PENGERTIAN
Adanya
bakteri
(Patogen) Bakteri
Bateremia
Berkembang
Terjadi
Infeksi
Edema Inflamasi
Iskhemia
Nekrosis
Pada Osteomyelitis terdapat 2 fase manifestasi klinik :
Fase akut
Fase sejak infeksi sampai 10-15 hari. Panas tinggi, nyeri tulang
dekat sendi, tidak dapat menggerakan anggota tubuh.
Fase kronik
Rasa sakit tidak begitu berat, anggota yang terkena merah dan
bengkak dengan pus yang selalu mengalir keluar dari sinus atau
mengalami periode berulang nyeri, inflamasi, dan pengeluaran pus.
Infeksi derajat rendah dapat terjadi pada jaringan parut akibat
kurangnya asupan darah
Pada skening tulang dengan teknetium, area yang terinfeksi
menunjukkan kelainan, kecuali pada anak-anak. Tetapi hal ini tidak
akan muncul pada foto rontgen sampai lebih dari 3 minggu setelah
gejala pertama timbul.
CT scan dan MRI juga bisa menunjukkan daerah yang terinfeksi.
Untuk mendiagnosa infeksi tulang dan menentukan bakteri
penyebabnya, harus diambil contoh dari darah, nanah, cairan sendi
atau tulangnya sendiri.
Terapi
Infeksi Artritis
Stadium
Arthritis Septic
Penyakit ini pada umumnya mengenai lebih dari satu vertebra. Infeksi
berawal dari bagian sentral, bagian depan atau daerah epifisial korpus
vertebra yang disebabkan oleh adanya bakteri. Selanjutnya bakteri akan
difagositosis oleh vacuolated synovial linning ells dan sel – sel PMN.
Fagositosis bakteri yang mati oleh sel-sel PMN, juga dapat menyebabkan
autolysis sel, PMN akan melepaskan enzim lisozomal kedalam sendi
yang menyebabkan kerusakan synovial, ligament dan rawan sendi. Selain
itu, sel PMN dapat merangsang metabolisme asam arakidonat dan
melepaskan kolagenase, enzim-enzim proteolitik dan IL-1 sehingga akan
terjadi reaksi inflamasi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen
sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan akhirnya
pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan
menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan
sendi yang akan mengganggu gerak sendi.
Beberapa faktor resiko antara lain :
1. Protesis pada sendi lutut dan sendi panggul disertai infeksi kulit
2. Infeksi kulit tanpa protesis
3. Protesis panggul dan lutut tanpa infeksi lutut tanpa infeksi kulit
4. Umur lebih dari 80 tahun
5. Diabetes Melitus
6. Artritis Rheumatoid yang mendapat pengobatan imunosupresif.
7. Tidakan bedah persendian
Pasien dengan Artrits Septic Akut di tandai dengan
(Sudoyo,dkk.2009):
1. Nyeri sendi hebat.
2. Bengkak sendi.
3. Kaku dan gangguan fungsi sendi.
4. Demam.
5. Kelemahan umum.
Pada dugaan terhadap kemungkinan arthritis bacterial, aspirasi cairan sendi harus segera
dilakukan untuk analisis, pewarnaan gram dan kultur cairan sendi.
Bila cairan sendi bersifat purulen dan atau ditemukan bakteri pada pewarnaan gram, segera
diberikan antibiotic berspektrum luas. Karena pada umumnya disebabkan oleh S.Aureus,
maka pilihan utama antibiotika adalan penicillin, kloksasilin, klindamisin atau netilmisin yang
diberikan secara parenteral. Pilihan antibiotic yang lain adalah kombinasi ampisilin dan
sulbaktam. Bila alergi terhadap penicillin dapat diberikan vankomisin atau klindamisin. Bila
pewarnaan didapatkan cocus gram positif, pilihan antibiotik adalah vankomisin. Bila
didapatkan basil gram negative, terutama pada pasien dengan daya tahan tubuh yang
menurun, harus diberikan golongan aminoglikosida atau penicili anti pseudomonas atau
cephalosporin geenerasi ke 3. Bila didapatkan bakteri gram negative pada orng muda sehat,
maka pilihan antibiotic adalah penicillin atau septriakson. Pada neonates dan anak dibawah 2
tahun, antibiotic harus dipilih yang dapat mematikan H. influenzae, S. Aureus, dan
streptokokus grup B.
Setelah ada hasil kultur cairan sendi maka antibiotic diganti dengan yang telah sesuai dengan
dosis yang adekuat.
Next