Anda di halaman 1dari 19

SEISMIK AKTIF

Geofisika
Kelompok 4:
Andhika Pratama
Dimas Hanif Salsabil
Firdy Imas Endyarsa
Jihan Hardiyanti Arief
Safira Yasmin
Pengertian Metode Seismik
Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan
pada pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan
ke dalam tanah dan kemudian direleksikan atau direfraksikan sepanjang
perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan. Sumber seismik
umumnya adalah palu godam (sledgehammer) yang dihantamkan pada
pelat besi di atas tanah, benda bermassa besar yang dijatuhkan atau
ledakan dinamit. Respons yang tertangkap dari tanah diukur dengan
sensor yang disebut geophone, yang mengukur pergerakan bumi.
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi
yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran
dilakukan dengan menggunakan sumber seismic (palu, ledakan, dll).
Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium
(tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah
dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan
partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman
inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
KEUNGGULAN DAN
KELEMAHAN METODE SEISMIK
Keunggulan :
1.Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam parameter fisis yang relevan,
yaitu kecepatan seismik.
2.Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukan
3.Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan beberapa kenampakan
pengendapan.
4.Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas batuan dan konstanta
elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta tersebut (porositas, permeabilitas,
kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari metode seismik.
5.Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap keberadaan hidrokarbon
Kelemahan :
1.Banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat besar jika diinginkan data
yang baik
2.Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan dengan metode geofisika
lainnya.
3.Reduksi dan prosesing membutuhkan banyak waktu, membutuhkan komputer mahal dan ahli-
ahli yang banyak.
4.Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari metode geofisika lainnya.
5.Deteksi langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuangan limbah, tidak dapat dilakukan
Mekanisme Penjalaran Gelombang Seismik

Mekanisme penjalaran gelombang seismik didasarkan pada hukum Snellius, Prinsip


Huygens dan Prinsip Fermat. berikut :
Hukum Snellius
Ketika gelombang seismik melalui lapisan batuan dengan impedansi akustik yang
berbeda dari lapisan batuan yang dilalui sebelumnya, maka gelombang akan
terbagi. Gelombang tersebut sebagian terefleksikan kembali ke permukaan dan
sebagian diteruskan merambat dibawah permukaan. Penjalaran gelombang
seismik mengikuti Hukum Snellius yang dikembangkan dari Prinsip Huygens,
menyatakan bahwa sudut pantul dan sudut bias merupakan fungsi dari sudut
datang dan kecepatan gelombang. Gelombang P yang datang akan mengenai
permukaan bidang batas antara dua medium berbeda akan menimbulkan
gelombang refraksi dan refleksi.
Sebagian energi gelombang akan dipantulkan
sebagai gelombang P dan gelombang S, dan
sebagian lagi akan diteruskan sebagai
gelombang P dan gelombang S (Hutabarat,
2009). Hukum Snellius dapat dinyatakan dalam
persamaan sebagai berikut:
Prinsip Huygens

Prinsip Huygens menyatakan


bahwa setiap titik pada muka
gelombang merupakan
sumber bagi gelombang baru.
Posisi dari muka gelombang
dalam dapat seketika ditemukan
dengan membentuk garis
singgung permukaan untuk
semua wavelet sekunder.
Prinsip Huygens
mengungkapkan sebuah
mekanisme dimana sebuah
pulsa seismik akan kehilangan
energi seiring dengan
bertambahnya kedalaman.
Prinsip Fermat
Gelombang menjalar dari satu titik ke titik lain
melalui jalan tersingkat waktu
penjalarannya. Dengan demikian jika gelombang
melewati sebuah medium yang memiliki variasi
kecepatan gelombang seismik, maka gelombang
tersebut akan cenderung melalui zona-zona
kecepatan tinggi dan menghindari zona-zona
kecepatan rendah (Jamady, 2011).
Seismik Aktif dan Pasif
 Metode aktif adalah metode penimbulan gelombang seismik
secara aktif atau disengaja menggunakan gangguan yang dibuat
oleh manusia, biasanya digunakan untuk eksplorasi. Metode aktif
bekerja dengan cara mengirimkan sinyal ke dalam bumi dan
menangkap kembali respon dari bumi dengan melakukan
berbagai perhitungan, meliputi metode geolistrik, elektromagnetik
serta metode seismik.
 Metode pasif adalah gangguan yang muncul terjadi secara
alamiah, contohnya gempa. Metode pasif bekerja dengan cara
mengukur langsung beda potensial yang disebabkan oleh suatu
benda karena medan yang dimiliki bumi kita, meliputi gaya berat
dan magnetik.
SEISMIK AKTIF
Seismik Refleksi
Metode seismik refleksi menggunakan sumber gelombang
buatan (bukan sumber gelombang alamiah seperti gempa
bumi). Dengan menggunakan selang waktu rambat gelombang
yang direfleksikan kembali dan tergambarkan sebagai
perubahan amplitudo akan diperoleh gambaran keadaan
dibawah permukaan bumi. Refleksi gelombang seismik
tersebut direkam dengan alat dan menunjukkan berbagai
variasi amplitudo sebagai respon dari berbagai pelapisan di
bawah permukaan bumi, sehingga lapisan – lapisan tersebut
akan muncul sebagai refleksi reflektor.
Seismik Refraksi (Bias)
Metode seismik refraksi mengukur gelombang datang yang
dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah.
Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian
paling atas formasi bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang
gelombang pertama seismik pada masing-masing geofon memberikan
informasi mengenai kedalaman dan lokasi dari horison-horison geologi
ini. Informasi ini kemudian digambarkan dalam suatu penampang
silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah dan lapisan
pertama dari bantalan batuan cadas.
Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada
tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak
tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan
pertama (first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first
break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar
dihubungkan oleh sepat rambat gelombang dalam medium. Kecepatan
tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam
material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.
PERBANDINGAN SEISMIK REFRAKSI DAN SEISMIK REFLEKSI

Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan


dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang
yang terjadi setelah gangguan pertama (first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya
datafirst break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan
oleh cepat rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok
konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas batuan.

Sedangkan dalam seismik refleksi, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah
getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang-gelombang yang
terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan
dapat disamakan dengan ‘echo sounding’ pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar.
Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo gelombang refleksi
yang direkam. Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan
masih sama dengan seismik refraksi, yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas
medium.

Berdasar perbedaan-perbedaan tersebut, teknik refleksi lebih mampu


menghasilkan data pengamatan yang dapat diinterpretasikan (interpretable). Seperti telah
dinyatakan sebelumnya, bagaimanapun juga teknik refleksi membutuhkan biaya yang lebih
besar. Biaya tersebut biasanya sangat signifikan secara ekonomis. Karena survey refleksi
membutuhkan biaya lebih besar daripada survey refraksi, maka sebagai konsekuensinya
survey refraksi lebih senang digunakan untuk lingkup sempit/kecil. Misalnya digunakan
dalam mendukung analisis lingkungan atau geologi teknik. Sedangkan survey refleksi
digunakan dalam eksplorasi minyak bumi.
SKEMA AKUISISI DATA SEISMIK
Akuisisi Data Metode Seismik
Refraksi
Tujuan utama akuisisi data seismik adalah untuk memperoleh pengukuran travel time
dari sumber energi ke penerima. Keberhasilan akusisi data bisa bergantung pada jenis sumber
energi yang dipilih. Sumber energi seismik dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber impulsif dan
vibrator. Sumber impulsif adalah sumber energi seismik dengan transfer energinya terjadi
secara sangat cepat dan suara yang dihasilkan sangat kuat, singkat dan tajam. Sumber energi
impulsif untuk akuisisi data seismik yang digunakan untuk akusisi data seismik di laut adalah air
gun. Sumber energi vibrator merupakan sumber energi dengan durasi beberapa detik.
Panjang sinyal input dapat bervariasi. Gelombang outputnya berupa gelombang sinusoidal.
Seismik refleksi resolusi tinggi menggunakan vibrator dengan frekuensi 125 Hz atau lebih.
Perekaman data seismik melibatkan detektor dan amplifier yang sangat sensistif
serta magnetic tape recorder. Alat untuk menerima gelombang-gelombang refleksi untuk survei
seismik di laut adalah hidropon. Hidropon merespon perubahan tekanan. Hidropon terdiri atas
kristal piezoelektrik yang terdeformasi oleh perubahan tekanan air. Hal ini akan menghasilkan
beda potensial output. Elemen piezoelektrik ditempatkan dalam suatu kabel streamer yang terisi
oleh kerosin untuk mengapungkan dan insulasi.
Hampir semua data seismik direkam secara digital. Karena output dari hidropon
sangat lemah dan output amplitude decay dalam waktu yang sangat singkat, maka sinyal ini
harus diperkuat. Amplifier bisa juga dilengkapi dengan filter untuk meredam frekuensi yang
tidakdiinginkan.
Dalam survei seismik refraksi dilakukan desain survei konfigurasi peralatan yang disusun seperti pada
gambar di atas. Geophone dan sumber gelombang ditempatkan pada suatu garis lurus (line seismik). Near offset, far
offset, dan jarak antar geophone ditentukan berdasarkan kondisi lapangan tempat melakukan survei. Pengambilan data
dilakukan dengan memberikan sumber getar yang dalam penelitian ini menggunakan weightdrop seberat 50 kg untuk
jarak 10 meter dari geophone yang pertama. Sistem perekaman dilakukan oleh 12 geophone dalam satu garis lurus
dengan sumber getar. Pasangan geophone ditempatkan dengan masing-masing spasi geophone yang telah ditentukan
yaitu 2 meter.
Pengukuran dilakukan dengan memberikan impuls vertikal pada permukaan tanah dan merekam sinyal yang
terjadi, sensor diletakkan sepanjang garis lurus dari sumber impuls. Sensor yang digunakan adalah seismometer darat
yaitu geophone. Akuisisi dalam pengambilan data seismik menggunakan cara end-on (Common Shot). Dari akusisi data
ini akan didapatkan data mentah seismik, berupa trace-trace seismik dari geophone yang merekam waktu tempuh
gelombang seismik.
Peralatan yang digunakan dalam survei seismik refraksi antara lain geophone, seismograph, baterai, kabel,
radio, dan portabel drill. Sumber energi yang biasa digunakan dalam survei ini antara lain Buffalo gun(energi lebih
banyak), Sledge hammer (mudah digunakan dan murah), bahan peledak (lebih banyak energi yang dihasilkan), drop
weight (membutuhkan daerah yang datar), serta air gun yang biasanya digunakan untuk survei di danau atau laut.
VERTICAL SEISMIC PROFILLING (VSP)
Vertical seismic profiling (VSP) adalah suatu metoda pengukuran dimana sinyal seismik yang
dibuat di permukaan direkam oleh geophone yang ditempatkan dalam sumur dengan kedalaman yang
berbeda-beda. Perbedaan yang mendasar dari VSP dan survei seismik permukaan digambarkan oleh
gambar 1. Geophone yang ditempatkan di bawah permukaan dalam perekaman data VSP merekam baik
gelombang seismik upgoing maupun downgoing, sementara pada survei seismik permukaan hanya
gelombang upgoing yang terukur. VSP hampir sama dengan survei kecepatan karena geometri perekaman
yang dipakai sama, tetapi ada beberapa perbedaan dalam survei VSP dan kecepatan yaitu
Jarak antar geophone dalam survei VSP lebih rapat, antara 15 – 40 meter, sementara dalam
survei kecepatan mencapai ratusan meter.
Dalam survei kecepatan hanya waktu first break yang dibutuhkan, sementara dalam VSP
dibutuhkan waktu first break dan event upgoing dan downgoing.
TERIMA KASIH 😁

Anda mungkin juga menyukai