Anda di halaman 1dari 19

OLEH :

KELOMPOK 4
Deswita putri (170140124)
Muliadi (170140128)
Novita dewi (170140132)
Lisa andriani (170140136)
Alfathan anshori. As (170140141)
Nisaul kamila (170140148)
Annisa masturah (170140152)
 Fasa : sejumlah zat yang mempunyai
komposisi kimia dan struktur fisiknya
homogen.
 Zat Murni : zat yang selalu mempunyai
komposisi kimia yang sama pada semua
tingkat keadaan, tetapi dapat mempunyai
beberapa fase yang berbeda.
 Homogen : sistem yang hanya mempunyai
satu fasa
 Heterogen : sistem yang berisi lebih dari
satu fasa
ZAT MURNI
o Bersifat homogen
o Dapat lebih dari dua
fase/campuran, tapi setiap fase
memiliki komposisi yang
sama/homogen
FASE DARI ZAT MURNI

Berdasarkan
susunan molekul, PADAT
ada 3 fase zat
murni:

GAS CAIR
Komposisi
PERUBAHAN FASE DARI ZAT
MURNI
Ditinjau suatu bejana yang diisi air (T=20 oC ; P = 1 atm)
seperti terlihat pada gambar
1. Compressed liquid (cairan terkompresi)

Pada state ini penambahan panas


hanya akan menaikkan temperatur
tetapi belum menyebabkan terjadi
penguapan.
2. Saturated liquid (cairan jenuh)
Pada state ini fluida tepat akan
berubah fasenya. Penambahan panas
sedikit saja akan menyebabkan terjadi
penguapan. Akan mengalami sedikit
panambahan volume.
3. Saturated liquid-vapor mixture

Campuran uap-cairan jenuh : Pada


keadaan ini uap dan cairan jenuh
berada dalam kesetimbangan.
Penambahan panas tidak akan
menaikkan temperatur tetapi hanya
menambah jumlah penguapan.
4. Saturated vapor (uap jenuh)
Pada keadaan ini campuran tepat
berubah menjadi uap seluruhnya.
Pengurangan panas akan
menyebabkan terjadi pengembunan.

5. Superheated vapor (uap panas


lanjut)

Pada kondisi ini penambahan panas


akan menyebabkan kenaikan suhu dan
volume.
Diagram T-v perubahan fase air pada
suhu konstan
Diagram T-v perubahan fase zat murni pada tekanan
yang berbeda :
Diagram P-T zat murni
Disebut juga diagram fasa karena ketiga fasa dipisahkan satu
sama lain oleh 3 garis  Triple point:
pertemuan ke-3 garis
dimana ketiga fasa
dalam keadaan
setimbang.
 Ujung garis uap adalah
adalah titik kritis,
sebab tidak ada
pembedaan antara fasa
cair dan fasa uap di
atas titik kritis.
 Zat yang berkerut atau
mengembang saat
membeku dibedakan
pada garis lelehnya.
Clapeyron equation merupakan perubahan titik
beku terhadap tekanan.

Dimana ∆hf = panas laten peleburan (latent heat of fusion). Untuk


sebagian besar zat murni, dT/dP kecil dan positif, namun untuk
transisi es-air pada 0 oC dT/dP = -0,007 K/atm; Keanehan ini
karena fase padat kurang rapat dari pada fase cair: (vL-vS) < 0
Ketika kesetimbangan melibatkan
fasa uap, maka tekanan dinyatakan
sebagai tekanan uap, Po. Dari
bentuk asli Clapeyron equation
diperoleh:
Tabel uap tersedia untuk berbagai zat yang mana
pada kondisi normal zat dalam fase uap (misalnya,
steam, amonia, dan lain-lain).
 Sifat kondisi jenuh
Psat dan Tsat ditabelkan dalam kolom paralel (kolom
pertama); tekanan berkisar antara 0,006112 bar s.d.
221,2 bar (Pc); Contohnya, Steam pada p=0,34 bar
mempunyai property sbb:
PERUBAHAN CAIR JENUH-
UAP JENUH
PROPERTI UAP BASAH

Untuk 1 kg uap basah, terdapat x kg uap kering dan (1–x) kg


cairan, maka:
• Volume spesifik uap basah

• Entalpi uap basah

• Energi internal
PROPERTI
SUPERHEAT VAPOR

Contoh steam pada 2 bar 200 oC adalah superheated, karena


suhu jenuh pada 2 bar adalah 120,2 oC; jadi derajat superheat =
200–120,2 = 79,8 K
Tabel superheated steam tekanannya berkisar dari 0,006112 bar
sampai dengan tekanan kritis 221,2 bar; dan ada tambahan tabel
tekanan super kritis sampai dengan 1000 bar. Contoh tabel
superheat steam pada 20 bar :

Untuk tekanan > 70 bar, energi internal dapat dicari dengan :


u = h – pv
1. Udara adalah campuran dari kira-kira 3,76 mol nitrogen
untuk setiap mol oksigen. Tentukan fraksi mol masing-
masing komposisi Dan berat molekul udara! diketahui
BM N2 = 28,02 g/gmol dan BM O2 = 32 g/gmol
2. Tentukan v, h, dan u steam basah pada 18 bar dan x = 0,9
3. Hitung perbedaan suhu terhadap tekanan sistem
kesetimbangan es-air pada suhu 273 K. diketahui: 𝜌es =
0,917 g/cm3; 𝜌air = 1 g/cm3; ∆hf = 79,6 cal/g
4. Tentukan dryness factor x, vol. spesifik v, energi internal
u steam pada p=7 bar dan h=2600 kJ/kg
5. Steam pada 110 bar mempunyai v=0,0196 m3/kg, carilah
suhu, entalpi dan energi internal
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai