PERKEMBANGAN PELAYARAN
• Adanya peradaban manusia membuat terbukanya pikiran dan cita-
cita manusia untuk dapat menguasai tidak hanya daerah daratan,
tetapi juga daerah perairan. Hal tersebut dikarenakan dua pertiga
luas bumi berupa air dan tanpa disadari bahwa lautan dan
samudera dalam segala aspeknya memiliki daya tarik yang sangat
kuat terhadap manusia. Kesadaran tersebut menciptakan keinginan
manusia untuk berkuasa serta kenyataan bahwa pada umumnya
lautan tidak takluk dibawah kedaulatan suatu negara pun telah
menyebabkan berbagai negara untuk dapat mengusai lautan.
• Awalnya Manusia purba berlayar dengan sebatang kayu. Inilah
nenek moyangnya kapal laut. Kapal laut generasi pertama ini masih
sangat sederhana. Berabad-abad nenek moyang manusia tertarik
hal itu. Mereka menaiki sepotong batang kayu untuk menyeberangi
sebuah sungai.
• Dengan kedua belah tangan mereka mendayung batang kayu
tersebut. Karena beratnya batang kayu, maka jalannya tidaklah
begitu cepat. Kemudian manusia mendapatkan dayung sebagai
pengayuh dan pengemudi. Tidak akan terpikir oleh manusia
untuk dapat mengarungi lautan tanpa dilengkapi dengan dayung
dalam batas jangkauannya (F.O. Pandean)
• Bangsa Phunisia, Thionghoa, Yunani, Romawi, India, Viking, Inca,
Portugis, Spanyol, Peranscis, Inggris, Belanda, dan Amerika serta
nenek moyang kita sendiri merupakan bangsa-bangsa bahari
yang berjasa dalam bidang pelayaran dan perkapalan dunia.
Dengan adanya hasrat untuk dapat berlayar lebih jauh dari
pantai, maka dibangunlah kapal-kapal yang lebih besar, yang
dapat berlayara lebih lama dan diawaki dengan jumlah orang
yang lebih sedikit. Kemudian manusia menemukan mesiu,
pedoman-pedoman dan teori ahli seperti Keppler Copernicus dan
Galilei yang menyebutkan bahwa manusia dapat mencapai duia
bagian timur dengan berlayar ke arah barat. dengan adanya
pernyataan inii maka permintaan pasar ke perdagangan Eropa
akan barang-barang dagang dari dunia Timur semakin meningkat.
• Pelayaran-pelayaran yang dilakukan dengan rakit, perahu layar,
dan perahu dayung ikut berkembang mengikuti peradaban
manusia, dan akhirnya terciptalah pelayaran seperti sekarang ini.
Perahu-perahu pada saat itu dibangun, dimiliki dan dinahkodai
sendiri oleh para pedagang untuk mengangkut dagangan mereka.
Adakalanya juga perahu tersebut mengangkut penumpang dan
barang saudagar-saudagar lain ke pelabuhan tertentu dengan
menarik bayaran.
• Status kepemilikan suatu kapal yang awalnya untuk kepentingan
pribadi berubah menjadi kapal pengangkutan umum yang diikuti
dengan perkembangan perdagangan antar benua yang
menyelenggarakan rute pelayaran tetap, seperti Benua Eropa dan
Amerika dengan ddengan memakai kapal layar.
• Tahun 1776 James Watt menemukan mesin uap, kemudian
Robert Fulson membuat sebuah kapal uap. Dengan hal tersebut
berkembanglah pengetahuan dalam membuat kapal motor, kapal
turbin dan pembuatan mesin penggerak kapal dengan reaktor-
atom. Di Indonesia sendiri, pada abad ke sebelas telah berlaku
“Undang-Undang Laut Malaka” yang menunjukkan bahwa pada
saat tersebut Indonesia sudah mengenal perdagangan dan
pelayaran.
• Dengan perkembangan peradaban secara pesat, terutama setelah
penggantian layar ke tenaga uap serta dengan semakin ramainya
perdagangan dan lalu lintas antar pulau dan antar benua, maka
kebutuhan akan berbagai macam peraturan untuk mengatur pelayaran
niaga di seluruh dunia untuk memperoleh keseragaman sangat
diperlukan. Sebagai akibatnya, berbagai negara maritim di dunia baik
secara pribadi atau bersama-sama menyusun peraturan pelayaran
tersebut. Diantaranya The International Law Association di London
tahun 1873 bagian maritime Law Association, yang kemudian
melahirkan The Hague Rules 1921, yang kemudian dirubah di Brussels
tahun 1924.
• Salah satu Konvensi internasional penting yaitu “International
Convention for the Safety of Life at Sea, yang terakhir diadakan tahun
1960, yaitu suatu konvensi untuk menjaga keselamatan jiwa manusia
dilaut, didalamnya termasuk ketentuan-ketentuan mengenai syarat-
syarat pembangunan kapal, perlengkapannya, peraturan-peraturan
unruk mencegah terjadinya pelanggaran (tubrukan) di laut, dan
sebagainya.
• Pada saat ini, seluruh kegiatan shipping mulai dari pengawasan kapal,
pemberian ijasah kepada perwira kapal, sampai pada tanggung jawab
perusahaan pelayaran terhdap keselamatan baik penumpang maupun
muatan, semuaya diatur di dalam undang-undang dan peraturan-
peraturan.
Namun demikian ada juga kalanya beberapa pihak mencoba
membalikkan semboyan tersebut menjadi “The Flag Promotes
The Trade” atau pelayaran menunjang atau menggalakkan usaha
pelayaran. Yang artinya bahwa perkembangan kegiatan
perdagangan suatu masyarakat tergantung pada pelayaran,
misalnya untuk memajukan perekonomian suatu daerah.
Dengan demikian maka dapat diartikan bahw perkembangan
suatu wilayah atau masyarakat tergantung pada perkembangan
pelayaran atau sebaliknya, perkembangan suatu wilayah atau
masyarakat tergantung pada aktivitas atau kegiatan perdagangan,
bisnis dari suatu wilayah atau masyarakat tersebut.
Bagi usaha-usaha pelayaran yang ditunjang oleh pemerintah,
tujuan tersebut kemungkinan besar dapat tercapai, akan tetapi
bagi usaha lainnya yang diselenggarakan berdasarkan hukum
ekonomi untuk menggalakkan perdagangan melalui usaha
pelayaran agak sulit untuk dilaksanakan.
kepelabuhanan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan, disampaikan
bahwa:
• Kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran,
keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang
dan/atau barang, keselamatan dan keamanan berlayar,
tempat perpindahan intra-dan/atau antarmoda serta
mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap
memperhatikan tata ruang wilayah.
Jenis-jenis pelabuhan
DITINJAU DARI SEGI PENYELENGGARAANYA
1. Pelabuhan Umum. 2) Pelabuhan Khusus
PT (persero) Pelabuhan Indonesia Pelabuhan LNG Arun di aceh yang
I berkedudukan di Medan; digunakan untuk mengirimkan hasil
Pelabuah Indonesia II produksi gas alam cair ke daerah
berkedudukan di Jakarta; atau Negara lain
Pelabuhan Indonesia III Pelabuhan Pabrik Aluminium
berkedudukan di Surabaya dan Asahan di Kuala Tanjung Sumatra
Pelabuhan Indonesia IV Utara digunakan untuk melayani
berkedudukan di Ujung Pandang; import bahan baku bouksit dan
Pelabuhan Tg. Perak Surabaya; export aluminium ke daerah lain.
Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan Petrokimia Gresik
Surabaya; Pelabuhan khusus semen
Pelabuhan Indonesia I Pelabuhan LNG Arun
Jenis-jenis pelabuhan
DITINJAU DARI SEGI PENGUSAHAANNYA
1. Pelabuhan yang 2. Pelabuhan yang tidak
diusahakan diusahakan.
• Contoh pelabuhan ini Pelabuhan ini terdiri dari :
sebagai berikut :
Pelabuhan Nusa Barung
Pelabuhan Tanjung Priok
Jakarta Pelabuhan sindang Biru
Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan sepekan
Surabaya
Pelabuhan Tanjung Priok
Jakarta
Jenis-jenis pelabuhan
DINTINJAU DARI FUNGSI PERDANGAN NASIONAL DAN
INTERNASIONAL
Tahuna Makasar
6 JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN
BARANG MELALUI LAUT
Tg. Priok
Untuk itu, dalam menunjang kelancaran
penyelenggaraan transportasi laut dalam
trayek-trayek tersebut, maka pelabuhan-
pelabuhan yang kan dikunjungi kapal
yang bersangkutan harus dilengkapi
dengan sarana dan prasaran yang
memadai dan sesuai ketentuan, serta
ditingkatkan kinerja operasional
pelabuhannya.
TRAYEK-TRAYEK PELAYARAN DUNIA
1. Jalur Pelayaran Jepang - Inggris
• Negara yang dilewati : Thailand, China, Malaysia, Singapore,
Indonesia, Saudi Arabia dan Mesir
• Selat yang dilewati : Selat Malaka, Terusan Suez dan Giblatar
2. Jalur Pelayaran Indonesia - Saudi Arabia
• Negara yang dilewati : Singapore, Malaysia, Sri Lanka dan India
• Selat yang dillewati : Selat Malaka, Bengal Bay/Maldive Strait
dan Gulf Country South Strait
3. Jalur Pelayaran Korea Selatan - Iran
• Negara yang dilewati : Thailand, Canada dan Myanmar
• Selat yang dilewati : Selat Malaka, Bengal Bay dan Gulf Country
South Srait
4. Jalur Pelayaran China - Australia
• Negara yang dilewati : Filiphina, Indonesia, Malaysia
dan Singapore
• Selat yang dilewati : Filiphina Strait, Biak(Jaya Pura)
dan Malaka(Jakarta, Australia)
5. Jalur Pelayaran Jerman - Jepang
• Negara yang dilewati : Singapore, Malaysia, Sri Lanka,
India dan Mesir
• Selat yang dilewati : Selat Malaka dan Bengal Bay
• Kesimpulan dari rute pelayaran tersebut bahwa
pelayaran antara Benua Asia ke Eropa atau
sebaliknya, pelayaran dari wilayah Asia ke
Australia atau sebaliknya harus melewati wilayah
perairan Indonesia. Bisa memasuki wilayah
Indonesia melalui Selat Karimata, Selat Malaka,
Maupun Selat Sunda. Jadi wilayah Indonesia
sangat strategis dalam pelayaran perdagangan
dunia. Hal itulah yang membuat Indonesia
menjadi bagian terpenting dari perdagangan
dunia. Pelabuhan-pelabuhan kapal indonesia
selalu ramai dengan kapal-kapal yang transit atau
berdagang langsung di Indonesia.
ISTILAH KEPEMILIKAN KAPAL
PEMAKAI JASA ANGKUTAN LAUT
Industrial Carrier, yaitu si pemakai jasa adalah si pemilik kapal
itu sendiri, dimana kapal dipakai utuk mengangkut barang-
barangnya sndiri. Jadi disini tidak ada suatu kontrak
pengangkutan.
Private Carrier, adalah sebuah kapal yang telah di kontrakkan
(charter) oleh suatu pihak tertentu (chareterer). Disini kondisi-
kondisi dan syarat-yarat perjanjiannya adalah menurut
persetujuan dari kedua belah pihak.
Common Carrier, yaitu sebuah kapal yang menawarkan jasa
angkutannya kepada umum yang membutuhkan, dimana
pengguna jasa tidak terbatas pada satu pihak saja. Dasar
kontrak yang digunakan adalah konosemen.
The Hague Rules mengatur pertanggungan jawab untuk
pengangkutan di laut dimana barang-barangnya dilindungi
olkonosemen. Sebuah perusahaan pelayaran dengan
konosemen yang berdasarkan The Hague Rules , maka
pengangkutan yang diselenggarakannya berpatokan bahwa
jangka waktu tanggung jawabnya muatan-muatan dimulai
sejak saat muatan itu diangkat oleh alat kapal atau alat-alat
bongkar muat di pelabuhan muat, dan berakhir pada saat
muatan tersebut diturunkan di pelabuhan tujuan, jangka
waktu tersebut dikenal dengan istilah “from tackel to tackle”.
Jadi, untuk pengangkutan lautnya, tanggung jawab dari pihak
Carrier (pengangkut) adalah from tackel to tackle.
PERATURAN PELAYARAN NIAGA
DI INDONESIA
JENIS PERATURAN
NO. TAHUN JUDUL TENTANG
38 2007 PERATURAN MENTERI Tarif Batas Atas Angkutan Penumpang Laut Peraturan Menteri
PERHUBUNGAN NOMOR Dalam Negeri Kelas Ekonomi
KM 22 TAHUN 2007
39 2007 PERATURAN MENTERI Sistem Dan Prosedur Pelayanan Kapal, Peraturan Menteri
PERHUBUNGAN NOMOR Barang Dan Penumpang Pada Pelabuhan
KM 21 TAHUN 2007 Laut Yang Diselenggarakan Oleh Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Pelabuhan
40 2006 Peraturan Menteri Penyediaan Bahan Bakar Minyak Dalam Peraturan Menteri
Energi Dan SumberDaya Rangka Pemberdayaan Industri Pelayaran
Mineral Nasional
Nomor 26 Tahun 2006
JENIS
NO. TAHUN JUDUL TENTANG PERATURAN
Kapal di bawah permukaan air adalah jenis kapal yang mampu bergerak di bawah
permukaan air, misalnya kapal selam.
Kapal apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah adalah alat apung dan
bangunan terapung yang tidak mempunyai alat penggerak sendiri serta ditempatkan di suatu
lokasi perairan tertentu dan tidak berpindah-pindah untuk waktu yang lama misalnya , hotel
terapung, tongkang akomodasi untuk penunjang kegiatan lepas pantai, dan tongkang
penampung minyak, serta unit pengeboran lepas pantai yang dapat berpindah (mobile off-
shore drilling units)
SURAT UKUR KAPAL
(Ps. 155 & 156 Undang-undang No 17 Th. 2008)
Surat Ukur
• Berdasar hasil Pengukuran • Dipasang pada setiap
Kapal, diterbitkan surat kapal yang telah diukur
ukur dengan ukuran • Dterbitkan oleh Menteri dan mendapat surat ukur.
tonase kotor sekurang- Perhubungan dan • Dipasang dengan baik di
kurangnya GT 7 (20 m3) dilimpahkan kepeda kapal dan mudah dibaca.
pejabat yang ditunjuk.
Hasil Pengukuran
Tanda Selar
Kapal
PENDAFTARAN DAN KEBANGSAAN KAPAL
(Kapal Yang Dapat Didaftar Di Indonesia)
Pemilik diberikan
Bukti kapal sudah di
Bukti hak milik kapal surat tanda
daftar
pendaftara kapal
Surat tanda pendaftaran pengganti hanya dapat diberikan oleh pejabat pendaftar
pencatat balik nama kapal pada tempat kapal didaftarkan berdasarkan penetapan
pengadilan negeri. (Ps. 161 UU No. 17 Th. 2008)
Tugas pendaftar pencatat balik nama kapal dibebankan kepada syahbandar oleh Kepala
Dinas Pendafataran dan Pencatatan Balik nama Kapal. (SK Direktur DirJenHubLa No. Kab
4/3/4 tanggal 11 April 1970)
KAPAL TERDAFTAR DIALIHKAN KE PIHAK
LAIN
(Ps. 162 UU No. 17 Th. 2008)
1 2 3 4
•Dilaksanakan
dengan Membuat
•Kapal yang •Wajib dilakukan akta balik nama da •Sebagai bkti
dialihkan dengan cara balik dicatat dalam pengalihan hak
(dijual/diwariskan) nama di tempat daftar induk kapal milik atas kapal
ke pihak lain kapal tersebut yang kepada pemilik
didaftarkan. bersangkutan. baru, kemudian
diberikan gross
acte
BENTUK SURAT TANDA
KEBANGSAAN KAPAL
• Surat laut • Pas Besar • Pas kecil • Kapal yang
untuk untuk untuk hanya
kapal kapal kapal berlayar di
berukuran berukuran berukuran perairan
175 GT 7 GT krang dari sungai dan
atau lebih. sampai 7 GT danau
dengan sampai diberikan
ukuran dengan pas sungai
175, atau ukuran dan danau
kurang dari (Ps. 163
175 GT. UU No. 17
Th 2008)
HIPOTEK KAPAL
• Kapal yang sudah didadapat • Artinya, kapal yang telah • Pembebanan hipotek atas
dibebani hipotek. didaftar dianggap sebagai kapal mengikuti tata cara
barang tetap sehingga pembebanan hipotek, dan
dapat dijadikan jaminan dilaksanakan sesuai dengan
hutang. ketentuan peraturan per
UU an yang berlaku.
Ketentuan tentng hipotek
diatur dalam KUHPdt.
1 2 3