Anda di halaman 1dari 45

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja
(K3)

Ishavndono Yunaini A
M1-2
• Pengertian & ruang lingkup beban kerja
• Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja
• Faktor-faktor Kapasitas kerja
• Pengertian & ruang lingkup produktivitas kerja
• Pengukuran produktivitas kerja
• Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
Faktor-faktor yg mempengaruhi
KESEHATAN KERJA /
PAK (Penyakit Akibat Kerja)
Beban kerja Lingkungan kerja
-Fisik
-Fisik
-Mental
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi

Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani
& rohani
- Status
kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
BEBAN KERJA

• BEBAN FISIK  KEMAMPUAN (FISIK, KOGNITIF) -


• BEBAN MENTAL KETERBATASAN
Pengertian
• Beban Kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus
dicapai dalam satu satuan waktu tertentu;
• Standar kemampuan rata-rata (SKR) pegawai atau standar prestasi rata-rata
pegawai adalah standar kemampuan yang menunjukkan ukuran energi rata-
rata yang diberikan oleh seorang pegawai untuk memperoleh satu satuan
hasil;
• Perhitungan beban kerja adalah suatu teknik untuk menetapkan waktu bagi
seorang pegawai yang memenuhi persyaratan (qualified) dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dengan standar prestasi yang telah
ditetapkan;
• Formasi pegawai adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai yang
diperlukan dalam satu satuan organisasi untuk mampu melaksanakan tugas
pokok dan fungsi dalam jangka waktu tertentu.
Aspek-aspek Dalam Perhitungan Beban Kerja
• Beban Kerja
• Standar kemampuan rata-rata/standar prestasi

Standar kemampuan yang diukur dari satuan waktu disebut


dengan Norma Waktu.
Norma waktu adalah satu satuan waktu yang dipergunakan
untuk mengukur berapa hasil yang dapat diperoleh.

Rumus Norma Waktu :


Norma waktu = orang x waktu
Hasil
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BEBAN KERJA

1. FAKTOR EKSTERNAL BERASAL DARI LUAR PEKERJA :


• TUGAS (TASK)
• ORGANISASI STRESSOR
• LINGKUNGAN KERJA
2. FAKTOR INTERNAL (STRAIN)
AKIBAT STRESSORSTRAIN
FAKTOR EKSTERNAL
1. TASK
FISIK :
• TEMPAT KERJA
• KONDISI/MEDAN KERJA
• SIKAP KERJA
• CARA ANGKAT-ANGKUT
• BEBAN YANGG DIANGKUT/ANGKUT
• ALAT BANTU KERJA
• SARANA INFORMASI (DISPLAY, CONTROL,ALUR KERJA)
MENTAL
• KOMPLEKSITAS /TINGKAT KESULITAN  TINGKAT EMOSI
• TANGGUNG JAWAB
FAKTOR EKSTERNAL, lanjutan.......
2. ORGANISASI KERJA
• LAMA WAKTU KERJA-SITIRAHAT
• SHIFT
• KERJA MALAM
• SISTEM PENGUPAHAN
• SISTEM KERJA
• MUSIK KERJA
• MODEL STRUKTUR ORGANISASI
• PELIMPAHAN TUGAS DAN WEWENANG
FAKTOR EKSTERNAL, lanjutan.......
3. LINGKUNGAN KERJA
• FISIK
• KIMIA
• BIOLOGIS
• PSIKOLOGIS :
• SELEKSI-PENEMPATAN,
• HUBUNGAN ANTAR PEKERJA-PEKERJA,
• PEKERJA-ATASAN,
• PEKERJA-KELUARGA,
• PEKERJA DG LINGKUNGAN SOSIAL
FAKTOR INTERNAL
• STRESSOR STRAIN
STRAIN

DAPAT DIUKUR

SECARA OBYEKTIF SECARA SUBYEKTIF


PERUBAHAN FISIOLOGIS PERUBAHAN PSIOLOGIS & PERILAKU
(HARAPAN, KEINGINAN, KEPUASAN DLL)
FAKTOR INTERNAL
1. FAKTOR SOMATIS
• GENDER, UMUR, UKURAN TUBUH, KONDISI KESEHATAN, STATUS
GIZI)
2. FAKTOR PSIKIS
• MOTIVASI
• KEINGINAN
• PERSEPSI
• KEPUASAN
• KEPERCAYAAN
Kapasitas Kerja Fisik
(KKF/Physical Work Capacity)
• Kemampuan fungsional untuk melakukan suatu tugas yang
memerlukan kerja otot untuk suatu periode waktu tertentu
• Kemampuan Kerja Fisik dipengaruhi oleh:
• Muscle strength – statis & dinamis
• Muscle endurance
• Cardiovascular Endurance
• Joint Flexibility
• Compressive strength of the lumbar spine
FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP KKF
• Umur
• Gender • PWC maksimal pada umur 25 – 35 tahun
• Pada umur 60an turun hingga 50% maks
• Body Weight (ukuran tubuh) • PWC perempuan 2/3 laki2
• PWC pada Tingkat kebugaran optimal 2-3X
• Status Gizi
• Tingkat kebugaran
• Faktor Lingkungan (suhu ekstrem)
Aktifitas tubuh utama
• Menggerakan tubuh atau anggota tubuh: jalan, lari
• Memindahkan/membawa objek
• Mempertahankan sikap tubuh
PENGUKURAN Physical work
capacity (PWC)/KKF
• Maksimum Oxygen Consumption
• Kekuatan Otot
• Posisi Kerja
• Waktu istirahat
BEBAN KERJA FISIK
• Tubuh manusia dirancang untuk melakukan
pekerjaan, massa otot beratnya hampir ½ berat
badan, memungkinkan dpt menggerakan tubuh
• Setiap beban kerja yg diterima oleh pekerja harus
sesuai baik terhadap kemampuan fisik, kognitif
maupun keterbatasan manusia
PENILAIAN BEBAN KERJA FISIK (ASTRAND & RODAHL,1977;
RODAHL,1989)
• SECARA OBYEKTIF:
LANGSUNG
TDK LANGSUNG

SECARA LANGSUNG :
MENGUKUR ENERGI YG DILELUARKAN (ENERGY EXPENDITURE)
MELALUI ASUPAN OKSIGEN SELAMA BEKERJA
SEMAKIN BERAT BEBAN KERJA SEMAKIN BANYAK ENERGI YG
DIKELUARKAN ATAU DIKONSUMSI
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PENGUKURAN SECARA
LANGSUNG
• KEKURANGAN:
- HANYA DPT MENGUKUR UNTUK WAKTU KERJA YG SINGKAT
- PERLU PERALATAN YG CUKUP MAHAL
• KELEBIHAN :
- LEBIH AKURAT
PENGUKURAN BEBAN KERJA SECARA TIDAK LANGSUNG
• CHRISTENSEN (1991) & GRANJEAN (1993)
MENGUKUR:
DENYUT NADI KERJA
KONSUMSI OKSIGEN
KAPASITAS VENTILASI PARU
SUHU INTI TUBUH
PADA BATAS TERTENTU BERHUBUNGAN LINIER DG PEKERJAAN YG DILAKUKAN

• KONZ (1996):
DENYUT JANTUNG MERUPAKAN ESTIMATOR LAJU METABOLISME YG BAIK
KECUALI DALAM KEADAAN EMOSI DAN VASODILATASI
KATEGORI BEBAN KERJA MENURUT METABOLISME, RESPIRASI, SUHU
TUBUH DAN DENYUT JANTUNG (CHRISTENSEN,1996)

KATEGORI KONSUMSI O2 VENTILASI SUHU RECTAL DENYUT


BEBAN KERJA (L/MIN) PARU (L/MIN) (C) JANTUNG
(DENYUT/MIN)

RINGAN 0,5-1,0 11-20 37,5 75-100

SEDANG 1,0-1,5 20-31 37,5-38,0 100-125

BERAT 1,5-2,0 31-43 38,0-38,5 125-150

SANGAT 2,0-2,5 43-56 38,5-39,0 150-175


BERAT

SANGAT 2,5-4,0 60-100 >39 >175


BERAT SEKALI
Lingkungan kerja
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
No Faktor Lingkungan Kondisi
1 Fisik Bising, Getaran, Radiasi, Penerangan
kurang baik, Temperature extremes

2 Faktor Kimia Debu, Gas, Uap, Asap, Kabut, dll

3 Faktor Biologi virus, bakteri, jamur, parasites, .


insects, dll
4 Faktor Psikologi Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk.
kerja
5 Faktor Ergonomi Tenaga terlalu diporsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan,
angkat beban terlalu berat, job
monotony, dll
Faktor Fisik
a. Kebisingan (Noise)
b. Iklim Kerja
c. Ventilasi
d. Penerangan (Illumination)
e. Getaran
KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
 Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara
mendadak, karena energi suara yg berlebihan
 Ketulian sementara

 Ketulian menetap

 Gangguan komunikasi

 Gangguan psikologi
Pengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :
• Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari:
transmision los material, damping material, absorbent material,
vibration isolator, mufflers dan sealents
• Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin
• Merawat mesin secara teratur
• Rotasi pekerjaan
• Ruang control
• Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
• Pemeriksaan kesehatan
• Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
• Alat Pelindung Diri
• Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20 dBA
• Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA
Nilai Ambang Batas KEBISINGAN

Waktu Intensitas Waktu Intensitas


pemajanan / kebisingan pemajanan / Kebisingan
Hari (dB.A ) hari (dB.A )
8 jam 85 28,12 detik 115
4 jam 88 14,06 detik 118
2 jam 91 7,03 detik 121
1 jam 94 3,52 detik 124
30 menit 97 1,76 detik 127
15 menit 100 0,88 detik 130
7,5 menit 103 0,44 detik 133
3,75 menit 106 0,22 detik 136
1,88 menit 109 0,11 detik 139
0,94 menit 112

Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
IKLIM KERJA
Sumber panas: matahari, tanur, dapur,
genset, boiler, bejana uap, lighting
Tekanan panas dipengaruhi:
sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh,
kec.udara, kelembaban udara
Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih
suhu didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius
Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%
NAB Iklim Kerja
ISBB (Idex Suhu Bola Basah) /WBGT (Wet Bulp-Globe Temperature index) yang
diperkenankan

ISBB (0C)
Pengaturan waktu kerja setiap jam
Beban kerja
Waktu kerja Waktu Ringan sedang berat
istirahat
Kerja terus menerus - 30.0 26.7 25.0
(8 jam sehari)
75% 25% 30.6 28.0 25.9
50% 50% 31.4 29.4 27.9
25% 75% 32.2 31.1 30.0

Catatan :
Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam
Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam
Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam
Dampak Iklim Kerja yang Buruk
Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-bintik
merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi kelenjar
keringat

Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan


sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah

Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit

Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan


thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek
dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu
berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran
Pengendalian Tekanan Panas
• Dilakukan dengan cara antara lain :
 Isolasi Sumber Panas
 Local exhaust ventilation
 Localized cooling at work station
 Ventilasi umum
• Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.
• Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai
• Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
• Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
• Alat Pelindung Diri
Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan
alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.
Ventilasi
Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara
ditempat kerja
Tujuan:
Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segar
dan nyaman
Menurunkan kadar kontaminan di udara
NAB :
Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam
- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)
Penerangan
Penerangan yg baik adalah apabila:
a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata

Sumber penerangan :
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon), merkuri
Dampak Penerangan yang Buruk
• Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja
• Kelemahan mental
• Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata
• Kerusakan indera mata
• Dapat mengakibatkan kecelakaan
Getaran
Jenis getaran:
a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
b. tool hand vibration (getaran tangan)
Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2
Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2

Dampak Getaran :
Kelainan peredaran darah dan syaraf
Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai
dengan mati rasa
Pengendalian Getaran
Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin
Penggantian komponen mesin yg sdh aus
Penguatan baut/ikatan yg longgar
NAB GETARAN
Nilai percepatan pd frek
Jumlah waktu pemajanan dominan
per hari kerja Meter per detik Grafitasi
kuadrat (m/det 2) (G)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
kurang dari 1 jam 12 1.22
Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2
Faktor Kimia
Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses produksi
dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi dan atau proses
kerja

Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan


Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu rokok,
debu logam, debu mineral (silika, asbes).
Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.
Gas dan uap seperti O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S, dsb.
Pengendalian Faktor Kimia
Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk
mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara
sebagai berikut :
• Substitusi
• Otomatisasi
• Isolasi Sumber Kontaminan
• Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)
• Ventilasi
Faktor Biologi
• Virus
• Bakteri
• Jamur
• Cacing

 Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan manusia adalah :


Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.
Bahaya faktor Biologi :
• Menimbulkan infeksi akut/ kronis
• Parasit dalam tubuh.
• Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh.
• Menimbulkan reaksi alergi.
• Menimbulkan iritasi

CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUH


1. Inhalasi (pernafasan)
2. Digesti (pencernaan)
3. Kontak di kulit, mata, hidung dan mulut.
Pengendalian Faktor Biologi
1. Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari bahaya
kontak langsung (safety equipment and facility design)
2. Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat kerja
(worker initiated workplace controls)
3. Bekerja/teknik dengan azas kehati – hatian (carefully
executed techniques)
4. Gunakan alat pelindung diri
Faktor Psikologi
Stress kerja, karena :
• Hubungan dengan orang (Relationship)
• Hubungan dengan pekerjaan
• Hubungan dengan lingkungan kerja
Faktor Ergonomi
Posisi Kerja
Cara Kerja
Tata Letak
Beban Kerja
Faktor Ergonomi

Bahaya Penyebab Effect Rincian


Defisiensi -Api (pengelasan) Pekerja dapat lemas Udara normal kadar O2
oksigen -O2 digunakan bakteria mendadak >18%
-Akumulasi berbagai gas <18% berbahaya
Gas beracun -Carbon monoksida, Iritasi mata, hidung, Sementara gas beracun
-Hydrogen sulfida, tenggorok Menyebabkan tidak berbau
-Sulfur dioksida sakit dan mati Pekerja Tidak dapat dideteksi
lemas
Gas mudah -Termasuk bahan bakar Dapat menyebabkan Beberapa gas mudah
terbakar -Solven kebakaran dan ledakan terbakar uapnya juga
beracun
Bahan kimia -Solven cat Iritasi kulit, ritasi mata -
Toksisitas sistemik
Panas -Suhu tinggi Penyebaran panas Efek dapat dipercepat bila
Pusing ventilasi burukPelindung
panas thd muka dan tubuh
tidak sesuai
Noise - Suara berisik (>85dB) Mengganggu komunikasi Efek tergantung intensitas,
Hearing loss frekuensi dan durasi

Anda mungkin juga menyukai