Bencana kelaparan dan malnutrisi telah terjadi pada tahun
1996 terdapat 800 juta balita menderita kekurangan gizi, rakyat menderita kelaparan sebanyak 920 juta jiwa tahun 2006 dan 1,02 millar jiwa kekurangan gizi dan kelaparan pada tahun 2009 (FAO newsroom). Peningkatan kelaparan dan malnutrisi ini disebabkan salah satu diantaranya adalah tingginya harga pangan. Harga pangan meningkatkan diakibatkan tingginya laju pertumbuhan penduduk sehingga banyaknya lahan-lahan pertanian berubah menjadi lahan permukiman. 2. PENGERTIAN EKONOMI •Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu "oikosnamos atau oikonomia" yang artinya manajemen urusan rumah tangga. •Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia (Albert L.Meyers). Ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran (J.L Meij). •Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku masyarakat dalam memilih dan menggunakan sumber daya yang langka dan beberapa alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi dan disalurkan kepada berbagai individu dan kelompok masyarakat (Samuel dan Nordhaus,1990:5). •Berdasarkan pendapat beberapa ahli mengenai pengertian ekonomi, maka pengertian ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunana sumber daya yang langka dan alternatif untuk kemakmuran masyarakat. 3. PANGAN Pangan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia .
Pangan adalah bagian dari budaya yang merupakan
adaptasi antara manusia dan lingkungan.
Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan
yang dapat dijadikan makanan. Ekonomi pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana bahan-bahan pangan dijadikan untuk tujuan kesejahteraan masyarakat 4. Permasalahan Pangan dan Gizi di Indonesia • Pada tahun 2006 tingkat kemiskinan di Indonesia masih mencapai 17,8 persen yang berarti sekitar 40 juta jiwa masih berada di bawah garis kemiskinan • Salah satu akibat kemiskinan adalah ketidakmampuan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam jumlah dan kualitas yang baik; lebih dari 10 persen penduduk di setiap provinsi mengalami rawan pangan • Tingginya prevalensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) akibat tingginya prevalensi Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil. BBLR dapat meningkatkan angka kematian bayi dan balita, gangguan pertumbuhan fisik dan mental anak, serta penurunan kecerdasan. • Kurang zat besi (anemia gizi besi) pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko kematian waktu melahirkan, meningkatkan resiko bayi yang dilahirkan kurang zat besi, dan berdampak buruk pada pertumbuhan sel-sel otak anak • Kurang vitamin A pada anak balita dapat menurunkan daya tahan tubuh, meningkatkan resiko kebutaan, dan meningkatkan resiko kematian akibat infeksi. • Meluasnya kekurangan gizi pada anak balita dan wanita hamil akan meningkatkan pengeluaran rumah tangga maupun pemerintah untuk biaya kesehatan karena banyak warga yang mudah jatuh sakit akibat kurang gizi. Di samping itu, hal ini juga menyebabkan menurunnya produktivitas. • Terdapat dua faktor langsung penyebab gizi kurang pada anak balita, yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi dan keduanya saling mendorong. 5. Dasar Hukum Pelaksanaan Pembangunan Pangan dan Gizi UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional tahun 2005-2025 “ Pembangunan pangan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor meliputi produksi, pengolahan, distribusi hingga konsumsi pangan dengan kandungan gizi yang cukup, seimbang dan terjamin keamanannya”
UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
“ Arah perbaikan gizi adalah meningkatnya mutu gizi perorangan dan masyarakat “
UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan
“Penyelenggara pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberika manfaat secra adil, merata dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemnadirian pangan dan ketahanan pangan”