Anda di halaman 1dari 33

“OM SWASTIASTU”

&
Salam Sejahtera Bagi Kita
Semua
MEMPENGARUHI TINGKAT
KEPUASAN PASIEN
DENGAN KINERJA
PERAWAT DI PUSKESMAS
BULELENG III

PROPOSAL
Oleh:

I Putu Eko Maha Putra


NIM. 16060145038
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
 Pelayanan keperawatan merupakan salah satu bagian penting dalam pelayanan kesehatan
di puskesmas sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan dan pemuasan klien yang
datang ke puskesmas. Tenaga keperawatan merupakan tenaga kesehatan yang dominan
dalam suatu rumah sakit/puskesmas sebagai penjalin kontak pertama dan terlama dengan
klien
 Puskesmas adalah salah satu instansi pemerintah yang berperan dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dituntut untuk meningkatkan kualitas kinerja
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
 Kepuasan Pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang atau masyarakat setelah
membandingkan hasil yang dirasakannya dengan harapannya, apabila hasil yang
dirasakannya sama atau melebihi harapannya, akan timbul perasaan puas, sebaliknya
• Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas
dapat dibuat rumusan masalah penelitian
sebagai berikut, “ Apakah Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Pasien dengan
Kinerja Perawat di Puskesmas Buleleng III?”.
• Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi tingkat kepuasan pasien dengan kinerja
perawat di Puskesmas Buleleng III.
BAB II
Tinjauan Pustaka

• Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas,
adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan
hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat.
• Fungsi Puskesmas
Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan
Kesehatan
 Pusat Pemberdayaan Masyarakat
 Pusat Pelayanan Kesehatan
• Tujuan Puskesmas
Tujuan diselenggarakannya pembangunan oleh
puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan masyarakat indonesia yang sehat
• Pelayanan Puskesmas
Bentuk pelayanan Puskesmas bersifat menyeluruh yaitu
pelayanan kesehatan yang meliputi aspek promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan penyakit dan pemulihan
dari penyakit.
Puskesmas bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan di tingkat kecamatannya
sendiri yang meliputi upaya pelayanan kesehatan perorangan
(UKP) dan upaya pelayanan kesehatan masyarakat
• Perawat Puskesmas
Perawat kontemporer menuntut perawat yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang.
Pada waktu lampau peran perawat inti adalah
memberikan perawatan dan kenyamanan karena
menjalankan fungsi perawat spesifik, namun hal ini telah
berubah, peran perawat menjadi luas dengan penekanan
pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
juga memandang klien secara komprehensif
• Fungsi Perawat
Fungsi Independent yaitu fungsi dimana perawat
melaksanakannya perannya secara mandiri, Tidak tergantung
pada orang lain atau tim kesehatan lainnya
Fungsi Dependent yaitu kegiatan yang dilakukan dan
dilaksanakan oleh seorang perawat atas instruksi dari tim
kesehatan lainnya
Fungsi Interdependent, fungsi ini berupakerja tim yang
sifatnya saling ketergantungan baik dalam keperawatan
maupun kesehatan
• Masyarakat
masyarakat adalah status, peranan dan perbedaan sosial dari
individu-individu yang saling berhubungan dalam suatu
struktur sosial
masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul,
dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi
• Pasien
Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima
perawatan medis.
Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient
dari bahasa Inggris. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu
patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati
yang artinya "menderita"
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pasien
adalah sakit (yang dirawat dokter), penderita (sakit)
• Kepuasan Pasien
kepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya, setelah
pasien membandingkan dengan apa yang diharapkannya
kepuasan pasien merupakan evaluasi atau penilaian setelah
memakai suatu pelayanan, bahwa pelayanan yang dipilh setidak-
tidaknya memenuhi atau melebihi harapan
kepuasan pasien adalah hasil penilaian dalam bentuk respon
emosional (perasaan senang dan puas) pada pasien karena
terpenuhinya harapan atau keinginan dalam menggunakan dan
menerima pelayanan perawat.
• Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien
1. Kualitas pelayanan
2. Biaya perawatan
3. Lokasi
4. Fasilitas
5. Image
6. Desain visual
7. Suasana
8. Komunikasi
• Aspek untuk mengukur kepuasan pasien
1. Keistimewaan
2. Kesesuaian
3. Keajegan
4. Estetika
• Kinerja Perawat
Kinerja perawat adalah aktivitas perawat dalam
mengimplementasikan sebaik–baiknya suatu
wewenang, tugas dan tanggung jawabnya dalam
rangka pencapaian tujuan tugas pokok profesi
dan terwujudnya tujuan dan sasaran unit
organisasi
• Faktor yang mempengaruhi kinerja perawat
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan
kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, sifat–sifat
seseorang, meliputi sikap, sifat–sifat kepribadian, sifat fisik,
keinginan atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pengalaman kerja, latar belakang budaya dan variabel-
variabel personal lainnya.
2. Faktor eksternal yaitu faktor–faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan yang berasal dari lingkungan, meliputi
peraturan ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing,
kondisi ekonomi, kebijakan organisasi, kepemimpinan,
tindakan–tindakan rekan kerja jenis latihan dan
pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.
BAB III
Metode Penelitian
• Variabel dalam penelitian ini bersifat bivariat (dua variabel)
yaitu :
1. Variabel Bebas (Indefendent Variable)
Merupakan variabel yang berada bersama dengan variabel lain
dalam variasinya. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu
kepuasan pasien.
2. Variabel Terikat (Defendent Variable)
Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Variabel terikat pada penelitian ini yaitu kinerja perawat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. BERDASARKAN UMUR

Umur rata-rata responden adalah 35,96 tahun. Umur termuda


adalah 17 tahun dan tertua adalah 65 tahun. Dari estimasi
interval diperoleh data bahwa 95% dipercaya bahwa umur
responden adalah 33,91 – 38,02 tahun.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.


Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki
yaitu 107 Responden (55,7%).
KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. BERDASARKAN PENDIDIKAN

Karakteristik responden berdasarkan tingkat


pendidikan. Sebagian besar responden berpendidikan
SMP yaitu 98 Responden (51%).
KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. BERDASARKAN PEKERJAAN

Distribusi pekerjaan responden terbanyak adalah


pergawai swasta yaitu 78 responden 40,6%). Dan hanya
5 responden (2,6%) yang tidak bekerja.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. BERDASARKAN PEMBAYARAN

Responden terbanyak adalah melakukan pembayaran


dengan menggunakan jaminan kesehatan masyarakat
yaotu 120 respoden (62,5%).
ANALISA DATA
a. Hubungan Reability dengan Kinerja Perawat

Berdasarkan Analisis reability dengan Kinerja Perawat


diperoleh bahwa ada sebanyak 111 (91,7%) Reability
kategori Baik yang memiliki Kinerja yang Baik. Hasil uji
statistic diperoleh nilai p = 0,282 yang berarti tidak ada
hubungan yang signifikan antara Reability dengan Kinerja
Perawat.
ANALISA DATA
b. Hubungan Assurance dengan Kinerja Perawat

Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0,152 yang berarti


tidak ada hubungan yang signifikan antara Assurance
dengan Kinerja Perawat
ANALISA DATA
c. Hubungan Tangible dengan Kinerja Perawat

Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0,018 yang berarti


ada hubungan yang signifikan antara Tangible dengan
Kinerja Perawat.
ANALISA DATA
d. Hubungan Emphaty dengan Kinerja Perawat

Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0,530 yang berarti


tidak ada hubungan yang signifikan antara Emphaty
dengan Kinerja Perawat.
ANALISA DATA
e. Hubungan Responsiveness dengan Kinerja Perawat

Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0,593 yang berarti


tidak ada hubungan yang signifikan antara
Responsiveness dengan Kinerja Perawat.
ANALISA DATA
f. Hubungan Loyalty dengan Kinerja Perawat

Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0,656 yang berarti


tidak ada hubungan yang signifikan antara Loyalty
dengan Kinerja Perawat.
BAB V
SIMPULAN
• Karakteristik responden berdasarkan Umur yaitu umur termuda adalah 17
tahun dan tertua adalah 65 tahun. Dari estimasi interval diperoleh data
bahwa 95% dipercaya bahwa umur responden adalah 33,91 – 38,02 tahun.
• Tidak Ada hubungan (p = 0,282) Faktor Reability dengan Kinerja Perawat
di Puskesmas Buleleng III.
• Tidak Ada hubungan (p = 0,152) Faktor Assurance dengan Kinerja Perawat
di Puskesmas Buleleng III.
• Ada hubungan (p = 0,018) Faktor Tangible dengan Kinerja Perawat di
Puskesmas Buleleng III
• Tidak Ada hubungan (p = 0,530) Faktor Emphaty dengan Kinerja Perawat
di Puskesmas Buleleng III
• Tidak Ada hubungan (p = 0,593) Faktor Responsiveness dengan Kinerja
Perawat di DesPuskesmas Buleleng III
• Tidak Ada hubungan (p = 0,656) Faktor Loyalty dengan Kinerja Perawat di
Desa Penglatan Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng III
OM Santih Santih
Santih OM

Anda mungkin juga menyukai