Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SISTIM AGRIBISNIS

Kelompok 3 :
• Hafid Alatas
• Rizky Sitinjak
• Ahmad Redi
• Soni
• Zamili
• Alvendry
• Zulhafiz
• Agribisnis itu adalah suatu sistem yang utuh mulai sub-sistem penyediaan
sarana produksi dan peralatan pertanian; sub-sistem usaha tani; sub-sistem
pengolahan atau agroindustri dan sub-sistem pemasaran. Agar sub-sistem ini
bekerja dengan baik maka diperlukan dukungan sub-sistem kelembagaan
sarana dan prasarana serta sub-sistem pembinaan.
• Umumnya kelemahan dari pelaksanaan sistem agribisnis ini terletak pada
lemahnya keterkaitan sub-sistem tersebut. Apa yang terjadi di lapangan
adalah bahwa sub-sistem tersebut bekerja sendiri-sendiri.
• Agar pelaksanaan sistem agribisnis berjalan lancar dan agar keterkaitan
antarsub-sistem bertambah kuat maka diperlukan dukungan sumberdaya
alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Penekanan pada SDA terletak
pada bagaimana menerapkan sistem agribisnis yang memperhatikan aspek
keberlanjutan (sustainibility). Penekanan pada SDM terletak pada bagaimana
meningkatkan kualitas SDM di berbagai sektor kegiatan sistem agribisnis.
Dengan definisi ini dapat diturunkan ruang lingkup agribisnis
yang mencakup semua kegiatan pertanian yang dimulai dengan
pengadaan penyaluran sarana produksi (the manufacture and
distribution of farm supplies), produksi usaha tani (Production on
the farm) dan pemasaran (marketing) produk usaha tani ataupun
olahannya. Ketiga kegiatan ini mempunyai hubungan yang erat,
sehingga gangguan pada salah satu kegiatan akan berpengaruh
terhadap kelancaran seluruh kegiatan dalam bisnis. Karenanya
agribisnis digambarkan sebagai satu sistem yang terdiri dari tiga
subsistem.
A. Subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi
Sarana produksi pertanian antara lain terdiri dari benih, bibit, makanan ternak, pupuk , obat pemberantas hama dan
penyakit, lembaga kredit, bahan bakar. Pelaku-pelaku kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah
perorangan, perusahaan swasta, pemerintah, koperasi. Betapa pentingnya subsistem ini mengingat perlunya
keterpaduan dari berbagai unsur itu guna mewujudkan sukses agribisnis.

B. Subsistem Usaha Tani


Usaha tani menghasilkan produk pertanian berupa bahan pangan, hasil perkebunan, buah-buahan, bunga dan
tanaman hias, hasil ternak, hewan dan ikan. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini adalah produsen yang terdiri dari
petani, peternak, pengusaha tambak, pengusaha tanaman hias dll.

C. SubsistemPengolahan dan Pemasaran (Tata niaga)


Dalam subsistem ini terdapat rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan produk usaha tani, pengolahan,
penyimpanan dan distribusi. Sebagian dari produk yang dihasilkan dari usaha tani didistribusikan langsung ke
konsumen didalam atau di luar negeri. Sebagian lainnya mengalami proses pengolahan lebih dahulu kemudian
didistribusikan ke konsumen. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini ialah pengumpul produk, pengolah, pedagang,
penyalur ke konsumen, pengalengan dll. Agroindustri yang mengolah produk usaha tani disebut agroindustri hilir.
Peranannya amat penting bila ditempatkan di pedesaan karena dapat mencipakan lapangan kerja.
PENGERTIAN AGRIBISNIS PERTANIAN

Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di
sektor hulu maupun di hilir sektor pangan (food supply chain). Dengan kata lain, Agribisnis adalah cara
pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Agribisnis mempelajari strategi memperoleh
keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses
pengolahan, hingga tahap pemasaran. Dalam konteks manajemen agribisnis, setiap elemen dalam
produksi dan distribusi pertanian adalah sebagai aktivitas agribisnis. Istilah "agribisnis
atau agribusiness (Inggris), yang merupakan gabungandari agriculture (pertanian)
dan business (bisnis). Dalam bahasa Indonesia dikenal pula Agrobisnis. Objek agribisnis dapat
berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya.
Kegiatan budidaya merupakan inti (core) agribisnis, meskipun suatu perusahaan agribisnis tidak
harus melakukan sendiri kegiatan ini. Apabila produk budidaya (hasil panen) dimanfaatkan oleh
pengelola sendiri, kegiatan ini disebut pertanian subsisten, dan merupakan kegiatan agribisnis paling
primitif. Pemanfaatan sendiri dapat berarti juga menjual atau menukar untuk memenuhi keperluan
sehari-hari. Dalam perkembangan masa kini agribisnis tidak hanya mencakup kepada industri makanan
saja karena pemanfaatan produk pertanian telah berkaitan erat dengan farmasi, teknologi bahan, dan
penyediaan energi. FAO memiliki bagian yang beroperasi penuh pada pengembangan agribisnis yang
bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan industri pangan di negara berkembang.
KONSEP AGRIBISNIS

Sistem agribisnis merupakan totalitas atau kesatuan kinerja agribisnis yang terdiri dari subsistem agribisnis
hulu yang berupa kegiatan ekonomi input produksi, informasi, dan teknologi; subsistem usahatani, yaitu
kegiatan produksi pertanian primer tanaman dan hewan; subsistem agribisnis pengolahan (manufaktur),
subsistem pemasaran; dan subsistem penunjang, yaitu dukungan sarana dan prasarana serta lingkungan yanng
kondusif bagi pengembangan agribisnis.

Dalam agribisnis terdapat dua konsep pokok. Pertama, agribisnis merupakan konsep
dari suatu sistem yang integratif dan terdiri dari beberapa sub-sistem, yaitu: (1) sub-
sistem pengadaan sarana produksi (agroindustri hulu), (2) sub-sistem produksi
usahatani, (3) subsistem pengolahan dan industri hasil pertanian (agroindustri hilir),
(4) sub-sistem pemasaran dan perdagangan, dan (5) sub-sistem kelembagaaan
penunjang (Davis and Golberg, 1957; Downey and Erickson, 1987); Saragih (1999)
(lihat Diagram 1). Sub-sistem kedua dan sebagian dari sub-sistem pertama dan ketiga
merupakan on-farm agribusiness, sedangkan sub-sistem lainnya merupakan off-farm
agribusiness.

Anda mungkin juga menyukai