Ect 1
Ect 1
awam
Berkonotasi negatif
Istilah yang tepat terapi kejang
listrik (electro convulsive therapy =
ECT )
Dilaksanakan dengan protap
Instalasi elektromedik
Tahun 1938 Lucio Cerletti dan Ugo Bini
melakukan pertama kali dan berhasil
Gagasan untuk memunculkan kejang
sebagai pengobatan pada psikotik
(gangguan jiwa berat) berawal dari
temuan bahwa
“ psikosis membaik ketika mereka
mengalami kejang ”
Terapi Kejang Listrik (TKL)
menciptakan kejang diotak dengan
menggunakan listrik
Dapat dilakukan dengan konvensional
atau anestesi (bius)
MECTA (Monitored Electroconvulsive
Therapy Apparatus) TKL dengan
anestesi
Kita dapat melihat pasien kejang
Tidak perlu panik, karena kejang
disengaja
Diobeservasi dan dipantau
Kita tidak dapat melihat pasien kejang
meskipun sebenarnya mengalami
kejang diotak, dan dilihat rekaman
gelombang otak.
Skizofrenia kataton (gg jiwa berat
dengan gejala perilaku yang menonjol)
Depresi berat dengan ciri psikotik atau
gagasan bunuh
Mania berat
Yang kesemuanya tidak kunjung
membaik dengan pemberian obat-
obatan
Gangguan jantung
Adanya bula (gelembung pada paru
yang beresiko pecah jika terjadi
peningkatan pada paru)
Tumor otak
Hipertensi
Wanita hamil trimester pertama
Awal rawat inap, ditawarkan
persetujuan tindakan TKL
Kebebasan sepenuhnya jd hak pasien
dan keluarga
Memilih konvensional dan anestesi
Keluarga diberikan penjelasan TKL :
prosedur, indikasi dan efek
sampingnya
Informed concent payung hukum
bagi pelaksana TKL
Tanpanya, TKL tidak akan diberikan
Apabila tidak setuju, silakan menolak
Jika keluarga dan pasien setuju dan
dokter merasa perlu diberikan
Persiapan pemeriksaan :
1. Rekam jantung
(electrocardiogram/ECG)
2. Foto rontgen
3. Riwayat operasi tulang 5 th terakhir
4. Pemeriksaan gigi
5. Puasakan dan cek TTV
Fungsi melihat adakah kelainan
jantung mis. Gangguan irama atau gg
konduksi jantung
Jika ada gg maka TKL tidak diberikan
Fungsi adakah kelainan paru
Jika ditemukan kelainan paru berat mis.
TBC atau emfisema, TKL tdk diberikan
Jika ya, pilihlah TKL dengan anestesi
agar tidak terjadi kejang otot
Fungsi agar tidak terjadi gigi tanggal
pada waktu pelaksanaan TKL
4-6 jam sebelum ECT
Fungsi tidak terjadi aspirasi (isi
lambung naik dan masuk ke saluran
pernafasan)
Cek TTV : jika tensi tinggi maka TKL
ditunda
Diinstalasi elektromedik
Pelaksana perawat dengan sertifikat
pelatihan, penanggungjawab adalah
dokter dan psikiater sebagai konsultan
MECTA : hadir perawat anestesi dan
dokter spesialis anestesi
Pantau Tekanan darah, denyut nadi,
pernafasan, kesadaran.
Dosis sudah diatur sesuai umur dan BB
(dokter)
Setelah TKL diberikan, pantau
keadaanya
Pengawasan diberikan hingga pasien
kembali ke bangsal perawatan
TKL diberikan dua hari sekali, biasanya
tiga kali
Jika dirasa perlu, bisa diberikan > 3 kali
Yang biasa : sakit kepala, badan lemas,
kebingungan, delirium, dan penurunan
daya ingat
Penurunan daya ingat bersifat sementara
dan membaik dalam waktu 6 bulan
setelah TKL
Untuk konvensional, bisa terjadi patah
tulang dan nyeri otot tetapi jarang terjadi
Efek samping lain, kejang > 3 mnt
Dokter akan memberikan analgetik
untuk mengurangi sakit kepala
Kejang lama akan diatasi dengan
pemberian diazepam