suatu entitas akuntansi yang melaksanakan pembangunan aset tetap untuk dipakai dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan atau/ masyarakat dalam suatu jangka waktu tertentu, baik pelaksanaan pembangunannya dilakukan secara swakelola (Membangun sendiri) atau oleh pihak ketiga, wajib menerapkan standar ini. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Konstruksi ini mencakup KONTRAK KONSTRUKSI
Kontrak konstruksi dapat meliputi:
1. Kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan perencanaan konstruksi aset 2. Kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset 3. Kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan pengawasan konstruksi aset 4. Kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan lingkungan PENYATUAN DAN SEGMENTASI KONTRAK KONSTRUKSI
Konstruksi tambahan diperlakukan sebagai suatu
kontrak konstruksi terpisah jika: 1. Asset tambahan tersebut berbeda secara signifikan dalam rancangan, teknologi, atau fungsi dengan asset yang tercakup dalam kontrak semula 2. Harga asset tambahan tersebut ditetapkan tanpa memperhatikan harga kontrak semula PENGAKUAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Diakui sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan jika:
1. Manfaat ekonomi masa yang akan datang akan
diperoleh
2. Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara
andal
3. Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan
BIAYA KONSTRUKSI PENGUNGKAPAN
1. Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan
berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesainnya 2. Nilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannya 3. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar 4. Uang muka kerja yang diberikan 5. Retensi TANGGAL EFEKTIF
PSAP ini berlaku Dalam hal entitas
efektif untuk pelaporan belum laporan keuangan dapat menerapkan atas PSAP ini, entitas pertanggungjawaban pelaporan dapat pelaksanaan menerapkan PSAS anggaran mulai Berbasis Kas tahun anggaran 2010. Menuju Akrual,