Anda di halaman 1dari 66

ORGAN SENSORIK

Juni 2017

Adisti Ratnapuri, M.Pd


• C:\Documents and Settings\Ana\My
Documents\The 5 Senses Song - song by Dr.
Jean Feldman - video by Mr. Harry.mp4.mp4
SENSASI UMUM
• Sensasi  timbul oleh adanya impuls afferen
dari stimuli yang akhirnya mencapai pusat
kesadaran di corteks cerebri
SENSASI RESEPTOR LETAK

Tekanan dalam Korpuskel Vater Paccinian Jaringan ikat subkutan sekitar persendian,
alat genital luar (jantan & betina)

Panas, dingin Korpuskel Ruffini, Bulbus ujung Sebagian jaringan ikat dalam tubuh
Krause

Rasa sakit Akhiran syaraf bebas neuron Kulit dan jaringan ikat kornea mata
sensoris (rangsang panas, dingin, kimia, mekanik

sentuhan Korpuskel meissener,; cakram Jaringan ikat dan papila kulit, disebelah
merkel; akhiran syaraf bebas dalam kulit; epithel sensitif (lidah);
mengelilingi folikel rambut
Propiosepsi Akhiran syaraf afferen Mengelilingi serabut otot (contoh
(otot/posisi) sambungan otot dan tendo)

visceral Serabut syaraf simpatis; serabut Organ viseral; refleks pada cor, paru, ren
syaraf parasimpatis

organik Syaraf afferen visceral Rasa/aktivitas keinginan (lapar,haus,


seksual, mikturisi)
• C:\Documents and Settings\Ana\My
Documents\5 Senses ~ Sight, Hearing, Smell,
Taste, and Touch.mp4
RASA SAKIT
• Rasa sakit diterima melalui cabang-cabang
terminal neuron sensoris
• Kulit dan jaringan ikat, kornea mata, dll
• Ujung saraf memberikan respon kepada
stimulus yang kuat terhadap zat kimia, suhu,
listrik maupun stimulus mekanis
• Ada 3 macam rasa sakit: superfisial, internal,
viseral
• Ada juga yang menggolongkan : pricking pain
(rasa sakit yang tajam, contoh tusukan jarum-
saraf tipe A-delta), burning pain (terbakarnya
kulitimpuls oleh saraf tipe C), aching pain
(rasa sakit yang lebih mendalam dan
berlangsung lama saraf tipe C)
PROPIOSEPSI
• Indera otot
• Posisi relatif berbagai organ tubuh tanpa fungsi
penglihatan (mata)
• Aktivitas fisikberjalan, berlari, berkelahi,
merumput
PEMBAUAN
• Sensasi penciuman/pembauan  tergolong
sebagai sensasi visceral
• Reseptor penciuman  kemoreseptor yang
dirangsang oleh molekul-molekul dalam larutan
dalam cairan hidung
• Reseptor pembauan  terletak pada bagian
khusus mukosa hidung
• SISTEM OLFAKTORI erat hubungannya dengan
sensasi penciuman
• Dihantarkan oleh syaraf olfaktorius cranialis
(nervus 1)
• Rambut olfactori- reseptor di mukosa cavum
nasi  normal, basah tertutup mukus, materi
untuk dapat dicium harus mengalami pelarutan
sebelum mencapai sel sensoris namun partikel
halus dapat tanpa pelarutan
Mekanisme pembauan
• Apabila zat molekul bau merangsang reseptor
pembauan pada bagian mukosa hidungtimbul
potensial reseptorsekresi mukus
• Sel-sel penyokong membran mukosa terdapat
10-20 juta sel reseptor tiap reseptor adalah 1
neuron 10-20 silia per neuron- dendrit
pendek dan tebal-akson reseptor menembus
lamina kribosa os etmoidalis dan masuk ke
bulbus olfactorius
• Akson bulbus olfactorius berakhir di dendrit sel-
sel mitralis membentuk kompleks sinaps bulat
(glomeruli olfactori)rata-rata 25.000 akson
• Akson sel mitralis stria olfactori medialis
substansia perforata anterior trigonum
olfactoriumsistem limbik dan hipotalamus-
atau ke korteks pre piriformis dan
periamigdale
• C:\Documents and Settings\Ana\My
Documents\Sense of Taste and Smell.mp4
CITA RASA
• Taste buds (putik kecap) merupakan organ
sensorik untuk pengecapan/ujung dari organ
untuk sensasi cita rasa
• 1 putik kecap terdiri atas sel-sel gustatori
fusiformis bersama –sama dengan sel
penyokong yang tersususun dalam bentuk
seperti tombol
• Sel-sel gustatori mempunyai prosessus
menyerupai rambut inervasi syaraf sensorik
tak bermielin
• 1 putik kecap  sekitar 50 serabut syaraf, dan
sebaliknya tiap serabut syaraf menerima input
dari sekitar 5 putik kecap
• Reseptor pengecapan kemoreseptor yang
menimbulkan respon pada zat-zat larut dalam
cavum oris yang membasahinya-potensial
generator
• Putik kecap terdapat dalam sirkum vallate dan
papilla fungiforms lidah, dan sisanya terdapat di
pallatum, faring dan laring
• Sensasi cita rasa terletak pada2/3 anterior lidah
dan disuplai oleh cabang syaraf ke VII atau
n.facialis yang disebut korda timpani bersama
sama n. trigeminus
• 1/3 bagian posterior disuplai n. glossofaringeus
• Sensasi lain yang terletak pada lidah seperti
panas,dingin,sentuhan,rasa sakit disuplai oleh
n.trigeminus
• Pada manusia dikenal 4 macam modal cita rasa
yaitu manis, asin, pahit dan asam
• Pangkal lidah (pahit), lateral lidah (asam dan
asin), ujung lidah (empat macam cita rasa
terutama manis)
• Cita rasa pada hewan berfungsi untuk memilih
makanan yang mengandung elemen-elemen
yang defisiensi bagi hewan tersebut
• Contoh : tikus defisiensi vitamin
tertentusuka makanan kaya vitamin tersebut
• Tikus adrenalektomi-suka larutan saline atau
mengandung garam daripada air murni, karena
larutan tersebut dapat mengganti garam-garam
yang hilang
• Tikus yang diambil kelenjar parotideanyasuka
larutan kalsium
• Jika syaraf sensorik cita rasa dipotong maka
hewan tidak dapat memilih makanan dengan
tepat untuk mengatasi defisiensi
PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN
• Reseptor pendengaran dan keseimbangan
terletak dalam telinga
• Telinga luar, telinga tengah dan kokhlea
berhubungan dengan pendengaran, sedangkan
canalis semisirkularis, utrikulus dan mungkin
sacullus berhubungan dengan keseimbangan
• TELINGA LUAR
• Telinga bagian luar sampai membrana timpani
• Telinga luar menyalurkan gelombang suara ke
dalam meatus akustikus eksternus
• Basis telinga luar terdiri dari 3 macam kartilago
• Kartilago konkhal terbesar bentuk seperti
corong, fungsinya menangkap gelombang suara
• Kartilago skutisformis bentuk seperti perisai,
fungsinya menyerupai tulang sesamoid
• Kartilago annular bentuknya seperti tabung
osseus canalis auditori eksternal
• Pada beberapa hewan, daun telinga dapat
digerakkan seperti antena radar untuk mencari
suara
• Meatus canalis akustikus eksternusmembrana
timpani
• Telinga luar diinervasi oleh syaraf V, VII dan X
• TELINGA TENGAH
• Ruangan dalam os petrous temporalis dan
berhubungan dengan faring dengan perantaraan
tuba eustachii (tuba auditori)
• Tuba biasanya tertutup, tetapi waktu
menelan,mengunyah dan menguap, tuba
membuka untuk mempertahankan tekanan
udara pada kedua sisi membrana
timpaniseimbang
• Membrana timpani sampai membrana penutup
jendela oval dan jendela bundar
• Terdapat 3 tulang pendengaran (ossikel
auditori) yaitu malleus, inkus dan stapes
sambungan bersifat mekanik mulai dari
membrana timpani sampai membrana jendela
oval
• Terdapat 2 macam otot seran lintang yaitu otot
tensor timpani dan otot stapedius
• Otot tensor timpani berorigo pada dinding atas
tuba eustachii dan berinsertio pada malleus
• Inervasi oleh cabang n facialis
• Fungsi otot untuk mempertinggi ketajaman
pendengaran
• TELINGA DALAM
• Telinga dalam atau labirinth- juga terletak
dalam os petrous temporalis
• Dibentuk oleh 2 bagian
• Os labirin serangkaian saluran dalam pars
petrosa os temporale, didalamnya terdapat
struktur jaringan ikat yang tertutup sempurna
dan berbentuk seperti os labirin tetapi lebih
kecildisebut membrana labirin
• Membrana labirin berisi cairan endolimfe
• Ruangan antara membrana labirin dan osseus labirin
terdapat cairan perilimfe yang mempunyai hubungan
dengan cairan serebrospinal melalui akuaduktus kokhlea
• Berdasarkan fungsinya telinga dalam dibagi
menjadi 2,yaitu kokhlea (suplai n.VIII/auditori)
berfungsi untuk mendengarkan dan vestibular
(suplai n.VIII) berfungsi untuk keseimbangan
• BAGIAN VESTIBULAR
• Meliputi vestibulum dan canalis semisirkularis
yang merupakan bagian dari osseus labirin
• Terdapat dua buah saccus yaitu utrikulus dan
sakulus-mempunyai hubungan dengan
perantaraan ductus endolimfatik dan sakulus
berhubungan dengan membrana kokhlea
• Area neuroepithel yang dapat menerima
rangsangan perubahan keseimbangan dan
gerakan terdapat didalam vestibular membrana
labirin—tersusun dari sel penyokong dan sel berambut
yang silianya tak bergerak dan berhubungan dengan
akhiran syaraf mielin n.auditorius vestibular
• Area sensitif yang terdapat dalam sakkulus dan
utrikulus disebut makula adusticae, mempunyai
fungsi terkait statik equilibrium (posisi kepala)
• Permukaan makula tertutup membran
otolitikmengandung kristal calsium carbonat
(otolith)
• Rangsangan terhadap sel-sel berambut dari
makula ditimbulkan oleh efek gravitasi pada
membran otolitik
• Ampullaujung canalis semisirkularis yang
mengandung reseptor (krista)
• Krista tersusun oleh neuroepithelium yang
membentuk sudut tajam dengan bidang canalis
semisirkularis, diselubungi massa bundar tinggi
(kupulla)diantara sel-sel penyokong terdapat
sel-sel berambut tempat akhiran syaraf
n.auditorius vestibular
• Perubahan tekanan endolimfe---perubahan
bentuk kupulla—perubahan gerak krista (kinetic
sense)
• Impuls yang dibawa oleh n.auditorius vestibular
bertanggung jawab terhadap refleks gerakan
mata, kepala, bagian-bagian lain tubuh yang
mungkin dapat menimbulkan pusing seperti
motion sicknesssensasi posisi dan
keseimbangan
• KOKHLEA
• Bagian kokhlea labirin adalah tabung berkelok-
kelok membentuk putaran (rumah siput)
• Membrana basalis dan membrana reissner
membaginya menjadi 3 ruangan skala
• Skala vestibuli (atas), skala media (tengah),
skala timpani (bawah)
• Skala vestibuli dan skala timpani mengandung
perilimfe dan saling berhubungan pada apeks
kokhlea melalui celah kecil (helicotrema)
• Pada basis kokhlea, skala vestibuli berakhir pada
jendela oval, yang tertutup oleh papan kaki
stapes
• Skala timpani berakhir berakhir pada jendela
bundar (tertutup membrana timpani kedua yang
fleksible/lentur)
• Skala mediamengandung endolimfe, tidak ada
hubungan dengan kedua skala lainnya
• ORGANON KORTI
• Terletak pada membrana basalis terbentang dari
apeks sampai basis kokhlea, mempunyai bentuk
spiral
• Mengandung reseptor-reseptor pendengaran
• Bagian dari kokhlea yang peka terhadap suara,
didalamnya terdapat jaringan neuroepithel
• Akson sel-sel syaraf dalam ganglion spiralis
bersama n.auditorius kokhlea menuju nukleus
kokhlearis dalam otak
• Dendritnya terletak disekeliling sel berambut
organon korti
• Impuls melintas dari dendrit kokhleal ke medial corpus geniculat—
pusat pendengaran di corteks cerebri
MEKANISME FISIOLOGI PENDENGARAN

Gelombang suara yang mengenai membrana timpani dilanjutkan


secara mekanik oleh ossikel auditorik ke jendela oval
Tekanan pada membrana timpani ditransmisikan ke perilimfe dan
vestibulum ke osseus labirin dan membrana labirin
Cairan tidak dapat ditekan gerakan membran jendela oval
dikompensasikan gerakan berlawanan yang menutup jendela
bundar
Kokhlea  skala vestibuli—ductus kokhlearis organon korti—skala
timpani dan jendela bundar
Gelombang dan tekanan mempengaruhi sel berambutterbentuk
impulsotak menginterpretasikan sebagai suara
• Suara berfrekuensi tinggi stimuli sel
neuroepithel pada basis kokhlea
• Suara berfrekuensi rendah stimuli sel
neuroepithel pada apeks kokhlea
• Spektrum gelombang suara bervariasi
tergantung spesies
• Silent dog whistlesuara anjing yang tak dapat
didengar manusia tapi bisa didengar anjing
• FISIOLOGI PENDENGARAN
• Gelombang suara—membrana timpani---osikel
auditori—jendela oval telinga tengah–
rangsangan jendela oval 10 kali gelombang
udara tadi—gerakan stapes—gerakan perilimfe
dalam skala vestibuli—membran vestibuli—
endolimfe dalam ductus kokhleus—membran
basilaris perilimfe dalam skala timpani—
membran jendela bundar bergetar/bergerak—
gerakan cairan dapat menimbulkan rangsangan
pada sel-sel berambut organon korti—otak—
suara (teori resonansi dan teori telepon)
• Teori telepon oleh Rutherford
• Membrana basillaris oganon korti = diafragma
telepon
• Vibrasi diafragma oleh gelombang suara diubah
menjadi impuls elektrik yang frekuensinya sama
• Kelemahan teori ini bahwa serabut syaraf hanya
dapat mentransmisikan kira-kira 1000 impuls
perdetik, tetapi manusia dapat mendengarkan
suara yang frekuensinya sampai 20000 siklus
perdetik,bahkan hewan dapat mendengarkan
suara yang frekuensinya lebih besar
• Teori resonansi oleh Helmholtz
• Fiber organon kortitidak semua bergetar,
melainkan hanya serabut-serabut yang tidak
mempunyai frekuensi sama dengan suara yang
masuk telinga—impuls ditansmisikan oleh suatu
serabut syaraf khusus dalam n.akustikus---
korteks cerebri
• Observasi experimental seekor hewan diberi
rangsangan suara frekuensi tinggi dalam waktu
lama maka akan terjadi degeneratif organon
korti bagian basal, sedang suara frekuensi
rendah merusak organon korti bagian apeks
• Teori lain travelling wave theory
• Semua membrana basalis bervibrasi tetapi ada
suatu daerah yang bervibrasi maksimal yaitu
pada daerah dimana serabut-serabutnya
mempunyai frekuensi yang sama yang masuk
telinga
• Vibrasi maksimal suara berfrekuensi tinggi –
pada basis , sedangkan vibrasi maksimal suara
berfrekuensi rendah –pada apeks
• KEPEKAAN ATAU KETULIAN
• Kepekaan (tuli) dapat bersifat persepsual atau
sentral
• Kepekaan persepsual disebabkan oleh kerusakan
kokhlea atau syaraf auditori
• Kepekaan sentral disebabkan oleh kerusakan
traktus auditori atau pusat pendengaran di otak
• Penyebab kepekaan bila diurutkan dari luar ke dalam
adalah gangguan pada transmisi suara ditelinga luar
(membrana timpani) atau telinga tengah (osikel
auditori)tuli konduksi, atau kerusakan struktur telinga
dalam atau pada lintasan syaraf n auditorius bagian
kokhlear dan syaraf menuju ke otaktuli syaraf
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
• Toksin
• Luka/kerusakan
• Obat-obatan obstruksi
• Faktor genetik

Adanya gangguan pada vestibular dapat


menimbulkan rasa pusing, nausea dan gangguan
keseimbangan
• C:\Documents and Settings\Ana\My
Documents\Process of Hearing Animation.mp4
PENGLIHATAN
• Akomodasi  menggambarkan proses
memfokuskan lensa
• Dicapai dengan cara kontraksi dan relaksasi otot
siliaris (otot polos yang melingkari lensa,
menempel pada pertautan corneoskleral dan
koroid)
• Koroid bersifat elastistegangannya dalam keadaan
normal menarik processus siliaris—merentangkan lensa
mata—lensa pipih atau kurang konveks (akomodasi
jarak jauh/memfokuskan lensa jarak jauh)
• Akomodasi jarak dekat-otot siliaris
berkontraksi merentangkan koroid dan
merelaksasikan prosessus siliaris—lensa lebih
bikonveks
• Otot siliaris diinervasi oleh serabut syaraf
parasimpatik okulomotor cranial III

• Agar hewan dapat melihat diperlukan cahaya


yang melintas ke mata membentuk gambaran
pada retina-merangsang reseptor sensoris (sel
batang dan sel kerucut)impulsotak bagian
visual korteks
• MEKANISME PENGLIHATAN
• Berkas cahaya dari benda disekitar mata—
mata—lensa– principal focus– retina– timbul
potensial aksi dalam n.opticus pada sel-sel
batang dan kerucut (akson memproyeksikan
gambar tepat dari retina)– impuls yang
terbentuk diretina dihantarkan ke korteks
cerebri (corpus geniculatum lateralis
memproyeksikan gambar titik demi titik yang
sama pada corteks cerebri)– diolah menjadi
kesadaran penglihatan
• Cahaya melintas dari udara—mata—cahay a
mengalami refraksi dan diperlambat apabila
datangnya miring
• Cahaya yang datang tegak lurus, seperti yang
jatuh pada pusat—tidak mengalami refraksi
• Tergantung pada besarnya sudut saat
menyentuh mata dan indeks refraksi tiap-tiap
bagian mata---terjadi pembelokan cahaya
bertingkat
• Cahaya—kornea—terjadi refraksi yang cukup
besar
• Media lain saat refraksi ialah cairan aqueosa,
lensa dan cairan vitreosa
• Emetropik= mata relaks normal
• Refraksi normal membelokkan cahaya sekedar
untuk menghasilkan fokus yang tajam pada
retina
• Jarak 6.5 m atau lebih,berkas cahaya hampir
sejajar
• Lebih dekat dari 6.5 m-divergenakomodasi
• Bayangan yang terbentuk pada retina adalah
terbalik karena cahaya masuk secara menyilang
ke dalam mata
• Retina adalah tunika nervosa mata, terdapat
titik buta, cakram optik atau optik papila,
dimana syaraf optik masuk ke mata
• Cahaya harus melintasi beberapa lapis retina
sebelum mencapai fotoreseptor batang dan
kerucut yang terletak dekat koroid dan sklera
• Dibawah fotoreseptor terdapat lapisan sel-sel
berpigmen yang menyerap cahaya yang tidak
terserap fotoreseptor dan mencegah
membaurnya cahaya itu
• Sel batang lebih sensitif terhadap cahaya
dibandingkan sel kerucut
• Sel batangpenting untuk persepsi penglihatan
apabila intensitas cahayanya rendah misal senja
hari
• Sel kerucutkurang peka cahayauntuk
intensitas cahaya tinggimisal siang hari
• Sel kerucut juga berperan dalam penglihatan
berwarna
• Fotokimia -energi cahaya diubah menjadi
impuls syaraf dengan mengubah potensial
membran sel-sel reseptor (sel batang & kerucut)
yang berisi pigmen---mengalami perubahan
kimia bila terkena cahaya
• Opsin adalah protein yang terdapat dalam zat
fotokimia
• Sel batang—rodopsin, sel kerucut---fotopsin
• Bedanya pada respon kepekaan terhadap
panjang gelombang cahaya
• Rodopsin (visual purple) kombinasi skotopsin
dengan pigmen karotenoid yang disebut cis-
retinine
• Bila ada sinar---rodopsin menyerap sinar—
dekomposisi mengubah cis-retinine menjadi
trans-retinine (tahap lumirodopsin dan
metarodopsin)—skotopsin terpisah dari trans-
retinine---perubahan potensial membran sel
batang---impuls---otak
• Semua trans-retinine diubah kembali menjadi
cis-retinine dengan enzim isomerase—cis-
retinine bergabung lagi dengan skotopsin
membentuk rodopsin
• Retinine disintesa dari vitamin A dan rodopsin
disintesa dalam keadaan cahaya kurang
• Mata beradaptasi dalam intensitas cahaya tinggi
• Zat fotokimia sel batang dan kerucut diubah
menjadi opsin dan retinine---zat fotokimia
berkurang----kepekaan mata terhadap cahaya
berkurang, diameter pupil berkurang-
menurunkan jumlah cahaya yang masuk ke
mata
• Adaptasi gelap—sebaliknya
• Retinine dan opsin diubah menjadi fotopsin
• Dalam waktu 20 menit setelah masuk kegelapan---
kepekaan fotoreseptor meningkat sampai 5000kali, 45
menit---menjadi 25000kali

Anda mungkin juga menyukai