Anda di halaman 1dari 29

LINA FITRIANA

 Anemia mrp suatu keadaan dimana jml sel


darah merah atau Hb tdk mencukupi u/
kebutuhan fisiologis tubuh.
 Dampak anemia pd janin al : abortus,
berat badan lahir rendah (BBLR), cacat
bawaan dan mudah infeksi.
 Pd saat kehamilan dpt mengakibatkan
abortus, ketuban pecah dini
 Pdsaat persalinan dpt mengakibatkan
perdarahan post partum dll.

 Pemeriksaan lab mrp bagian integral dari


yankes

 UU No 29 Th 2004 ttg praktek kedokteran,


menempatkan lab pd posisi yg menentukan,
artinya setiap yankes yg diberikan hrs
memiliki dasar yg dpt dipertanggungjwbkan
Oleh karena itu u/memastikan
seseorang menderita anemia atau tdk
diperlukan pemeriksaan lab thd
spesimen darah

Batasan anemia bumil menurut WHO


(2002) dan SK Menkes Nomor
736a/Menkes/XI/1989, apabila kadar Hb
< 11 gr/dl.
Rujukan cut-off point anemia :

balita 12-59 bln adalah kadar Hb <11,0 g/dL.

Anak sekolah usia 6-12 th bila kadar Hbnya


<12,0 g/dL

Wanita usia subur 15-49 th bila kadar Hb


<12,0 g/dL (Riskesdas 2013).
 proporsi anemia scr Nasional (Riskesdas 2013)
:
Balita 12-59 bulan adalah 28,1 %,
kelompok umur 5-14 th : 26,4 %,
kelompok umur 15-24 th :18,24 %
bumil : 37,1 %.

 Kasusanemia di Pusk.Pejeruk Th.2016 :


bumil sebanyak 182 org dari 517 org sasaran
(35,2 %)
pd remaja putri sebanyak 113 org dari 188
org yg diperiksa (60,11 %).
Berdasarkan hal tsb di atas maka
Penulis melakukan inisiatif Yankes lab
di luar gedung guna melakukan
pemeriksaan Hb scr pro aktif kpd balita
gizi kurang shg kejadian anemia tsb
dpt diatasi lebih dini.
Tujuan Umum :
memberikan gambaran ttg pencegahan
anemia pd balita gizi kurang melalui yankes di
luar gedung di wilayah kerja Pusk Pejeruk.

Tujuan Khusus :
1. Memberikan gambaran ttg kasus anemia pd
balita gizi kurang di wilayah kerja pusk
Pejeruk Th. 2016.

3/21/2018 8
2. Memberikan gambaran ttg pemeriksaan
kadar Hb atau status anemia balita gizi
kurang secara “proaktif“ ke luar gedung
(Posyandu dan sekolah) shg penemuan
kasus anemia dpt diketahui dan ditangani
sedini mungkin.

3. Memberikan gambaran ttg kegiatan inovasi


u/ meningkatkan kerjasama lintas program
dan lintas sektoral.

3/21/2018 9
3/21/2018 10
 Luas Wilayah kerja Pus. Pejeruk adalah
2.170 Km2, yg terbagi dlm 3 kelurahan dan
18 Lingkungan.

 jml penduduk th. 2016 di wilayah kerja


Pusk Pejeruk 26.160 jiwa, dgn kepadatan
penduduk 120,55 jiwa/km2.

3/21/2018 11
1. Kasus Kematian Bayi
Jml kematian neonatal di pusk Pejeruk dari Th
2014 ada 2 kasus, pd Th 2015 4 kasus , dan pd
Th 2016 ada 3 kasus.
2. Kematian Ibu
Kasus kematian ibu di wilayah kerja Pusk
Pejeruk pd th 2014 ada 2 kasus, tetapi pd th
2015 ada 1 kasus, dan pd th 2016 tdk ada.

3/21/2018 12
3. Ibu Hamil Anemia

Pencapaian Tahun
Sasaran
2016
Kelurahan Ibu
No
Hamil Jml %

1 Pejeruk 220 66 30

2 Kebun Sari 170 68 40

3 Pejarakan Karya 127 48 37,8

Puskesmas 517 182 35,2

3/21/2018 13
GRAFIK
CAKUPAN IBU HAMIL ANEMIA
TAHUN 2014,2015 dan 2016
50.0
46.7
43.3
40.0
36.7
33.3
30.0
26.7
% 23.3
20.0
16.7
13.3
10.0
6.7
3.3
0.0
-3.3
Pejeruk Kebun Sari Pejarakan K Puskesmas
2014 5.8 3.3 22.3 9.3
2015 33.0 16.8 30.1 26.5
2016 30.0 50.0 37.8 35.2

3/21/2018 14
 Meningkatnya kasus bumil anemia di Pusk
Pejeruk diikuti dgn peningkatan kasus bayi
BBLR yaitu dari 20 kasus (4,8 %) pd Th
2015 mjd 30 kasus (6,3 %) pd th 2016.

 Kasus BBLR lebih banyak dilahirkan dari


bumil yg mengalami anemia (60 % dari jml
total BBLR).

3/21/2018 15
4. Balita Gizi Kurang (BGM/D)

 kasus BGM/D di Pusk Pejeruk th 2015 sebesar


3,04 % meningkat mjd 3,38 % Th 2016 (Target
tdk melebihi 5 %)

3/21/2018 16
3/21/2018 17
B. Karya Inovasi

Komitmen Pusk Pejeruk a/


menurunkan kasus kematian ibu,
kasus kematian bayi dan balita,
meningkatkan status gizi serta
menurunkan kesakitan terutama
penyakit menular.

3/21/2018 18
u/ mendukung komitmen tsb,
dilakukan inovasi melalui yankes
lab di luar gedung dgn
melakukan pemeriksaan Hb scr
pro-aktif (JEMPUT BOLA) pd
balita gizi kurang .

3/21/2018 19
Adapun langkah-langkah kegiatan inovatif ini
sbb :
1. Persiapan Kegiatan :

Melakukan komunikasi dan koordinasi


lintas program terutama dg KIA dan Gizi
Puskesmas Pejeruk.

Melakukan pemetaan lokasi (posyandu,


sekolah) dan jml sasaran yg akan
dikunjungi (Tim Posyandu dan Tim UKS ).

3/21/2018 20
 Menyusun jadwal kegiatan (disesuaikan dg
jadwal kegiatan lintas program terutama
pihak sekolah)

 Menyiapkan sarana dan prasarana

3/21/2018 21
PERTEMUAN PERSIAPAN
KEGIATAN
PERTEMUAN PERSIAPAN KEGIATAN
2. Pelaksanaan Kegiatan :

 Sosialisasi ttg kegiatan inovasi pd lokasi


(Posyandu dan sekolah)
 Kunjungan pemeriksaan laboratorium
setiap bulan ke lokasi posyandu dan
setahun sekali ke sekolah sesuai jadwal
 Melakukan pencatatan dan dokumentasi
hasil kegiatan

3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan


kegiatan

3/21/2018 24
Hasil Pemeriksaan Hemoglobin Balita Gizi Kurang Di
Luar Gedung Tahun 2017

Pencapaian
Jumlah Balita Tahun 2017
Bulan
No Yang diperiksa
Anemia %

1 April 1 1 100

2 Mei 2 2 100

Puskesmas 3 3 100

3/21/2018 26
A. Kesimpulan
 Upaya intervensi anemia pd balita gizi
kurang perlu dilaksanakan scr terpadu dgn
kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
 Petugas di pusk diharapkan tdk hanya
melakukan upaya kuratif dan rehabilitatif saja
tapi yg paling utama a/ melakukan upaya
promotif dan preventif.

3/21/2018 27
B. Saran
1. Penulis berharap agar inovasi ini dpt
disebarluaskan shg balita gizi kurang akan
meningkat kehadirannya di Posyandu.

2. Perlu pembinaan oleh petugas Puskesmas


kpd kader u/ meyakinkan ibu balita gizi
kurang agar mau membawa kembali
balitanya u/ melakukan pemeriksaan
lanjutan (follow up).

3/21/2018 28
Bekerja
bersama
untuk
mewujudkan
keluarga
Indonesia
menjadi
keluarga
yang sehat

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai