Anda di halaman 1dari 8

Konsep Resistivitas

Semu
Apa yang terukur dari suatu konfigurasi elektrode
arus dan potensial ?
I

C1 P1 ΔV P2 C2

r1 r2

r3 r4

I
 1 1   1 1 
V  2        ΔV, I dan r diketahui di lapangan.
 r1 r2   r3 r4 

 V 
  K  Resistivitas yang terukur.
 I 
2
K Faktor geometri, nilainya
(1 r1  1 r2 )  (1 r3  1 r4 ) bergantung pada konfigurasi
elektrode.
Resistivitas (ρ) yang mana yang terukur ?
 Pada medium (tanah) yang homogen isotrop, resistivitas yang
terukur akan tetap untuk setiap nilai arus dan konfigurasi elektroda.
 Namun, pada medium yang tidak homogen, nilai resisitivitas yang
terukur akan berbeda-beda tergantung dari konfigurasi
elektrodanya.
 Besaran yang terukur ini dikenal sebagai resistivitas semu (ρa).
 Pada medium homogen, resistivitas semu sama dengan resisitivitas
sebenarnya. Pada medium tidak homogen resistivitas semu tidak
sama dengan resistivitas sebenarnya, juga bukan merupakan
resistivitas rata-rata dari perlapisan batuan dibawahnya.

 V 
a  K  Besarnya tergantung pada
 I 
konfigurasi elektrodanya.
 Medium Homogen  Medium Tidak Homogen
I I

ΔV ΔV

ρ1

ρ2

ρ3

ρ
ρn

ρa = ρ ρa ≠ ρ1, ρ2, ρ3, ..., ρn


ρa ≠ ρ rata-rata perlapisan
Konfigurasi
Elektrode
Konfigurasi Wenner
I

C1 P1 ΔV P2 C2

r1 = a r2 = 2a

r3 = 2a r4 = a

1
k
(1 r1  1 r2 )  (1 r3  1 r4 ) k a

 2V  V
a   k  a  2a
 I  I
Konfigurasi Wenner
 Walaupun geometrinya sederhana, konfigurasi Wenner
seringkali tidak praktis di lapangan dan mempunyai
beberapa kekurangan dari sisi teoritis.
 Untuk eksplorasi vertikal (sounding), elektroda-elektroda
dibentangkan disekitar titik tengah dengan penambahan
spasi sebesar a.
 Untuk eksplorasi lateral (mapping), spasi elektrodanya
dibuat tetap, kemudian keempat elekroda dipindahkan di
sepanjang lintasan, dan selanjutnya pindah ke lintasan
lain, dan seterusnya. Dalam hal ini, resistivitas semu
yang terukur untuk setiap posisi elektroda diplotkan
terhadap titik tengah (pusat) bentangan.
Konfigurasi Schlumberger
C1 = A C2 = B
I
P1 = M P2 = N
ΔV

r1 r2

r3 r4

Anda mungkin juga menyukai