(PD)
Definisi:
PD adalah suatu proses
dialisis dalam rongga perut
yang bekerja sebagai
penampung cairan dialisis
dan peritoneum sebagai
membran semi permeabel
yang berfungsi sebagai
tempat yang dilewati cairan
tubuh yang berlebihan dan
solute yang berisi racun
ureum yang akan dibuang.
• (Gutch, Stoner & Corea, 1999)
Lapisan epitel
Kapiler
Peritoneal
Jaringan ikat Dialisat
Aliran molekul
dari dialisat ke darah
ANATOMI/FISIOLOGI PERITONIUM
Membran peritonium adalah membran semi
permeabel yang terdiri dari 2 bagian yaitu
bagian yang menutupi dinding rongga perut
(parietal peritonium) dan bagian yang
menutupi organ-organ didalam perut
(visceral peritonium).
Ukuran dari membran peritonium kira-kira (1-
2 m2) sesuai luas permukaan tubuh.
Bagian parietal peritonium menerima supplay
darah dari arteri-arteri dinding perut. Darah
ini mengalir kesirkulasi sistemik.Bagian
visceral peritonium menerima darah dari
arteri-arteri mesenterika dan celiac yang
mengalir kedalam vena porta.
PROSES DIALISIS
Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melewati membran
semi permeabel dari daerah solute yang
berkonsentrasi rendah ke daerah solute
berkonsentrasi tinggi.
Osmosis dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik
gradien dan osmotik gradien antara darah dan
cairan dialisat.
Meningkatkan konsentrasi glukosa dari cairan
dialisat adalah meningkatkan osmotik gradien
antara darah dan cairan dialisat
INDIKASI
1. Diabetes Melitus
2. Penyakit Kardiovaskuler
► Angina
► Katup Jantung Buatan
► Aritmia
3. Penyakit Kronis
► Hepatitis
► HIV Positif
► Kelainan Perdarahan
KONTRAINDIKASI DARI PD
Kontraindikasi absolut berdasarkan
Dialysis outcomes Quality Initiative
(DOQI) yaitu :
Kebocoran peritoneal
Penyakit peradangan pada bowel atau
ischaemic bowel
Infeksi dinding abdomen atau infeksi
kulit
Malnutrisi yang berat
KEUNTUNGAN PERITONEAL
DIALISIS
Pembilasan = Flush
Dibutuhkan 5 detik untuk melakukan
proses pembilasan yang bertujuan
untuk membilas dan mengeluarkan
udara dari selang.
Memasukkan cairan = Fill = in flow.
Cairan dialisis dialirkan ke dalam
rongga peritoneal melalui kateter
prosesnya = 10 menit
Blood
280-295 mOsm/l
ULTRAFILTRATION RATES
Asupan cairan
Tergantung status cairan
UF pada PD diharapkan mencapai 1.5
– 2 liter/hari
Bila UF mudah terjadi asupan cairan =
2 lt / hari
Bila UF tidak mudah dicapai = jumlah
urine + 500 ml + UF / 24 jam
DIET DAN OLAHRAGA
1. Protein = 1.2 gr / kg BB / hari
50 % Protein bernilai Biologis tinggi dan
komplit
(Protein yang memiliki kandungan asam
amino esensial yang tinggi), menyisakan
sedikit sampah, misalnya:ikan, daging, telur
dan susu
2. Energi
60 th = 35 kkal / kg BB hari
60 th = 30 s/d 35 kkal / kg BB / hari
3. Lemak
Untuk menambah daya tarik dan rasa,
dianjurkan lemak tak jenuh ganda, misalnya:
minyak jagung dan minyak kedelai
4. Natrium (Nilai normal 135 – 145 meq / l
Bila UF mudah dibuang dianjurkan 3-4 gr /
hari
( 1 sdt garam mengandung 200 gr Natrium
DIET DAN OLAHRAGA
5. Kalium (Nilai normal 3.3 meq / l – 4.9
meq / l)
PD mengendalikan Kalium dengan baik,
namun kalium harus tetap dikendalikan.
Pasien dianjurkan makan buah, tetapi
tetap dibatasi. Monitor kalium tiap 2-3
bulan
Olah raga
Dianjurkan olahraga ringan secara teratur.
ADEKUASI PERITONIAL DIALISIS
Adekuasi pada PD didefinisikan sebagai berikut:
Tidak adanya gejala-gejala uremia
Tekanan darah stabil
Keseimbangan cairan adekuat
Penanganan anemia yang baik
Metabolik terkontrol
Status nutrisi optimal
Karakteristik membran
Luas permukaan tubuh
Sisa fungsi ginjal (residual
renal function)
KOMPLIKASI PERITONEAL DIALYSIS
I. Komplikasi Infeksi
Ada 3 jenis komplikasi infeksi pada PD:
1) Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan pada rongga peritoneum.
Tanda/gejala:
cairan yang keluar keruh
nyeri pada abdomen dan rasa keras pada saat diraba
Suhu tubuh panas/ demam
mual, muntah, diare
Tanda/gejala:
Nyeri pada waktu dilakukan
perabaan
Kemerahan di daerah exit site
Bengkak daerah exit site
Keluar cairan atau nanah sekitar
exit site
Demam
Tanda/gejala:
Adanya pembengkakan, pengerasan, dan nyeri
pada daerah tunnel yang terasa saat diraba
Adanya cairan purulent yang keluar melalui exit
site
Panas atau peningkatan suhu pada daerah tunnel
Berhubungan dengan PD
Peritoneal eusinophilia
Hipovalemia
Terdapat darah pada cairan dialisat
Terdapat fibrin pada cairan dialisat
Nyeri pada abdomen
Nyeri pada bahu
Berhubungan dengan kateter
Malfungsi kateter
Nyeri pada rectal atau supra pubic
Cuff yang menonjol keluar
Kerusakan pada kateter
Berhubungan dengan adanya tekanan pada rongga
peritoneum
Hernia, kebocoran
Hydrotorax
PERAWATAN RUTIN EXIT SITE DAN
KATETER
Bersihkan kulit disekitar
kateter dengan gerakan
melingkar / membersihkan
dari daerah dalam (dekat
exit site) ke arah luar
Gunakan kasa steril dan
cairan anti septik atau
cairan fisiologis (NaCl
0,9%)
Keringkan dan tutup exit
site dengan kasa steril lalu
plester
Fiksasi kateter
Jangan menarik atau
memutar kateter
Petunjuk untuk menghindari
peritonitis dan infeksi exit site
Mandi setiap hari
Pakaian setiap hari diganti dengan yang bersih
Selalu mencuci dan mengeringkan tangan sebelum
menyentuh kateter dan exit site (cuci tangan efektif)
Lakukan perwatan harian exit site segeera setelah
mandi
Perawatan kateter
Jangan menarik atau memutar kateter
Jangan menggunakan gunting di dekat kateter
Jangan menggaruk exit site
Jangan menggunakan bedak tabur, krim atau salep
disekitar exit site (tanpa instruksi dokter)
Jangan gunakan ikat penggang tepat pada exit site
Jangan mandi berendam
Jangan ada binatang peliharaan pada saat
penggantian cairan
PULANG KE RUMAH DENGAN PD
Pasien perlu tempat/ruangan yang
memenuhi syarat untuk melakukan
pertukaran cairan yaitu bersih
kering, ada penerangan yang
memadai dan tidak ada tumpukan
barang
Perlu tempat yang kering dan
bersih untuk menyimpan cairan
dialisat
Pasien harus mempunyai stok
cairan-cairan untuk satu bulan ke
depan
Pasien dianjurkan kontrol ke dokter
secara berkala, selalu menghubungi
perawat CAPD bila ada masalah
Syarat-syarat dalam Melakukan Pergantian Cairan
CAPD
1. Cuci tangan (kurang lebih 1 menit menggunakan sabun
cair dan air mengalir, keringkan dengan tissue)
2. Gunakan masker, begitu juga dengan orang lain yang
berada dalam satu ruangan
3. Melakukan pergantian cairan pada tempat yang kering
dan bersih
4. Melakukan pergantian cairan dalam ruangan yang
tertutup (tutup pintu dan jendela, matikan fan dan AC)
5. Jangan ada binatang peliharaan pada saat melakukan
pergantian cairan
6. Hangatkan cairan yang akan digunakan, jika cairan yang
masuk ke dalam peritoneum dingin bisa mengakibatkan
keram dan menggigil
7. Gunakan penghangat kering, jangan menghangatkan
cairan dengan cara direndam di dalam air hangat
8. Jangan pernah menggunakan microwave atau penghangat
cairan yang sangat panas, karena bisa menyebabkan
cairan berubah warna dan rongga peritoneum terbakar
9. Jangan membekukan cairan di dalam lemari pendingin,
karena dapat merusak cairan dialisat
10. Jika ada salah satu alat jatuh (yang harus steril) jangan
gunakan alat tersebut
11. Jangan terburu-buru pada saat melakukan pergantian
cairan
12. Jangan pernah mempersingkat sistem pergantian cairan
13. Selalu memeriksa keadaan cairan dialisat setiap
melakukan pergantian cairan (warna, kadaluarsa,
konsentrasi, volume, dan kebocoran)
14. Pada pergantian cairan yang terakhir, lakukan pergantian
cairan pada saat sebelum tidur
15. Periksa keaadan exit site setiap hari
16. Catat setiap melakukan pergantian cairan pada buku
pencatatan CAPD dan harus dibawa pada saat kunjungan
ke rumah sakit
17. Harus selalu kontrol ke rumah sakit setiap satu bulan
sekali
18. Selalu minum obat yang telah diresepkan oleh dokter
KESIMPULAN
GENETICS
THE BRAIN
EXPERIENCE
PROSSES
THE EVENT
DEVELOPMENT
HELPLESSNESS
NO STRESS STRESS