Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN ENZIM

Dr. CHAKRAWATI H, SpPK


-Enzim adalah protein yang mengkatalisis
reaksi-reaksi kimia didalam tubuh.
- Enzim umumnya terdapat didalam sel
jaringan tubuh.
- Peningkatan kadar enzim didalam darah
umumnya terjadi jika ada kerusakan
sel yang mengandung enzim tersebut
serta adanya perbahan permeabilitas
dinding sel.
Enzim-enzim yang dihubungkan dgn adanya kerusakan
hati :
1. Alkali fosfatase atau Alkaline Phosphatase (ALP)
2. Gamma Glutamil Transferase atau Gamma Glutamil
Transpeptidase (GGT/GGTP)
3. Aspartat Amino Transferase/Aspartat
Transaminase (AST/ASAT) atau Glutamat
Oksaloasetat Transaminase (GOT)
4. Alanine Amino Transferase/Alanine Transaminase
(ALT/ALAT) atau Glutamat Piruvat Transmaninase
(GPT)
5. Cholinesterase (CHE/CHS)
Enzim yang dihubungkan dgn adanya
kerusakan pada jantung :
1. Creatin kinase (CK)
2. Creatine kinase myocardial band (CK-MB)
3. Lactat dehydrogenase (LDH)

Enzim yang dihubungkan dgn adanya kerusakan


pada pankreas :
4. Amilase
5. Lipase
1. ALP
- Enzim ini dijumpai dlm konsentrasi
tinggi di sel jar hepatobilier,
tulang, usus dan plasenta
- Sel kanker tertentu juga
memproduksi enzim ini
- Dijumpai juga diginjal, glandula
mamae yang laktasi, sel granulosit
Tujuan pemeriksaan ALP:
Untuk mengetahui adanya:
- Penyakit hepatobilier : kolestasis
/obstruksi,tumor, batu atau abses

- Penyakit tulang dgn aktivitas osteoblastik atau


respon terapi vitamin D pd riketsia

- Proses keganasan (metastasis ke hati)


Pemeriksaan laboratorium ALP
•Persiapan pasien :
- puasa minimal 8 jam untuk menyingkirkan
peningkatan kadar ALP krn makanan
- hindari obat yg dpt mempengaruhi kadar
ALP, misal : allopurinol dpt
meningkatkan ALP, atau popanolol dpt
menurunkan ALP.

• Persiapan sampel : hindari hemolisis


•Prinsip pemeriksaan :
Tes kinetik kolorimetrik
Sampel + reagensia (R1) berupa buffer
Ditambah R2 segera dimulai reaksi :
ALP
p-nitrofenilfosfat + H2O fosfat+
Mg 2
p-nitrofenol

p-nitrofenol yg dihasilkan sebanding dgn


aktifitas ALP dan diukur scr fotometrik
•Nilai rujukan :
dewasa : 91-258 U/L (suhu 37oC)

Penurunan ALP dapat terjadi pada :


-Kretinisme
-Scurvy
-Defisiensi protein dan magnesium
-Hipofosfatasia
-Retardasi pertumbuhan sekunder
Peningkatan ALP terjadi pd:
- kehamilan
- onstruksi traktus biliaris
- sirosis
- hepatitis virus
- mononukleosis infeksiosa
- penyakit metabolik tulang
- masa penyembuhan fraktur
- anak dlm masa pertumbuhan
2. γGT
- enzim ini banyak terdpt di jar
hepatobilier, ginjal dn pankreas.
- dpt juga diprostat, otak dan hepar.

Tujuan pemeriksaan GGT:


- Utk mengetahui adanya peny hepatobilier :
kolestasis, ikterus obstruktif pd anak.
- Membedakan peny tulang dan hati jika ALP
meningkat
- Memantau konsumsi alkohol
- Mendeteksi proses keganasan (metastasis ke
hati)
• Persiapan pasien :
• Puasa min 8 jam
• Hindari obat-obatan :
- alkohol, barbiturat  meningkatkan
- kontrasepsi oral  menurunkan

• Persiapan sampel : hindari hemolisis


• Prinsip pemeriksaan :
Tes kinetik kolorimetrik
L-γ-glutamil-3 carboxy-4 nitroanilide + glycylglycine

GGT

L-γ-glutamil-glycylglycine + 5-amino-2 nitrobenzoat

5-amino -2 nitrobenzoat yg dihasilkan sebanding


dengan aktifitas GGT dan diukur scr fotometrik
•Nilai rujukan :
laki-laki : 11-50 U/L (37oC)
perempuan : 7 -32 U/L (37oC)
3. AST/GOT :
• Enzim ini banyak terdpt di sel hati, dan
miokard, dlm jumlah kecil di muskuloskeletal,
ginjal, pankreas, otak dan eritrosit.
• Tujuan pemeriksaan :
- diagnosis dan evaluasi penyakit hati dan
jantung
- memantau efek obat yg hepatotoksik dan
nefrotoksik
• Persiapan pasien :
- hindari latihan fisik berat
- hindari obat : Salisilat dan alkohol
• Persiapan sampel : hindari hemolisis
•Prinsip pemeriksaan :
Tes kinetik UV
AST
α-ketoglutarat + L-aspartat L-glutamat +
oksaloasetat
MDH
Oksaloasetat + NADH + H + L-malat NAD+

Oksaloasetat yg dihasilkan sebanding dgn


oksidasi dari NADH menjd NAD.
Reaksi tersebut menggambarkan aktifitas AST
dan diukur scr fotometrik
•Nilai rujuan :
- laki-laki : 10-50 U/L (37oC)
- perempuan : 10-35 U/L (37oC)
4.ALT/GPT
-Banyak dalam sel hepar
- relatif kecil di cairan tubuh, jantung, ginjal dan
otot

-Tujuan pemeriksaan enzim ALT/GPT :


- diagnosis dan evaluasi peny hepar 
indikator kerusakan sel hepar
- memantau efek obat yang hepatotoksik
- membedakan ikterus hemolitik dgn ikterus
krn peny hepar
•Persiapan pasien : hindari obat yg mempengaruhi
spt salisilat
•Persiapan sampel : hindari hemolisis
•Prinsip : tes kinetik UV
ALT
α-ketoglutarat + L-alanin L-glutamat + piruvat
LDH
Piruvat + NADH + H+ L-laktat + NAD+

Piruvat yg dihasilkan sebanding dgn oksidasi dari


NADH menjd NAD.
Reaksi ini menggambarkan aktifitas ALT dan
diukur scr fotometrik
•Nilai rujukan :
- perempuan : 10 – 35 U/L
- laki-laki : 10 – 50 U/L

•Peningkatan ALT/GPT disebabkan :


- hepatitis virus
- obstruksi traktus biliaris
- sirosis hepatis
- mononukleosis infeksiosa
- gagal ginjal
- penyakit jantung kongestif
- obat-obatan
Rasio AST/ALT DeRitis Quotient:
- AST/ALT > 1 : pd penyakit hati krn
alkohol
- AST/ALT ≤ 1 : pd gangguan hepatoseluler
akut, hepatitis virus akut dan
kronik
5. CHE
• Didalam serum enzim ini disebut
pseudocholinesterase, sedangkan pd ujung
saraf dan eritrosit disebut true cholinestease

• Tujuan pemeriksaan enzim ini :


- mengetahui adanya penyakit hati
- mengetahui adanya intoksikasi senyawa
organofosfat
•Persiapan pasien :
Hindari obat atau zat yang dpt mempengaruhi
kadar CHE : teofilin, barbiturat, kodein, vti K,
dan kafein  menurunkan CHE min 12-24 jam
sebelum tes

•Persiapan sampel :
Analisis sampel harus dilakukan dlm waktu
< 48 jam
•Prinsip :
tes kinetik kolorimetrik
CHE
butyrylthiocholine + H2O thiocholine + butyrate

thiocholine + dithiobis (nitrobenzoate)  2 nitro-5 mercap


tobenzoate

2 nitro-5 mercaptobenzoate yg dihasilkan sebanding dgn


aktifitas CHE dan diukur scr fotometrik
• Nilai rujukan :
- Anak-anak, laki-laki : 5300-12.900 U/L
- Perempuan tidak hamil , perempuan tidak
memakai kontrasepsi hormonal : 4300-11.200
U/L
- Perempuan hamil dan yang memakai kontrasepsi
hormonal : 3600-9100 U/L
•Interpretasi :
-Peningkatan kadar CHE:
- Hiperlipidemia
- Nefrosis, sindroma nefrotik
- Obesitas
- Diabetes Melitus
- Penurunan kadar CHE :
- keracunan insektisida organofosfat
- peny. Hepatoseluler : hepatitis virus, abses,
metastase karsinoma, sirosis dgn ikterik
- malnutrisi, infeksi, anemia, uremia, syok,
penyakit jantung kongestif

Anda mungkin juga menyukai