Anda di halaman 1dari 9

STOP BULLYING!

JADILAH KAWAN BUKAN LAWAN


AB2C (ANTI BULLY-BULLY CLUB)
Oleh:
Nadia Hayrany
Wafa F Az-Zahra
Citra Marchelina
Diana Dwi Hapsari
FENOMENA BULLYING
APA ITU BULLYING?
Bullying merupakan suatu bentuk
perilaku agresif yang dilakukan
seseorang secara berulang yang
menyebabkan kecederaan atau
ketidaknyamanan pada orang lain
(APA, 2013).
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) menerima 26 ribu kasus anak
dalam kurun 2011 hingga September
2017. 40% anak mengalami bully di
sekolah, 32% melaporkan mengalami
kekerasan fisik, 72% anak dan remaja
menjadi saksi kekerasan terhadap anak
(UNICEF, 2015).
PENYEBAB & DAMPAK

Faktor penyebab: Dampak:


1. Individu Gangguan psikis:
Kecemasan
2. Keluarga
Depresi
3. Usia Sebaya
Mengalami penurunan kemampuan
4. Sekolah dalam belajar
5. Media
6. Self-control
PENGKAJIAN YANG DAPAT DILAKUKAN

1. Kaji adanya promosi kesehatan terkait bullying yang dilakukan di sekolah.


2. Kaji kualitas hubungan antar siswa di sekolah.
3. Kaji adanya konflik antar siswa di sekolah.
4. Kaji tipe disiplin yang digunakan di sekolah.
5. Kaji adanya tekanan pada siswa di sekolah.
6. Kaji kualitas hubungan antara orang tua dengan sekolah.
7. Kaji bagaimana prestasi siswa di sekolah: apakah hubungan dengan teman
memengaruhi prestasi.
INTERVENSI MENURUT EBP
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perilaku bullying adalah dengan melakukan peer
group bullying. Peer group bullying dapat dilakukan dengan diskusi. Selain itu, harus ada
mediator dalam diskusi seperti guru atau orang tua siswa. Metode peer group bullying
ini memiliki 5 pertemuan (Sevil et al, 2012)
5 PERTEMUAN PEER
BULLIYING
Pertama: Memberikan infromasi
Kedua: Meyarankan untuk
mengubah sikap dan perilaku
Ketiga: Mengidentifikasi respon
Keempat: Taktik saat di bully
Kelima: Sharing pengalaman saat
terjadi bullying
INTERVENSI PENDUKUNG
Menurut Rigby (2010), intervensi bullying dapat dilakukan dengan diskusi kelas
dan menggunakan metode support group, serta metode kepedulian bersama.
Metode support group terdiri dari 6 tahapan:
1. Berbicara dengan korban
2. Mengadakan pertemuan kelompok
3. Menjelaskan masalahnya
4. Mempromosikan tanggung jawab bersama
5. Meminta ide
6. Leaving it up to them
7. Wawancara untuk proses pemantauan
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai