Anda di halaman 1dari 28

E Coli

Nindya Nur Maghfiroh (15-14)


Wenny Agestin (15-15)
Aprillya Sakila (15-16)
Elma Farisah (15-17)
Raziqa Harindasari (15-19)
Ayu Ragil (15-20)
Fergyansa Wiguna (15-21)
Ibnu Satria (15-22)
Nadya Indah (15-23)
Arifah Khoirianti (15-24)
Magdaleni Hasna (15-25)
Dani Agam (15-26)
Anjellia Geli (15-118)
Zulfa Amalia (15-119)
Isna (12-27)
E. Coli

• berbentuk batang pendek (Basil)


• gram negatif
• hidup dalam saluran pencernaan atau usus
yang bersifat oportunis
• beberapa jenis E. Coli dapat bersifat patogen,
yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam
golongan E. Coli Enteropatogenik, E.Coli
Enteroinvasif, E. Coli Enterotoksigenik dan
E.Coli Enterohemoragik
MORFOLOGI

 ukuran 0,4 – 0,7 µm x 1,4 µm


 individu (monobasil), saling berpasangan (diplobasil)
atau berkoloni membentuk rantai pendek
(streptobasil)
 tidak membentuk spora maupun kapsula
 berdiameter ± 1,1 – 1,5 x 2,0 – 6,0 μm
MORFOLOGI

 pergerakan bakteri ini motil dan tidak motil


 peritrikus
 bersifat aerobik dan anaerob fakultatif
 kecepatan berkembang biak bakteri ini berada pada
interval 20 menit jika faktor media, derajat keasaman,
dan suhu sesuai. Selain tersebar di banyak tempat dan
kondisi, bakteri ini tahan terhadap suhu, bahkan pada
suhu ekstrim sekalipun. Suhu yang optimalnya adalah
37 derajat celcius.
Klasifikasi Ilmiah

 Domain : Bacteria
 Phylum : Proteobacteria
 Order : Enterobacteriales
 Family : Enterobacteriaceae
 Genus : Eschericha
 Spesies : Escherichia coli
Otak (meningitis) Sistem Kemih

Rongga Perut Infeksi

Saluran Cerna
Paru – paru
(pneumonia)
Infeksi Otak (meningitis)
Radang otak yang disebabkan oleh E.coli umumnya terjadi pada bayi
Penyebab Gejala pada bayi
• Sebagian besar radang otak • Demam
pada bayi baru lahir • gangguan pertumbuhan
disebabkan oleh E.coli. • gangguan saraf
• E.coli yang menyebabkan • kuning pada tubuh
infeksi otak adalah jenis • penurunan asupan makanan
tertentu yang memiliki • periode henti napas
selubung K1. Gejala pada anak yang lebih
• Adanya kumpulan E.coli besar dan orang dewasa
jenis ini pada usus halus • nyeri kepala
bayi, yang didapatkan dari • Muntah
vagina ibu, dapat menyebar • Bingung
melalui darah dan • penurunan kesadaran
menyebabkan infeksi luas. • kejang
Infeksi Paru-paru (pneumonia)
Penyebab
• Infeksi paru dapat terjadi
akibat terhirupnya lendir jalan
napas atas yang sebelumnya
Gejala
terdapat kumpulan E.coli pada • Demam
penderita yang mengalami
sakit berat
• Sesak napas
• Oleh karena itu, infeksi paru – • Napas cepat
paru E.coli sebagian besar
mengalami penyakit radang
• Peningkatan lendir
paru-paru. jalan napas.
• Namun, ada juga yang
menderita diabetes, gangguan
paru kronik, pecandu alkohol,
dan penderita infeksi saluran
kemih E.coli.
Infeksi Rongga Perut
Infeksi pada kantung dan saluran empedu (kolelitiasis, kolangitis)
Penyebab Gejala
• organ berongga pada perut • Demam tinggi tanpa
yang pecah atau berlubang menggigil
(usus buntu, lambung) atau • nyeri pada perut kanan atas
berkaitan dengan radang • kuning pada tubuh
pada kantung dan saluran Pada infeksi beratdapat terjadi
empedu • penurunan tekanan darah
• Infeksi yang disertai nanah • penurunan kesadaran
umumnya disebabkan oleh Selain itu E.coli dapat
berbagai jenis bakteri, menyebabkan infeksi dengan
namun E.coli merupakan kumpulan nanah (abses) pada
salah satu bakteri rongga perut dengan gejala
penyebab yang paling demam tidak tinggi dan nyeri
sering ditemui perut tidak spesifik.
Infeksi Saluran Cerna
Penyebab Gejala
• konsumsi makanan atau • Diare turis (traveler’s diarrhea)
minuman yang tercemar menyebabkan diare berair tanpa
E.coli darah yang banyak sampai
• Tertelan air kolam renang menyebabkan dehidrasi.
• pemrosesan makanan • Diare E.coli pada anak
menyebabkan gejala diare
oleh petugas yang tidak
berair tanpa darah dan dehidrasi
mencuci tangan atau
pada anak.
menggunakan air yang • Disentri E.coli
tercemar menyebabkan diare bercampur
darah, demam, dan dehidrasi.
Infeksi Sistem Kemih
GEJALA
E.coli dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, kantung kemih,
ginjal, dan prostat :
 Infeksi saluran kemih (uretritis) dan kantung kemih (sistitis)
menimbulkan gejala demam tidak tinggi, nyeri saat berkemih,
sering berkemih, dan terus – menerus merasa ingin berkemih.
 Infeksi pada ginjal (pyelonefritis) menyebabkan gejala nyeri pada
pinggang atau punggung bawah, demam tinggi disertai
menggigil, mual, muntah, dan nyeri kepala.
 Infeksi pada prostat (prostatitis) menimbulkan gejala demam
tinggi dengan menggigil, nyeri di sekitar anus dan punggung
bawah. Juga dapat disertai nyeri berkemih dan sering berkemih.
PENYEBAB
Sistem kemih adalah tempat yang sering terjadi infeksi
E.coli, lebih dari 90% dari infeksi saluran kemih disebabkan oleh
E.coli jenis uropatogenik. Radang kantung kemih umumnya
terjadi pada wanita yang aktif secara seksual. Pada daerah di
sekitar uretra terdapat kumpulan E.coli yang merupakan
kontaminasi dari usus besar. Infeksi saluran kemih dan infeksi
ginjal banyak ditemukan pada orang lanjut usia dengan
gangguan struktur organ, orang dengan pembesaran prostat,
dan orang yang memakai kateter urin. Infeksi darah luas
akibat E.coli paling sering disebabkan oleh infeksi sistem
kemih.
Selain infeksi di atas, E.coli juga dapat menyebabkan
infeksi di tempat lain seperti infeksi sendi, mata, jaringan
gondok, sinus, otot jantung dan kulit.
Patogenesis

Ada enam grup E. coli patogen :


 enteropathogenic E. coli (EPEC)
 enterotoxigenic E. coli (ETEC)
 enterohemorrhagic E. coli (EHEC)
 enteroinvasive E. coli (EIEC)
 diffuse-adhering E. coli (DAEC)
 enteroaggregative E. coli (EAEC)
Enteropathogenik Escherichia coli (EPEC)
Enteropathogenik Escherichia
coli (EPEC)

EPEC menempel/melekat enterosit usus kecil, tapi


menghancurkan arsitektur microvillar normal, dan
menonjolkan lesi. Derangements cytoskeletal yang
disertai dengan respon inflamasi dan diare.EPEC
menyebabkan diare pada bayi atau anak – anak kurang
dari 1 tahun dan jarang pada orang dewasa dengan
gejala berupa demam tidak tinggi, muntah, malaise dan
diare
Enterotoxigenik Escherichia
coli (ETEC)
Enterotoxigenik Escherichia
coli (ETEC)

ETEC menempel enterosit usus kecil dan menyebabkan


diare berair oleh sekresi labil panas (LT) dan / atau
panas-stabil (ST) enterotoksin ETEC menyebabkan diare
pada anak – anak dan dewasa di daerah tropis dan
subtropics pada Negara yang sedang berkembang.
Infeksi ETEC ditandai dengan gejala demam rendah dan
tinja encer.
Enterohemorrhagic Escherichia
coli (EHEC)
 EHEC juga menginduksi melampirkan dan menonjolkan diri
lesi, tetapi dalam usus besar. Fitur yang membedakan
EHEC adalah penjabaran dari Shiga toksin (Stx),
penyerapan sistemik yang mengarah ke berpotensi
mengancam nyawa komplikasi. EHEC dikenal
sebagai penyebab diare hemorhagik dan colitis serta
hemolytic uremic syndrome(HUS) yang ditandai dengan
jumlah trombosit berkurang, anemia hemolitik dan
kegagalan ginjal. Tinja encer berair, mengandung darah
dan abdomen terasa sakit, kram serta demam rendah atau
tanpa demam Enterohaemorragic Escherichia coli (EHEC).
 Escherichia coli O157:H7 merupakan tipe EHEC yang
terpenting dan berbahaya terkait dengan kesehatan
masyarakat
Enteroinvasive Escherichia coli (EIEC)
Enteroinvasive Escherichia coli (EIEC)

Menyerang sel epitel kolon, melisiskan


yang phagosome dan bergerak melalui sel dengan
nukleasi mikro aktin. Bakteri mungkin bergerak lateral
melalui epitel dengan langsung menyebar dari sel ke sel
atau mungkin keluar dan masuk kembali membran
plasma baso-lateral. EIEC menyebabkan diare mirip
dengan yang disebabkan oleh shigella , baik pada anak –
anak maupun orang dewasa. Tinja agak encer bahkan
seperti air, mengandung nanah, lender dan darah
dengan gejala panas dan malaise
Diffuse-Adhering E. coli (DAEC)
Diffuse-Adhering E. coli (DAEC)

 DAEC adalah kategori E. coli penyebab diare yang paling sedikit


diketahui sifat-sifatnya. Namun demikian data dari berbagai
penelitian epidemiologi di lapangan terhadap diare pada anak-anak
di negara-negara berkembang menemukan DAEC secara bermakna
sebagai penyebab diare yang umum ditemukan dibandingkan
dengan kelompok kontrol.
 Sedangkan studi lain gagal menemukan perbedaan ini. Namun bukti-
bukti awal menunjukkan bahwa DAEC lebih patogenik pada anak
prasekolah dibandingkan dengan pada bayi dan anak di bawah tiga
tahun (Batita). Pada penelitian lain ada strain DAEC yang dicobakan
pada sukarelawan tidak berhasil menimbulkan diare dan belum
pernah ditemukan adanya KLB (Kejadian Luar Biasa) diare yang
disebabkan oleh DAEC. Sampai saat ini belum diketahui reservoir
bagi DAEC, begitu pula belum diketahui cara-cara penularan dan
faktor risiko serta masa penularan DAEC.
Enterodherant Escherichia
coli (EAEC)
Enterodherant Escherichia
coli (EAEC)

Menganut kecil dan besar epitel usus dalam biofilm


tebal dan menguraikan enterotoksin sekresi dan
sitotoksin. EAEC menyebabkan diare dengfan cara
menempel kuat pada permukaan mukosa usus dengan
gejala tinja encer berair, muntah, dehidrasi, dan
biasanya sakit pada abdomen
Hal-hal yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Infeksi E. coli
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah
infeksi bakteri E. coli, yaitu:
1. Mencuci tangan hingga bersih sebelum memasak, menyajikan,
atau mengonsumsi makanan.
2. Mencuci tangan setelah menyentuh binatang atau bekerja di
lingkungan dengan banyak binatang.
3. Hindari kontaminasi silang dengan mengupayakan memakai
peralatan masak dan peralatan makan yang bersih.
4. Jauhkan daging mentah dari makanan dan benda bersih lainnya.
5. Hindari mengonsumsi susu mentah.
6. Jangan menyiapkan atau memasak makanan jika Anda sedang
diare.
7. Sering mencuci tangan terutama setelah berada di lingkungan
publik dan setelah keluar dari toilet.
8. Tidak meminum air dari kolam renang umum.
Terapi

Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran
memiliki efek bakterisidal terhadap Escherichia
coli, Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran
pencernaan.
Obat diare ini diindikasikan untuk diare akut,
diare yang disebabkan oleh E. coli dan
Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non
spesifik, baik digunakan untuk anak-anak
maupun dewasa.
Manfaat E-Coli
 E. coli adalah anggota flora normal usus. E. coli
berperan penting dalam sintesis vitamin K, konversi
pigmen-pigmen empedu, asam-asam empedu dan
penyerapan zat-zat makanan.
 E. coli termasuk ke dalam bakteri heterotrof yang
memperoleh makanan berupa zat oganik dari
lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri
zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik
diperoleh dari sisa organisme lain. Bakteri ini
menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat
anorganik, yaitu CO2, H2O, energi, dan mineral. Di
dalam lingkungan, bakteri pembusuk ini berfungsi
sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi
tumbuhan. (Ganiswarna, 1995).

Anda mungkin juga menyukai