1. hormon mineralkortikoid
2. hormon glikokortikoid.
Fungsi: Memelihara fungsi ginjal, dengan
mengatur pemasukan ion Na dan pengeluaran ion
K sehingga menjaga keseimbangan elektrolit.
1. metode sederhana
a.Tanpa alat
• kb alamiah yaitu metode kelender,metode suhu
basal,metode lendir serviks,metode simpto-termal
• Coitus interuptus
b. Dengan alat
• Mekanis (barrier) yaitu kondom pria,barier intra-
vaginal(seperti diadragma, kap serviks, spon, dan
kondom wanita)
• Kimiawi yaitu spermisid ( seperti vaginal
cream.vaginal busa,vaginal jelly,vaginal
suppositoria,vaginal foam,dan vaginal soluble film)
2. Metode sederhana
a.Kontrasepsi hormonal
• per oral yaitu pil oral kombinasi (POK), mini
pil, morning-after pil)
• Injeksi atau suntikan ( DMPA,NET-ET)
• Sub-kutis (implan)
a. Intra uterine device (IUD,AKDR)
b. Kontrasepsi mantap (MOP,MOW)
Bentuk sediaan obat kontrasepsi :
1. Tablet kombinasi H.progestin dan
estrogen
2. Tablet hormon progestin
3. Injeksi H. progestin
4. Implant H.progestin dan
5. spermisida pada vagina
Ad.1
Digunakan secara oral selama 21-22 hari; diikuti dengan 6-7 hari
tablet plasebo. Tablet diberikan pada hari ke-5 sp hari ke-25 dari
siklus menstruasi.
Contoh kombinasi H.progestin dan estrogen pada kontrasepsi oral
(Tabel):
Ad.2 Tablet tunggal H. progestin (pil mini)
Digunakan secara oral; setiap hari satu tablet.
Contoh :
1. Linestrenol 0.5 mg (Exluton)
2. Noretindron 0.35 mg (Micronor)
3. Norgestrel 0.075 (Ovrette)
‘
Ad.3 Injeksi H.progestin
Diberikan secara IM dan efektif selama 3-6 bulan
Contoh :
1. suspensi medroksiprogesteron asetat 150 mg (Depo-Provera)
2. Noretindron enantat 200 mg dalam larutan minyak (Noristerat)