Anda di halaman 1dari 42

Kelainan

Telinga
Luar

Dr. Novialdi, Sp.THT-KL


Bagian THT-KL Fakultas Kedokteran Univ. Andalas/
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Anatomi dan Fisiologi
Anatomi dan Fisiologi
• Terdiri dari pinna dan meatus akustikus
eksterna (MAE) yang dilapisi oleh kulit
• Memiliki panjang lebih kurang 2,5 cm
• Bagian medial dibatasi oleh membran timpani
• MAE  40% pars kartilago, 60% pars osseus
Kelainan Daun Telinga
(Pinna)
Kelainan Kongenital

• Mikrotia
– Deformitas pinna 
berukuran kecil
– Biasanya berhubungan
dengan atresia liang telinga
dan kelainan tulang
pendengaran
– Terapi: rekonstruksi dengan
menggunakan graft kartilago
Kelainan Kongenital

• Sinus preaurikular
– Biasanya terletak
anterior dari crus Helix
– Dapat terjadi inflamasi
dengan edema dan
sekret
– Terapi: sinusektomi
Kelainan Kongenital

• Hillocks (Lobulus
asesoris)
– Biasanya
ditemukan anterior
dari tragus
– Terapi: eksisi
(alasan kosmetik)
Kelainan Kongenital

• Prominent Ear
– Lipatan antiheliks
tidak ada atau
minimal
– Terapi: koreksi
pembedahan
Trauma

Avulsi pinna
dengan skin loss
Trauma
• Hematoma pinna
– Aspirasi
– Terapi: insisi dan
drainase
Infeksi dan Inflamasi

• Perikondritis
– Infeksi pada kartilago
– Pembengkakan pada
pinna, kemerahan
dan nyeri diikuti
demam
– Kuman tersering:
Pseudomonas
pyocyanea
Infeksi dan Inflamasi
• Herpes Zoster
– Mengenai pinna dan
regio preaurikular
– Dapat berhubungan
dengan paresis
fasialis
– Terapi: antivirus
seperti asiklovir dan
steroid oral
Infeksi dan Inflamasi

• Kista Sebasea
– Biasanya ditemukan
di belakang telinga,
pada sulkus
postaural
– Terapi: ekstirpasi
kista
Tumor

• Karsinoma sel basal


– Terdapat ulkus pada
heliks
– Terapi: reseksi luas
Metabolik

Tophi Gout
pada heliks
Lain-Lain

• Keloid pada lobulus


– Lebih banyak pada kulit
hitam
– Tingkat rekurensi tinggi
– Terapi:eksisi diikuti
radioterapi atau injeksi
triamsinolon lokal 
mengurangi rekurensi
Kelainan Liang Telinga
(Meatus Akustikus Eksterna)
Otitis Eksterna
Definisi Peradangan dari kulit liang telinga

Klasifikasi  Berdasarkan bentuk lesi:


Otitis eksterna sirkumskripta
Otitis eksterna difusa

 Berdasarkan penyebab:
Bakteri, virus, jamur
Otitis Eksterna Sirkumskripta
(Furunkulosis)
Definisi
• Infeksi pada folikel rambut

• Berawal dari folikulitis dan meluas hingga


membentuk abses kecil (furunkel)

• Furunkel berbatas tegas pada 1/3 luar liang


telinga

• Biasanya lanjutan dari trauma pada liang


telinga akibat dikorek
Etiologi dan Patofisiologi

• Kuman tersering:
Staphylococcus
aureus

• Obstruksi unit
apopilosebasea
Lap subkutan  folikel
rambut, gld sebasea,
gld seruminosa
Gejala dan Tanda

• Gejala:
– Nyeri telinga yang terlokalisir
– Pruritus
– Penurunan pendengaran (bila lesi menutup
kanal)
Gejala dan Tanda
• Tanda
– Furunkel di liang telinga
– Hiperemis, edema
– Nyeri tarik bagian telinga luar
– Nyeri tekan pada tragus
Terapi

Liang telinga dibersihkan dengan hati-hati


Pemasangan tampon kassa yang
dioleskan krem steroid dan antibiotika ke
liang telinga
Antibiotik dan analgetik oral
Bila tidak pecah 24-48 jam dilakukan insisi
furunkel dengan anestesi lokal
Otitis Eksterna Difusa
(Swimmer’s Ear)
Etiologi

• Kuman tersering: Pseudomonas


aeruginosa

• Kuman Lain: Proteus mirabilis, Basillus


piosianius, streptococci, enterobacter
Faktor Predisposisi
• Sering berenang • Serumen prop/tidak
• Iklim hangat dan adanya serumen
lembab • Penggunaan alat
• Liang telinga sempit bantu dengar
dan berambut • Diabetes/
• Adanya eksostosis immunocompromise
pada kanal
• Trauma atau benda
asing pada kanal
Stadium Penyakit
• Stadium preinflamasi:

Telinga terpapar faktor predisposisi


(panas, kelembapan, maserasi, tidak
adanya serumen, pH alkali)  edema
stratum corneum dan oklusi
apopilosebasea

Gejala: pruritus dan rasa penuh pada


telinga
Tanda: edema ringan
Stadium Penyakit
• Stadium inflamasi akut: derajat ringan

Eritema dan
edema ringan
kanal

Sekret jernih
pada kanal
Stadium Penyakit
• Stadium inflamasi akut: derajat sedang

Kanal lebih
edema dengan
eksudat yang
lebih banyak
Stadium Penyakit
• Stadium inflamasi akut: derajat berat
Obliterasi lumen
Sekret purulen

Kulit konka eritema


dan bersisik

Infeksi meluas ke
jaringan lunak
sekitar dan limfonodi
servikal
Stadium Penyakit
• Stadium inflamasi kronis
 bila inflamasi menetap lebih dari 3 bulan
Penebalan kulit liang telinga
Pengelupasan kulit liang
telinga
Perubahan kulit daun telinga:
-Eczema
-Likenifikasi
-Ulserasi superfisial
Gejala dan Tanda
• Gejala:
Otalgia
 Tidak adanya jaringan subkutan dibawah kulit liang
telinga, proses radang akan menyebabkan tekanan
yang kuat pada ujung-ujung saraf
 Mungkin juga terasa nyeri jika menggerakkan
rahang
Otorea
Pruritus
Telinga terasa penuh
Penurunan pendengaran
Riwayat telinga kemasukan air
Riwayat kebiasaan mengorek telinga
Gejala dan Tanda

• Tanda:
Nyeri tekan pinna dan kanal
Eritema kanal
Edema kanal
Debris purulen
Pembesaran limfonodi periaurikular dan
servikal anterior
Pemeriksaan Tambahan

• Laboratorium darah

• Kultur (untuk kasus refrakter)


Dibuat hapusan  kultur dan
sensitivitas kuman
Tatalaksana
• Liang telinga dibersihkan dengan hati-hati 
dengan H2O2 3%
• Pasang tampon telinga yang telah diolesi dengan
antibiotik dan antiseptik secara berkala tiap 2 hari
• Antibiotika topikal (kombinasi dengan steroid)
dipakai secara hati-hati karena dapat alergi atau
mungkin dapat menyebabkan tumbuh jamur yang
berlebihan
• Analgetik oral
• Antibiotik oral  untuk kasus berat
Otomikosis
Etiologi
• Etiologi: Aspergillus (80%), Candida,
Phycomycetes, Rhizopus, Actinomyces,
Penicillium

• Patogenesis: faktor predisposisi sama


dengan otitis eksterna bakteri

• Lebih sering pada pasien diabetes melitus


atau immunocompromised
Gejala dan Tanda
• Gejala:
Pruritus
Rasa penuh pada telinga
Otorea
Otalgia
Penurunan pendengaran (akibat
akumulasi debris mikotik)
Pernah menggunakan antibiotik topikal 
tapi tidak sembuh
Gejala dan Tanda
• Tanda: pada otoskopi ditemukan mycelia, debris
jamur berwarna putih, abu-abu atau hitam, kanal
eritem
Penatalaksanaan
• Preparasi KOH  kultur fungi

 Ear toilet  complete removal


 Antifungal topikal
 Nonspesifik: thimerosal (Merthiolate), gentian violet
 Spesifik: clotrimazole drop, nystatin, ketoconazol,
itraconazole
Terima kasih
semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai