Anda di halaman 1dari 35

HEPATITIS

Putri Maharani
030.11.235
Definisi
“Hepatitis is an inflammation of the liver. The condition can be self-limiting or can progress to fibrosis
(scarring), cirrhosis or liver cancer. Hepatitis viruses are the most common cause of hepatitis in the world
but other infections, toxic substances (e.g. alcohol, certain drugs), and autoimmune diseases can also cause
hepatitis.” 1-WHO

Acute Chronic
Hepatitis Hepatitis
Acute Hepatitis
: causes

Viral Non-Viral Drugs Alcohol Poisons Other

• Virus • Toxoplasma • Paracetamol • Aflatoxin • Pregnancy


A,B,D,C,E gondii • Halogenated • Amanita Circulatory
• Epstein-Barr • Leptospira Anesthetic phalloides Insufficiency
• CMV • Coxiella
• Yellow Fever burnetti
Chronic Hepatitis
: causes

Virus B ± Delta
Virus C
virus
Structure differences

Acute vs Chronic Hepatitis


Gejala klinis hepatitis akut
Pasca-ikterik
Pre-ikterik ikterik
(rekonvalesensi)
• Sakit kepala • Awal pada sklera • Ikterus mereda
• Lemah • Lanjut ke seluruh • Klinis dan lab akan
• Anoreksia tubuh membaik setelah 1-
• Mual • Keluhan 2 bulan setelah
prodromal << ikterik
• Muntah
• Demam • Lemah
• Nyeri diperut • Anorexia
kanan • Muntah
• Nyeri otot • Hepar membesar
• Nyeri tekan
Hepatitis Virus
Hepatitis A Virus
(HAV)
• Epidemiologi : glob;al di Indonesia, prevalensi
banyak di daerah dengan higenitas rendah
• Faktor Resiko : Fecal-oral, kontak langsung
dengan makanan/minuman yang terkontaminasi
• HAV : single stranded RNA, tidak berselubung,
genus hepatovirus
• Total masa inkubasi : 4 minggu
• Fecal (infeksius) : 1-2 minggu sebelum & 1
minggu sesudah ikterik
• Pre-ikterik : minggu ke 2-3
• Ikterik : minggu ke 4-5
• Recovery : minggu ke 6-10
Pemeriksaan Penunjang

Serologi Biokimia hati USG


IgM anti AST & ALT Bilirubin
HAV
Alkaline Prothrombin
IgG anti phosphatase Time (PT)
HAV
Albumin
*Diagnosis : + IgM anti HAV
Anti HAV + tanpa IgM (infeksi lampau)
Pencegahan hepatitis A
• Higenitas
• Vaksinasi Hepatitis A :
• >19 tahun 2 dosis HARVIX (1440 Unit Elisa) 0,6-12 bulan
• >2 tahun 3 dosis (360 unit Elisa) 0,1,6-12 bulan / 2 dosis (720 unit Elisa) 0,6-12 bln
• Pergi ke tempat endemis
• Homoseksual & biseksual
• Sosioekonomi rendah
• Immunoglobulin 0,02 ml/kg deltoid, indikasi; kontak erat dan kontak dalam rumah tangga dengan
infeksi HAV
Hepatitis B

• Epidemiologi : Indonesia negara endemis


HBV (seroprevalensi HBsAg 9,4% dan carrier
5-105 dari populasi umum)
• Faktor resiko : infeksi perinatal, kontak cairan
tubuh ( darah dan produknya, saliva, CSF,
cairan peritoneum, cairan pleura, cairan
amnion, cairan semen dan vagina)
• HBV : HBcAg (core), HBsAg (surface),
HBeAg (Pre-core)
• HBsAg + : 30-60 hari setelah infeksi HBV,
diikuti gejala klinis 2-6 minggu setelahnya
pemeriksaan penunjang

Serologi
Biokimia hati (ALT,AST,GGT,Alkaline
phosphatase,bilirubin, albumin, globulin,
darah perifer, waktu prothrombin)

*Diagnosis : + HBsAg dan + IgM anti HBc


Pencegahan hepatitis B
• Imunoprofilaksis : pemberian vaksin sebelum paparan
• Vaksinasi Hepatitis B
• RECOMBIVAX HBV i.m:
• Infant, anak, (0-19 tahun) : 5 mcg (0.5 ml) 3 dosis 0/1/6 bulan
• Dewasa muda dan dewasa >20tahun 10 mcg (1.0 ml) 2 dosis 0/ 4-6 bulan atau 3 dosis 0/1/6 bulan
• Indikasi : universal bayi baru lahir, catch up (sampai 19 tahun). Group resiko tinggi :
• Kontak dengan karier hepatitis B
• Pekerja kesehatan, IVDU
• Homoseksual & biseksual/ banyak pasangan seksual, Resipien transfuse darah
• Pasien dialysis, narapidana
Pencegahan hepatitis B

• Imunoglobuli hepatitis B (HBIG) , indikasi ;


• Kontak seksual dengan penderita hepatitis akut : dosis 0,04-0,07 ml/kg HBIG sesegera
setelah paparan
• Diberikan pada hari yg sama dengan vaksin di deltoid sisi lain
• Diulang di bulan ke 1(kedua) dan 6 (ketiga) bulan kemudian
• Neonatus dari ibu HBsAg + : ½ ml dalam 12 jam pertama lahir, anterolateral paha atas,
RECOMBIVAX HB 12 jam selanjutnya, diulang 1 dan 6 bulan
Profilaksis terhadap HBV
Prinsip umum tatalaksana
• Rawat jalan (intake dan hidrasi cukup
• Tidak ada diet spesifik
• Protein dibatasi hanya pada ensefalopai hepatic
• Alkohol dan pemakaian obat-obatan di hindari dan dibatasi (yang
dimemtabolisme dihati)
• Anti mual dan muntah untuk menghilangkan keluhan mual muntah
• Hepatitis fulminant – rujuk
Tatalaksana hepatitis akut

Farmakologis : Non-Farmakologis :

• Analgesik • Bed rest setidaknya sampai 10 hari


• Antiemetik setelah awitan ikterik
(metoklopramid/domperidon max • Asupan kalori adekuat (30-35
3-4g/hari) kalkgBB dan protein 1g/kgBB)
• (jika diperlukan) • Hindari konsumsi alcohol
• Hepatoprotektor
Hepatitis fulminan
Perjalanan Timbul gejala
penyakit cepat neurologi
Jarang Ikterus berat Gagal hati akut
(nekrosis sel (encephalopathy
hepatosit luas) hepaticum)

Gejala klinis : Komplikasi : Penanganan :


• Muntah berulang • Edema serebral • Manitol iv 1g/kg 4-6 jam
• Fetor hepaticum • Perdarahan saluran cerna • Simetidin 300 mg/6 jam
• Bingung/ confusional state • Hipoglikemia • Laktulosa 2-3x/hari
• Mengantuk • Sepsis • Dextrose 10-25%
• Flapping tremor • Gelisah • Diazepam
• Suhu meningkat • hipotensi • Lamivudin 100-150 mg/hari (3bulan-
• Pengecilan hati serkonversi/anti-Hbe
• +)
Hepatitis C

• Epidemiologi : umumnya bersifat kronis, di


Indonesia (seroprevalensi 1,7% pria, 2,4%
wanita)
• Faktor resiko : pengguna obat injeksi
(67%), resipien darah, infeksi perinatal(4-
8%), hubungan seksual, individu dengan;
infeksi HIV, penggunaan obat intranasal,
tattoo atau tindik
• HCVRNA + : 30-60 hari setelah infeksi
HCV, diikuti gejala klinis 1-3 minggu
setelahnya
• Anti HCV +
Hepatitis C akut
• HCV RNA +
pemeriksaan penunjang
• Anti HCV +
Resolusi HCV
• serologi • HCV RNA -
• Biokimia hati (pasien ikterik dan serum
ALT >10x tanpa riwayat penyakit hati Infeksi HCV akut • Anti HCV -
awal/RNA HCV
kronis atau penyebab lain hepatitis akut false positive • HCV RNA +
dan atau sumber penularan dapat
diidentifikasi)
Tidak terinfeksi • Anti HCV -
HCV • HCV RNA -
Tatalaksana hepatitis C
• Monoterapi : Peg-IFN a-2a (24 jam (180 ug/minggu )
• Monoterapi : Peg-IFN a-2b ( 1,5 ug/ kgbb/minggu)
• Ribavirin 1000 mg/hari p.o (BB <75kg), 1200 mg/hari p.o ( BB >75 kg)
• Keduanya selama 24 minggu (sustained viral response <50 IU/ml)
• Pencegahan :skrining darah, hindari pemakainan, alat cukur,
• Pantau minggu ke 4,12,24
kontraindikasi
kondisi Peg-interferon a Ribavirin
Kontraindikasi absolut Depresi berat / psikotik Kehamilan
Kejang tak terkontrol Gagal jantung berat
Sirosis hati decompensate Gagal ginjal
Dm tidak terkontrol Penyakit vascular berat
Hipertensi tidak terkontrol Anemis
Retinopati Penyakit jantung iskemik
Psoriasis
Penyakit autoimun

Special attention Hb <10 g/dl


Neutropenia (neutrophil <1500 sel/ul)
Trombositopenia (<85000/ul)
Transplantasi organ
Penyakit autoimun
Hepatitis D
• Virus RNA tidak lengkap, butuh HBV untuk
replikasi Cara transmisi :
• Epidemiologi : endemis di mediterania,
semenanjung Balkan
Transmisi
• Inkubasi 4-7 minggu Darah
• Infeksi HDV hanya terjadi pada individu dengan seksual
resiko infeksi HBV (koinfeksi/superinfeksi) :
• IVDU Maternal-
• Homoseksual / bisekual
neonatal
• Resepien donor darah
• Pasangan seksual
diagnosis
Pasien HBsaAg Koinfeksi Superinfeksi HDV:
+ dengan : HBV/HDV : • HBsAg +
• Anti HDV + • HBsAg + • IgG anti HBc +
HDV RNA • IgM anti HBc + • Anti HDV /
sirkulasi • Anti HDV / HDV RNA +
HDV RNA +
• IgM anti- HDV
sementara
Hepatitis Kronik
(Hepatitis B Kronik)
Tidak menyembuh
Penyakit menetap Selama 6 bulan
(klinis/lab/patologi)

Hepatitis B Kronis
Pengidap inaktif Resolved hepatitis infection
Aktif
• HbsAg + >6 bulan • HBsAg + >6 bulan • Anti-HBc +
• HBV DNA > 20.000 • HBeAg - • HBsAg -
IU/Ml • Anti-Hbe + • HBV DNA tidak
• ALT meningkat • ALT normal terdeteksi
persisten/intermitten • DNA HBV <2000- • ALT normal
• Biopsi hati :hepatitis 20.000 IU/mL
kronis + • Biospi hati : tidak ada
nekroinflamasi inflamasi dominan
sedang-berat
Tatalaksana hepatitis B kronik
Tujuan :
• Penekanan & stimulasi imunitas
• Tidak mengeradikasi HBV
• Pengobatan jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup
• Mencegah progresi sirosis dan karsinoma
Tatalaksana hepatitis B kronik
Inisiasi : ALT >
2x batas normal
Dalam 2x
pengukuran
Selang waktu min.
1 bulan
Tatalaksana hepatitis B
kronik

Penghentian terapi untuk hepatitis b kronik


tipe HBeAg +/ - :
Interferon
pada fixed periode 12 bulan (pengaruhnya menetap stlh 12
bulan)
Analog nukleous
Bila kada HBV DNA tidak terdeteksi (via PCR) 3x
berturut-urut dengan selang 6 bulan
Ko infeksi HBV - HIV
• Ko infeksi hepatitis B dengan HIV = indikasi terapi ARV menurut WHO

Belum mendapat ARV Sudah mendapat ARV

• PEG-Interferon • Tenovofir kombinasi


• Adevofir lamivudin
• *entecavir, lamivudine, • Resisten dgn lamivudine ganti
tenvofir kontraindikasi NRTI dengan tenovofir
Hepatitis Kronik
(Hepatitis C Kronik)

Interferon a dosis 3x33 juta unit/minggu selama 6 bulan


Hepatitis c • Untuk mengurangi gejala
kronis • mengurangi peradangan jaringan hati,
• Hambat progresi
• Anti-HCV &
RNA HCV
terdeteksi > 6
bulan
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai