Anda di halaman 1dari 12

Pengembangan dan

Kebijakan Energi Nuklir di


Indonesia

Oleh :
Devita Rachmat
02311750020001
Road Map garis besar dari Pengembangan
PLTN di Indonesia
reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti
Fisi Nuklir atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom
baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi
elektromagnetik

Plutonium-239 dan Uranium-235


NUKLIR

Peleburan dua atau lebih inti atom menjadi


Fusi Nuklir atom baru dan menghasilkan energi, radiasi
sinar alfa, beta dan gamma yang sagat berbahaya
bagi manusia
Listrik Dunia
Lebih dari 10,6% dari listrik dunia dihasilkan dari uranium
dalam reaktor nuklir. Jumlah ini lebih dari 2500 miliar kWh
setiap tahun, seperti halnya dari semua sumber listrik di
seluruh dunia pada tahun 1960.

Ini berasal dari beberapa 440 reaktor nuklir dengan


kapasitas produksi total sekitar 377 000 megawatt (MWe)
yang beroperasi di 30 negara. Lebih dari 60 reaktor lagi
sedang dibangun dan lain 150 yang direncanakan.

Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Finlandia, Perancis,


Hungaria, Jepang, Korea Selatan, Slovakia, Slovenia,
Swedia, Swiss dan Ukraina semua mendapatkan 30% atau
lebih dari listrik dari reaktor nuklir. Amerika Serikat
memiliki lebih dari 100 reaktor yang sedang beroperasi,
memasok 20% dari listrik. Perancis mendapat tiga perempat
dari listrik dari uranium.
Peraturan Presiden No. 79 tahun 2014 pasal 11
ayat 3 tentang KEN (Kebijakan Energi Nasional)
1. Pemanfaatan Energi Nuklir memerlukan standar keslamatan kerja dan
keamanan tinggi serta mempertimbangkan dampak bahaya radiasi
nuklir terhadap lingkungan hidup
2. Energi Nuklir dapat dimanfaatkan dalam hal
a. Untuk tujuan kedamaian
b. Pemenuhan kebutuhan energi yang semakin meningkat
c. Penyediaan energi nasional dalam skala besar
d. Mengurangi emisi karbon
e Adanya kepentingan nasional yang mendesak
Peraturan Presiden No. 70 tahun 2009 tentang
Konservasi Energi

Energi Nuklir merupakan kelompok Energi Baru Terbarukan yang berpotensi


dikembangkan di Indonesia
Undang Undang No. 10 tahun 1997 tentang
Ketenaganukliran
• Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dapat menyelenggarakan penelitian dan
pengembangan produksi bahan baku untuk pembuatan dan produksi bahan bakar nuklir.

• BATAN sudah mampu melakukan rekayasa isotop dan hasilnya telah diekspor ke
berbagai negara untuk keperluan industri peralatan pencuci darah, pengembangan padi
varietas unggul, dan lain-lain.

• Saat ini Indonesia belum memproduksi uranium dan belum mendapat ijin untuk
melakukan pengayaan uranium sebagai bahan bakar nuklir.
Proyeksi kebutuhan listrik di Indonesia pada tahun 2025 dan 2050 sesuai dengan
Kebijakan Energi Nasional (KEN) :

Pada tahun 2025 Pada tahun 2050

400 MTOE 1000 MTOE Kapasitas


terpasang
pada 2016
Pada tahun 2025 Pada tahun 2050
sekitar 55
115 GW 430 GW GW

Keadaan ini mendorong pemerintah untuk membuat roadmap pengembangan


energi nuklir sebagai energi baru terbarukan sebagai sumber pembangkit listrik
• PLTN adalah pembangkit tenaga listrik
tenaga nuklir yang merupakan
kumpulan mesin untuk pembangkit
tenaga listrik yang memanfaatkan
tenaga nuklir sebagai tenaga awalnya.
Prinsip kerjanya seperti uap panas
yang dihasilkan untuk menggerakkan
mesin yang disebut turbin.
• Secara ringkas dan sederhana,
rancangan PLTN terdiri dari air
mendidih, boild water reactor bisa
mewakili PLTN pada umumnya, yakni
setelah ada reaksi nuklir fisi, secara
bertubi-tubi, di dalam reaktor, maka
timbul panas atau tenaga lalu
dialirkanlah air di dalamnya.
Kemudian uap panas masuk ke turbin
dan turbin berputar poros turbin
dihubungkan dengan generator yang
menghasilkan listrik.
Daerah-daerah di Indonesia yang menjadi
tempat pengembangan Reaktor Nuklir
Kalimantan Barat
Bangka Status : pengkajian lingkungan
Status : pengkajian dan lapangan
lingkungan dan Reaktor
studi kelayakan
Bandung dan
Jogja

Serpong Muria
Pembangunan : 2018-2022 Status : Pemantauan
Komisioning/Operasi : 2022/2023 kondisi meteorologi
Power : 10 MW dan mikrosesimiknya
Tahapan Pembangunan Reaktor Nuklir untuk
pembangkit listrik
Menjalin
Evaluasi dan Penilaian Penerimaan
Aktivitas kerjasama
Ijin Lapangan Dampak Umum
Pre-project dan dukungan
oleh Bapeten Lingkungan Internasional

Site Evaluation • Desain Konseptual


• TOR EIA telah
BATAN telah
Program (SEP) & Desain Rekayasa disetujui oleh
melakukan sosialisasi
dan Sistem Akhir (Front End Kementerian
• China, Japan, Russia intensif untuk
Engineering Design) Lingkungan Hidup masyarakat sekitar
Manajemen • IAEA (International
• Kuesioner Informasi • AMDAL telah Atomic Energy Agency) lokasi proyek, pegawai
Evaluasi Lokasi Desain, Data Utama dipresentasikan Puspiptek, serta
telah disetujui Reaktor, Dokumen dan masih dalam pemerintah daerah
Penawaran EPC
oleh BAPETEN evaluasi
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai