Anda di halaman 1dari 39

Kelompok 3

Penyulit kehamilan
Anemia
Pre- Hiperemesis
pada
Eklampsia Gravidarum
Kehamilan

Kehamilan Solusio
Ektopik Plasenta

3
Anemia pada Kehamilan
Anemia adalah suatu keadaan yang
menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah
eritrosit dalam darah kurang dari nilai normal.
Wanita yang sedang dalam masa
kehamilan memerlukan tambahan zat besi
untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
dan membentuk sel darah merah janin dan
plasenta. makin sering seorang wanits
mengalami kehamilan dan melahirkan akan
makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi
anemis.
4
Diagnosis anemia
pada Kehamilan
Hb 11 gr% Tidak anemia
Hb 9-10 gr% Anemia ringan
Hb 7-8 gr% Anemia sedang
Hb <7 gr% Anemia berat
5
PENYEBAB ANEMIA
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan
oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak
jarang keduannya saling berinteraksi. penyebab anemia
pada umumnya adalah sebagai berikut:
•Kurang gizi (malnutrisi)
•Kurang zat besi dalam diit
•Malabsorpsi
•Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu,
haid dan lain-lain
•Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing
usus, malaria dan lain-lain
Gejala Anemia Pada Ibu Hamil
Gejala anemia pada kehamilan yaitu:
×Ibu mengeluh cepat lelah,
×Sering pusing,
×Mata berkunang-kunang,
×Malaise,
×Lidah luka,
×Nafsu makan turun (anoreksia),
×Konsentrasi hilang,
×Nafas pendek (pada anemia parah)
7
Pengaruh anemia terhadap kehamilan dan janin
Pengaruh anemia Bahaya Terhadap Janin
terhadap kehamilan ×Abortus
×Dapat terjadi abortus ×Dapat terjadi cacat
×Persalinan prematuritas bawaan
×Hambatan tumbuh ×Kelahiran dengan
kembang janin dalam anemia
rahim ×Bayi mudah mendapat
×Mudah terjadi infeksi infeksi sampai kematian
×Hiperemesis perinatal.
gravidarum ×Intelegensia rendah
×Perdarahan antepartum

8
Diagnosa dan Intervensi
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipoksia sel dan
jaringan.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan klien mampu
mentoleransi aktivitas yang bisa dilakukan dengan kriteria hasil
1. Menyadari keterbatasan energi
2. Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat
3. Mengatur jadwal aktivitas untuk menghemat energi.

9
Intervensi Rasional

Kaji TTV pasien Untuk mengetahui keadaan


umum klien
Ajarkan rentang pengaturan untuk mencegah kelelahan.
aktivitas dan teknik manajemen
waktu

Bantu untuk mendapatkan alat Untuk mencegah kelelahan


bantuan aktivitas seperti kursi
roda
Pre-eklampsia
×Pre-eklampsia adalah ditemukannya
hipertensi yang ditambah dengan
proteinuria dan oedema. Penyakit ini
umumnya terjadi setelah minggu ke
20,tetapi dapat juga terjadi
sebelumnya,misalnya molahidatidosa.
×Ibu hamil mana pun dapat mengalami
preeklampsia. Tapi,umumnya ada
beberapa ibu hamil yang lebih berisiko,
yaitu :
11
×Ibu hamil untuk pertama kali
×Ibu dengan kehamilan bayi kembar
×Ibu yang menderita diabetes
×Memiliki hipertensi sebelum hamil
×Ibu yang memiliki masalah dengan ginjal
×Hamil pertama di bawah usia 20 tahun atau di
atas 35 tahun.
×Ibu yang pernah mengalami preeklampsia
pada kehamilan sebelumnya akan ada
kemungkinan berulang pada kehamilan
berikutnya
12
Penyebab
×Penyebab preeklampsia sampai saat ini
masih tak bisa diketahui dengan pasti.
Teori yang dapat diterima sebagai berikut :
×Sering terjadi pada primigraviditas,
kehamilan ganda, hidramnion, dan
molahidatidosa.
×Sebab bertambahnya frekuensi dengan
makin tua nya kehamilan.
×Sebab dapat terjadinya perbaikan
keadaan ibu dengan kehamilan janin dalam
uterus. 13
Patofisiologi
Pada pre-eklampsia terjadi spasme pembuluh darah
disertai denga retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal
ditemukan spasme yang hebat pada arteriola glomerulus.
Jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka
tekanan darah dengan sendirinya akan naik, sebagai usaha
untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenasi
jaringan dapat tercukupi.
Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang
disebabkan penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan
interstisial belum diketahui sebabnya, ada yang mengatakan
disebabkan oleh retensi air dan garam. Proteinuria mungkin
disebabkan oleh spasme arteriola, sehingga terjadi
perubahan pada glomerulus. 14
Tanda dan Gejala
Gejala Yang Muncul :
×Kondisi preeklampsia sangat kompleks dan sangat besar
pengaruhnya pada ibu maupun janin. Gejalanya dapat dikenali
melalui pemeriksaan kehamilan yang rutin. Tak jarang si ibu
merasa dirinya sehat-sehat saja.
×Adanya preeklampsia bisa diketahui dengan pasti, setelah pada
pemeriksaan didapatkan hipertensi, bengkak, dan protein dalam
urin
×Preeklampsia biasanya muncul pada trimester ketiga kehamilan.
Tapi bisa juga muncul pada trimester kedua. Bentuk nonkompulsif
dari gangguan ini terjadi pada sekitar 7 % kehamilan. Gangguan ini
bisa terjadi sangat ringan atau parah.

15
Klasifikasi
Pre-eklampsia dibagi dalam dua golongan, yaitu ringan
dan berat. Pre-eklampsia dikatakan ringan apabila
ditemukan tanda-tanda :
×Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan
diastolik 15 mmHg atau lebih, dan kenaikan sistolik 30
mmHg atau lebih.
×Edema umum, kaki, jari, tangan dan wajah atau kenaikan
BB 1 kg atau lebih per minggu.

16
×Sedangkan pre-eklampsia dikatakan
berat apabila ditemukan satu atau lebih
tanda-tanda :
×Tekanan darah 160/110 mmHg atau
lebih
×Proteinuria 5 gr atau lebih per liter
×Oliguria jumlah urin kurang dari 500 cc
per 24 jam.
×Adanya gangguan serebral,gangguan
visus, dan rasa nyeri di epigastrum
×Adanya edema dan sianosis
17
Komplikasi Pre-eklampsia bergantung pada derajat pre-eklampsia
yang dialami. Namun, yang termasuk komplikasi antara lain :
• Eklampsia
• Solusio plasenta.
• Perdarahan subkapsula hepar
• Kelainan pembekuan darah (DIC)
Pada ibu • Sindrome HELLP (hemolisis,elevated,liver,dan low
platelet count)
• Ablasio retina
• Gagal jantung hingga syok dan kematian

• Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus



Pada •
Prematur
Asfiksia neonatorum
Janin • Kematian dalam uterus
• Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.
18
Pengkajian Pre-Eklampsia
pola peningkatan berat badan klien harus di kaji dan dicatat.

Kaji adanya edema pada jari tangan merupakan awal pre-eklampsia yang
sering terjadi

pengkajian apakah tekanan darah sistolik 160 mmHg atau tekanan diastolik
nya 110 mmHg pada dua kali pengukuran dengan rentang waktu minimal 6
jam ketika klien tirah baring pada ibu dengan pre-eklampsia berat.

Kaji adanya gangguan serebral atau gangguan penglihatan,seperti gangguan


kesadaran,sakit kepala,atau penglihatan kabur.
19
20
Hiperemesis Gravidarum
×Hiperemesis gravidarum atau muntah pernisiosa
adalah mual dan muntah yang berlebihan dan
menyebabkan ketidakseimbangan cairan
elektrolit,penurunan berat badan yang
nyata,asetonuria dan kekurangan nutrisi.
×Mual dan muntah yang ringan merupakan hal yang
sering terjadi dan merupakan keadaan yang normal
pada awal masa kehamilan. Walaupun demikian,ketika
kedua hal tersebut terjadi secara berlebihan,akan
terjadi dampak patologis

21
Gambaran Klinis
Morning sickness

Dehidrasi dan Kelaparan

Penurunan berat badan


Pengkajian
Pola mual dan muntah

Pengukuran berat badan

Riwayat nutrisi
23
Diagnosa dan Intervensi
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan mual dan muntah yang menetap
Tujuan : Klien yang mengalami hiperemesis gravidarum akan mempertahankan kesehatan nutrisi dirinya dan janin
selama kehamilan dengan kriteria hasil :
A. Penurunan dan penghantian mual dan muntah
B. Perbaikan volume sirkulasi dan keseimbangan cairan dan elektrolit.
C. Pemeliharaan integritas kulit
Intervensi Rasional
Batasi atau kurangi asupan oral sampai muntah berhenti Untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dan
mencegah berlanjutnya muntah.
Berikan obat-obatan antiemetik sesuai program, seperti Untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dan
Phenegran dosis rendah lewat infus 10-25 mg/L selama 5-6 mencegah berlanjutnya muntah.
hari dengan minimal 48 jam setelah muntah
Lakukan dan pertahankan terapi IV Untuk mengoreksi hipovolemia dan
ketidakseimbangan elektrolit
Catat asupam dan haluaran pasien, Untuk mengkaji status hidrasi
termasuk muntahan
Catat berat badan klien setiap hari Untuk mengkaji berat badan yang
berlebihan
Tingkatkan diet secara perlahan ke Untuk mengembalikam asupan nutrisi
makanan jernih,lunak dan makanan oral klien menjadi normal kembali dan
padat secara berurutan (apabila klien mencegah terjadi perburukan muntah
dapat mentoleransi makanan secara
oral)
25
Kehamilan ektopik
×Kehamilan Ektopik merupakan
kemamilan yang berimplantasi di luar
endometrium normal. Perjalanan hasil
konsepsi dapat terganggu dalam
perjalanan sehingga tersangkut dalam
lumen tuba. Tuba fallopi tidak mempunyai
kemampuan untuk berkembang dan
menampung pertumbuhan janin sehingga
setiap saat kehamilan yang terjadi
terancam pecah.
26
Letak kehamilan Ektopik
GAMBARAN KLINIS
Trias gejala klinik pada hamil ektopik adalah :
Amenorea
×Lamanya amenorea bervariasi dari beberapa hari sampai beberapa bulan
×Amenorea dapat dijumpai pada tanda-tanda hamil muda,yaitu morning sickness,
mual-muntah, terjadi perasaan ngidam

Terjadi nyeri abdomen


×Nyeri abdomen disebabkan kehamilan tuba yang pecah
×Rasa nyeri dapat menjalar ke seluruh abdomen tergantung dari perdarahan di
dalamnya.
×Bila rangsangan darah dalam abdomen mencapai diafragma, dapat terjadi nyeri di
daerah bahu.
×Bila darahnya membentuk hematokel yaitu timbunan di daerah kavum Douglas
akan terjadi rasa nyeri di bagian bawah dan saat buang air besar
Perdarahan
×Terjadinya abortus atau ruptura kehamilan tuba
terdapat perdarahan ke dalam kavum abdomen dalam
jumlah yang bervariasi.
×Darah yang tertimbun dalam kavum abdomen tidak
berfungsi sehingga terjadi gangguan dalam sirkulasi
umum yang menyebabkan nadi meningkat, tekanan
darah menurun sampai jatuh dalam keadaan syok.
×Hilangnya darah dari peredaran darah umum yang
mengakibatkan penderita tampak anemis, daerah di
ujung ekstremitas dingin, berkeringat dingin,
kesadaran menurun,dan pada abdomen terdapat
timbunan darah.

29
Etiologi
Kehamilan ektopik dapat disebabkan oleh semua kondisi yang
mempersempit tuba atau membuat tuba mengalami kontriksi. Kondisi yang
dapat mempersempit tuba antara lain :
×Riwayat penyakit radang panggul sebelumnya yang mengenai mukosa
tuba dan menyebabkan aglutinasi parsial pada permukaan yang
berlawanan,
×Riwayat proses inflamasi sebelumnya pada permukaan peritoneum
eksternal tuba
×Endometriosis dinding dan lumen tuba fallopi.
×Kelainan perkembangan yang mengakibatkan penyempitan segmental
pada tuba atau tuba yang sangat panjang atau tuba yang mengalami
perlekukan.
×Pembedahan abdominal atau tuba fallopi sebelumnya yang
mengakibatkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan.
Pengkajian
×Kaji adanya nyeri abdominal karena pada
kehamilan ektopik sering terjadi nyeri seperti
“Kram”
×Klien juga harus dikaji penggunaan metode
kontrasepsi, terutama penggunaan IUD.
×Riwayat adanya kerusakan tuba sebelumnya yang
disebabkan oleh adanya penyakit atau masalah
perkembangan yang makin mendukung
kemungkinan kehamilan tuba.
31
Diagnosa dan Intervensi
Diagnosa Keperawatan : Kekurangan volume cairan yang berhubungan
dengan perdarahan akibat ruptur pada tempat implantasi

Wanita yang mengalami komplikasi hemorargi pada awal masa


kehamilan akan tetap mengandung janinnya sampai aterm atau
mengakhiri kehamilannya tanpa komplikasi dengan kriteria hasil :
1. Mematuhi batasan yang diprogramkan untuk menyelamatkan
kehamilannya.
2. Memelihara kesehatan tanpa tanda syok hipovolemik dan/atau infeksi
Intervensi Rasional
Ambil darah,dan periksa silang Untuk memastikan kompatibilitas darah

Catat jumlah pembalut yang digunakan, Untuk mengkaji kehilangan darah


perhatikan kuantitas, kualitas, dan
konsistensi drainase

Mulai dan pertahankan infus IV Untuk pemberian darah, antibiotik, datau


obat-obatan lain sesuai indikasi

Ganti cairan IV sesuai program Untuk menjamin keseimbangan cairan


Awasi apakah ada tanda dan gejala syok; Untuk mencegah terjadinya syok
kaji secara teratur fungsi vital,keadaan
kesadaran
Solusio Plasenta
×Solusio plasenta merupakan pemisahan
prematur plasenta yang normalnya tertanam di
dinding uterus. Keadaan ini merupakan
komplikasi yang serius, ini merupakan
penyebab utama terjadi kematian janin
intrapartum dan menyebabkan hampir 15%
kematian perinatal. 34
Penyebab
×Penyebab solusio plasenta masih
belum diketahui namun biasanya
keadaan ini erat kaitannya dengan
adanya hipertensi pada ibu,grande
multipara (lima kali kehamilan atau
lebih), tali pusat yang pendek,dan
kadang kala kecelakaan atau trauma
kendaraan.
35
Manifestasi Klinis
×Solusio plasenta tersembunyi atau tertutup dicirikan
dengan pemisahan terpusat yang memerangkap darah
yang hilang diantara dinding uterus dan plasenta. pada
situasi ini,hemorargi tersembunyi ini seringkali
menyamarkan keseriusan masalah. Sedangkan solusio
plasenta terbuka terjadi ketika pemisahan plasenta
terjadi di tepi, dan darah akan menembus dinding
uterus dan membran janin dan menyebabkan
perdarahan eksternal. Darah akan merembes ke
miometrium, yang akan menyebabkan pemucatan
uterus menjadi biru.

36
Pengkajian
×Pengkajian awal keperawatan pada wanita yang
mengalami solusio plasenta merupakan tindakan yang
sangat penting. Pemeriksaan laboratorium awal harus
meliputi kadar hemoglobin, hematoktrit,fibrinogen,
produk degradasi fibrin (FDP). Semua klien harus
diperiksa golongan darahnya dan dilakukan pencocokan
silang dengan beberapa unit packed red blood cells karena
adanya kemungkinan hemoragri yang cukup serius.

37
Diagnosa dan Intervensi
Nyeri yang berhubungan dengan perdarahan akibat pelepasan plasenta yang
prematur
Intervensi Rasional
Pemantauan secara ketat dan Untuk mendeteksi kehilangan darah
berkesinambungan maternal yang progresif atau perubahan
status kesehatan janin
Posisikan ibu hamil rekumben lateral. Untuk mengurangi penekanan pembuluh
darah utama jika posisi ibu terlentang
Pemantauan apakah ada tanda dan gejala Untuk mencegah terjadinya syok
hipovolemia dan hipoksemia pada ibu
hamil.
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai