173202075
Adelina Siregar, S. Farm. 173202077
Demam tifoid disebut juga demam enterik, yang
merupakan penyakit sistemik yang diakibatkan
oleh infeksi bakteri Salmonella enterica
subspecies enterica, serotype Typhi atau
serotypes Paratyphi A, B or C dengan rasio
10:1(World Health Organization, 2011)
Carl Joseph Eberth who discovered the typhoid
bacillus in 1880.
1. FOOD
5F
Air/makanan terkontaminasi
kuman
Menjalar ke KGBmesentrika
Enzim Pemeriksaan
Transminase bakteriologis
Cairan
empedu Titer widal
Urin 1/32, positif PCR dan
tifoid
dan
feses
1/64,
1/160, titer O
Typhi
1/320, 1/320 Dot EIA
Darah 1/640
Eradikasi
Total Bakteri Tujuan Mencegah
Komplikasi
Menghindari
Kematian
1. Perawatan Umum dan Nutrisi
• Mencegah komplikasi
Tirah Baring • Mempercepat kesembuhan
• Cairan
Nutrisi • Diet (rendah serat, diet cair, bubur
lunak)
• Roboransia/vitamin
Terapi • Antipiretik
Simptomatik • Antiemetik
2. Anti Mikroba
• Telah dikenal sensitif dan potensial untuk tifoid
1.
• Mempunyai sifat farmakokinetik yang dapat
2 berpenetrasi dengan baik ke jaringan
• Berspektrum sempit
3
• Cara pemberian mudah dan dapat ditoleransi dengan
4 baik oleh penderita
Restriksi Fornas
Kaps 250 dan 500 mg,
4 kapsul /hari selama 10 hari
Susp 125 mg/5 ml, 1 btl/kasus
Serb inj 1000 mg, 3 g/hari selama 14
hari
Sebelumnya sudah
mendapatkan sefalosporin
generasi 3.
Tablet 100 dan 200 mg, 10 hari
Sir 100 mg/ 5 ml, 1 btl/kasus
Strategi
Pemberian
Anti Mikroba
Lini Pertama
Trimetoprin-
Kloramfenikol Ampisilin/Amoksisilin
Sulfametoksazol
Lini Kedua
Quinolon (Tidak
Cefixim (Efektif
Seftriakson dianjurkan untk
untuk anak)
anak <18 thn)
Bila perforasi
•Operasi cito bila indikasi
•Antimikroba pemberian parenteral
•Ampisilin+Kloramfenikol+Metronid
azol
•Diet Parenteral
•Monitor keseimbangan cairan
Kontrol dan Monitor
Suhu tubuh (status demam)
Nadi, nafas, tekanan darah diukur secara
berkala
Keseimbangan cairan
Deteksi dini terhadap timbulnya komplikasi
Adanya infeksi atau komorbid dengan penyakit
lainnya
Efek samping atau efek toksik obat
Resistensi anti mikroba
Kemajuan pengobatan secara umum
Imunisasi Demam Tifoid
PENATALAKSANAAN
Istirahat total
IVFD D5 ¼ NS 1625/68/17 tetes makro/menit
Peroral - Kloramphenikol 500 mg 4 x /hari (hari I setengah dosis)
selama 10 – 14 hari
Paracetamol 400 mg 3 x /hari
Diet lunak, rendah serat, tidak merangsang, tinggi kalori, tinggi protein
USUL PEMERIKSAAN
Biakan darah
Pemeriksaan serologis (Tes Widal, IgM)
Tes tourniquet
Biakan LCS
Tes Mantoux
Darah rutin (Hb, WBC, RBC, trombosit, LED, hitung jenis)
Pemeriksaan hapusan darah tepi
Biakan urin
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
PENCEGAHAN
Menjaga kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan
Imunisasi aktif
TERIMAKASIH