Anda di halaman 1dari 29

Askep Malaria

Ns.Maryati,S.Kep,Ns
Defenisi
Malaria adalah : Penyakit infeksi yang
disebabkan oleh parasit Plasmodium
yang menyerang eritrosit dengan
ditemukannya bentuk aseksual hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah
manusia
Etiologi
 Makaria disebabkan oleh protozoa dari
genus plasmodium,yang selain menginfeksi
manusia juga menginfeksi binatang seperti
golongan burung,reptile dan mamalia
 Plsmodium terdiri dari 4 spesies :
 Plasmodium falciparum, Plasmodium
vivak, Paslmodium ovale dan Plasmodium
malariae
Manifestasi Klinis
 Keluhan sebelum terjadi demam :
kelesuan,malaise,sakit kepala,sakit
belakang,merasa dingin di punggung,nyeri sendi
dan tulang,demam ringan,aneroksia,perut tak
enak,diare ringan dan kadang-kadang dingin
 Gejala klasik : triase malaria
 Periode dingin (15-60 menit) : menggigil,badan
bergetar,gigi saling terantuk,temperature mulai
naik,pada anak sering kejang
 Periode panas : muka merah terasa kering dan
panas seperti rasa terbakar,nyeri kepala dan nadi
cepat,panas tetap tinggi 2-12 jam
 Periode berkeringat : berkeringat banyak dan
temperature turun,dan merasa sehat
 Manifestasi klinis infeksi plasmodium
plasmodium Masa Tipe Manifestasi klinik
inkubasi panas
(hari) (jam)
Falciparum 12 (9-14) 24,36,48 Gejala gastrointestinal
:hemolisis,anemia,ikterus,h
emoglobinuria,syok,algid
maligna,gejala
celebral,edema
paru,gangguan
kehamilan,kelainan
retina,hipoglikemia,kematia
n
vivakx 13 (12-17)- 48 Anemia
12 bulan kronik,splenimegali,rupture
limpa
ovale 17(16-18) 48 Anemia kronik,splenigmega
Li,rupture limpa
Malarie 28(18-40) 72 Rekrudensi
sampai 50
tahun,splenom
egali,limpa
jarang
repture,sindro
ma nefrotik
 Malaria berat
1. Malaria selebral dengan kesadaran menurun
(delirium,stupor,koma)
2. Anemia berat kadar hemoglonbin <5g/dl
3. dehidrasi,gangguan asam basa dan gangguan
elektrolit
4. Hipoglekimia berat
5. Edema paru akut
6. Kegagalan sirkulasi
7. Kecenderungan terjadi perdarahan
8. Hiperpereksia/hipertermia
9. Hemoglobinuria/black water fever
10. Ikterus
11. hiperparasitemia
Pemeriksaan Penunjang
Hapus darah tepi
 Tetes darah tepi dengan pewarnaan gimsa
(spesies parasit)
 Tetes tebal (lebih sensitif deteksi parasit)
 Res serosol
 IFA ( inderat flovorescen antibody)
 IHA (interian hemoglotination)
 Untuk diagnostik akut (+) bila beberapa
hari setelah infeksi parasit
 Pemeriksaan GBC
Penatalaksanaan
 Brdasarkan penyebabnya
 Malaria falciparum tanpa komplikasi
 Tabel pengobatan lini pertama
Hari Jenis obat 2-11 1-4 th 5-9 th
bln
1 Artesunat 1/2 1 2 3 4
amodiakuin 1/2 1 2 3 3-4
2 artesunat 1/2 1 2 3 4
amodiakuin 1/2 1 2 3 3-4
3 artesunat 1/2 1 2 3 4
amd 1/4 1/2 1 1 1/2 2
 Komposisi : 50mg/tablet
 Amodiakuin : 200mg/tablet – 153 mg
amodiakuin base/tablet,semua pasien
kacuali ibu hamil dan anak usia < 1 tahun
diberikan tablet primakuin (1 tablet berisi
15 mg primakuin basa ) dengan dosis 0,75
mg/kgBB/oral,dosis tunggal pada hari 1
(hari pertama minum obat)
 Tabel diatas merupakan perhitungan kasar
apabila pasien tidak ditimbang berat
badannya.
 Dosis yang disarankan berdasarkan BB
adalah Artesunat : 4mg/kgBB dosis
tunggal/hari/oral,diberikan pada hari
1,11,dan hari 111 ditambah amodiakuin :
25 mg basa /kgBB selama 3 hari dengan
pembagian dosis : 10mg basa
/kgBB/hari/oral pada hari 1,11,111 serta
5mg basa/kgBB/oral pada hari 111
 Apabila pada suatu daerah belum terdapat
obat kombinasi artesunat dan amodiakuin
maka dapat digunakan kombinasi
sulfadoksin 25mg/kgBB atau pirimetamin
1,25 mg/kgBBb(dosis maksimal dewasa 3
tablet)
 Apabila terjadi gagal pengobatan lini
pertama,maka diberikan pengobatan lini
kedua
Tabel lini kedua pada malaria
falciparum
Hari Jenis obat 0-1 2-11 1-4 th 5-9 th 10-14 >15 th
bln bln th
1 kina * * 3x 1/2 3x1 3x 1/2 3x2
Tetrasikilin/doksi 4x1/1x1
siklin
Primakuin 3/4 1 1/2 2 2-3
2-7 kina 3 1/2 3x1 3x1 1/2 3x2
Tetrasikilin/doksi 4x1/1x1
siklin
 Keterangan :
 Kina : pada usia <1 tahun harus berdaarkan BB
yaitu 30 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
 Doksisiklin tidak diberikan [ada ibu hamil dan
anak usia < 8 tahun.Dosis doksisiklin untuk anak
usia 8-14 tahun adalah 2 mg/kgBB/hari
 Bila tidak terapat doksisiklin,dapat digunakan
tetrasiklin.Dosis tetrasiklin yaitu 25-50mg
/KgBB/hari/4 dosis atau 4x1 (250mg) selama 7
hari.
 Primakuin tidak boleh diberikan pada ibu hamil
dan anak usia < 1 tahun.Dosis primakuin :
0,75mg/kgBB,dosis tunggal
2.Malaria vivax/ovale
Tabel pengobatan lini pertama pada malaria
vivax/ovale
Perhitungan dosis berdasarkan berat badan:
Klorokuin:hari I dan II : 10mg/kgBB,hari III :
5mg/kgBB
Primakuin : 0,25 mg/kgBB/hari selama 14
hari
Jumlah tablet perhari menurut
kelompok umur
Hari Jenis 0-1 bln 2-11 1-4 th 5-9 th 10-14 >/ 15
obat bln th th
1 klorokuin 1/4 1/2 1 2 3 3-4
primakuin 1/4 1/2 3/4 1
2 klorokuin 1/4 1/2 1 2 3 3-4
primakuin 1/4 1/2 3/4 1
3 klorokuin 1/8 1/4 1/2 1 1 1/2 2
primakuin 1/4 1/2 3/4 1
4-14 primakun 1/4 1/2 3/4 1
 Bila terjadi gagal pengobatan lini pertama
maka diberikan pengobatan lini kedua
seperti tabel di bawah ini
 Tabel pengobatan lini kedua pada malaria
vivax/ovale
Hari Jenis 0-1 2-11 1-4 5-9 10-14 >/ 15
obat bln bln th th th th
1-7 Kina *) *) 3x 3x1 3x 1 3x2
1/2 1/2
1-14 Prima 1/4 1/2 3/4 1
kulin
 Dosis berdasarkan berat badan :
 Kina : 30 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
 Primakulin : 0,25 mg/kgBB/hari
 3.Malaria berat
 Pada malaria berat diberikan untuk lini
pertama yaitu artemether injeksi
diberikan secara intramuskuler selama 5
hari.Setiap ampul artemether berisi
80mg/ml.
 Dosis dan cara pemberian artemether
yaitu :
 Untuk dewasa : dosis inisial 160 mg ( 2
ampul) IM pada hari ke 1,diikuti 80 mg ( 1
ampul) IM pada hari ke 2 s/d ke 5
 Dosis anak tergantung berat badan yaitu :
 Hari I : 3,2 mg/kgBB/hari
 Hari II-V : 1,6 mg/kgBB/hari
 Untuk lini kedua diberikan kina perinfus/drip.Cara
pemberian kina perinfus yaitu :
 Dosis dewasa (termasuk ibu hamil) : kina HCL
25% dosis 10 mg/kgBB (satu ampul isi 2 ml=
500mg kina HCL 25%) yang dilarutkan dalam 500
ml dekstrose 5% atau nacl 0,9% diberikan selama
8 jam,diulang dengan cairan yang sama setiap 8
jam secara terus menerus sampai penderita dapat
meminum obat atau kina hcl 25% (perinfus),dosis
10mg/kgBB/4jam diberikan setiap 8 jam diulang
dengan airan dan dosis yang sama setiap 8 jam
sampai penderita dapat minum obat
 Dosis anak-anak : kina HCL 25% perinfus
dosis 10 mg/kgbb ila umur < 2 bulan : 6-8
mg/kgbb diencerkan denga 5-10 cc dejstrosa
5% atau naCL 0,9 %/kgbb diberikan selama 4
jam,diulang setiap 8 jam sampai penderita
sadar dan dapat minum obat
 Apabila tidak memungkinkan pemberian kina
per infus maka kina dapat diberikan
intramuskular.Sediaan yang ada untuk
pemberian intramuskular yaitu kinin antipirin
dengan dosis : 10 mg/kgbb IM (dosis tunggal)
Masalah yang lazim muncul
 Hipertermia b.d peningkatan
metabolisme,dehidrasi,efek langsung
sirkulasi kuman pada hipotalamus
 Monitor suhu sesering mungkin
 Monitor IWL
 Monitor warna dan suhu kulit
 Monitor tekanan darah,nadi dan RR
 Monitor penurunan tingkat kesadaran
 Monitor WBC,Hb,dan Hct
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh asupan makanan yang
tidak adekuat ;anorexia;mual/muntah
 Kaji adanya alergi makanan
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan
protein dan vitamin c
 Berikan substansi gula
 Nyeri akut b,d respon inflamasi
sistemik,myalgia,atralgia,diaphoreis
 Lakukan pengkajian nyeri
 Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
 Kaji kultur yang mempengaruhi repon nyeri
 Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
 Resiko syok (hipovolemik) b.d penurunan
volume darah ke jaringan tubuh
(hipovolemia,anemia)
 Monitor status sirkulasi BP,warna kulit,suhu
kulit,denyut jantung,HR,dan ritme,nadi
perifer,dan kapiler refill
 Monitor tanda inadekuat oksinegasi jaringan
 Monitor suhu dan pernafasan
 Monitor input dan output
 Pantau nilai labor : hb,ht,agd dan elektrolit
 Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan
otak b.d penurunan sirkulasi jaringan
keotak (masa trombositopenia,parsial
abnormal,peningkatan TIK)
 Monitor daerah tertentu yang hanya peka
terhadap panas /dinginn/tajam/tumpul
 Monitor adanya paretese
 Gunakan sarung tangan untuk proteksi
 Monitor kemampuan BAB
 Rsiko ketidakseimbangan elektrolit b.d
disfungsi endokrin (diaphoresis poliuri)
 Timbang popok/pembalut jika diperlukan
 Monitor status dehdrasi
 Monitor vital sign
 Monitor masukan makanan,cairan dan hitung
intake kalori harian
 Kolaborasikan pemberian cairan IV
 Monitor status nutrisi
 Beriakan cairan IV pada suhu ruangan
 Intoleransi aktivitas b,d kelemahan umum
(peningkatan TIK)

 Kolaborasikan dengan tenaga rehibilitasi medik dalam


mrencanakan terapi yang tepat
 Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
 Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
dengan kemampuan fisik psikologi dan sosial
 Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas
 Bantu klien untuk membuat jadwal latihan di waktu
luang
Discharge Planning
 Tidur dengan kelambu
 Hindari berpergian kedaerah yang
diketahui sedang mengalami wabah
malaria
 Mengenakan pakaian tertutup jika
terdapat didaerah endemic wabah malaria
 Gunakan obat anti nyamuk atau krim anti
nyamuk
 Vaksinasi malaria

Anda mungkin juga menyukai