Anda di halaman 1dari 27

KESEHATAN REPRODUKSI

DAN
KELUARGA BERENCANAN

•Desi Sondari 022015006 •Santi Susilawati 022015033


•Firda Zhahara Helmina 022015015 •Silmi Shofiyati 022015038
•Firdha Ayu Utami 022015016 •Sonia Khiari 022015042
•Hindun Mar’atushalihah 022015018
•Widdy Shofia 022015048
•Sholihah Kusumaningrum 022015037
kontrasepsi hormonal
dan jangka panjang
AKDR dan AKBK
Template
AYAT AL-QUR’AN
AKDR AKBK
AKDR atau IUD atau Spiral adalah suatu benda kecil yang terbuat
dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga
mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim melalui
vagina dan mempunyai benang.(BKKBN,2013)
Cara Kerja IUD

• Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke


tuba pallopi.
• Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai
kavum uteri.
• IUD mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan
sperma untuk pembuahan.
• Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur
dalam uterus. (Hidayati, 2009).
Efektifitas IUD/AKDR

Sebagai kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi

Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan/100


perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
(Hidayati, 2009).

mencegah kehamilan mencapai 98% hingga


100% tergantung pada jenis IUD/AKDR
Jenis IUD/AKDR Yang Beredar

1. Inert, terbuatdariplastik (lippes loop)


ataubaja anti karat (the Chinese
ring).

fleksibel, menyerupai huruf T


diselubungi oleh kawat tembaga halus,
sangat efektif, reversible, dan berjang
kapanjang (dapat sampai 10 tahun).

Mengandung tembaga, seperti Cu A. Lippes-Loop


T380A, Cu T200C, Multiload (Cu B. Saf-T-Coil
ML250 dan 375), Nova T. Cu T380A C. Dana-Super
berbentuk kerangka plastik, kecil, D. Copper-T (Gyne-T)
E. Copper-7 (Gravid)
Mengandung hormon steroid, seperti F. Multiload
progestasert (hormon progesterone), G. Progesterone IUD
dan levonol (levonolgestrel) ,(Hidayati,
2009).
IUD Copper T, terbentuk dari
rangka plastic yang lentur dan
tembaga yang berada pada
kedua lengan IUD dan batang
IUD.

IUD Nova T, terbentuk dari rangka


plastik dan tembaga. Pada ujung
lengan IUD bentuknya agak
melengkung tanpa ada tembaga,
tembaga hanya ada pada batang
IUD.

IUD Mirena, terbentuk dari rangka


plastic yang dikelilingi oleh silinder
pelepas hormone Levenolgestrel
(hormone progesterone) sehingga
IUD ini dapat dipakai oleh ibu
menyusui karena tidak
menghambat ASI.
Keuntungan Menggunakan IUD/AKDR
• Sangat efektif 0,6 - 0,8 kehamilan/100
perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 - 170 kehamilan).
• IUD/AKDR dapat efektif segera setelah
pemasangan.
• Metode jangka panjang (sampai 10
tahun dan tidak perlu diganti).
• Sangat efektif karena tidak perlu lagi
mengingat-ingat.
• Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
• Meningkatkan kenyamanan seksual
karena tidak perlu takut hamil.
• Tidak ada efek samping hormonal
dengan Cu AKDR (Cu T380A).
•Tidak mempengaruhi produksi ASI (Niken, 2010).
•Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi).
•Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir).
•Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.
•Membantu mencegah kehamilan ektopik (Sarwono, 2006).
KerugianMenggunakan IUD/AKDR
• Tidak mencegah IMS
Efek samping yang termasuk HIV/AIDS.
umum terjadi : • Tidak baik digunakan
Perubahan siklus pada wanita yang
haid (umumnya mempunyai penyakit
Komplikasi lain : IMS atau yang sering
terjadi pada 3 bulan
Merasakan sakit dan berganti pasangan.
pertama • Penyakit radang
kejang selama 3
pemasangan dan panggul.
sampai 5 hari setelah
akan berkurang • Klien tidak dapat
pemasangan.
setelah 3 bulan). melepas sendiri IUD
Perdarahan berat
Haid lebih lama dan nya.
pada waktu haid. • Perempuan juga harus
banyak.
Perdarahan rajin memeriksa benang
IUD dari waktu kewaktu
(spotting)
dengan cara
Saat haid lebih sakit. memasukkan jarinya
kedalam vagina.
Yang dapat Menggunakan IUD

•Usia reproduktif
•Keadaan nulipara
•Menginginkan menggunakan alat
kontrasepsi jangka panjang
•Menyusui yang menginginkan
menggunakan alat kontrasepsi
•Setelah melahirkan dan tidak menyusui
bayinya
•Setelah mengalami abortus yang tidak
terlihat adanya infeksi
•Tidak menyukai mengingat-ingat seperti
Pil dan Suntik
•Tidak menghendaki kehamilan setelah
1-5 hari senggama yang tidak dilindungi
Tidak di Perkenankan Menggunakan IUD

•Diketahui hamil atau dicurigai hamil.


•Perdarahan yang tidak diketahui sebabnya.
•Dicurigai mengidap keganasan saluran genital,(Anna, 2006)
• Infeksi panggul, erosi serviks, perdarahan pervaginam yang tidak
diketahui penyebabnya, alergi logam dan kelainan pada rahim
(Hidayati, 2009).
•Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang
dapat mempengaruhi kavum uteri (dinding uterus) .
•Ukuran rongga rahim kurang dari 5cm (Sarwono, 2006)
•Adanya metroragia yang belum disembuhkan.
Waktu Pemasangan IUD

•Setiap waktu dalam siklus haid, yang dipastikan klien tidak hamil
•Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.
•Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4
minggu pasca persalinan.
•Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila
tidak ada gejala infeksi
•Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi,
(Sarwono, 2006).
Jadwal kunjungan AKDR

•Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR


•Selama bulan pertama mempergunakan AKDR, periksakanlah benang AKDR
secara rutin terutama setalah haid
•Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa keberadaan
benang setalah haid apabila mengalami:
•Kram atau kejang pada perut bagian bawah
•Perdarahan (spotting) diantara haid atau setelah senggama
•Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan mengalami ketidaknyamanan
selama melakukan hubungan seksual
•Copper T-380A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan, tetapi dapat
dilakukan lebih awal apabila diinginkan
•Kembali ke klinik apabila tidak dapat meraba benang AKDR, Merasakan
bagian keras dari AKDR, AKDR terlepas, Siklus terganggu atau
meleset, Terjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan, Adanya
infeksi.
Cara pemasangan AKDR
Cara pencabutan AKDR
AKBK

Implant adalah alat kontrasepsi yang berbentuk kapsul kosong silactic (karet
silikon) yang diisi dengan hormon dan ujung-ujungnya kapsul yang ditutup
dengan silastic adhesive
Menurut saepudin, abdul bar, dkk, (2006: MK 54),
cara kerja alat kontasepsi implant yaitu :

• Menurut saepudin, abdul bar, dkk, (2006: MK


54), cara kerja alat kontasepsi implant yaitu :
• Lender servix menjadi kental
• Menganggu proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi
• Mengurangi transportasi sperma
• Menekan ovulasi
Efektfitas alat kontrasepsi implant

• Angka kegagalan norplent : - 1 per 100 wanita pertahun dalam 5


tahun pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD
dan metode barrier.
• Efektifas norplent berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada tahun
ke 6 kira-kira 2,5 – 3% akseptor menjadi hamil
• Norplent – 2 sama efektifnya seperti norplent, untuk waktu 3 tahun
pertama. Semula diharapkan norplent – 2 juga akan efektif untuk 5
tahun, tetapi ternyata setelah pemakain 3 tahun terjadi kehamilan
dalam jumlah yang besar yang tidak diduga sebelumnya, yaitu
sebesar 5-6%. Penyebab belum jelas, disangka terjadi penurunan
dalam pelepasan hormonnya
• (Hartanto, 2004: 182)
Keuntungan alat kontrasepsi implant
• Daya guna tinggi
• Perlindungan jangka panjang
• Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
• Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
• Bebas dari pengaruh estrogen
• Tidak menganggu asi
• Tidak menganggu kegiatan senggama
• Klain hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
• Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Keterbatasan alat kontasepsi implant
• Tidak memberikan efek protektif terhadap
PMS dan AIDS
• Membutuhkan tindakan pembedahan minor
untuk insersi dan pencabutan
• Akseptor tidak dapat menghentikan sendiri
pemakaina kontrasepsi ini sesuai keinginan
sendiri akan tetapi harus pergi ke klinik untuk
pencabutan
• Dapat mempengaruhi penurunan dan
peningakatan berat badan
• Memiliki resiko (infeksi, hematoma dan
perdarahan)
• Dapat menyebabkan perubahan pola siklus
haid: spoting, anemore, hipermenore dll.
• (Saepudin, 2006: MK 55)
Kontra Indikasi Alat Kontrasepsi Implant
• Hamil atau diduga hamil
• Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
• Penyakit trombo-emboli
• Penyakit hati akut dan tumor hati jinak
atau ganas
• Benjolan / kanker payudara atau riwayat
kanker payudara
• Tidak dapat menerima perubahan pola
haidh yang terjadi
• Mioma uterus dan kanker payudara
• Gangguan toleransi glukosa
• Penyakit jantung, hipertensi, diabetes
mellitus.
Cara Penanganan Implant
Cara Pengambilan
Implant
Jadwal Kunjungan Alat Kontrasepsi

• Ibu yang memakai implant dianjurkan kembali priksa bila


ditemuka hal-hal sebagai berikut :
• Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah
• Perdarahan yang banyak daerah kemaluan
• Rasa nyeri pada lengan
• Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah
• Ekspulsi dari batang implant
• Sakit kepala yang hebat atau penglihatan menjadi kabur.
• (saifudin, 2006: MK 57
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai