akhirnya dapat menimbulkan
abses.

a. Peradangan ringan bisa sembuh


b. Peradangan parah jadi nekrosis
bisa menjadi abses
2. Klasifikasi Peradangan Jaringan Pulpa

a. Peradangan jaringan pulpa Reversibel


- Pulpitis reversibel simtomatik (akut)
- Pulpitis reversibel asimtomatik

b. Peradangan jaringan pulpa Ireversibel


- Pulpitis ireversibel akut
- Pulpitis ireversibel kronis
- Resorbsi internal
Gejala-gejala :

Pulpitis reversibel simtomatik (akut)

- Rasa sakit tajam sebentar terutama oleh


makanan/ minuman dingin atau udara dingin
- Tidak ada rasa sakit spontan
- Rasa sakit hilang jika rangsangan dihilangkan.
Pulpitis reversibel asimtomatik

Dapat disebabkan karena karies yang baru mulai


dan menjadi normal kembali setelah karies
dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik
- Rasa sakit tajam beberapa detik.
- Rasa sakit hilang jika rangsangan dihilangkan.
- Terasa sakit dengan rangsangan dingin, manis,
masam.
Gejala-gejala :

Pulpitis ireversibel akut :


- Sakit dengan rangsang panas/ dingin, manis,
masam dan rasa sakit ini bertahan beberapa menit
sampai beberapa jam dan tetap sakit meskipun
rangsang dihilangkan.
- Sakit spontan dan sakit bila kavitas tertekan
makanan
- Rasa sakit menyebar kegigi didekatnya, kepelipis
atau ketelinga bila gigi bawah belakang yang
terkena
- Pasien tidak dapat tidur karena sakitnya tidak
tertahankan meskipun sudah diberi analgetika
- Panas lebih sakit daripada dengan dingin.
Pulpitis ireversibel kronis

* Asimtomatik pulpitis ireversibel, dengan pulpa


terbuka :
- Ada sedikit rasa sakit atau mungkin tidak sakit,
kecuali bila kavitas tertekan makanan
- Lebih sakit dengan dingin
- Sakit spontan terlokalisir.
* Pulpitis hiperplastik kronis
= polip pulpa
Penyebab :
Terbukanya pulpa karena karies yang lambat dan
progresif, disertai rangsangan rendah dan kronis.

Gejala :
- Tidak sakit kecuali kavitas atau polip tertekan
makanan
- Mudah berdarah.
Resorbsi internal

Definisi :
Resorbsi internal adalah suatu proses idiopatik
progresif resorptif yang lambat atau cepat yang timbul
pada dentin ruang pulpa dan saluran akar gigi.

Penyebab :
Tidak diketahui dengan pasti, tapi sering ditemukan
pada penderita dengan riwayat trauma.
Pulpa biasanya dalam keadaan inflamasi kronis.

Gejala :
Resorbsi internal pada akar gigi tidak memberikan
gejala.
Pemeriksaan klinis :

- Pada mahkota gigi terlihat sebagai daerah kemerahan


dan disebut bintik merah muda (pink spot).
- Daerah kemerahan ini menggambarkan jaringan
granulasi yang terlihat melalui daerah mahkota yang
teresorbsi.
- Sering ditemukan pada gigi depan rahang atas.
Biasanya ditemukan dari pemeriksaan radiografik rutin.
Radiograf biasanya menunjukkan suatu perubahan pada
penampilan dinding pada saluran akar atau ruang pulpa,
terlihat radiolusen bulat atau ovoid.
- Bila resorbsi internal berkembang kedalam ruang
periodontal dan timbul suatu lubang pada akar,
maka sulit untuk membedakannya dengan resorbsi
eksternal.
3. Degenerasi Pulpa

degenerasi kalsifik pulpa.


- tidak berhubungan dengan infeksi atau karies
- terbentuk batu pulpa atau dentikel dalam
ruang pulpa
- terjadi didalam ruang pulpa ataupun saluran
akar, tetapi umumnya pada ruang pulpa.
4. Nekrosis pulpa

Definisi :
pulpa mati sebagian atau seluruhnya.

2 jenis nekrosis :
1) Koagulasi/ penggumpalan
Jaringan pulpa berubah menjadi masa seperti keju.
2) Likuifaksi/ pencairan
suatu cairan.
indol skatol keluar dari saluran akar.

Penyebab :
Bakteri, Trauma, Iritasi kimiawi.
A. JARINGAN PENYANGGA GIGI TERDIRI
DARI :

1. Gingiva
2. Periodontal Membran
3. Cementum
4. Prosesus Alveolaris / Tulang Alveol
BAB V
PENYAKIT / KELAINAN PADA JARINGAN PENYANGGA GIGI
DAN JARINGAN LUNAK MULUT

Tujuan Instruksional Khusus :


1. Menjelaskan pengertian Jaringan penyangga gigi
2. Menjelaskan Macam-macam jaringan penyangga gigi
3. Menjelaskan penyakit jaringan penyangga gigi
4. Menjelaskan penyakit / kelainan jaringan lunak mulut
Tanda- tanda gingiva sehat :

1. Berwarna merah jambu atau pada beberapa ras


tergantung warna kulit
2. Interdental papil mengisi ruang interproksimal
sampai titik kontak dan sudutnya runcing
3. Bagian margin (tepi gingiva) tipis dan tidak bengkak
4. Permukaan gingiva tidak rata tapi ada stippled
(seperti kulit jeruk)
5. Gingiva lekat sekali pada gigi dan prosesus
alveolaris
6. Sulkus gingiva tidak dalam < = 2 mm,
jika lebih 2 mm disebut poket
7. Tidak ada eksudat (cairan) dan tidak mudah berdarah
Fungsi Periodontal Membran :

1. Meneruskan daya kunyah ke tulang alveol


2. Melekatkan gigi pada tulang
3. Mempertahankan jaringan gingiva pada tempatnya
4. menghilangkan tekanan dari luar
5. Meresorbsi dan memperbaiki cementum dan tulang
alveoli
6. Mengganti periodontal ligament dengan yang baru
7. sebagai fungsi sensoris ,artinya meneruskan
rangsangan dari syaraf, misal dari apek gigi ke otak
8. memberi makanan pada jaringan penyangga gigi lain
melalui pembuluh darah dan pembuluh limfe
3. Cementum
Meliputi seluruh permukaan akar gigi
Gunanya :
a) melindungi permukaan akar
b) memegang ujung- ujung serat periodontal
yang melekat pada gigi

4. Prosesus Alveolaris / tulang Alveol


Merupakan bagian tulang rahang tempat gigi-
gigi tertanam
B. PENYAKIT PADA JARINGAN PENYANGGA
GIGI

1. Pembesaran Gingiva
2. Peradangan Gingiva (Gingivitis)
3. Peradangan Jaringan Periodontal
a. Perikoronitis
b. Operkulitis
c. Granuloma
1. Pembesaran Gingiva (Gingival Enlargement)

Pengertian :
Salah satu bentuk perubahan patologis dari
gingiva yang mengalami hyperplasia.
Pengertian hyperplasia adalah bertambah
besarnya jaringan karena terjadinya proliferasi
dari sel- sel jaringan.

Proliferasi : jumlah sel bertambah

Hypertropi : pembesaran jaringan disebabkan


ukuran sel yang menjadi besar
a. Tipe – tipe hyperplasia gingiva :
1) Tipe radang : karena proses radang
2) Tipe Fibrosa : karena proses bukan radang
3) Kombinasi radang dan fibrosa
4) Tipe Sistemik : karena penyakit atau kondisi
sistemik
5) Tipe Neoplasia : karena proses neoplasia /
kanker
6) Tipe Semu : karena proses pertumbuhan
tulang alveolar atau gigi yang
terletak dibawah gingiva
b. Faktor- faktor penyebab :

1) Lokal :
- Plak dan kalkulus
- Malposisi gigi (crowded)
- Sikat gigi dengan tehnik yang salah
- Maloklusi
- Bernafas dengan mulut
- Retensi makanan
2) Faktor Sistemik
3) Faktor Hormonal
4) Faktor Immunologis
5) Faktor Nutrisi
6) Faktor Herediter/ genetik
7) Faktor Obat- obatan
c. Gejala Klinis :
Terlihat gusi membengkak dan mempunyai sifat
karakteristik masing- masing berbeda menurut :
1) Lokasi tumbuh
2) Bentuk permukaan
3) warna
4) Konsistensi
5) Keluhan pasien

d. Bahan Pertimbangan perawatan :


- Prognosa gigi yang terlibat
- Faktor penyebab
2. Peradangan Gingiva (Gingivitis)

Pengertian :
Peradangan pada gingiva yang menunjukkan
adanya tanda-tanda penyakit/ kelainan pada
gingiva.

Pembagian :
- Lokal : mengenai satu gigi atau satu
regio
- General : mengenai seluruh gigi
- Marginal : mengenai tepi-tepi gigi
Gingivitis Marginalis

Pengertian :
Gingivitis marginalis adalah peradangan gingiva bagian marginal
yang merupakan stadium yang paling awal dari penyakit
periodontal.
Macam-macam Gingivitis Marginalis

a. Berdasarkan lamanya penyakit :


- Gingivitis marginalis akut
- Gingivitis marginalis kronis

b. Faktor-faktor predisposisi gingivitis :


* Hormonal : - Puberty gingivitis
- Pregnancy gingivitis
* Defisiensi Vitamin : Scorbutic gingivitis
* Penyakit : ANUG (Acute Necrotizing
Ulcerative Gingivitis)
Gingivitis Marginalis Gingivitis Marginalis
Akut Kronis

Tanda-tanda klinis :
Tanda-tanda klinis :
- Warna merah dan
- Warna merah, yang
mengkilat
- Bengkak lama-lama warna merah
- Mudah berdarah ini bisa berubah menjadi
- Terdapat eksudat kebiruan.
- Sakit - Bengkak
- Tidak mudah berdarah
- Biasanya tidak sakit
Puberty Gingivitis Pregnancy Gingivitis

Tanda-tanda klinis :
Tanda-tanda klinis :
- Terjadi pada masa
- Terjadi pada wanita
pubertas
- Gingiva mengalami hamil
hiperplasi - Derajad keradangannya
- Gingiva mengalami ringan sampai dengan
pembengkakan yang hebat (hilang dengan
merata sendirinya setelah
- Berwarna merah
melahirkan
kebiruan
- Oral hygiene jelek.
- Oral hygiene jelek
Scorbutic Gingivitis

Tanda-tanda klinis :
- Terjadi karena defisiensi vitamin C
- Oral hygiene jelek
- Peradangan terjadi menyeluruh dari interdental papil
sampai dengan attached gingiva
- Ada hiperplasi dan ulserasi
- Warna merah terang atau merah menyala.
ANUG (Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis)

Keadaan umum penderita :


- Suhu badan tinggi
- Lesu
- Tak ada nafsu makan, karena gingiva sakit
- Sukar tidur
- Pembengkakan kelenjar limfe.

Tanda-tanda klinis :
- Penderita merasa sakit yang hebat secara tiba-tiba pada seluruh mulut
- Gingiva sangat mudah berdarah
- Ulcerasi pada interdental papil dengan dilapisi oleh pseudo membrane
yang berwarna keabu-abuan
- Hipersalivasi
- Terjadi nekrosis pada interdental papil
- Halitosis (bau mulut yang tidak sedap).
Akibat lanjut Gingivitis marginalis
1) Periodontitis Marginalis
2) Periodontal Abses

Rencana perawatan Gingivitis


* Pencegahan
- Oral hygiene diperbaiki (kontrol plak)
- Gizi ditingkatkan
* Pengobatan
- Pemberian obat-obat kumur yang bersifat
antiseptik dan analgesik
- Pembersihan karang gigi (scaling)
3. Peradangan Jaringan Periodontal
a. Perikoronitis
Pengertian :
Peradangan gingiva disekeliling mahkota gigi yang
sedang tumbuh.
b. Operkulitis
Pengertian :
Peradangan pada sebagian gingiva yang masih
menutupi gigi.
Operculum = sebagian gingiva masih menutupi
mahkota gigi
c. Granuloma
Akibat lanjut :
1) Resorbsi tulang alveolar
2) Abses
3) Kista
C. PENYAKIT / KELAINAN JARINGAN LUNAK MULUT
1. Penyakit / kelainan pada bibir
Macam- macam Kelainan pada Bibir
a. Cheilitis : infeksi yang mengenai sudut bibir
Penyebab : Kandida Albicans dan atau deff isiensi
nutrisi tertentu seperti Fe , vitamin B
atau asam folat atau demensi vertical
gigi tiruan yang tidak tepat
Tanda- tanda : terbentuk fissure yang berwarna merah
terpusat pada sudut bibir, bisa disertai
ulkus yang ditutupi oleh lapisan pseudo
membrane
Therapi : menghilangkan etiologi dengan
pemberian obat anti jamur atau
pemberian vitamin
b. Cheilitis Ekspoliatif
Adalah kelainan atopik pada bibir terjadi karena kontak
dengan agent tertentu, infeksi mikroorganisme, efek samping
pengobatan

Tanda- tanda : Berupa krusta pada batas bibir dengan


kulit wajah (Vermillion border ), tampak
gambaran keradangan ringan, tidak memiliki
keluhan rasa sakit

Therapi : menghilangkan etiologi dengan pemberian


vitamin , lip oitment (borax gliserin / vaselin)

c. Celah bibir : cacat bawaan berupa celah pada bibir


(labiochisis) dapat terjadi bilateral atau
unilateral, terjadi kegagalan penyatuan antara
prosesus lasalis dan prosesus maxilaris pada
embrio trimester pertama
BAB VI
PENYAKIT SISTEMIK YANG BERMANIFESTASI DALAM
RONGGA MULUT

Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah menyelesaikan perkuliahan mahasiswa akan
dapat mengidentifikasikan penyakit-penyakit sistemik
yang bermanifestasi di dalam mulut.
DIABETES MELLITUS
(GANGGUAN HORMONAL)

Adalah suatu keadaan dimana kadar gula di


dalam darah meninggi. Hal ini disebabkan oleh
karena adanya jumlah hormon yang menurun
yaitu hormon Insulin.

Fungsi dari insulin : merubah glukosa menjadi


glycogen dan disimpan dalam hati dan otot.
Gejala umum dari Diabetes Mellitus :
- Poly Uria (banyak kencing)
- Poly Phagy (banyak makan)
- Poly Dypsi (banyak minum)
- Pruritas (gatal-gatal)
- Peradangan Purulent
- Penyakitan
- Penurunan daya tahan tubuh.
Intra Oral dari Diabetes Mellitus:
- Gusi membengkak berwarna merah, sakit
dan biasanya agak lepas dari gigi
- Resorpsi proc. Alveolaris
- Caries incidence meningkat
- Jumlah saliva menurun
- Mulut bau aceton
- Lidah kering dan sakit seperti terbakar
- Gigi-gigi goyang.
Therapi Intra Oral :
- Perawatan gigi 3-4 bulan/kali
- Calculus dihilangkan
- Dilakukan x-ray tiap tahun
- Perawatan gigi sebaiknya bertahap
- Cara sikat gigi yang baik
- Pre dan Post Operative diberikan
antibiotik
- Pemberian vit. B komplex dan vit. C (dosis
tinggi) akan mempercepat penyembuhan.
B. Penyakit-Penyakit Karena Bakteri/
Virus

1. TBC
2. Syphilis
3. Hepatitis
4. Aids
1. TBC

Penyebab :
Mycobacterium tuberculosa

Tanda klinis :
- Ulkus yang sangat kecil, nyeri dan sukar
sembuh
- Tepi ulkus berwarna kebiru-biruan
- Dasar ulkus berwarna pucat
- Paling banyak terdapat di lidah, bisa juga
terdapat di pipi, bibir dan palatum
Gejala penyakit TBC pada umumnya :
- Penderita pucat dan kurus
- Badan terasa lemah
- Pada malam hari seringkali mengeluarkan
keringat
- Demam yang tak mau hilang
- Adanya batuk yang tidak sembuh-sembuh,
kadang-kadang disertai keluarnya riak yang
mengandung darah.
- Berat badan menurun.
Usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit
TBC :

* Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang


penyakit TBC
* Mempertinggi daya tahan tubuh dengan :
- Memperhatikan nilai makanan
- Istirahat yang cukup
- Memperhatikan kebersihan pribadi maupun
lingkungan
* Penyuntikan vaksin BCG pada anak umur 0-14 tahun
* Hindarkan droplet infection
* Menghilangkan sumber penularan dengan mencari
dan mengaobati semua penderita.
Differential diagnosa dari Ulcus TBC dalam mulut :

- Chancre dari syphilis


- Guma dari syphilis
- Oral carcinoma
- Ulcus traumaticum
- Infeksi jamur
- Manifestasi mulut dari kelainan darah
2. Syphilis
Penyebab : Treponema Pallida

Terjadinya infeksi :
a) Pre Natal/ Dalam Kandungan
janin mati atau hidup dengan keadaan :
- Kulit bayi berwarna kehitam-hitaman
- Dibawah kulit terdapat gelembung air
- Epidermis seringkali terlepas.

b) Post Natal
Infeksi ini terjadi setelah kelahiran, dapat secara
langsung maupun tidak langsung.
Perubahan-Perubahan Pathologis Pada Syphilis

* Stadium Primair / Stadium I


- Ulkus durum terjadi ± 1 bulan setelah masa
tunas
- Ulkus dangkal, dasar sangat keras dan tidak
sakit
- Sembuh tanpa cacat, tetapi kuman tetap
menjalar
* Stadium Sekundair / Stadium II
- Terjadi ± 2 – 3 bulan setelah masa tunas
- Perubahan seluruh tubuh : leuko derma
- Intra oral : mucous patch
Ulkus yang ditutupi selaput yang mengandung
spirochaeta pecah, kuman masuk kedalam
air liur sangat menular

Lokasi : bibir, lidah, mukosa lainnya


Warna : putih kelabu batas merah
* Stadium Tertier / Stadium III :
Gumma intra oral / extra oral

Intra oral : lidah, palatum perforasi tulang


palatum rongga hidung

Extra oral : dimana-mana, bila sembuh


meninggalkan jaringan granulasi
terjadi keloid.
* Stadium Quarternair / Stadium IV
Terjadi perubahan pada susunan syaraf pusat/
SSP, antara lain :
- Dementia Paralytica
Perubahan otak kelainan jiwa
- Tabes Dorsalis
Kerusakan syaraf tulang punggung
kelumpuhan
- Pembuluh aorta pecah meninggal
Tanda-tanda khas shypilis pada gigi disebut Triad Hutchinson :
1. Kelainan pada gigi seri dan geraham tetap :
a) Warna enamel pada gigi seri lebih gelap dari pada normal
b) Incisal edge berbentuk seperti :
- Obeng, karena adanya pengerutan dari mahkota ke
arah incisal
- Mahkota gigi berbentuk seperti pasak sehingga terdapat
diastema
- Adanya lekukan di tengah mahkota gigi disebut :
Notched Incisor.
c) Kelainan molar yakni miringnya cups ke arah bagian tengah
dari occlusal sehingga bentuknya mengkerut ke arah
tengah seperti buah murbey.
Oleh karena itu disebut Mulberry molar atau Moons Molar
2. Pendengaran menjadi tuli oleh karena kerusakan saraf ke-8.
3. Intersitial Keratitis
Yakni : radang pada selaput mata sehingga menyebabkan
kebutaan
3. Hepatitis

Penyebab : Virus Hepatitis B


Hepatitis B menjadi sirosis dan kanker hati

Penularan Hepatitis B :
Hepatitis B mudah sekali menular dengan perantara
berbagai media terutama cairan tubuh dari penderita
atau carrier Hepatitis B.
Darah, saliva, air seni, air mata, keringat, cairan vagina,
empedu, air susu
Kelompok Resiko :
Dengan pola penularan seperti ini, maka resiko tinggi untuk
terkena Hepatitis B, terutama mengancam orang-orang
yang karena profesi, jabatan, atau lingkungannya.
- pada dokter (terutama ahli bedah) serta staf paramedis
- pegawai laboratorium medis
- golongan yang menyalahgunakan obat-obatan parenteral
- penderita ginjal terapi immuno suppresif
- Penerima tranfusi darah
- Penderita ginjal yang mengalami renal dialysis dan renal
transplantation
- Orang yang mempunyai tatto
- Orang homoseksual
4. AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome.
AIDS : merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit
infeksi atau keganasan tertentu yang timbul sebagai
akibat menurunnya daya tahan tubuh (kekebalan tubuh)
penderita.

Penyebab :
Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang
merusak sistem kekebalan tubuh.

Penularan AIDS melalui :


- Hubungan seksual dengan pengidap HIV/ AIDS
- Suntikan atau tusukan benda terkontaminasi HIV
- Ibu pengidap HIV pada bayi yang dikandungnya.
Masa tunas : 3 bulan dan mungkin lebih lama
Gejala dan tanda klinis sebagai berikut :
- Demam, batuk, diare, keringat malam dan sakit
kepala
- Limphadenopathy, berat badan turun drastis,
pembesaran limfe
- Gangguan sistem syaraf
- Tumor
- Infeksi oportunistik

Diagnosa infeksi HIV dipastikan melalui pemeriksaan


laboratorium yaitu tes Elisa dan Western Blot.
Manifestasi mulut :
Merupakan tanda awal dari infeksi oleh HIV. Kumpulan
manifestasi didalam mulut pada penderita AIDS dapat
berupa :
- Infeksi jamur : Stomatitis angularis/ perleche,
Oral thrush
- Infeksi oleh virus : Stomatitis herpetika, Leukoplakia,
Herpes zoster
- Infeksi oleh bakteri : HIV periodontitis, HIV necrotizing
gingivitis
- Neoplasma
- Kelainan-kelainan lain oleh sebab yang sudah
diketahui : - ulserasi aptosa rekuren
- pembesaran kelenjar ludah
- xerostomia
- penyembuhan luka yang lama
BAB VII
PENYAKIT-PENYAKIT YG DISEBABKAN INFEKSI DARI GIGI/
FOCAL INFECTION

TIK: setelah menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa akan dapat


mengidentifikasi
penyakit-penyakit yang disebabkan infeksi dari gigi/ focal
infection
A. Pengertian:
Infeksi dari jaringan yang disebabkan adanya
metastase kuman-kuman atau toksin yang asalnya
dari sumber infeksi yang letaknya jauh dari jaringan
tersebut. Sarang infeksi disebut juga focus of
infection, yaitu daerah atau jaringan yang terinfeksi
dengan kuman-kuman yang letaknya diantara
jaringan sehat.

B. Keadaan-keadaan yang merupakan focus/


sumber infeksi:
1. gigi yg nekrose
2. gigi yang pada akarnya terdapat granuloma
3. penyakit periodontal.
Dengan adanya focus of infection di mulut, maka
bisa terjadi infeksi di tempat lain yang asalnya dari
focus on infection di mulut.

Cara penyebaran focal infection :


Secara hematogen/ melalui aliran darah atau secara
limfogen/ melalui aliran limfe.
BAB VIII
RUJUKAN & INFORMED CONSENT

Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat
1. Menyebutkan pengertian rujukan dan informed consent
2. Menyebutkan tujuan rujukan dan informed consent
3. Menjelaskan macam-macam rujukan
4. Melakukan pengisian format rujukan dan informed
consent
RUJUKAN DAN INFORMAED CONSENT

Pengertian :
Tindakan menginstruksikan pasien untuk menemui dokter lain yang
mempunyai keahlian atau kemampuan lebih baik,
prosedur ini dilakukan bila seorang dokter gigi/perawat gigi tidak
mampu atau tidak berwenang melakukan suatu pemeriksaan,
pengobatan, atau tindakkan medis.
Rujukan dilakukan dengan membuat surat rujukan yang ditujukan pada
dokter lain, isinya antara lain memuat identitas pasien, kondisi terakhir,
riwayat pengobatan, serta diagnosis atau catatan mengenai keluhan
bila diagnosis belum bisa ditegakkan.

Tujuannya :
Meningkatkan kesehatan rakyat dengan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.
Mengatasi keterbatasan kompetensi
Mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Macam-macam rujukan

Rujukan Vertikal :
R.S : Swasta
Pemerintah, TNI, RSCM, Dr. Sutomo
tipe A

Propinsi B
Kota madya C
Kabupaten D (RS merupakan peningkatan dari Puskesmas)
Kecamatan
Puskes
Posyandu kegiatan minimal 1 bulan 1 kali.

Kerjasama dalam tim, contoh :


Sinusitis akibat gigi N.P : - dokter gigi
- T.H.T
- Radiologi
Rujukkan Horizontal :

Misal penderita ingin ditambal giginya, tapi ada gangguan membuka


mulut karena gigi 8 impaksi, maka sebelum ditambal dirujuk dulu
kebagian bedah mulut.
Dalam merujuk pasien diperlukan data-data dari pasien untuk
menyertai pasien dan harus mengetahui apakah suatu penyakit
sudah saatnya untuk dirujuk atau belum.
NAMA KLINIK

..........,........................
Dengan hormat ,
Mohon konsul
perawatan
Contoh
Untuk O.S :.........................................................................
Format Rujukan Umur :.........................................................................
Dengan Diagnosa sementara
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
.....................................................................................(? )

Terima kasih

Wassalam
Informed Consent
(Persetujuan Setelah Penjelasan)

Pengertian :
Menurut Darby & Walsh (2003) informed consent adalah pernyataan
pasien yang menunjukkan persetujuan untuk dilakukan tindakan
perawatan oleh perawat gigi / dokter gigi setelah diberikan penjelasan
mengenai prosedur perawatan, resiko-resiko yang dapat timbul setelah
perawatan serta biaya yang harus dibayarkan pasien setelah
perawatan.

Tujuan :
Informed consent ini sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut:
1) Menjaga hak-hak pasien untuk mendapatkan perawatan yang
terbaik
2) Meningkatkan partisipasi pasien dalam perawatan dan pembiayaan
3) Sebagai instrumen hukum dalam perawatan (dapat digunakan
sebagai bukti apabila ada komplain dari pasien)
Contoh Format Informed Consent
(Sumber : Gaylor 2007)
Nama Pasien : ........................................................
Tempat / Tanggal Lahir : ........................................................
Dengan ini memberikan persetujuan kepada :
Nama : (dokter gigi/perawat gigi)*
Untuk melakuan perawatan gigi :
...............................................................................
...............................................................................
Dengan ini saya juga menyatakan bahwa saya sudah diberikan penjelasan mengenai prosedur
perawatan tersebut, kemungkinan-kemungkinan risiko yang bisa timbul dari perawatan tersebut,
penanganannnya serta biaya yang harus saya tanggung berkenaan dengan perawatan tersebut

1. Saya juga telah memberikan keterangan yang diperlukan sehubungan dengan riwayat kesehatan
umum serta riwayat kesehatan gigi yang sesungguhnya.

1. Saya juga telah diberikan kesempatan untuk bertanya kepada perawat gigi/dokter gigi selama
saya dalam perawatan ini.
Tanda tangan pasien / Orang tua wali pasien : .....................................tanggal ................
Tanda tangan perawat gigi/dokter gigi : ......................................tanggal ...............
Tanda tangan saksi : ......................................tanggal ................

Anda mungkin juga menyukai