Anda di halaman 1dari 45

 Nama : EDY PURWANTO

 TTL : Mantaren, 06 April 1965


 Agama : Islam
 Pekerjaan: PNS DPKI Kab. Pulang Pisau
 Jabatan :
a. Pokok : Kabid. Transportasi Laut dan ASDP
b. Pramuka :
- Sekretaris DKC Palangka Raya(1984-1987)
- Ketua DKD Kalteng (1987-1991)
- Waka Kwarcab Palangka Raya (1992-2004)
- Sekretaris Kwarcab Pulang Pisau (2010-sekarang)
 Pendidikan Terakhir : S-2 Administrasi Publik
 Kursus Kepramukaan :
- KMD 1986
- KML 1987
- KPD 1992
- KPL 2000
Oleh :
EDY PURWANTO, S.Sos., M.Si
 Na= Narkotika
 P = Psikotropika
 ZA = Zat Adiktif Lainnya NAPZA

Adalah bahan / zat yang dapat


mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi
seseorang (pikiran, perasaan, perilaku) serta
dapat menimbulkan ketergantungan FISIK
dan PSIKOLOGI.
 UU RI NO. 22 TAHUN 1997:
 Adalah: zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan
Golongan I:
Hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi sangat
tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh : Heroin, Kokain, Ganja
 Golongan II:
 Berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
tinggi mengakibatkan ketergantungan.
 Contoh:
 Morfin

 Petidin.
 Golongan III:
 Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.
 Contoh : Codein
 UU RI No. 5 Tahun 1997:
 Adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan
perilaku.
 Golongan I:
 Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam
terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
 Contoh : Ekstasi
 Berkhasiatpengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
 Contoh : Amphetamine
 Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi
sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
 Contoh : Phenobarbital
 Berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan
 Contoh: Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM)
 Adalah bahan/zat yang berpengaruh
psikoaktif di luar narkotika dan psikotropika
 Meliputi:
1. Minuman Beralkohol
2. Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat
pelarut)
3. Tembakau
 Mengandung etanol etil alkohol
 Berpengaruh menekan susunan saraf pusat
 Dalam kebudayaan tertentu menjadi bagian
kehidupan sehari-hari
 Memperkuat efek obat/zat narkotika atau
psikotropika bila digunakan bersamaan
 Golongan A : Kadar etanol 1 – 5 % (Bir)
 Golongan B : Kadar etanol 5 – 20 % (anggur)
 Golongan C : Kadar etanol 20 – 45 % (Wiski,
Vodka, Mansion House, JW)
 Berupa zat yang mudah menguap berupa
senyawa organik
 Terdapat pada berbagai barang keperluan
rumah tangga, kantor, dan pelumas mesin.
 Contoh : Lem, Tiner, Penghapus cat kuku,
bensin
 Digunakan secara luas di masyarakat
 Rokok dan alkohol merupakan pintu masuk
NAPZA di kalangan REMAJA.
 Pencegahannya harus dilakukan
1. Golongan Depresan (Downer)
- Berfungsi mengurangi aktifitas fungsional
tubuh.
- Pemakai menjadi tenang, tidur, bahkan
pingsan.
- Contoh : Morfin, Heroin, Codein, Sedative,
Hipnotik (Obat tidur), Tranquilizer (Anti
cemas)
2. Golongan Stimulan (Upper)
- Merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan
kegairahan kerja
- Pemakai menjadi aktif, segar dan
bersemangat
- Contoh : Amphetamine (Shabu-shabu), Kokain
3. Golongan Halusinogen:
- Menimbulkan efek halusinasi
- Mengubah perasaan, pikiran, seringkali
menciptakan daya pandang berbeda
- Contoh : Kanabis (ganja)
 Penyalahgunaan adalah:
 Penggunaan salah satu atau beberapa jenis
NAPZA secara berkala atau teratur di luar
indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan
kesehatan fisik, psikis, dan gangguan fungsi
sosial
• Ketergantungan adalah:
• Keadaan dimana telah terjadi ketergantungan
fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan
jumlah NAPZA yang makin bertambah (toleransi),
apabila pemakaiannya dikurangi atau
diberhentikan akan timbul gejala putus obat
(withdrawal symtomp)
a. Opiada Alamiah Heroin Murni -> bubuk
(Opiat) : Morfin, putih
Opium, Codein
Bila tidak murni->
b. Opiada putih keabuan
Semisintetik :
Dari getah opium
Heroin, putaw,
poppy, diolah menjadi
hidromorfin
putaw = > 10 kali
c. Opiada Sintetik : morfin
Metadon

Opiada Sintetik = 400 kali morfin,


digunakan dokter untuk pereda nyeri pada
tindakan pasca operasi, kanker.
 Reaksi sangat cepat. Timbul perasaan ingin
menyendiri.
 Jika kecanduan, hilang rasa percaya diri dan
keinginan bersosialisasi.
 Pemakai akan membentuk dunianya sendiri
 Lingkungan = musuh!
 Kristal putih, sedikit pahit,
mudah larut di air.
 Nama lain: koka, coke, happy
dust, chalie, srepet, snow
 Digunakan dengan cara
mengisap serbuk melalui hidung
atau dibakar bersama dengan
tembakau
 Efek : perasaan segar,
kehilangan nafsu makan,
menambah rasa PD,
menghilangkan rasa sakit dan
lelah
 Nama lain: ganja, cimeng,
gele, hasish, mariyuana,
grass, bhang, Be A
 Digunakan seperti mengisap
rokok.
 Efek cepat, pemakai merasa
santai, euphoria, berfantasi,
komunikasi aktif, selera
makan tinggi, sensitif, mulut
dan tenggorokan kering
 Nama Lain: seed, meth, crystal, whiz
 Bentuk : bubuk putik atau keabuan (dihirup),
tablet (diminum)
 Jenis :

1. MDMA (methylene
dioxy
metamphetamine)
-> inex, ekstasi
(tablet/kapsul)
2. Metamphetamine
ice -> dibakar
dengan aluminium
foil atau botol
kaca khusus
(bong), asapnya
diisap -> sabu, ss,
ice
 Golongan halusinogen
 Nama lain : acid, trips, tabs, kertas
 Bentuk : kotak, kapsul, tablet
 Diletakkan di atas lidah, seperti makan
permen.
 Reaksi setelah 30-60 menit, menghilang
setelah 8-12 jam
 Efek : halusinasi tempat, warna, dan waktu.
Timbul obsesi indah atau menyeramkan.
Pemakaian jangka panjang menyebabkan
paranoid.
 Golongan zat sedative (obat penenang) dan
hipnotika (obat tidur)
 Nama lain: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp
 Pemakaian: Diminum, disuntikkan,
dimasukkan lewat anus.
 Bidang Medis : mengobati kecemasan,
kejang, stress, obat tidur
 Uap gas yg dihirup. Contoh: aerosol, lem, isi
korek api gas, tiner, cairan dry cleaning, uap
bensin
 Sering digunakan oleh anak-anak, golongan
kurang mampu
 Efek : pusing, kepala berputar, halusinasi
ringan, mual, muntah, gangguan fungsi paru,
jantung dan hati
 Zat psikoaktif yg sering digunakan sehari-hari
 Diperoleh dari proses fermentasi (alkohol
<15%)
 Kadar alkohol lebih tinggi lewat penyulingan
 Efek : euphoria, pusing, mual, hingga
penurunan kesadaran
1. Faktor Individual:
Ciri-ciri yang beresiko besar a.l. :
Cenderung memberontak, gangguan jiwa lain
(depresi, cemas), kurang PD, Mudah kecewa, agresif,
destruktif, murung, pemalu, pendiam, bosan, jenuh,
mencoba yang sedang mode, dll.

Kebanyakan dimulai pada saat remaja,


dimana sedang terjadi perubahan
biologis, psikologis, dan sosial secara
pesat
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga (komunikasi ortu-anak
kurang baik, ortu bercerai, ortu otoriter,
dll)
b. Lingkungan Sekolah (sekolah kurang
disiplin, dekat tempat hiburan, dll)
c. Lingkungan Teman Sebaya (berteman
dengan pengguna, tekanan/ancaman dari
teman)
d. Lingkungan Masyarakat/Sosial ( lemahnya
penegak hukum, situasi sosial-politik-
ekonomi yang kurang mendukung)
1. Perubahan fisik
Saat menggunakan : Jalan sempoyongan,
bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh),
mengantuk, agresif, dll
2. Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi menurun, tidak mengerjakan tugas,
membolos, malas, pola tidur berubah, sering
mengurung diri, dll
1. Komplikasi Medis : Pada Otak dan susunan
saraf pusat, Saluran nafas, Jantung, Hati,
Penyakit Menular Seksual, Sistem
reproduksi, Kulit, Komplikasi pada
kehamilan.
2. Dampak Sosial : di lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat.
Contoh : Apriyani
1. Pencegahan Primer Pencegahan dalam keluarga:
: mengenali 1. Mengasuh anak dengan baik
remaja resiko 2. Ciptakan suasana hangat
tinggi dan dan bersahabat
melakukan 3. Anak betah di rumah
intervensi 4. Meluangkan waktu untuk
bersama
2. Pencegahan 5. Orang tua menjadi teladan
Sekunder : 6. Komunikasi dua arah yang
mengobati dan baik
intervensi 7. Kehidupan beragama yang
3. Pencegahan Tersier kuat
: merehabilitasi 8. Orang tua memahami
masalah penyalahgunaan
pengguna
NAPZA dan dapat berdiskusi
dengan anak
 Di sekolah:
1. Upaya terhadap siswa
2. Upaya mencegah peredaran NAPZA di sekolah
3. Pembinaan lingkungan sekolah

• Di lingkungan masyarakat:
1. Menyelesaikan masalah bersama
2. Penyuluhan hukum dan penyalahgunaan
NAPZA
3. Melibatkan semua unsur untuk mencegah dan
menanggulangi penyalahgunaan NAPZA
1. Penyalahgunaan NAPZA merupakan
ancaman bagi keluarga, masyarakat dan
bangsa.
2. Pencegahan menjadi tugas bersama
3. Peran orang tua dan guru sangat besar bagi
pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan NAPZA
TERIMA KASIH!
Pulang Pisau, November 2012

Anda mungkin juga menyukai