Tujuan Terapi
Pemilihan Obat
Terapi Dimulai
Hasil dan
Kesimpulan Terapi
POLA PENGOBATAN RASIONAL
Konsep (WHO) :
1. SUITABILITY Efektivitas
- Diagnosis
- Obat : jenis, dosis, lama pemberian, rute ,
interaksi
2. SAFETY : ESO, Kontraindikasi
3. COST & KENYAMANAN
1. Polifarmasi : PUYER
2. Pemberian ANTIBIOTIKA yang berlebihan dan
tidak perlu
3. Tingginya tingkat pemberian obat injeksi
4. Tingginya tingkat pemakaian obat nongenerik
5. Tingginya tingkat pemakaian obat yang
sebenarnya tidak dibutuhkan: suplemen,
vitamin, penambah nafsu makan, antiaging,
antiosteoporosis, dsb.
• Di beberapa negara sedang berkembang,
persentase peresepan antibiotika yang
sebenarnya tidak perlu diberikan: 52-62%
• Indonesia: 43-60% antibiotika sebenarnya
tidak diperlukan
• Dampak : RESISTENSI
PENYEBAB
1. Banjirnya obat
2. Proses pengambilan keputusan (dokter dan farmasis):
- Lack of confidence
- Patient Pressure
- Company Pressure
3. Banjirnya informasi (PUSH , PROMOTE , EDUCATE ???)
“ terobosan ilmiah, penyembuhan ajaib, produk eksklusif,
formula rahasia, bahan-bahan kuno, tanpa risiko,
antipenuaan, memperbaiki penampilan seksual, semua
alami”
Testimoni
Obat dewa : aneka
Telah dibuktikan secara ilmiah , pasti aman
ANTIBIOTIKA
Antibiotic : substances produced by
microorganism to suppress the growth of
other microorganism
Antimicrobial: encomposses agents
synthesized in laboratory as well as those
natural antibiotics – can be bactericidal or
bacteriostatic.
Antimicrobial Agent
- Concentration
- Bacteria target
• Antibiotika berlebihan
• Kuman-kuman yang tidak terbunuh bermutasi menjadi
kuman yang resisten “Superbug” perlu antibiotika yang
lebih kuat.
• Dalam waktu cepat superbug akan kebal terhadap
antibiotika superkuat.
• Pemberian antibiotika yang berlebihan menyuburkan
kembali infeksi yang semula sudah dapat dibasmi.
• Dampak lain : terbunuhnya “kuman baik” superinfection
• Superbugs dapat menginfeksi orang lain