Anda di halaman 1dari 9

TINJAUAN SELINTAS

TENTANG HUKUMAN MATI


MUH. ISMET K, SH.MH

- Debat tentang pro-kontra hukuman mati mungkin


sama tuanya dengan ilmu hukum itu sendiri;
- Hukuman mati telah dikenal dalam berbagai aliran ilmu
hukum, mulai dari aliran hukum kodrat, retributif atau
utilitarian
- Setiap zaman memiliki pendukung dan penentangnya
sendiri;
 Sumber tertua tentang pelaksanaan
pidana mati yang pertama kali
dilaksanakan adalah pada abad 18
sebelum masehi (SM) yang diberlakukan
oleh Raja Hammurabi dari Babilonia. Pada
abad 14 SM hingga 5 SM, pidana mati
juga diberlakukan di Athnea (Dracodian
Code) dan Kerajaan Romawi
Alasan-alasan pihak yang pro hukuman
mati :
 Politik Hukum Nasional
 Merusak sendi-sendi kehidupan bangsa
dan negara yang akan berdampak buruk
terhadap daya saing bangsa
 Situasi darurat narkoba
 Menimbulkan efek jera
 Pasal 6 ayat 2 ICCPR, membolehkan
negara peserta untuk memberlakukan
penegakan hukum secara efektif khusus
untuk kejahatan yang paling serius
Perundang-undangan di Indonesia yang masih mempertahankan
hukuman mati;
Setidaknya terdapat 10 (sepuluh) tindak pidana dalam KUHP yang
diancam dengan pidana mati. Tindak pidana tersebut terdapat
dalam Pasal 104, Pasal 111 ayat (2), Pasal 124 ayat (3), Pasal 140
ayat (4), Pasal 340, Pasal 365 ayat (4) Pasal 444, Pasal 124 bis;
Pasal 127 dan 129, dan Pasal 368 ayat (2).

Selain dalam KUHP, terdapat beberapa tindak pidana lain dalam


undang-undang lain yang diancam dengan pidana mati,
diantaranya, Tindak Pidana Terorisme dan Tindak Pidana
Narkotika. Ancaman pidana mati dalam tindak pidana narkotika,
ditujukan bagi produsen dan pengedar narkotika yang diatur dalam
Pasal 113, 114, 116, 118, 119, dan 121 UU No. 35 Tahun 2009
tentang Narkotika
Putusan Mahkamah Konstitusi :
Konsistensi penerapan pidana mati dalam hukum positif di Indonesia
diperkuat dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Perkara Nomor 2-
3/PUU-V/2007 Perihal Pengujian UU Nomor 22 Tahun 1997 Tentang
Narkotika yang menolak permohonan untuk membatalkan hukuman mati.
Dalam putusan tersebut dinyatakan bahwa pidana mati tidak melanggar
konstitusi, sebab tidak bertentangan dengan hak hidup yang dijamin oleh
UUD 1945. Hal tersebut dijamin konstitusi Indonesia yang tidak menganut
asas kemutlakan hak asasi manusia.

Hak asasi manusia yang diberikan oleh konstitusi kepada warga negara
Indonesia dibatasi oleh Pasal 28J UUD 1945, bahwa seseorang dalam
menggunakan hak asasinya harus menghargai dan menghormati hak asasi
orang lain demi berlangsungnya ketertiban umum dan keadilan sosial.
Dengan penerapan pidana mati untuk kejahatan serius seperti narkotika, MK
berpendapat, Indonesia tidak melanggar perjanjian internasional apa pun,
termasuk ICCPR yang menganjurkan penghapusan hukuman mati.
Indonesia adalah Great Market dalam kancah Narkotika dunia.

Kondisi itu ditopang oleh Faktor Demografi yang besar (ingat, saat
ini Indonesia sedang memperoleh bonus demografi)

Selain itu kondisi alam Indonesia yang luas dengan rentang garis
pantai yang panjang,menjadi surga bagi para penyelundup
Narkotika dan menjadi handicap Pemerintah dalam pengelolaan
wilayah

Segala cara dilakukan oleh para mafia/sindikat narkotika


internasional, mulai dari menyamar menjadi pedagang kain, hingga
memacari/menikahi wanita-wanita pribumi
Serbuan mafia narkoba ke wilayah Indonesia mencatat transaksi
barang haram itu sekitar total 48 triliun. Transaksi yang fantastis.
Dalam konteks wilayah ASEAN, Sekitar 30 % transaksi Narkoba
terjadi di wilayah Indonesia

Menurut pengakuan salah satu anggota mafia narkoba yang


tertangkap yang akhirnya bekerjasama dengan penegak hukum
bahwa di Indonesia bisa melakukan pencucian uang dalam bentuk
pemberian donasi pada lembaga atau aktivis tertentu yang
berkampanye anti hukuman mati untuk mengganggu dan
mempengaruhi kebijakan pemerintah.

(Kabag Humas BNN Sumirat Dwiyanto : 19 Januari 2015)


Tentang keganasan Narkoba di Indonesia :

Sumber : Laporan Akhir Survey Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba tahun 2014 oleh
BNN

Bandingkan dengan prediksi UNODC bahwa di Indonesia saat ini, pengguna


Narkoba berada di angka 3,7 – 4,7 juta orang
Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai