DAN NUSA
AMALIA AIZZA
CHOIRUNNISA
TENGGARA
ALMA SUBAR LINTI
JANNAH
DANANG
ABDURRAHMAN
D E S Y S U RYA N I
FORMASI GEOLOGI PULAU BALI
• Di sepanjang Pulau Bali membujur pegunungan dari barat ke timur yang membagi Bali menjadi 2
berupa daerah alluvial pantai utara dan alluvial pantai selatan. Sebelah barat pegunungan
memiliki puncak gunung merbuk dan gunung Patas. Sebellah timur terdapat dua kompleks
gunung api yaitu kompleks bratan dan Batur Agung. Gunung batu AGUNG terdiri dari gunung
agung dan penulisan. Pegunungan Penulisan memiliki kaldera besar yang di dalamnya terdapat
gunung batur.
DAERAH ALUVIAL PANTAI UTARA
• Daerah ini merupakan endapan sungai dan pelapukan tanah vulkanik muda.
• Topgrafi daerah ini merupakan daerah landau yang paling luas di pulau bali. Sungai-sungai yang
ada membentuk jalur lembah dan jurang yang dalam sebagian besar batuan di daerah ini adalah
batuan tuff yang lunak
• Daerah ini juga banyak terjadi erupsi vertical sehingga membentuk lembah dan jurang yang
dalam
DAERAH BATU GAMPING SELATAN
• Daerah ini beada di selatan pulau Bali (Nusa Penida) hamper seluruh wilayahnya terdiri dari
lapisan batu gamping kuarter. Daerah ini masih dalam stadium Dolinne sehingga belum
ditemukan bentukan uvala dan polje.
• Sungai yang terbentuk merupakan sungai bawah tanah
• Daerah vulkanik muda pulau bali di bagia dua bagian yaitu Bagian Barat dan Timur
• Bagian Barat memiliki topografi kasar dengan bentuk lahan lembah dan berbukit.
• Daerah vulkanik muda sebelah timur topografi relative datar masih terdapat daerah Gung
Serayu di sebelah timur dengan depresi karang asem di bagian barat.
• Di sebelah barat depresi karang asem terdiri dari gugusan bukit sedimen yang memiliki lapisan
breksi.
GEOLOGI NUSA TENGGARA
• Secara geologi pulau Nusa Tenggra terletak di pusat Busur Banda yang terdiri dari kepuluan vulkanik
muda.
• Berdasarkan teori lempeng tektonik pullau Nusa tenggara terbentuk akibat subduksi lempeng Indo-
Australia dan Busur Sunda.
• Yang ditafsirkan sumber magma meleleh pada kedalaman 165-200 km (Peta Tektonik Hamilton)
• Pulau Nusa tenggara terutama terbentuk darii hasil subduksi lempeng Indo-Australian dan busur
Sunda Banda pada zaman Tersier membentuk Busur Vulkanik di Nusa Tenggara .
• Busur vulkanik di Sunda Timur teretak pada lempeng samudara yang memiliki karakteristik kimia lava
berbeda dengan bagian vulkanik sunda barat.
• Ukran pulau-pulau di ranta vulkanik semakin kecil ke arah timur dari pulau jawa seperti ( Bali,
Lombok, Sumbawa, Flowes,Wetar dan Banda)
UNIT STRUKTUR TEKTONIK
• Berdasarkan dengan teori lempeng tektonik Nusa Tenggara dibagi menjadi empat bagian struktur
tektonik. Empat bagian tersebut terdiri dari
1. Busur dalam
Yang terdiri dari pulau vukanik (Bali, Lombok, Sumbawa, Cómodo, Rinca, Flores, Andora,
Solor, Lomblen, Pantar,Alor, Kambing dan Wetar).
2. Bagian Belakang
bagian belakang adalah unit yang ditempati oleh lautan flora
3. Busur bagian Luar
Terdiri dari kepulauan non vulkanik (Dana, Raijua, Sawu, Roti, Semau dan Timor).
4. Busur Depan
Terletak di dalam dan luar busur yaitu berupa cekungan dalam, di bagian antara lombok dan
sawu
BUSUR BELAKANG
Bagian belakang kepulauan nusa tenggara terutama ditutup oleh lautan flora yang dapat dibagi
menjadi tiga unit morfologi (bemmelen, 1949),
a. Laut Flores Barat Laut, berupa daratan (platform) yang luas dan dangkal, yang
menghubungkan lengan Selatan Sulawesi dengan dangkalan Sunda
b. Basin Flores tengah, terbentuk segitiga dengan puncak teretak di sebelah selatan volkan
Lompobatang yang berhubungan dengan depresi Walanae. Sedangkan dasarnya terletak di
spanjang Pantai Utara Flores, yang merupakan bagian dalam (-5140 m)
c. Laut Flores Timur terdiri dari pegunungan dan palung diantaranya, yang menghubungkan
lengan Selatan Sulawesi dengan Pegunungan bawah laut Batu Tara.
BUSUR BELAKANG
• Konur batimetri mengarah dari timur ke barat. Fenomena yang paling menonjol adalah depresi
simetris Flores dimana kedalamannya 5000 m.
• Menuju busur vulkan landasan kontinen sangat sempit dan sangat curam yang menunjukan adanya
struktu yang dikendalikan.
• Lautan flores, menghubungkan selatan lengan Sulawesi dengan dangkalan sunda yang kedalamnya
kurang dari 1000m.
• Cekungan Flores memiliki bentuk Tringular (segitiga) dengan bagian atas menuju ke gunung api
lampo batang.
• Lautan Flores bagian timur terdiri dari punggungan laut dan sisipan palung, yang menghubungkan
lengan selatan Sulawesi dengann punggungan Batu Tara di sebelah barat dari cekungan selatan
Banda
STRUKTUR BUSUR BELAKANG
• Struktur bagian barat laut Flores didasarkan pada pancaran seismik yang memicu retakan dari tumbukan tektonik pada
zaman pliosen yang membentuk struktur infers.
• Potongan seismic ini dapat di jelaskan dalam kedua cekunngan besar yaitu utara dan selatan yang dipisahkan oleh
dataran tinggi Lombok
• Struktur tersebut daapat Nampak seperti lipatan tumbukan, patahan blok, intrusi diapiric, dan intrusi batuan beku.
• Tumbukan patahan tua memanjang di bawah melalui bagian sedimen prefit, yang bersamaan dengan tumbukan kretaseus
yang menyebabkan terangkatya daerah dan diikuti oleh erosi.
• Patahan normal memanjang di baawah melalui sedimen synrif, yang bersamaan pada zaman Pleosen- Eosen,
menghasilkan struktur Horst dan Graben
• Tumbukan muda memanjang dari bawah hingga mencapai sedimen positif bersamaan dengan patahan normal yang aktif
kembali
• Waktu rangkaian seismic di atas terjadi pada zaman pertegahan dan akhir pleosen
• Bagian busur belakang dari Busa Tenggara memiliki perbedaan sejarah dan evolusi
• Bagian barat laut fores menunjukan persamaan dengan cekungan laut Jawa yang sejarahnya
dimulai sejak mesozoik, berbeda pada tengah laut flores yang diindikasi cekungan laut muda
pada zaman Pleosen
STRATIGRAFI PULAU SUMBA
GEOLOGI PULAU SUMBA
Letak geologi Pulau Sumba. Pulau ini berada di bagian utara pada transisi Palung Jawa dan Timor Through.
• Daerah yang terisolasi dari kerak benua terhadap busur kepulauan vulkanik aktif
• Transisi anntara palung Jawa dan timor Through
• Memisahkan cekungan muka busur savu, dan cekunngan muka busur Lombok,
• Sumba, merupakan kerak benua dengan tebal 24km
Geodinamik Sumba
• Bagian dari kontinen Australia terpisah karena cekungan Wharton terbentuk, kemudian terapung
bergerak ke arah Utara, kemudian terperangkap di belakang palung Jawa Bagian Timur
• Sumba pernah menjadi bagian dari paparan Sunda kemudian terapug bergerak ke selatan selama
pembukaan cekungan Flores.