Anda di halaman 1dari 24

Gangguan Gerak pada

Articulatio Humeri
Skenario 3

Seorang pekerja datang ke Puskesmas dengan keluhan


kesulitan mengangkat tangan dan gangguan gerak
pada sendi bahu kanannya sejak 2 hari yang lalu akibat
kejatuhan benda yang mengenai daerah bahu kanannya
Identifikasi Istilah

Tidak ada
Rumusan Masalah

Seorang pekerja kesulitan mengangkat


tangannya dan mengalami gangguan gerak
pada sendi bahu kanan
Hipotesis

Seorang pekerja kesulitan mengangkat tangan


karena gangguan mekanisme kontraksi otot
setelah kejatuhan benda
Analisis Masalah
Mekanisme kontraksi otot

Kesulitan mengangkat Anatomi Articulatio


Struktur biokimia
tangan & gangguan Humeri
pada sendi bahu kanan

Struktur tulang & otot pada


articulatio humeri
Makroskopis Mikroskopis
Articulatio Humeri
Tulang dan Otot
Makroskopis Tulang

• Tulang kompak :
teksturnya halus, padat
dan sangat kuat
• Tulang spons :
Tersusun dari trabekula
Diisi oleh sumsum tulang
Mikroskopis Tulang

 Sistem Havers
 Lamella
 Lacuna
 Kanalikuli

Periosteum : lapisan permukaan


luar tulang
Endoteum : melapisi rongga
sumsum & meluas ke dalam
kanalikuli tulang kompak
Makroskopis Otot

Tendon : ujung-ujung otot


Belli : bagian pusat otot yang
terdapat di antara dua tendon

Ujung ujung otot melekat


pada tulang dengan dua tipe
perlekatan, yaitu :
1. Origo
2. Insersio
Mikroskopis Otot
Perbedaan 3 jenis otot
Otot Lurik
1. Sarkolema
2. Miofibril
3. Sarkoplasma
4. Retikulum Sarkoplasma
`Miofibril :
 Filamen tipis
 Aktin
 Troponin I, C, T
 Tropomiosin
 Filamen tebal
Miosin
Mekanisme Kontraksi Otot
Kontraksi :
Ca2+ + troponin mengubah bentuk
fil. Tipis => kompleks troponin
tropomiosin tergeser ke samping &
membuka tempat pengikatan
jembatan silang aktin.
Aktin berikatan dengan miosin
yang telah mendapat energi dari
uraian ATP => ADP + Pi + energi
oleh ATPase miosin
Jembatan silang menekuk dan
menarik filamen tipis ke arah
dalam. Akibatnya sarkomer
memendek.
Relaksasi :
Tidak ada potensial aksi dan
Ca2+ kembali retikulum
sarkoplasma.
Troponin dan tropomiosin
kembali ke posisinya menutupi
aktin.
Aktin dan miosin tidak lagi
berikatan.
Filamen tipis bergeser kembali
ke posisi istirahat
Sumber Energi Otot

 Asam lemak  istirahat


 Glukosa  glikolisis aerob
 Glikogen  glikolisis aerob
 Kreatin Phosfat (kreatin fosfokinase)  ATP
Struktur Biokimia
1. Metabolisme Otot
Otot : transduser biokimia yang mengubah potensial
energi kimia tubuh menjadi energi kinetik mekanik

Syarat untuk otot supaya terjadi tenaga :


 energi kimia => ATP dan kreatin-P,
 harus ada pengaturan aktivitas mekanik
 harus ada operator : sistem saraf, dan harus dapat
kembali lagi.
Otot terdiri atas :
 75% air dan 25%protein.
 Protein didalam otot dapat di bagi 2 jenis:
 Protein utama
- Aktin 25%
- Miosin 55%
 Protein lainnya
- Tropomiosin
- Troponin I,C,T
2. Metabolisme Tulang

Metabolisme tulang akan terjadi jika ada


penumpukan glikogen. Proses demineralisasi
pada tulang terjadi jika intake Ca & P tidak
memenuhi atau hilang dari tubuh. Faktor yang
berperan dalam metabolisme tulang adalah
Vit.D,A,C,Estroge, kalsitonin,dll.
Tulang terdiri atas

 14-44% air
 bahan anorganik(kalsium fosfat, kalsium
karbonat, garam)
 bahan organik (kolagen, glikoprotein, dan
sitrat 1%)
Kolagen

Protein utama dalam jaringan ikat, tidak dapat


larut tetapi dapat dicerna oleh pepsin dan HCL,
asam amino utama kolagen adalah glisin, jika
dididihkan maka akan menjadi gelatin, banyak
ditemukan pada ligamentum, tulang.
Elastin
 tidak dapat larut tetapi dapat dicerna, tidak
dapat menjadi gelatin, dan memiliki kadar
belerang (metionin dan sistein) yang rendah,
ikatan silang berupa desmosin.
 banyak didapat pada ligamentum dan
pembuluh darah
Kesimpulan

Tulang dan otot saling berkesinambungan satu sama


lain untuk menghasilkan pergerakan. Pergerakan
disebabkan karena adanya kontraksi otot. Kontraksi
otot dapat berjalan dengan baik apabila sistem saraf
dan ototnya dalam keadaan normal serta tercukupinya
energi. Seorang pekerja kesulitan mengangkat tangan
karena gangguan mekanisme kontraksi otot setelah
kejatuhan benda. (hipotesis terbukti)
B9
Michelle Linardi (102012021)
Angelina M.A.K. Makin (102012051)
Fina Otta Apelia (102012086)
Viny C. Atarwaman (102012108)
Winaldi S (102012207)
Arwi Wijaya (102012294)
Febyan (102012353)
Siti Nur A. binti Mohana (102012486)

Anda mungkin juga menyukai