Anda di halaman 1dari 14

Berfikir Kritis dan Menerapkan

filsafat moral pada kasus


kepribadian ganda

Natalia Margaretha Simalango


102017224
Skenario
Seorang pria (Mr. X) ditangkap karena dituduh membunuh teman sejawat Mrs A.
Tuduhan ini disertai dengan beragam bukti yang menunjukkan bahwa Mr. X adalah
pembunuhnya. Dalam sidang, Mr. X bersumpah bahwa dia bukanlah pembunuhnya.
Ada apa sebenarnya? Setelah diselidiki Mr. X memiliki kepribadian ganda. Proses
pembuktian pun menjadi sangat rumit karena Mr. X rupanya sedang menjalani
terapi penyembuhan yang diawasi oleh seorang psikolog Mrs. A. Korban yang
dikenal sebagai Mrs. B adalah rekan seprofesi dari Mrs A. Ketika Mr. X ditahan
dan dimintai keterangan oleh polisi, Mrs. A bersikeras untuk mendampingi Mr. X
dengan alasan Mr. X adalah pasiennya. Apakah benar Mr. X adalah pembunuhnya?
Istilah yang tidak Diketahui
 Kepribadian Ganda (dissociative identity disolder)
Gangguan disosiatif yang ditandai dengan adanya dua atau lebih kepribadian
individual yang berbeda, setiap kepribadian memiliki memori yang unik, perilaku
khas, dan hubungan social.(W.A Newman.Kamus kedokteran Dorland.ed
29.Jakarta: EGC; 2002)
Rumusan Masalah
Pasien Mrs. A (Mr.X) yang memiliki kepribadian
ganda, dituduh membunuh Mrs. B yang merupakan
teman sejawat Mrs. A
Apa
tujuannya
Filsafat
Moral Untuk
siapa
Pembunuhan
Siapa
Berpikir Kritis Pembunuh

Motif
pembunuh
Hipotesis
1. Mr. X membunuh Mrs. B karena kepribadian ganda
2. Mrs. A membunuh Mrs. B karena persaingan perkerjaan
3. Mr. X membunuh Mrs. B karna di pengaruhi Mrs. A
Sasaran Pembelajaran
 Mempelajari tentang cara berfikir kritis
 Mempejari tentang filsafat moral
Berpikir Kritis
Daya yang paling utama dan ciri khas yang membedakan manusia
dengan makhluk lain. Definisi berpikir adalah satu keaktifan
pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah
kepada suatu tujuan.
Sebuah proses berpikir dengan tujuan untuk membuat
keputusan secara rasional untuk memutuskan suatu perkara
atau masalah
Filsafat Moral
Mempelajari tentang bagaimana seharusnya seseorang
berperilaku agar perilaku tersebut diterima dalam
masyarakat, mempelajari tentang mana perilaku yang baik
dan mana perilaku yang tidak baik
Cabang Filsafat Moral
 Etika Teleologi dibagi menjadi :
 Hedonisme
 Eudemonisme
 Utilitarisme
 Etika Situasi

 Etika Dontologi
Pembahasan Skenario
Teleologi Mr. X yang memiliki kepribadian ganda yang di tuduh membunuh Mr. B
Hedonisme selaku teman sejawat dari Mr.A yang menjadi Psikolognya.

Pembunuhan Antara Mr.X yang berkepribadian ganda dengan Mrs.B


Etika
selaku teman sejawat Mrs. A yang merupakan terapisnya Mr. X jadi sini
Eudomonisme
adanya pebunuhan tersebut bertujuan untuk suatu kepentingan pribadi
seseorang.

Etika Mrs. A bersikeras untuk mendampingi Mr.X ketika ditahan dan dimintai
Utilitarisme keterangan
Terdapat berbagai bukti yang menunjukan bahwa
Deontologi
Mr. X adalah pembunuh nya.

Skenario Mrs. A bisa saja memanfaatkan situasinya sebagai Psikolog dari


Etika Situasi Mr.X, karena dia mengetahui penyakit dari Mr. X yaitu mempunyai
kepribadian ganda.
Kesimpulan
Utamakan berpikir kritis mengambil sebuah
keputusan/memecahkan permasalahan
Jangan melihat orang dari hasil perbuatannya karena
perbuatan baik tidak menentukan adanya kehendak yang
baik

Anda mungkin juga menyukai