Anda di halaman 1dari 32

SINDROMA

NEFROTIK
DR ANNISA JIHAN
DR. BENAZIER MARCELLA BESMAYA
DISKUSI KASUS
Identitas

 Nama : Sdr. J
 No. RM : 367293
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Umur : 36 Tahun
 Alamat : Braja Selebah, Lampung Timur
 Status : Menikah
 Masuk RS : 15 Oktober 2017
Bengkak seluruh tubuh

4 bulan Bertam-
membes tidak napas
lalu di bah jika
ar berku- agak
kedua berbaring
sampai rang sesak 2
tangan, dan sedikit
ke buah ketika bulan
kaki dan berkurang
zakar istirahat SMRS
muka jika duduk.
Bengkak seluruh tubuh

Mengaku sudah berobat


Diberi obat namun keluhan
sejak 4 bulan lalu ke banyak
tidak berkurang
rumah sakit dan dokter
 Riwayat keluhan serupa : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal
 Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
 Penyakit lainnya : tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga

 Riwayat sakit gula : disangkal


 Riwayat obesitas : disangkal
 Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : Compos mentis, GCS E4/V5/M6


 Tanda vital
 Tensi : 120/80 mmHg
 Nadi : 84x/menit,
 Frekuensi nafas : 23x /menit
 Suhu : 36,5 0C
 VAS :2
Edema palpebra
Paru: vesikuler,
wheezing (-/-),ronkhi
Abdomen : basah halus (+/+)
Ins : distended
Aus: Bising usus (+)
normal Genital:
Per: timpani(+), edema skrotum (+/+)
undulasi (+), pekak alih
(+).
Pal: supel, nyeri
tekan (-)
Edema ekstremitas
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
HEMATOLOGI
Leukosit 7300 uL 4000-10000
Eritorosit 5.79 juta/uL 4.5-6.5
Hb 15.4 gr% 12.0-14.0
Hct 45.2 gr% 36-47
MCV 26.6 pg 27-31
MCHC 34.1 gr% 27-31
Trombosit 211000 rb/uL 150-450
KIMIA DARAH
GDS 65 mg% 70-180
Albumin 1.1 g% 3.5-5.5
Ureum 50 mg% 10-50
Kreatinin 1.4 mg% 0.6-1.5
Kolesterol 426 mg% 150-200
URINALISA
Warna Kuning
Kejernihan Agak keruh
Berat Jenis 1.015 1.015-1.025
pH 7.0 4.5-8.0
Leukosit Negatif u/l Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein +3 mg/dl Negatif
Glukosa Negatif mg/dl Negatif
Keton Negatif mg/dl Negatif
Urobilinogen Negatif mg/dl Negatif
Bilirubin Negatif mg/dl Negatif
Eritrosit Negatif mg/dl Negatif
DIAGNOSIS

SINDROMA NEFROTIK
TERAPI

 O2 2 lpm nasal kanul


 IVFD NaCl 0,9% 500 cc/24 jam
 Inj. Furosemid 60 mg/8 jam iv
 Inj Metil prednisolon 125 mg
 Captopril tab 6,25 mg 2x1 po
 Spironolakton tab 75 mg 1-0-0 po
 KSR 1x1 po
•S: sesak, bengkak (+)
•O:
•edema palpebra (+/+), ronki
15- (+/+), asites, edema ekstremitas
(+/+)
23 •A: Sindroma nefrotik
•P: Terapi lanjut
Okt
• S: sesak, bengkak (+)
• O:
• edema palpebra (+/+), ronki (+/+), asites, edema
ekstremitas (+/+)
• TD: 120/70

24
• A: Sindroma nefrotik resisten steroid
• P:
• IVFD NaCl 0,9% 500 cc/24 jam iv

Okt
• Inj furosemid 60 mg/8 jam
• Inj metil prednisolon 125 mg/24 jam
• Siklofosfamid 1000 mg dalam 100 mg NaCl 0,9% habis
dalam 1 jam iv
• Captopril 6,25 mg 2x1 po
• S: sesak (-), bengkak minimal
• O:
• edema palpebra (-/-), ronki (-/-), edema
ekstremitas (-/-)
• TD: 120/70
27 • A: Sindroma nefrotik resisten steroid
• P:

Okt • Metil prednisolon 4 mg 6-6-6 po


• Furosemid 75 mg 1-0-0 po
• Captopril 6,25 mg 2x1 po
• Kontrol 1 bulan  rencana CPA puls
Sindroma Nefrotik
•Salah satu manifestasi klinik
glomerulonefritis (GN) ditandai
dengan edema anasarka, proteinuria
masif >3,5g/hari, hipoalbuminemia
<3,5 gldl, hiperkolesterolemia, dan
lipiduria.
Prodjosudjadi, 2009
KRITERIA DIAGNOSIS

• Proteinuria massif >3-3.5 g/24 jam atau dipstick ≥ 2+, atau rasio
protein:kreatinin urin spot >300-350 mg/mmol.
• Serum albumin <2,5 gr/dl.
• Manifestasi klinis edema perifer.
• Hiperlipidemia (kolesterol total sering >10 mmol/l) sering
menyertai
Hull & Goldsmith, 2008

Pada pasien ditemukan:


• Keluhan bengkak seluruh tubuh disertai sesak
• Edema palpebra dan ekstremitas, ronki, asites, edema skrotum
• Proteinuria (+3), hipoalbuminemia (1,1), hiperlipidemia (426)

Mendukung diangnosis sindroma nefrotik


Pemeriksaan penunjang
Darah
• Didapatkan hipoalbumineia <3.5 g% dan terkadang ditemukan hiperlipidemia

Urinalisis
• Proteinuria 3+ atau 4+ dipstik
• 3+ menandakan kandungan protein urin sebesar 300 mg/dL atau lebih > 3g/dL atau
masuk dalam nephrotic range.

USG renal
• Dapat ditemukan tanda-tanda glomerulonefritis.

Biopsi ginjal
• diindikasikan pada SN dewasa yang tidak diketahui asalnya (primer/idiopatik)
• Penting untuk membedakan minimal-change disease pada dewasa dengan
glomerulosklerosis fokal, karena minimal-change disease memiliki respon yang lebih baik
terhadap steroid
Davin, 2011
•GN primer/idiopatik
merupakan yang paling
sering ditemukan pada SN.
•Pada pasien tidak
ditemukan bukti infeksi,
keganasan, penyakit
sistemik ataupun riwayat
konsumsi obat-obatan
jangka panjang.
 mengarahkan pada
sindroma nefrotik primer.

Prodjosudjadi, 2009
• Proteinuri negatif < 4 mg/m2LPB/jam 3 hari
Remisi berurutan/ 1 mgg.

Relaps • Proteinuri ≥ 2+ 3 hari berturut/ 1 minggu.

Sindrom nefrotik sensitif steroid • Dengan pemberian prednison (2mg/kg/hari)


(SNSS) selama 4 minggu mengalami remisi.

Sindrom nefrotik resisten • Dengan pemberian prednison (2mg/kg/hari)


steroid (SNRS) selama 4 minggu tidak mengalami remisi.

• < 2 kali dalam 6 bulan sejak respons awal atau < 4


Sindrom nefrotik relaps jarang
kali dalam 1 tahun.

• ≥ 2 kali dalam 6 bulan sejak respons awal atau ≥ 4


Sindrom nefrotik relaps sering
kali dalam 1 tahun.
• Sindrom nefrotik yang mengalami relaps dalam 14
Sindrom nefrotik dependen hari setelah dosis prednison diturunkan menjadi 2/3
steroid dosis penuh atau dihentikan dan terjadi 2 kali
berturut-turut.
• Proteinuri negatif < 4 mg/m2LPB/jam 3 hari
Remisi berurutan/ 1 mgg.

Relaps • Proteinuri ≥ 2+ 3 hari berturut/ 1 minggu.

Sindrom nefrotik sensitif steroid • Dengan pemberian prednison (2mg/kg/hari)


(SNSS) selama 4 minggu mengalami remisi.

Sindrom nefrotik resisten • Dengan pemberian prednison (2mg/kg/hari)


steroid (SNRS) selama 4 minggu tidak mengalami remisi.

• < 2 kali dalam 6 bulan sejak respons awal atau < 4


Sindrom nefrotik relaps jarang
kali dalam 1 tahun.
•Pasien mengaku sebelumnya telah berobat ke berbagai RS dan praktik
• ≥ 2 kali dalam 6 bulan sejak respons awal atau ≥ 4
dokter
Sindrom selama 4 bulan
nefrotik relaps terakhir
sering namun
kali dalam 1keluhan
tahun. tidak membaik
•Pasien ditatalaksana dengan MP 125
• Sindrom mg/hari
nefrotik selama 1relaps
yang mengalami minggu
dalamnamun
14
keluhan tidak membaik
Sindrom nefrotik dependen  mengarah
hari setelahpada SNRS
dosis prednison diturunkan menjadi 2/3
steroid dosis penuh atau dihentikan dan terjadi 2 kali
berturut-turut.
PENATALAKSANAAN

 Belum ada pedoman klinis dan sedikit


studi mengenai manajemen SN pada
dewasa
 Rekomendasi berdasarkan seri kasus, studi
observasional, dan expert opinion

Kodner, 2009
PENATALAKSANAAN
Pasien NS mungkin butuh restriksi intake
cairan (<1,5 liter per hari)
Diet rendah garam
• Restriksi Natrium membantu mengurangi edema, < 3
gram/hari

Pada pasien diberikan diet rendah


garam < 3 gram/hari
Kodner, 2009
diuretik
Obat-obatan Loop diuretic  furosemid (Lasix) atau
bumetanide

diberikan intravena  daya absorpsi oral kurang 


edema intestinum.

thiazid, potassium-sparing diuretic, atau metolazone


 terapi adjuvant atau penyerta diuretik

Pada pasien diberikan furosemide intravena 60 mg/8


jam
Kodner, 2009
ACE-inhibitor

•Efektif sebagai agen renoprotektan pada nefropati


 menurunkan kadar proteinuria sampai 50%
•mengurangi risiko progresifitas yang mengarah ke
penyakit ginjal
•Digunakan jika proteinuria >1 g/dl dimulai dari dosis
terendah  dinaiikan sampai mencapai efek
antiproteinuria

Pasien diberikan captopril 6.25 mg/8 jam 


diperlukan evaluasi proteinuria
Nourbakhsh,&Mak , 2017; KDIGO 2012; Kodner, 2009
Albumin
• diusulkan untuk menangani diuresis karena edema 
hipoalbumin menyebabkan tek onkotik >
• Belum terdapat bukti terapi albumin  dapat
menyebabkan hipertensi dan edema pulmo
• Harga mahal

Pasien diberikan albumin tab 250 mg / 12 jam


untuk mengatasi hipoalbuminemia
Kodner, 2009
Kortikosteroid
•masih kontroversial pada dewasa.
•tidak memiliki keuntungan 
direkomendasikan pasien yang
tidak respon terapi konservatif.
•prednison atau prenisolon 60
mg/m2/hari (2 mg/kgBB) setiap hari
selama 4 minggu
Sitostatistika

 SNP-KS dan SNP-DS telah dilaporkan oleh beberapa


peneliti dan dapat memperpanjang remisi. Bahkan
permanen
 Apabila dibandingkan pengobatan sitostatika pada
penderita SNP-DS dengan SNP-KS, hasilnya lebih baik
pada kambuh sering daripada yang dependen steroid.
 Siklosfosfamid dan klorambusil merupakan obat yang
banyak dipakai dengan efek yang hampir sama

Nourbakhsh,&Mak , 2017
Nourbakhsh,&Mak , 2017
Pasien direncanakan terapi MP 72 mg/hari ditambah
dengan CPA puls dosis tunggal/bulan selama 6 bulan.

Nourbakhsh,&Mak , 2017
SIMPULAN

 Sindroma nefrotk ditandai dengan edema


anasarka, proteinuria masif >3,5g/hari,
hipoalbuminemia <3,5 gldl, hiperkolesterolemia,
dan lipiduria.
 Diperlukan biopsi renal pada SN idiopatik/primer
pada dewasa
 Pada SRSN diperlukan terapi sitostatistika di
samping kortikosteroid
DAFTAR PUSTAKA

 Davin JC.,Rutjes NW., Nephrotic syndrome in children: From bench


to treatment.International Journal of Nephrology, 2011;1-6.
 Hull RP., Goldsmith DJ., Nephrotic syndrome in adults. BMJ,
2008;336:1185-9.
 KDIGO. 2012. Clinical Practice Guideline for Glomerulonephritis
 Nourbakhsh, N. and Mak, R.H., 2017. Steroid-resistant nephrotic
syndrome&58; past and current perspectives. Pediatric Health, 55,
pp.29-37.
 Prodjosudjadi W., Sindrom Nefrotik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Ed V. 2009;999-1003

Anda mungkin juga menyukai