• Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan
dan persalinan • Anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota keluarga ASUHAN ANTENATAL A. MELENGKAPI RIWAYAT MEDIS B. MELENGKAPI PEMERIKSAAN FISIK UMUM C. MELENGKAPI PEMERIKSAAN FISIK OBSTETRI D. MELAKUKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG E. MEMBERIKAN SUPLEMEN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT F. MEMBERIKAN MATERI KONSELING, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE) G. IDENTIFIKASI KOMPLIKASI DAN MELAKUKAN RUJUKAN A. MELENGKAPI RIWAYAT MEDIS B. MELENGKAPI PEMERIKSAAN FISIK UMUM C. MELENGKAPI PEMERIKSAAN FISIK OBSTETRI Pemeriksaan fisik obstetri pada kunjungan pertama : - Tinggi fundus uteri (menggunakan pita ukur bila usia kehamilan >20minggu) - Vulva perineum untuk memeriksa adanya varises, kondiloma, edema, hemoroid, atau kelainan lain - Pemeriksaan dalam untuk menilai : serviks, uterus, adneksa, kelenjar bartholin, kelenjar skene dan uretra (bila kehamilan < 12 minggu) - Pemeriksaan inspekulo untuk menilai : serviks, tanda-tanda infeksi, & cairan dari ostium uteri C. MELENGKAPI PEMERIKSAAN FISIK OBSTETRI Pemeriksaan fisik obstetri pada setiap kunjungan berikutnya : - Pantau tumbuh kembang janin dengan mengukur fundus uteri. - Palpasi abdomen dengan menggunakan manuver Leopold I-IV - Auskultasi denyut jantung janin menggunakan fetoskop atau doppler (jika usia kehamilan >16minggu) PALPASI ABDOMEN • Leopold I : menentukan tinggu fundus uteri & bagian janin yg terletak di fundus uteri (dilakukan sejak awal trimester I) • Leopold II : menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan Ibu (dilakukan mulai minggu akhir trimester II) • Leopold III : menentukan bagian janin yang terletak dibagian bawah uterus (dilakukan mulai akhir trimester II) • Leopold IV : menentukan berapa jauh masuknya janin ke pintu atas panggul (dilakukan bila usia kehamilan >36 minggu) D. MELAKUKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG • Lakukan pemeriksaan laboratorium rutin pada kunjungan pertama (untuk semua ibu hamil) : Kadar hemoglobin Golongan darah ABO dan rhesus Tes HIV Rapid Test atau apusan darah tebal dan tipis untuk malaria (untuk ibu yang tinggal atau memiliki riwayat bepergian kedaerah endemik malaria dalam 2 minggu terakhir) • Lakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi • Lakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) 1. Pada awal kehamilan 2. Pada usia kehamilan sekitar 20minggu untuk deteksi anomali janin 3. Pada trimester ketiga untuk perencanaan kehamilan E. MEMBERIKAN SUPLEMEN & PENCEGAHAN PENYAKIT Beri ibu 60mg zat besi elemental segera setelah mual/muntah berkurang dan 400iu asam folat 1x/hari sesegera mungkin selama kehamilan Di area dengan asupan kalsium rendah, suplementasi kalsium 1,5-2 gram/hari dianjurkan untuk pencegahan preeklampsia bagia semua ibu hamil, terutama yang memiliki risiko tinggi Pemberian 75mg aspirin tiap hari dianjurkan untuk pencegahan preeklampsia bagi Ibu dengan risiko tinggi, dimulai dari usia kehamilan 20minggu Beri Ibu vaksin tetanus toksiod (TT) sesuai status imunisasinya. F. MEMBERIKAN MATERI KONSELING, INFORMASI, & EDUKASI • Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) wajib dimiliki oleh setiap ibu hamil, karena materi konseling dan edukasi yang perlu diberikan tercantum di buku tersebut. Antara lain : Persiapan persalinan : siapa yang akan menolong persalinan, dimana akan melahirkan, siapa yang akan membantu & menemani dalam persalinan, kemungkinan kesiapan donor darah bila timbul permasalahan, Metode transportasi bila diperlukan rujukan, dukungan biaya Pentingnya peran suami atau pasangan & keluarga selama kehamilan & persalinan Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai Pemberian makanan bayi, ASI, & Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan Ibu & Janin Program KB Kesehatan Ibu termasuk kebersihan, aktifitas & nutrisi dll G. IDENTIFIKASI KOMPLIKASI DAN MELAKUKAN RUJUKAN
• Rujukan harus dilakukan pada kondisi di luar kehamilan normal.
Klasifikasi kehamilan terangkum dalam tabel berikut G. IDENTIFIKASI KOMPLIKASI DAN MELAKUKAN RUJUKAN G. IDENTIFIKASI KOMPLIKASI DAN MELAKUKAN RUJUKAN
• Untuk kehamilan dengan masalah kesehatan/komplikasi yang
membutuhkan rujukan, lakukan langkah-langkah berikut : Rujuk ke Dokter untuk konsultasi Lampirkan kartu kesehatan ibu hamil berikut surat rujukan Minta ibu untuk kembali setelah konsultasi & membawa surat dengan hasil dari rujukan Teruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan Lakukan perencanaan dini jika ibu perlu bersalin di fasilitas kesehatan rujukan • Untuk kehamilan dengan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan RUJUKAN SEGERA : Rujuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat dimana tersedia pelayanan kegawatdaruratan obstetri yang sesuai Sambil menunggu transportasi, berikan pertolongan awal kegawatdaruratan, jika perlu berikan pengobatan Mulai berikan cairan infus intravena Temani ibu hamil & anggota keluarganya Bawa obat & kebutuhan lainnya Bawa catatan medis atau kartu kesehatan ibu hamil, surat rujukan & pendanaan yang cukup TERIMA KASIH