55 Tahun 2016
Ketentuan Umum dan
Tata Cara Pemungutan
PAJAK DAERAH
KELOMPOK II
kelas 4-01 / prodi d3 pajak alih program
ANDRIE ANUGRAH PUTRA (4) | ARVIN ARYANSYAH (5)
AZMAN MENDALE (6) | BHIMA CHANDRA BHUANA (7)
2
1
PROVINSI KABUPATEN
6
2
PENDAFTARAN DAN
MASA PAJAK
BAB III - PP NOMOR 55 TAHUN 2016
Pendaftaran Pajak
Self Assessment Official Assessment
WP diwajibkan mendaftarkan WP wajib mendaftarkan objek
diri kepada Kepala Daerah Pajak kepada Kepala Daerah
untuk mendapatkan nomor menggunakan surat
pokok Wajib Pajak Daerah. pendaftaran objek pajak
Jika tidak, Kepala Daerah (selain PBB) atau SPOP (untuk
berwenang menerbitkan PBB).
NPWPD secara jabatan.
Pajak
(Pasal 5 PP 55 Tahun 2016)
Pusat???
8
“ Masa Pajak berlaku untuk jenis
Pajak yang dibayar sendiri
berdasarkan penghitungan
oleh Wajib Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(2) dan ayat (4).*
(Pasal 6 ayat (1) PP 55/2016)
12
Penetapan Pajak
Official Assessment
DPP:
1. PKB & BBNKB NJKB Nilai Perolehan Air Tanah dan
2. Pajak Air Permukaan Nilai Air Permukaan ditetapkan
Perolehan Air Permukaan melalui Pergub berpedoman
3. Pajak Reklame Nilai Sewa ketentuan menteri terkait.
4. Pajak Air Tanah Nilai Nilai Perolehan Air Tanah
Perolehan Air Tanah ditetapkan Perbup/walikota
5. PBB-P2 NJOP berpedoman Pergub.
15
Pembayaran dan
Pelaporan Pajak
Self Assessment Official Assessment
WP Bayar: JT Pembayaran:
Paling lambat 30 hari kerja 1 bulan sejak tanggal kirim
setelah saat terutang. SKPD
WP Lapor SPTPD: 6 bulan sejak SPPT diterima
Setelah berakhirnya masa
pajak.
BPHTB, SSPD = SPTPD
(Pasal 13 & 14 PP 55 Tahun 2016)
16
Ketetapan Pajak
Untuk Pajak SKPDKB
Daerah dengan
sistem Self SKPDKBT
Assessment,
Kepala Daerah SKPDN
dapat
menerbitkan: SKPDLB
19
Ketetapan Pajak
SKPDLB
● WP lebih bayar pajak ajukan permohonan
pengembalian.
● Kepala daerah memberikan keputusan dalam waktu 12
bulan sejak diterimanya permohonan.. Lewat dari itu,
permohonan dianggap dikabulkan SKPDLB diterbitkan
dalam 1 bulan.
● Pengembalian kelebihan pajak paling lambat 2 bulan sejak
SKPDLB terbit Lewat dari itu WP dapat imbalan bunga
2% per bulan.
20
4
PENAGIHAN DAN
PENGHAPUSAN PIUTANG
BAB V- PP NOMOR 55 TAHUN 2016
Penagihan Pajak
Pasal 19 PP 55 Tahun 2016:
Kepala Daerah dapat menerbitkan STPD untuk jenis Pajak yang dipungut
berdasarkan penetapan Kepala Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) dan ayat (3) dalam hal
a. Pajak terutang dalam SKPD atau SPPT yang tidak atau kurang dibayar
setelah jatuh tempo pembayaran;
b. Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan
Banding yang tidak atau kurang dibayar setelah jatuh tempo pembayaran;
atau
c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda.
*Sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% setiap bulan untuk paling lama 15
bulan sejak saat terutangnya Pajak.
22
Penagihan Pajak
Pasal 20 PP 55 Tahun 2016:
Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk dapat menerbitkan STPD untuk jenis
Pajak yang dibayar sendiri berdasarkan penghitungan oleh Wajib Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dan ayat (4) dalam hal:
a. Dari hasil Penelitian SPTPD terdapat kekurangan pembayaran sebagai
akibat salah tulis dan/atau salah hitung;
b. SKPDKB, SKPDKBT, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan, dan Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar setelah
jatuh tempo pembayaran; atau
c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda
*Sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% setiap bulan untuk paling lama 15
bulan sejak saat terutangnya Pajak.
23
Penagihan Pajak
Pasal 21 PP 55 Tahun 2016:
25
Penagihan Pajak
Alur dan Jadwal Pelaksanaan Penagihan Pajak
26
27
Penagihan Pajak
Cakupan utang pajak
Pajak Pajak
Pusat Daerah
PBB
PPh
P2
PPN
PPnBM
PBB
P3
28
Penagihan Pajak
Dasar Penagihan Pajak
SK Pembetulan
STP
Penelitian, SK Keberatan
Upaya
Pemeriksaan SKPKB Hukum WP Putusan
Pajak
Banding
SKPKBT
PK
29
Penagihan Pajak
Dasar Penagihan Pajak Dasar Penagihan Pajak
● STP ● PPh
● SKPKB ● PPN
● SKPKB Tambahan ● PPnBM
● S Kep Pembetulan ● Bunga Penagihan
● S Kep Keberatan ● PBB (SPPT)
● Putusan Banding
● Putusan PK
30
Penagihan Pajak
Pejabat Penagihan Pajak (Juru Sita Pajak)
31
Penagihan Pajak
Tugas Juru Sita
32
Penagihan Pajak
Wewenang Juru Sita
33
Penagihan Pajak
Tahapan dalam pelaksanaan penagihan pajak
Penagihan seketika dan
sekaligus Pelelangan
Penyitaan
34
Penagihan Pajak
Penagihan seketika dan sekaligus
● Tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh JSP
kepada PP tanpa menunggu tanggal jatuh tempo
pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua
jenis pajak, masa pajak, dan tahun pajak
35
Penagihan Pajak
Surat Teguran
● Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang
sejenis diterbitkan apabila Penanggung Pajak tidak
melunasi utang pajaknya sampai dengan tanggal jatuh
tempo pembayaran
36
Penagihan Pajak
Surat Paksa
● PP tidak melunasi utang pajak s.d. tgl jatuh tempo & telah
diterbitkan ST/SP.
● Sudah dilaksanakan PSS
● PP tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan
persetujuan angsuran/penundaan pembayaran.
37
Penagihan Pajak
Surat Paksa
● Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak dan
kepadanya telah diterbitkan Surat Teguran atau
Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis
● terhadap Penanggung Pajak telah dilaksanakan penagihan
seketika dan sekaligus; atau
● Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan
angsuran atau penundaan pembayaran pajak.
38
Penagihan Pajak
SP terhadap OP
● Penanggung pajak
● orang dewasa, apabila Penanggung Pajakyang
bersangkutan tidak dapat dijumpai
● salah seorang ahli waris atau pelaksana wasiat atau yang
mengurus harta peninggalannya
● para ahli waris
39
Penagihan Pajak
SP terhadap Badan
● Pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung
jawab, pemilik modal
● pegawai tetap
● Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, Surat Paksa
diberitahukan kepada Kurator, Hakim Pengawas atau
Balai Harta Peninggalan, dan dalam hal Wajib Pajak
dinyatakan bubar atau dalam likuidasi
40
Penagihan Pajak
Penyitaan
● Dilakukan berdasarkan SPMP jika PP tidak melunasi utang
pajak setelah lewat 2x24 jam setelah SP diberitahukan.
● Dilaksanakan oleh JSP dengan 2 orang saksi
● Penyitaan tetap dilakukan meskipun PP tidak hadir dengan
catatan salah seorang saksi berasal dari Pemda, dan BAPS
ditandatangani oleh PP dan saksi-saksi.
41
Penagihan Pajak
Pelelangan/Lelang
a. Pengumuman lelang minimal 14 hari setelah pelaksanaan
penyitaan
b. Pelaksanaan lelang minimal 14 hari setelah pengumuman
lelang
42
Penagihan Pajak
Pencegahan
● Larangan bersifat sementara terhadap PP tertentu untuk
keluar wilayah NKRI berdasarkan alasan tertentu
43
Penagihan Pajak
Penyanderaan
● Pengekangan sementara waktu kebebasan PP dengan
menempatkannya di tempat tertentu
44
Penagihan Pajak
PPSP
● Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dilakukan jika
penanggung pajak tidak melunasi piutang pajaknya sesuai
jatuh tempo ditentukan.
45
Penagihan Pajak
Proses PPSP (Pasal 5,6 UU No.19/2000 PPSP)
● Surat perintah penagihan seketika dan sekaligus
● Memberitahukan Surat Paksa
● Meaksanakan penyitaan atas barang penanggung pajak
berdasarkan surat perintah melaksanakan penyitaan
● Melaksanakan penyanderaan
46
Penghapusan Piutang Pajak
Apa saja yang dapat dihapuskan?
a. Surat Tagihan Pajak (STP);
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB);
c. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT);
d. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT);
e. Surat Ketetapan Pajak (SKP);
f. Surat Ketetapan Pajak Tambahan (SKPT);
g. Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,
h. Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang
menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar
bertambah.
47
Penghapusan Piutang Pajak
PP 55/2016
48
Penghapusan Piutang Pajak
PMK 68/2012 WP OP
51
5
PENYIDIKAN
BAB V- PP NOMOR 55 TAHUN 2016
Penyidikan Pajak
Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk
mencari serta mengumpulkan bukti, yang dengan bukti itu akan
dapat menunjukkan adanya tindak pidana di bidang perpajakan
yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
Penyidik pajak adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang
khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan, sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang hukum acara pidana yang berlaku.
53
Penyidikan Pajak
Penyidikan merupakan proses kelanjutan dari hasil pemeriksaan
yang mengindikasikan adanya bukti permulaan tindak pidana
perpajakan.
Bukti permulaan adalah keadaan dan/atau bukti-bukti berupa
keterangan, tulisan, perbuatan, atau benda-benda yang dapat
memberi petunjuk bahwa suatu tindak pidana sedang atau telah
terjadi yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang dapat menimbulkan
kerugian pada negara.
54
Penyidikan Pajak
Tugas penyidik adalah mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang
perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya
55
Penyidikan Pajak
menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau
laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan agar
keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;
meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan
sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpaj akan;
menghentikan penyidikan;
60
Pengurangan/Pembatalan/Pembetulan/
Penghapusan Sanksi & Pokok Pajak
Pajak Pusat: Pajak Daerah:
UU KUP NO 16 Tahun 2009 UU 28 Tahun 2009
pasal 16, pasal 36 PP NO 55 Tahun 2016
PMK 8/PMK.03/2013 Diatur dalam masing –
paling lama 6 bulan sejak masing perda.
permohonan diterima, harus
memberi keputusan atas
permohonan Wajib Pajak
61
7
PEMBUKUAN DAN
PEMERIKSAAN
BAB VII- PP NOMOR 55 TAHUN 2016
Pembukuan
Pajak Pusat: Pajak Daerah Pasal 27:
Wajib Pajak orang pribadi yang WP yang melakukan usaha
melakukan kegiatan usaha atau dengan omzet paling sedikit
pekerjaan bebas dan Wajib 300 Juta wajib pembukuan
Pajak badan di Indonesia wajib
Minimal memuat data
menyelenggarakan pembukuan
Pembukuan sekurang- penjuaan beserta bukti
kurangnya terdiri atas catatan pendukungnya agar dapat
mengenai harta, kewajiban, dihitung besar pajak
modal, penghasilan dan biaya, terutang
serta penjualan dan pembelian
sehingga dapat dihitung
besarnya pajak yang terutang.
Pemeriksaan (KUPD)
Pemeriksaan (KUPD)
Pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan antara lain dalam ha:
1. Wajib pajak mengajukan keberatan
2. Pencocokan data dan/atau alat keterangan; atau
3. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak
65
Pemeriksaan (KUP)
8
KETENTUAN PIDANA
BAB VII- PP NOMOR 55 TAHUN 2016
Ketentuan Pidana
Pidana di bidang perpajakan daerah dapat berupa:
a. WP yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPTPD
atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau
melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga
merugikan keuangan daerah
b. WP yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau
mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau
melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga
merugikan keuangan daerah
Ketentuan Pidana
Pidana yang diterapkan untuk Pejabat atau Tenaga Ahli
berupa:
1. Karena kealpaannya, dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak
Rp 4.000.000
2. Karena dengan sengaja tidak memenuhi kewajibanya atau
seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban
pejabat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2
(dua) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.
70
Terima kasih!
Pertanyaan?
Best Regards,
Kelompok II PDRD – Kelas 401 Pajak AP
71