Anda di halaman 1dari 14

Laporan Tutorial

modul 4
Perawatan Penyakit Periodontal
Insisivus 2
Anggota:
1. Adzkia Rahmi Aulia
2. Annisa Syifa Fauziyah
3. Asih Puspita Putri
4. Aulia Dwina
5. Claudia Florencita
6. Dyana Putri
7. Dilla Azana
8. Mebby Putri Insani
9. Syifa Nisrina Harfi
10. Zhafarina Adani Atika
Skenario 4 “Gigi depan bergoyang ”

Sanek 42 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan


gigi depan atasnya goyang,terlihat lebih memanjang dari
sebelumnya serta gusinya sering berdarah.Sanek merasa terganggu
dengan keadaan giginya tersebut dan ingin dilakukan perawatan
Pemeriksaan intra oral gigi 11,12,21,22, luksasi derajat 2
dengna gingiva hiperemi, kedalaman probing 6 mm. Terdapat
kalkulus sub gingiva hampir disemua regio dengan oral hygiene
buruk, dokter gigi menjelaskan kepada Sanek dan terdapat atrisi
pada insisal gigi anterior rahang bawah karena bruxism. Dari
pemeriksaan rotngen foto terdapat kerusakan tulang regio anterior
rahang bawah. Dokter gigi menjelaskan bahwa Sanek menderita
periodontitis kronis, perlu dilakukan Splinting untuk menangani
mobility gigi tersebut, yang sebelumnya harus dilakukan perawatan
initial terapy berupa scalling dan root planing. Dokter gigi
menyarankan untuk tetap menjaga kebersihan gigi dan mulutnya
dirumah seta datang kembali untuk kontrol dan evaluasi perawatan
Bagaimana saudara menjelaskan tentang kasus di atas?
Terminologi
1. Luksasi
Adalah perubahan letak gigi yang terjadi karena pergerakan
gigi kearah labial,palatal,maupun lateral, hal ini menyebabkan
kerusakan atau fraktur
2. Root Planing
Adalah prosedur pengambilan sisa kalkulus dan sementum
pada akar gigi sehingga diperoleh permukaan akar gigi yang mulus
dan bersih
Identifikasi Masalah
1. Mengapa gigi depan Sanek terlihat panjang dan goyang?
2. Mengapa sebelum dilakukan splinting harus dilakukan perawaan
scalling dan roo planing?
3. Apa perawatan pada kasus pak sanek untuk kasus kalkulus di
subgingiva?
4. Apa perawatan untuk menangani poket periodontal?
5. Apa saja perawatan selain initial terapy?
6. Apa saja bentuk terapi pada perawatan periodontal?
7. Apa saja hal-hal yang harus dilakukan sebelum splinting?
8. Bagaimana cara menentukan berhasilnya perawatn periodontal?
9. Apa saja alat-alat yang digunakan dalam perawat periodontal?
10. Perawatan apa yang diberikan kepada pasien pada setiap kunjungan
pada perawatan periodontal?
11. Apa saja faktor penyebab rekuren penyakit periodontal?
12. Apa saja macam-macam klasifikasi luksasi?
13. Apa yang terjadi jika pak Sanek tidak mengikuti saran dari dokter?
14. Pemeriksaan apa yang dilakukan dalam evaluasi?
15. Apa saja retretment pada perawatan periodontal?
16. Apa saja tipe-tipe dari splinting?
17. Apa terapi yang dilakukan pada pasien bruxism?
Analisis Masalah
1. Karena keberadaan kalkulus yang melekat pada gigi dan
terutama pada daerah subgigngiva yang lama kelamaan akan
masuk kek daerah apikal jika terus dibiarkan,nantinya akan
merusak pelekatan gigi dengan tulang alveolar yang menyebabkan
terjadinya kegoyangan,dan jika gigi terus dibiarkan dan adanya
tekanan yang nantinya menyebabkan gigi menjadi luksasi ektrusi
yaitu kearah bawah,oleh sebab itu gigi sanek terlihat lebih panjang
dari gigi sebelahnya

2. Karena untuk menghilangkan faktor etiologi utamanya yaitu plak


dan kalkulus,dimana jika tidak dilakukan akan menganggu dari
pelekatan bahan splinting dengan gigi yang akan di splinting,salah
satu contohnya pelekatan splinting yang menggunakan teknik
asam bonding dimana pelekatannya akan terjadi hanya pada
enamel.
3. Kontrol plak,seperti:
 Disclosing solution (tablet atau larutan disklosing)
 Menyikat gigi
 Dental Flossing (Benang dan pita pembersih gigi)
 Obat kumur
 Pembersihan daerah proksimal
 Pembersihan interdental

4. Perawatan kuretase adalah tindakan membersihkan jaringan


lunak pada bagian dalam dinding poket dari jaringan granulasi
atau nekrotik dengan tujuan mengganti jaringan granulasi pada
dinding poket dengan luka yang segar,luka tersebut akan
merangsang aktivitas pagositosis untuk merebsorbsi toksin dan
jaringan nekrotik sehingga dapat menyembukhkan jaringan dan
keradangan
5. - perawatan korektif yaitu tindakan pada kelainan seperti
pembedahan,contohnya: kuretase
- Perawatan maintanance adalah tindakan pasien yang
mempertahankan hasil setelah perawatan, seperti menjaga OH
6. Fase I yaitu fase terapi inisial, merupakan fase dengan cara menghilangkan beberapa faktor
etiologi yang mungkin terjadi tanpa melakukan tindakan bedah periodontal atau melakukan
perawatan restoratif dan prostetik
 Kontrol plak
 Kontrol diet (bagi pasien dengan karies rampan)
 Penskeleran dan penyerutan akar
 Koreksi restorasi dan protesa yang mengiritasi
 Ekskavasi karies dan restorasi (sementara atau permanen, tergantung apakah prognosis ginginya
sudah final, dan lokasi karies
 Terapi antimikrobial (lokal atau sistemik)
 Terapi oklusal (penyelarasan oklusal)
 Penggerakan gigi secara ortodontik
 Pensplinan provisional

Fase II adalah kelanjutan dari evaluasi respon terapi fase I yang berkembang sebagai suatu hasil dari
penyakit sebelumnya dan menjadi faktor predisposisi atau rekurensi dari penyakit periodontal.
 Beberapa prosedur yang dilakukan pada fase ini 
 bedah periodontal untuk mengeliminasi poket dengan cara kuretase gingiva, gingivektomi,
 prosedur bedah flap periodontal
 rekonturing tulang (bedah tulang)
 prosedur regenerasi periodontal (bone and tissue graft).
 penempatan Implant serta perawatan endodontik.
Fase III (fase restoratif) dengan melakukan:
 pembuatan restorasi tetap dan alat prostetik yang ideal untuk gigi yang
hilang
 evaluasi respon terhadap terapi fase III dengan pemeriksaan periodontal
Fase IV (fase pemeliharaan) dilakukan untuk mencegah terjadinya
kekambuhan pada penyakit periodontal sehingga perlu dilakukan
kontrol periodic

7. kualitas jaringan sekitar


 Trauma yang panjang
 Derajat mobilitas tinggi
 Ketidakgunaan gigi
 Tidak boleh menghalangi oklusi
 Tidak boleh mengiritasi gingiva
8. menentukan kegagalan; inflamasi ulang, perdarahan gingiva,mobilisasi
gigi
 Kunjungan berkala
 Pemeriksaan kembali indeks plak
 Mengoreksi perubahan patologis

9.Instrumen yang digunakan


Probe periodontal
 Probe Marquis berkode warna. Kalibrasi 3,6,9 dan 12 mm.
 Probe UNC-15, probe dengan panjang 15 mm, dengan setiap 1 mm
diberi tanda dengan kode warna setiap 5 mm, 10 mm, dan 15 mm.
 Probe Williams yaitu kalibrasi pada 1, 2 ,3, 5, 7, 8, 9, 10 mm.
 Probe Michigan “O” dengan tanda pada 3, 6, 8 mm.
 Probe WHO dengan tip 0,5 mm bentuk bola, dan tanda milimeter pada
3,5, 8,5, dan 11,5 mm dan kode warna dari 3,5 sampai 5,5 mm.
Exproler
Instrumen scalling seperti scaller,roor planing, dan kuret
Instrumen cleansing dan polishing: pumice,brush,pasta
10. - Dilakukan pemeriksaan seperti pemeriksaan intra oral,ektra
oral,ditanyak riway medis dan bagaimana pasien menjaga OH
- Melakukan perawatan

11. - perawatan yang tidak sempurna sehingga gagal embuang semua


faktor yang berpotensi mempermudah terjadinya akumulasi plak
 Restorasi yang tidak baik setelah perawatan periodontal
 Pasien yang tidak memenuhi atau menepati janji recall karena
keputusan pasien sendiri atau rg yang kurang menekankan pentingnya
kenjungan berkala atau kurang memotivasi pasien
 Adanya penyakit sisteik yang mempengaruhi resistensi host
 Bad habit seperti merokok

12. Berdasarkan derajat luksasi:


 Luksasi derajat 1: kegoyangan yang sedikit lebih besar daripada normal
 Luksasi derajat 2; kegoyangan gigi sekitar 1 mm
 Luksasasi derajat 3: kegoyangan gigi lebih besar daripada 1 mm pada
segala arah dan gigi dapat ditekan ke arah apikal
13.- gigi goyang akan menganggu mastikasi yang menyebabkan
terganggunya juga gastro
- adanya eksudat akan tertelanakan menyebabkan iritasi lambung
- Terganggunya gigi lain

14. pemeriksaan dilakukan minimal 3 bulan setelah perawatan

15. – harus dilakukan 1-2 minggu setelah perawatan


 Dintanya yang mengk
 Dilakukan bedah

16. – temporary
– permanern
- profesional

17. Terapi night guard,seperti:


 Oklusal plant
 Biteplant
 Hawli retaine
Skema
Learning Objective
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap perawata penyakit periodontal
2. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk perawatan penyakit periodontal
3. Mahasiswa mampu menjelaskan sterilisasi bedah minor
4. Mahasiswa mampu menjelaskan kegagalan dalam perawatan periodontal
5. Mahasiswa mampu menjelaskan evaluasi pasca perawatan periodontal

Anda mungkin juga menyukai