Anda di halaman 1dari 8

INSTITUT SAINS DAN

TEKNOLOGI NASIONAL

Dosen : Dr. Dra. Lili Musnelina., M.Si., Apt

“STUDI KELAYAKAN APOTEK”

KELOMPOK II
APOTEKER ‘ 35 – A

1. SYARAH DIYAH AYU BUDIYONO 17340-148


2. RISTA YULIA 17340-149
3. SHINTA SUCI ANGGRAENA 17340-150
4. CHORY APRILIYANTI 17340-160
LATAR BELAKANG

STUDI KELAYAKAN APOTEK 1. Untuk mempelajari mengenai pendirian Apotek di


lokasi yang telah ditentukan tersebut sudah layak
atau belum untuk berdiri.
2. Untuk menghindari kerugian.
3. Untuk memaksimalkan keuntungan.
4. Untuk mengevaluasi aspek-aspek yang
mempengaruhi.
5. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi
kunci keberhasilan.
6. Untuk mengidentifikasi sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
7. Untuk mengetahui dampak-dampak yang akan
terjadi, serta mengetahui biaya yang harus
disediakan.

1. Untuk menyediakan obat-obatan.


Sebagai unit 2. Untuk pembekalan farmasi yang dibutuhkan
APOTEK masyarakat.
pelayanan kesehatan
3. Untuk mendapat derajat kesehatan yang optimal.
4. meningkatkan kualitas hidup pasien.
5. Sebagai institusi bisnis.
6. Sebagai investasi.
ALAT DAN PEMBEKALAN
FARMASI YANG DIPERLUKAN
DI APOTEK

Bangunan milik sendiri, Luas Wadah pembungkus dan pengemas seperti


bangunan 15 x 10 m : Etika (biru dan putih), Kertas puyer
Streples Wadah pengemas, dan
membungkus untuk penyerahan obat (tas
plastik)
Papan nama berukuran panjang 100 cm dan
lebar 60 cm dengan tulisan putih di atas dasar
biru tua, tinggi huruf minimal 7 cm dengan
tebal 7 mm, dilengkapi dengan neon box. Alat Administrasi

Perlengkapan Alat Gelas Kimia Pembekalan farmasi seperti : Obat keras


(Obat dengan resep dan OWA), Obat
bebas (OTC) dan bebas terbatas, Alat
kesehatan, Bahan baku dan
Alat Perbekalan Farmasi Perlengkapan bayi.
Kekuatan/Strength

Kelemahan/ Weakness

PELUANG / PROSPEK
Peluang/Opportunity
PEMASARAN

Ancaman/Threaths

Strategi Pemasaran dan


Rencana pengembangan
Apotek
ALUR PENDIRIAN
DAN PERIZINAN
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1332/MENKES/PER/X/2002 tentang perubahan atas Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
922/MENKES/PER/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek pada BAB II pasal 4.

PERIZINAN APOTEK Tentang persyaratan apotek pada Bab IV pasal 6.

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan Surat Izin


Apotek (SIA) :
1. Permohonan Izin Apotek kepada Dinkes Kab/Kota.
2. Kepala Dinkes Kab/Kota setelah dapat meminta bantuan teknik
kepada Kepala Balai Besar POM. Untuk melakukan
pemeriksaan setempat terhadap kesiapan apotek untuk
melakukan kegiatan.
3. Melaporkan hasil pemeriksaan setempat.
4. Setelah diterima laporan pemeriksaan Kepala Dinkes Kab/Kota
mengeluarkan Surat Izin Apotek (SIA).
5. Apabila hasil pemeriksaan Tim Dinkes Kab/Kota kepada Balai
Besar POM masih belum memenuhi syarat Kepala Dinkes
Kab/Kota mengeluarkan surat penundaan.
6. Apoteker diberikan kesempatan untuk melengkapi persyaratan
terhadap surat penundaan.
TENAGA KERJA
APOTEK
STRUKTUR ORGANISASI

PSA APA

Aping

AA Pembantu Umum

Gambar 1. Struktur Organisasi Apotek

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 5 orang, dengan


rincian sebagai berikut :
APA : 1 orang
Apoteker Pendamping : 1 orang
AA : 2 orang
Pembantu umum : 1 orang
SOP Penerimaan dan
Penyimpanan Barang

SOP Pelayanan OTC

SOP Pelayanan OWA

SOP Pelayanan Resep

SOP (Standar
SOP Meracik Obat
Operating Procedure )

SOP Menimbang

SOP Konseling OTC

SOP Konseling OWA

SOP Konseling Resep


PRESENTASI

Anda mungkin juga menyukai