Anda di halaman 1dari 20

TEORI-TEORI EVOLUSI

Teori-Teori Evolusi Pra-Darwin


Aristoteles (384 – 322 SM) adalah seorang
filosof yang berasal dari Yunani, yang
mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan
bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan
metafisika alam, maksudnya metafisika alam
dapat mengubah organisme dan habitatnya
dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih
kompleks.
• Anaximander (500 SM). awal mula
terjadinya kehidupan mahkluk hidup di
bumi ini berasal dari unsur air, dimana
bentuk pertama kali adalah ikan.
Kemunculan manusia dan binatang lainnya
juga, dibesarkan terlebih dahulu di badan
seekor ikan sebelum ia dilemparkan untuk
hidup di daratan. Ia beranggapan seperti itu
karena observasinya, yang mana seekor ikan
hiu itu melindungi anak-anaknya di dalam
badannya.
Empedoclas (495 – 435). Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan
berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan
berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya
makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang menjadi
sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam seperti sekarang
ini.
Erasmus Darwin (1731 – 1802)
Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional
terhadap stimulasi adalah diwariskan.

Count de Buffon (1707 – 1788) berpendapat bahwa variasi-variasi yang


terjadi karena pengaruhalam sekitar diwariskan sehingga terjadi
penimbunan variasi.

James Hutton (1726 1797), mengemukakan teori gradualisme,


yangmenyebutkan bahwa bentuk bumi dan lapisan-lapisannya
merupakanhasil perubahan yang berlangsung secara bertahap, terus-
menerus, danlambat (dalam waktu lama).
• Georges Cuvier (1769 1832),
Cuvier mendukung teori Katastropi yang menyatakan bahwa makhluk
hidup setiap strata tidak ada hubungan kekerabatan. Jika strata lenyap
oleh bencana, muncul strata baru lengkap dengan makhluk hidup baru,
yang berpindah dari daerah lain. Dari temuan fosil di lembah Paris,
Cuvier menyimpulkan bahwa batuan yang membentuk bumi ini
tersusun berupa lapisan-lapisan (strata). Setiap strata dihuni oleh
berbagai makhluk hidup yang unik, berbeda strukturnya dengan
makhluk penghuni strata lainnya.
Charles Lyell (1797 – 1875)
Proses-proses geologis ternyata meliputi pola yang seragam. Misalnya,
terbentuknnya gunung selalu diimbangi dengan erosi gunung. Teori
unifomitasnisme memang menjelaskan kejadian evolusi geologis, tetapi
tidak menjelaskan kejadian terbentunknya spesies
Jean Baptiste Lamarck (1744 1829),
kecenderungan makhluk sederhana berubah menjadi makhluk yang
lebih kompleks dengan prinsip perubahan menuju kesempurnaan.
Perubahan ini terjadi karena harus beradaptasi pada lingkungannya.
Proses adaptasi ini dijelaskan Lamarck melalui dua hal.
• Pertama, adanya proses use (menggunakan) dan disuse (tidak
menggunakan) dari bagian-bagian tubuh organisme, bergantung pada
kebutuhannya.
• Kedua, Lamarck berkeyakinan adanya pewarisan sifat-sifat yang
diperoleh
Contoh teori Lamarck.
1. Keadaan otot bisep yang semakin besar
akibat penggunaan terus- menerus akan
diwariskan kepada keturunannya. Dengan
kata lain, keturunan akan lahir dengan
sifat otot bisep besar dengan sendirinya.

Otot bisep yang sering dilatih akan berkembang


2. leher panjang jerapah akan terwaris dengan sendirinyakepada
keturunannya. Padahal perubahan organ tubuh tersebut hasilmodifikasi,

1) Pada awalnya seluruh jerapahberleher


pendek, sementara daun-daunan
makanannya di pohon harus dijangkau
karena letaknya yang tinggi.

2) Karena sering menjangkau daun, leher


jerapah semakin panjang sehingga jerapah
generasi berikutnya semakin tinggi.

3) Penyesuaian dan pewarisan hasil


adaptasi ini berlanjut sehingga jerapah
masa kiniberleher panjang.
TEORI EVOLUSI DARWIN
• Charles Robert Darwin (1809–1882). Pada 1831 Dengan
menggunakan kapal HMS Beagel, ia melakukan pelayaran menuju ke
Kepulauan Galapagos. Dalam pelayarannya di Kepulauan Galapagos
tersebut Charles Darwin menemu-kan dan mengamati berbagai
macam burung Finch yang memiliki berbagai macam bentuk paruh.
Perbedaan morfologi tersebut ternyata menunjukkan adanya
hubungan kekerabatan dengan burung yang ada di Amerika Serikat.
10
11
9 12 Keterangan gambar :
1. Burung finch kaktus tanah besar
2. Burung finch tanah besar
3. Burung finch tanah sedang
8 4. Burung finch tanah berkaktus
5. Burung finch tanah berparuh tajam
13 6. Burung finch tanah kecil
7. Burung finch plato
8. Burung finch pohon pemakan tumbuhan
9. Burung finch pohon insektivora besar
2 3 7 10. Burung finch pohon insektivora kecil
11. Burung finch pohon pemakan serangga kecil
4 12. Burung finch penyanyi
13. Burung finch bakau

Burung Finch nomor 1–7 adalah burung


1 5 6 Finch tanah, yang mencari makanan di tanah atau di
semak yang rendah.
Burung Finch nomor 8–13 adalah burung Finch pohon,
makanannya berupa insekta.
TEORI yang mendukung teori Charles Darwin
1. Thomas Robert Malthus (1766 – 1834) mengemukakan
pendapatnya dalam bukunya yang berjudul An Essay on the Principle
of Population. Malthus menyimpulkan bahwa jumlah penduduk naik
seperti deret ukur (1, 2, 4, 8,16, …) sedangkan bahan makanan yang
tersedia naik seperti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, …). Dari teori tersebut
dapat disimpulkan bahwa jumlah kenaikan penduduk lebih cepat
daripada kenaikan produksi pangan. Fenomena ini mengakibatkan
makhluk hidup harus melakukan perjuangan agar terus bertahan. Sifat-
sifat yang mendukung akan dipertahankan, sedangkan sifat-sifat yang
tidak mendukung akan hilang. Makhluk hidup yang mampu bertahan
hidup dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan lolos dari
seleksi alam.
1. Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengadakan pengamatan
tentang adanya penyebaran flora dan fauna di wilayah oriental yaitu
Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang ternyata mempunyai banyak
persamaan dengan wilayah Australia dan Maluku serta Sulawesi
sebagai daerah transisi.
Dengan gagasan dan teori kedua tokoh yaitu, Malthus dan Wallace, maka
Darwin menggunakan teori evolusinya lebih lanjut. Ide-ide Darwin
berdasarkan hasil observasinya antara lain seperti berikut.
a. Tidak ada individu yang sama. Antara individu satu dengan yang lainnya
mempunyai perbedaan atau variasi walaupun dalam satu spesies dan variasi
tersebut bersifat menurun.
b. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena mempunyai
kemampuan untuk bereproduksi.
c. Bertambahnya populasi tidak akan berjalan terus-menerus, tetapi
kenaikan populasi akan dipengaruhi oleh faktor-faktor pembatas.
d. Jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada individu yang dapat
bertahan hidup.
e. Individu-individu akan mengadakan persaingan untuk mendapatkan
makanan agar dapat mempertahankan hidupnya.
f. Adanya seleksi alam akan mengakibatkan individu harus beradaptasi
dengan lingkungannya.
Individu yang dapat beradaptasi akan dapat terus hidup dan akan
mewariskan sifat-sifatnya pada keturunannya. Dalam
perkembangannya, individu tersebut akan mengalami perubahan-
perubahan secara berangsur-angsur dari generasi ke generasi yang
mengarah pada terbentuknya spesies baru, sedangkan yang tidak
mampu beradaptasi akan mati dan punah. Ide Darwin tersebut
dituangkan dalam bukunya yang berjudul On The Origin Spesies By
Means Of Natural Selection,
Kesimpulan Teori Darwin
• a. Spesies yang ada sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa
lampau.
• b. Evolusi yang terjadi melalui proses seleksi alam.
• c. Proses evolusi dipengaruhi oleh lingkungan.
Bukti Teori Darwin
Bukti evolusi tersebut dapat ditemukan pada kupu-kupu Biston betularia.
Spesies kupu-kupu ini hidup pada waktu sebelum revolusi industri di
Inggris, hewan ini kebanyakan berwarna putih atau cerah, tetapi setelah
terjadi revolusi industri, kupu-kupu yang banyak ditemukan adalah
berwarna hitam atau gelap. Setelah terjadi revolusi industri, maka tembok
dan tempat-tempat lain sebagai habitat kupu-kupu berubah menjadi gelap
akibat banyaknya asap dari pabrik industri sehingga kupukupu yang putih
dan cerah akan mudah dimangsa oleh predatornya daripada kupu-kupu
yang hitam dan gelap. Akibatnya kupu-kupu hitam dan gelaplah yang
mampu bertahan hidup, sedangkan kupu-kupu putih dan cerah akhirnya
punah.
Kupu Biston betularia warna putih dan hitam
• Weismann (1914-1934) berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak
dipengaruhi oleh lingkungan dalam penurunannya, melainkan
berdasarkan pada prinsip genetika. Weismann melakukan percobaan
untuk membuktikan teorinya tersebut. Perlakuan diberikan kepada
dua tikus yang dipotong ekornya dan kemudian kedua tikus tersebut
dikawinkan. Hasilnya adalah generasi keturunannya masih berekor
panjang, maka akhirnya Weismann menarik kesimpulan seperti
berikut.
a. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan
kepada generasi berikutnya.
b. Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala
seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.

Anda mungkin juga menyukai