Anda di halaman 1dari 77

PEMBELAJARAN AKTIF ,

INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF,


DAN MENYENANGKAN
(PAIKEM)
Bahan  Seminar di UIN Bandung
Kamis,18 Maret 2010

Dr. Hj. Rahayu Kariadinata, M.Pd.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN)­Bandung
Reformasi  Pembelajaran 

Guru

Suasana kelas
bagaikan magnet
Figur yang mampu
profesio memikat dan
nal menarik siswa
untuk belajar
rofesi yang otonom dan mandiri.
dalam suasana
yang
menyenangkan
dan efektif.
Melalui kreativitas guru,
pembelajaran di kelas menjadi
sebuah aktivitas yang
menyenangkan.
Implementasi KTSP

Membutuhkan penciptaan iklim


pendidikan yang
memungkinkan tumbuhnya
semangat intelektual dan ilmiah
bagi setiap guru
Guru dituntut untuk dapat melakukan
upaya-upaya kreatif serta inovatif dalam
menerapkan berbagai model pembelajaran
As Gerstner et all, that
teacher’s role in the 21st
century is
“teachers as learners – who
always improve and renew
their knowledge”
Trend pembelajaran
saat ini

Pembelajaran Aktif, Inovatif,


Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM)
PAIKEM
Model Pembelajaran

Berbagai sumber
Berbagai Metode
dan alat bantu

Pemanfaatan lingkungan

Didesain skenario pembelajarannya dengan


berbagai kegiatan.
PAIKEM dikembangkan didasari
oleh beberapa
perubahan/peralihan
Peralihan dari ,
Belajar Belajar bersama
perorangan (cooperative
(individual learning)
learning)
Peralihan dari

Belajar pemahaman
Belajar menghafal
(learning of
understanding)
(rote learning)

Teori pemindahan Bentuk interaktif,


pengetahuan (knowledge keterampilan proses,
transmitted) dan pemecahan
masalah

(Shadiq dalam Setiawan, 2004)


Karakteristik PAIKEM
a. Berpusat pada siswa (student
centered )

Suasana Pembelajaran yang berpusat pada siswa


(Depdiknas, 2005)
Berpusat pada siswa :
 Guru sebagai fasilitator, bukan
penceramah;
 Fokus pembelajaran pada siswa
bukan pada guru;
 Siswa belajar secara aktif;
 Siswa mengontrol proses belajar
dan menghasilkan karyanya
sendiri, tidak hanya mengutip
dari guru.
Sementara, pembelajaran saat ini lebih cenderung
berpusat pada guru

Suasana pembelajaran yang berpusat pada guru


(Depdiknas, 2005)
b. Belajar yang menyenangkan
(joyfull learning);

c. Belajar yang berorientasi pada


tercapainya kemampuan
tertentu(competency-based
learning);

d. Belajar secara tuntas (mastery


learning);
Arti Penting PAIKEM
Mengapa pendekatan PAIKEM perlu
diterapkan? Sekurang-kurangnya ada dua
alasan perlunya PAIKEM diterapkan di
Indonesia, yakni:
Siswa Guru

sama-sama aktif terlibat dalam


pembelajaran.
Siswa Guru

bersama berbuat kreatif

Guru mengupayakan segala cara


secara kreatif untuk melibatkan
semua siswa dalam proses
pembelajaran.
Siswa

Guru Siswa Materi


pelajaran

Alat bantu belajar Lingkungan


sekitar
Kecakapan dan kemahiran matematika yang
diharapkan dapat tercapai dalam suatu proses
pembelajaran matematika dengan strategi PAIKEM
adalah:
Pemahaman Matematika
(Mathematical
Understanding)
Pemecahan Masalah
Matematika Kemampua
(Mathematical Problem n Berpikir
Komunikasi Matematika Matematik
Solving)
(Mathematical Tingkat
Communication) Tinggi
Koneksi Matematika
(Mathematical Connection)
Penalaran Matematika
(Mathematical Reasoning)
Definisi Operasional

Pemahaman Matematik
(Mathematical
Understanding)

Kemampuan menerapkan konsep


matematika pada situasi yang cocolk
disertai alasan ; mengidentifikasi dan
memberi contoh atau bukan contoh dari
konsep matematika
Pemecahan Masalah
Matematika
(Mathematical Problem
Solving)

Kemampuan menyelesaikan masalah non


rutin melalui tahap-tahap : memahami
masalah, memilih strategi penyelesaian,
melaksanakan strategi, dan memeriksa
kebenaran hasil
Komunikasi Matematika
(Mathematical
Communication)

Kemampuan menyatakan ,
mendemonstrasikan, dan menafsirkan
gagasan atau ide matematik dari suatu
uraian ke dalam model matematika
(grafik, diagram, tabel, dan persamaan)
atau sebaliknya
Koneksi Matematika
(Mathematical Connection)

Kemampuan memahami hubungan antar


topik matematika, mencari hubungan
berbagai representasi konsep, serta
menggunakan matematika pada bidang
lain atau kehidupan sehari-hari
Penalaran Matematika
(Mathematical Reasoning)

Kemampuan menarik kesimpulan logik.


Analogi : kemampuan menarik
kesimpulan berdasarkan keserupaan dua
kasus
Generalisasi : kemampuan menarik
kesimpulan umum berdasarkan data atau
fakta yang diberikan

(Muin dan Maya, 2004)


Contoh soal Komunikasi Matematika

Dari survey tentang lata belakang


pendidikan penduduk di kecamatan “X”
yang berjumlah 500 orang, didapatkan
hasil sebagai berikut :
50% berpendidikan SD, 30 %
berpendidikan SMP , 10% berpendidikan
SMA dan sisanya berpendidikan Sarjana (S-
1).
Gambarkan data di atas dalam bentuk
diagram yang mudah dibaca !
Contoh soal Komunikasi Matematika

Perhatikan gambar di atas. Susunlah suatu cerita yang


sesuai dengan diagram itu. Lengkapi dengan judul dan
unsur-unsur yang relevan. Tulis cerita kalimat yang lengkap,
rapih dan jelas (Tugas ini tergolang pada bentuk komunikasi
open-ended )
(Dimodifikasi dari Utari, 2005)
Contoh soal Penalaran
(Analogi) Matematika

Hubungan antara
Analog Hubungan antara p
bilangan -2 dengan dengan dengan barisan
barisan 8, 6, 4, 2,
………...
…. A. p-2, p-4, p-6, p-6,
……
B. p+2, p+4, p+6, p+8,
….
C. p, 2p, 3p, 4p, ………...
D. p, p2 ,p3,p4 ,…………..
Contoh soal Penalaran
(Generalisasi) Matematika

Perhatika pola bilangan di bawah ini

    
       
        
       
    
Pola ke-1 Pola ke-2 Pola ke-3 Pola e-4 Pola ke-5

Banyak bola 1 3 ? ? ?

Berapa banyak bola pada pola ke-3 , pola ke-4, pola ke- 5 dan pola
ke-n . Tuliskan bentuk umumnya ! Bagaimana cara mencarinya ?
Dua pandangan filsafat terhadap matematika.
1. Matematika sebagai alat sehingga dalam
pembelajarannya siswa diberitahu tentang bahan kajian
matematika (rumus dan sebagainya), dijelaskan bagaimana
menggunakannya.

2. Matematika sebagai ‘kegiatan manusia’ ketika


menghadapi masalah, sehingga dalam pembelajarannya
siswa didorong untuk berpikir sendiri, menemukan sendiri,
dan berani/terbiasa mengungkapkan pendapat.

Pandangan pertama menyebabkan siswa pasif, sedangkan


yang kedua menyebabkan siswa aktif dalam belajarnya.
Pembelajaran
Aktif
Keaktifan dalam pembelajaran aktif adalah lebih
banyak berupa keaktifan mental , meskipun dalam
beberapa hal ada yang diwujudkan dalam keaktifan
fisik.

Guru harus menciptakan suasana agar siswa


aktif bertanya, membangun gagasan,
melakukan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman langsung , sehingga belajar
merupakan proses aktif siswa dalam
membangun pengetahuan
Memantau
kegiatan siswa

Memberikan
umpan balik

Guru Aktif Mengajukan


pertanyaan yang
menantang

Mendiskusikan
gagasan siswa
Bertanya/
meminta
penjelasan

Mengemukakan
gagasan
Siswa Aktif
Mendiskusikan
gagasan orang lain
dan gagasannya
sendiri
Pembelajaran yang
Inovatif
Inovatif artinya gagasan, teknik dan
sebagainya yang bersifat baru

Dalam rangka menyeimbangkan fungsi


otak kiri dan kanan, perlu diupayakan
suatu pembelajaran inovatif yaitu
mengintegrasikan media /alat bantu
(berbasis teknologi) ke dalam proses
pembelajaran.
Menerapan berbagai
pendekatan

Memodifikasi
pendekatan
pembelajaran
Guru konvensional
menjadi

Inovatif
pendekatan
inovatif yang
sesuai dengan
keadaan siswa,
sekolah dan
lingkungan;
Melibatkan
perangkat
teknologi
pembelajaran.
Mengikuti
pembelajaran
inovatif dengan
aturan yang
berlaku;

Siswa
Menggunakan
Inovatif perangkat
tekonologi maju
dalam proses
belajar.
Aplikasi Multimedia pada Pembelajaran Matematika
di SMA Negeri 23 Bandung
Aplikasi Multimedia pada Pembelajaran Matematika
di SMA Negeri 8 Bandung
Pembelajaran yang
Kreatif
Adanya kreativitas pengembangan
kompetensi dasar dan pelaksanaannya di
kelas termasuk pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar dan sarana untuk
belajar.
Adanya sumber belajar yang beraneka ragam,
dan tidak lagi mengandalkan buku sebagai
satu-satunya sumber belajar. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk lebih
memperkaya pengalaman belajar peserta
didik
Mengembangkan
kegiatan
pembelajaran
yang beragam

Guru
Kreatif Membuat alat
bantu belajar
yang berguna
meskipun
sederhana.
Merancang/
membuat
sesuatu; mis.
Alat peraga,
Siswa media
pembelajaran

Kreatif
berbasis
teknologi

Menuliskan
ide dan
gagasannya
Pembelajaran yang
Efektif
Pembelajaran yang efektif jika telah
mencapai sasaran atau mencapai
kompetensi dasar yang telah
ditetapkan, dan yang paling penting
adalah memberikan “pengalaman baru ”
bagi siswa.
• Untuk mengetahui keefektifan
sebuah proses pembelajaran,
maka pada setiap akhir
pembelajaran perlu dilakukan
evaluasi.
• Evaluasi yang dimaksud di sini
bukan sekedar tes untuk siswa,
tetapi semacam refleksi,
perenungan yang dilakukan oleh
guru dan siswa, serta didukung
oleh data catatan guru.
Mengajar dan
mengarahkan
dengan memberi
contoh

Guru • Menghargai
siswa;
Efektif • Memotivasi
siswa;

Menggunaka
n metode
yang
bervariasi
Menguasai
keterampilan
atau kompetensi
yang diperlukan;

Siswa
Efektif Mendapat
pengalaman
yang berharga
Pembelajaran yang
Menyenangkan
. “Learning is fun”

Suatu pembelajaran yang dapat dinikmati


oleh siswa, siswa merasa nyaman, aman
dan mengasyikkan.

Mengasyikkan mengandung unsur


“ inner motivation” yaitu dorongan untuk
selalu ingin tahu dan berusaha mencari
tahu
Siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh
pada belajar sehingga waktu
curah perhatiannya tinggi.
Dalam pembelajaran yang
menyenangkan, guru
tidak membuat siswa:

• Takut salah;
• Takut ditertawakan;
• Takut dianggap sepele.
Di sisi lain,
pembelajaran yang
menyenangkan dapat
membuat siswa:

• Berani mencoba/berbuat;
• Berani bertanya;
• Berani mengemukakan
pendapat/gagasan;
• Berani mempertanyakan gagasan
orang lain.
Nuansa PAIKEM dalam
pembelajaran matematika, diolah
sedemikian rupa sehingga siswa
diarahkan untuk melakukan
Penyelidikan, Penemuan,
dan/atau Pemecahan Masalah
Penyelidikan
Nuansa PAIKEM dalam pembelajaran yang bertujuan mendorong
siswa untuk mengamati pengaruh variabel terhadap variabel
lain. Topik Nuansa Biasa Nuansa Penyelidik

Luas persegi Jika diketahui Apa yang terjadi dengan


panjang panjang suatu luas persegi panjang jika
persegi panjang 6 panjang dan lebarnya
cm dan lebar 4 sm, diperbesar 2 kali ? 3 kali?
berapakah luas dari semula.
persegi panjang itu?

Luas Lingkaran Diketahui jari-jari Apakah luas suatu


sebuah lingkaran lingkaran menjadi 2 kali
sama dengan 7 cm, semula bila jari-jarinya
berapakah luas diperbesar 2 kali? Menjadi
lingkaran itu? 3 kali bila diperbesar 3
kali ? dan seterusnya.
Volume balok ? ?
Pada contoh pertama siswa didorong
untuk mengamati pengaruh variabel
ukuran panjang dan lebar terhadap luas
persegipanjang.

Pada contoh kedua, mengamati


pengaruh variabel ukuran jari-jari
terhadap luas lingkaran.

Untuk contoh ketiga mengenai


mengenai volume, silakan Siswa
berimprovisasi sendiri!
Penemuan
Nuansa PAIKEM dalam pembelajaran yang
bertujuan mendorong siswa untuk
menemukan pola/keteraturan, hubungan,
rumus, bangun, atau cara.

Berpikir alternatif dapat dikategorikan ke


dalam penemuan karena siswa
penemukan cara lain memecahkan suatu
persoalan.
Pemecahan Masalah

Nuansa PAIKEM dalam pembelajaran


yang bertujuan mendorong siswa
untuk menemukan terlebih dahulu
cara/strategi/hubungan sebelum
menyelesaikan masalah matematika.
Pelaksanaan PAIKEM dalam
Pembelajaran Matematika

Guru melaksanakan proses


pembelajaran matematika dalam
kegiatan laboratorium (bila
menggunakan multimedia), diskusi
kelompok, memecahkan masalah,
atau bila memungkinkan melakukan
kunjungan keluar kelas
Guru dapat menggunakan media
pembelajaran matematika , alat yang
dibuat sendiri, gambar, chart, dan
lingkungan
Siswa melakukan penyelidikan,
pengamatan, mengumpulkan data/jawaban
dan mengolahnya sendiri/ diskusi
kelompok, mencari rumus sendiri ,
menuliskan rangkumannya
Guru memantau siswa, dan menerapkan
scaffolding

(Warta MBS UNICEF,


2006)
HAL-HAL PENTING YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM PAIKEM

Dalam melaksanakan PAIKEM, guru perlu


memperhatikan beberapa hal sebagai berikut
(Depdiknas,2005)
• Memahami sifat yang
dimiliki
Pada dasarnya siswa
anak memiliki imajinasi dan
sifat ingin tahu.
Oleh karenanya, kegiatan pembelajaran
perlu dijadikan lahan yang kita olah agar
menjadi tempat yang subur bagi
perkembangan kedua potensi anugerah
Tuhan itu. Suasana pembelajaran yang
• Mengenal siswa secara
perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi
dan memiliki kemampuan yang berbeda.

Dalam PAIKEM perbedaan individual perlu diperhatikan dan


harus tecermin dalam kegiatan pembelajaran.

Semua siswa dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan


yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan
belajarnya.

Siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan


untuk membantu temannya yang lemah dengan cara
”tutor sebaya”.
• Memanfaatkan perilaku
siswa dalam
pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak
sejak kecil secara alami bermain
berpasangan atau berkelompok
dalam bermain.
Perilaku ini dapat dimanfaatkan
dalam pengorganisasian belajar.
Dalam melakukan tugas atau
membahas sesuatu, siswa dapat
bekerja berpasangan atau dalam
Siswa belajar secara
kelompok
Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis,
kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
• Tugas guru adalah mengembangkannya, antara
lain dengan sering memberikan tugas atau
mengajukan pertanyaan terbuka dan
memungkinkan siswa berpikir mencari alasan dan
membuat analisis yang kritis.
• Pertanyaan dengan kata-kata ”Mengapa?”,
”Bagaimana kalau...” dan “Apa yang terjadi
jika…” lebih baik daripada pertanyaan dengan
kata-kata yang hanya berbunyi “Apa?”, ”Di
mana?”.
Mengembangkan ruang
kelas sebagai lingkungan
belajar yang menarik
• Ruang kelas yang menarik merupakan
hal yang sangat disarankan dalam
PAIKEM.
• Hasil pekerjaan siswa sebaiknya
dipajangkan untuk memenuhi ruang
kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang
dipajangkan diharapkan memotivasi siswa
untuk bekerja lebih baik dan
menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.
• Materi yang dipajangkan dapat berupa
hasil kerja perorangan, pasangan, atau
Pajangan hasil karya untuk
menghargai siswa dan menarik
minat baca (Depdiknas, 2005)
• Memanfaatkan
lingkungan sebagai
sumber belajar
• Lingkungan (fisik, sosial, atau
budaya) merupakan sumber yang
sangat kaya untuk bahan belajar
siswa.
• Lingkungan dapat berperan sebagai
media belajar dan objek kajian
(sumber belajar).
• Penggunaan lingkungan sebagai
sumber belajar sering membuat siswa
merasa senang dalam belajar
Siswa menggunakan alat
bantu dan lingkungan sebagai
sumber belajar (Depdiknas,
2005)
Sumber : On-line
• Memberikan umpan balik
yang baik untuk
meningkatkan kegiatan
• Mutu hasil belajar akan meningkat
belajar
apabila terjadi interaksi dalam belajar.
Pemberian umpan balik (feedback) dari
guru kepada siswa merupakan salah satu
bentuk interaksi antara guru dan siswa.
• Umpan balik hendaknya lebih banyak
mengungkapkan kekuatan daripada
kelemahan siswa.
• Guru harus konsisten memeriksa hasil
pekerjaan siswa dan memberikan
komentar dan catatan. Catatan guru
berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih
• Membedakan antara
aktif fisik dengan aktif
mental
Sering bertanya,
mempertanyakan gagasan
orang lain, dan
mengungkapkan gagasan
merupakan tanda-tanda aktif
secara mental
ALTERNATIF CONTOH DESAIN PAIKEM
Mata pelajaran : Matematika
Topik : Geometri Bangun Ruang
1. Organisasi pengaturan kelas :
Bangku-bangku diatur untuk pembelajaran
kelompok. Siswa duduk dalam kelompok.
Jumlah siswa dalam kelompok tergantung
pada jumlah siswa di kelas, tetapi besar
kelompok yang ideal antara 4 – 6 orang
(dengan kemampuan heterogen)

2. Bahan stimulus misalnya:


Gambar-gambar tentang bangun ruang
lembar kerja dan software pembelajaran
Tahap Pendahuluan:

1. Guru memulai pelajaran dengan mengatakan:


Saya akan menunjukkan beberapa gambar
/slide tentang bangun ruang.

2. Bila memungkinkan siswa belajar melalui


software pembelajaran mandiri / Media
Presentasi Pembelajaran

3. Guru menunjukkan gambar-gambar tentang


bangun ruang

4. Peserta membuat catatan secara individual


mengenai gambar- gambar /slide tentang
bangun ruang tersebut . Peserta secara
individual membuat catatan tentang gambar-
gambar tersebut
Topik :
Geometri Bangun Ruang – Kubus dan Balok

Sub Topik :
1. Unsur-unsur Kubus dan Balok
2. Luas Permukaan Kubus dan Balok
3. Volume Kubus dan Balok
4. Melukis Kubus dan Balok
Tahap Pembagian
Tugas
• Tiap siswa dalam kelompok diberi bagian
materi yang berbeda
• Tiap siswa dalam kelompok diberi bagian
materi yang ditugaskan

Kelompok Asal
Kelompok A Kelompok B
A1, A2, A3, A4 B1, B2, B3,B4

Kelompok D Kelompok C
D1, D2, D3,D4 C1, C2, C3, C4
Tahap Kegiatan
Kelompok
Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah
mempelajari bagian materi /sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan bagian materi/ sub bab
mereka
Kelompok Ahli

A1,B1,C1,D1 A4, B4, C4, D4

A3, B3, C3, D3 A2, B2, C2, D2


Kelompok Asal

Kelompok Ahli

Ilustrasi Kelompok Jigsaw


Setelah selesai diskusi sebagai kelompok ahli tiap
anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian
mengajar teman satu kelompok mereka tentang
bagian materi/sub bab yang mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh
Kembali ke kelompok asal
(Kegiatan “tutor sebaya”)

Kelompok A Kelompok B
A1, A2, A3 B1, B2, B3

Kelompok C
Kelompok D
C1, C2, C3
D1, D2, D3

Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi


Tahap Pelaksanaan Tes
Individu
Tahap Perhitungan Skor Perkembangan
Individu
PEMBERIAN SKOR PERKEMBANGAN INDIVIDU

Skor Tes (Quiz) Nilai Perkembangan

• Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 5


• 10 poin hingga 1 poin dibawah skor awal 10
• Skor awal sampai 10 poin diatasnya 20
• Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30

Perhitungan skor kelompok dihitung dengan cara menjumlahkan tiap


perkembangan skor individu dibagi jumlah anggota kelompok.
Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan tersebut, ditetapkan tiga
tingkat penghargaan kelompok, yaitu :

 Kelompok dengan rata-rata skor 15, sebagai kelompok Good Team


 Kelompok dengan rata-rata skor 20, sebagai kelompok Great Team
 Kelompok dengan rata-rata skor 25, sebagai kelompok Super Team
PERHITUNGAN SKOR KELOMPOK
Nama
Nilai
Nama Siswa Skor Skor Skor Penghargaan
Perkembangan
Kelompok /Peringkat Awal Quiz Kelompok Kelompok
Individu
siswa
Nani 80 85 20
A Budi 75 70 10
Euis 65 60 20 60/4 = 15 Good Team
Tina 59 54 10

Tuti 78 81 20
B Susi 74 76 20
Mira 63 69 20 90/4 = 22,5 Great Team
Tono 60 75 30

Mirna 79 81 20
C Rudi 70 82 30
Firman 71 79 20 100 / 4 = 25 Super Team
Nunung 55 77 30
Tahap Penghargaan
Kelompok

Guru memberikan
penghargaan
berdasarkan perolehan
GOOD TEAM

rata-rata skor tiap SUPER TEAM

kelompok GREAT TEAM


Selamat Mencoba !
Wass . Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai