GEOMETRIK
a) jalur lalu-lintas;
b) bahu jalan;
c) saluran samping
d) median, termasuk jalur tepian;
e) trotoar / jalur pejalan kaki;
f) jalur sepeda;
g) separator / jalur hijau;
h) jalur lambat;
i) lereng / talud.
Penempatan jalur khusus untuk Tipe Jalan
Tabel. 11. Lebar lajur jalan dan bahu jalan
Lajur
Apabila lajur dibatasi oleh marka garis membujur
terputus, maka lebar lajur diukur dari sisi dalam
garis tengah marka garis tepi jalan sampai dengan
garis tengah marka garis pembagi arah pada jalan
2-lajur-2-arah atau sampai dengan garis tengah
garis pembagi lajur pada jalan berlajur lebih dari
satu.
Apabila lajur dibatasi oleh marka garis membujur
utuh, maka lebar lajur diukur dari masing-masing
tepi sebelah dalam marka membujur garis utuh.
Kemiringan Melintang Jalan
Untuk kelancaran drainase permukaan, lajur lalu
lintas pada bagian alinyemen jalan yang lurus
memerlukan kemiringan melintang normal sebagai
berikut (lihat Gambar 4 di slide selanjutnya) :
Tanpa Spiral
Dengan Spiral
No Spiral
Assistant with Target Rod (2ft object height)
51
Lengkung Vertikal Cembung
SSD
PVI
Line of Sight
PVC PVT G2
G1
h2
h1
L
A S
2
200 h1 h2 2
100 2h1 2h2 2 L 2S
A
Lengkung Vertikal Cekung
G1
headlight beam (diverging from LOS by β degrees) G2
PVC PVT
h1 PVI
h2=0
L
For S < L For S > L
L
AS 2 200 0.6 S tan
L 2S
200 0.6 S tan A
Terima Kasih