Anda di halaman 1dari 84

Pendahuluan

Perkembangan Pembangunan di
segala bidang

Peluang Kerja 

Jumlah Pekerja 
SISTEM KERJA

Faktor manusia Penyerasian Teknologi

PRODUK
&
PRODUKTIVITAS dan EFISIENSI
PENYAKIT AKIBAT KERJA
MENURUT PENYEBAB (Swedia
1983)

Ergonomi(58%)
Kimia(21%)
bising(15%)
biologi(3^)
psikososial(2%)
Lain-lain
PENGERTIAN

WHAT ? - ERGONOMI

• ASAL KATA DARI BAHASA YUNANI:


Ergon = kerja
Nomos = norma/hukum

• Ergonomi = aturan/tatacara dalam bekerja


(secara harfiah)
PENGERTIAN
Ergonomi merupakan
suatu ilmu terapan (applied science) yang
merupakan interaksi dari berbagai disiplin
ilmu, a.l: Biologi, Anatomi, Fisiologi dan
Psikologi Manusia dengan Teknologi
serta Lingkungannya dalam rangka
penyesuaian satu sama lain
sehingga tercipta efisiensi dan peningkatan
kinerja secara optimal (Tresnaningsih)
BIOLOGICAL SCIENCES : ANATOMI, FAAL

ENGINEERING & PHYSICAL SCIENCES : MEKANIK,


MATHEMATIK, FISIKA

SOCIAL & BEHAVIOUR SCIENCES : SOSIOLOGI,


PSIKOLOGI
ERGONOMI

ilmu,seni & penerapan tegnologi


menyesuaikan(serasi/selaras)
Pekerjaan (alat, Pekerjaan manusia
cara,proses dan (kemampuan&
lingkungan kerja) keterbatasan fisik-
mental)
Pekerja sehat, selamat, nyaman,
efisiensi dan kepuasan kerja

Kerja optimal atau meningkat


tanpa pengaruh buruk dari pekerjaan terhadap pekerja

Produktivitas dan kualitas hidup pekerja

(Tresnaningsih, Erna)
FISIOLOGI/FAAL KERJA

BIOMEKANIKA PSIKOLOGI

ERGONOMI KESEHATAN
ANTROPOLOGI
LINGKUNGAN KERJA

TEGNOLOGI KERJA MANAJEMEN INDUSTRI


DISAIN INDUSTRI TEGNOLOGI INFORMASI
PERANCANAAN KERJA
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi
yang secara lengkap dikelompokkan oleh
Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979)
sebagai berikut:

1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang


meneliti energi manusia yang dikeluarkan dalam
suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini
adalah untuk perancangan sistem kerja yang
dapat meminimasi konsumsi energi yang
dikeluarkan saat bekerja.

2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang


berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh
manusia untuk digunakan dalam perancangan
peralatan dan fasilitas sehingga sesuai dengan
pemakainya.
What is Anthropometry?
Measurement of people
o Match size and strength with work
environment and tools
3. Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang
berhubungan dengan mekanisme tubuh dalam
melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot
manusia dalam bekerja dan sebagainya

4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat


kaitannya dengan masalah penginderaan manusia, baik
indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.

5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang


berkaitan dengan efek psikologis dan suatu pekerjaan
terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain
sebagainya.
WHO ?-ERGONOMI

• Masyarakat umum : perempuan/ laki-


laki, anak-anak, sampai orang tua
• Masyarakat pekerja : formal/informal
• Olahragawan
• Ibu/ bapak di rumah
WHY ? ERGONOMI
• Pengalaman menunjukkan bahwa setiap
aktivitas manusia baik sehari-hari maupun
dipekerjaan, bila dilakukan dengan tidak
ergonomis dapat berakibat tidak sehat/sakit,
tidak nyaman, celaka, ↓kinerja, ↓produktivitas,
biaya tinggi
• Bila ergonomi diterapkan sejak awal suatu
sistem kerja : simple, logis, murah
Variasi Kesehatan akibat kerja
Prakerja Masa kerja Purna kerja

a
sehat sehat sehat

b
sehat sehat sakit sakit

c
sehat sehat meninggal

d
sehat sehat sehat sakit

Mana yang terbaik ?


WHAT FOR ? -ERGONOMI
Ergonomi

↑Kesejahteraan fisik dan mental

mengurangi kelelahan dan kesalahan operator,


me↓beban kerja fisik dan mental, mencegah cedera
dan gangguan otot rangka

↑Kinerja, kepuasaan dan


produktivitas kerja
WHICH Activities ? 
: FAKTOR RISIKO ERGONOMI

POSTUR
REPETITIF
JANGGAL FORCE
MOVEMENT

FAKTOR
STATIS RISIKO FIBRASI
ERGONOMI

TEMPERATUR
PSIKOSOSIAL
DINGIN
KONTAK STRES
8 Faktor risiko ergonomi akan menimbulkan
keluhan MSDS tergantung (FIDI) :
1.Frekuensi
2.Intensitas
3.Durasi
4.Individu
1. 1.POSTUR JANGGAL

• Postur janggal adalah sikap kerja yang


menyebabkan posisi bagian-bagian tubuh
bergerak menjauhi posisi alami
2.Aktivitas Berulang (Repetitif
Movement)

• Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang


dilakukan secara terus menerus. Jika
gerakan sering diulang (misalnya setiap
beberapa detik) dan untuk waktu yang
lama seperti 8 jam kerja maka kelelahan
dan ketegangan tendon otot dapat
menumpuk
Aktivitas berulang merupakan kerja otot
dinamis:
• Frekuensi pernafasan meningkat
• Denyut jantung dan tekanan darah
meningkat
• Aliran darah dan oksigen meningkat ke
otot yang aktif dan berkurang ke daerah in
aktif
3. Forceful exertions), Kekuatan Pengerahan
Tenaga termasuk gerakan mengangkat,
mendorong dan menarik.

• Pekerjaan yang membutuhkan kekuatan


pengerahan tenaga adalah akibat beban
yang lebih berat dibandingkan
kemampuan otot, tendon, ligamen dan
sendi pada kondisi normal

Mendorong pasien dengan kursi roda


di ram >45 derjat
4.Statis
Mempertahankan postur yang sama seperti tungkai
kaki / tangan dan persendian dalam posisi tidak
bergerak atau bertahan dalam posisi yang tetap
untuk jangka waktu yang cukup lama dapat
menyebabkan terjadinya pengumpulan darah dan
kelelahan otot
Kerja statis :
Kontraksi otot terjadi untuk waktu
yang lama, biasanya untuk
mempertahankan posisi tubuh
tertentu
Kerja statis :
-Konsumsi energi lebih tinggi
-Memerlukan waktu istirahat yang lebih
panjang
Daya tahan untuk bekerja secara statis jauh
lebih besar daripada kerja dinamis, karena
terjadinya hambatan pada aliran darah,
sehingga menghambat pertukaran oksigen
5.Fibrasi

Paparan getaran lokal terjadi ketika bagian


tertentu dari tubuh kontak dengan benda
bergetar, seperti pada saat memegang
peralatan listrik
6.Temperatur dingin

• Dalam lingkungan kerja yang dingin,


terjadi penurunan efisiensi kerja otot yang
dapat menyebabkan kerusakan pembuluh
darah dan saraf.
• Pekerja yang tangannya dingin
memerlukan mengerahkan kekuatan
tenaga yang lebih sehingga akan
mempengaruhi otot, jaringan lunak dan
sendi
7. Psikososial

• Faktor-faktor psikososial mendefinisikan


apa yang menjadi tuntutan bagi seorang
pekerja saat mereka melakukan pekerjaan
mereka. Jika seorang pekerja dengan
segala kemampuannya tidak dapat
memenuhi tuntutan tersebut, mungkin
akan mengalami stress yang dapat
berkontribusi terhadap munculnya
gangguan muskuloskeletal.
8. Kontak stres
• Kontak yang berulang atau terus menerus
dengan objek yang keras atau objek yang
tajam seperti tepi meja, gagang alat yang
kecil dapat membuat penekanan pada
satu area tubuh (misalnya lengan bawah
atau sisi jari) ya
WHERE? Ergonomi
penerapan sehari-harisistem kerja

Laboratories

33
Where? Ergonomi
penerapan sehari-harisistem kerja

Offices and Telecommuters


34
WHERE? Ergonomi
penerapan sehari-harisistem kerja

Hospitals

35
WHERE? Ergonomi
penerapan sehari-harisistem kerja

o Housekeeping
o Dining
o Housing
o Student stores

36
HOW ? ERGONOMI

TIPS:

• Posisi/postur kerja (duduk, berdiri dll) dan


gerakan seluruh tubuh (momevent) :
kepala, bolamata, badan, lengan, tangan,
jari tangan, tungkai, kaki dan jari kaki
• Proses kerja dan arus pasien, material
• Tata letak tempat dan peralatan
HOW ? ERGONOMI

• Metodekerjamengangkat, menarik,
mendorong , menjinjing beban
• Jenis pekerjaan (membutuhkan
ketelitian, cepat, kerja menggunakan
otot)
• Lingkungan kerja (bising, getaran,
pencahayaan, zat kimia)
HOW ? ERGONOMI

• Hindarkan posisi dan pergerakan


sama dalam waktu lama
• Cegah kelelahan otot (otot besar/
kecil)
• Istirahat pendek dan sering lebih
baik dari pada sekali dan lama
Ergonomics Today
Matching the job, work tools, and workplace
to the worker.

40
Design so the small woman can
reach, and the large man can fit.
How Should You Lift?

Stoop

Squat
Semi-squat
• Persendian pada posisi netral
• Hindarkan membungkuk
• Mendekatkan pekerjaan pada tubuh
pekerja
• Hindarkan perputaran tulang belakang
• Hindarkan pergerakan dan kekuatan
mendadak
Poor Ergonomic Design

o Discomfort and fatigue


o Injuries and accidents
o Decreased efficiency
o Decreased productivity
o Errors
o Turnover
o Absenteeism
o Job avoidance
How Do I Start?

Identify problems
– Complaints of discomfort
– Symptom surveys
– Near misses
– Accidents
– Injuries
– Errors
– High turnover

45
Penilaian faktor risiko ergonomi dapat
dilakukan dilakukan dengan berbagai
metode dan instrument, diantaranya yaitu :

1.BRIEF SURVEY
2.REBA
3.RULA
4.NIOSH
5.SNOOK
Pinch grip
Finger press
Power grip
Forearm rotation
Full extension elbow
Shoulder tilt (≥45 º)
Arm behind body
Neck weight
Back, weight (≥20º)
Legs, kneel
Pengendalian Risiko
Ergonomi
1. Peraturan perundang-undangan
2. Pengendalian Teknis (Eliminasi,
subsitusi,Rekayasa teknik)
3. Pengendalian Administratif (pelatihan,
rotasi kerja)
4.Pengendalian medis (pemeriksaan
kesehatan berkala, tersedia klinik khusus
tenaga medis)
Proses selanjutnya dlm pengendalian risiko
ergonomi yaitu mengkomunikasikan semua ini
kpd semua pihak terkait

Pekerjanya langsung :
1. Memberi info yg jls ttg bahaya yg ada di tempat
kerja & bahaya posisi kerja yg tdk ergonomis
serta bahaya2 lain spt yg tlh diuraikan dlm
identifikasi bahaya

2. Memberi peringatan bahaya melalui poster/


media sejenisnya serta melalui rekaman audio
visual ttg bahaya & risiko pekerjaan

3. Memastikan pekerja memahami & menerima


strategi pengendalian risiko yg tlh di tetapkan.
Pihak manajemen :
Hal ini akan sgt b’hubungan dg pemilihan
alternative pengendalian risiko yg tentu
hrs didukung dg anggaran. Stl diputuskan
alternative pengendalian risiko mana saja
yg akan diterapkan maka dilanjutkan dg
membuat rencana pelaksanaan
pengendalian risiko, yg dimulai dari
persiapan sampai pelaksanaan.
Monitoring dan Review

• Stl rencana tindakan pengendalian risiko


dilaksanakan maka selanjutnya dilakukan
monitoring agar pelaksanaannya sesuai
dg yg semestinya.

• Pemantauan dpt dilakukan dg cara


inspeksi scr langsung o/ petugas K3
• Selanjutnya stl sekian lama pengendalian
risiko di laksanakan maka dilakukan penilaian
efektifitasnya

• Apabila t’nyata penerapan pengendalian


risiko tdk efektif maka dpt dilakukan
peninjauan ulang shg upaya penilaian risiko
ergonomi yg dilakukan mmg dpt benar2
mencegah kecelakaan kerja & menurunkan
angka kejadian penyakit akibat kerja MSDS
HUMAN FACTOR & ERGONOMIC

OPTIMIZE
HUMAN FACTOR ERGONOMIC HUMAN WELL-BEING
AND SYSTEM
PERFORMANCE
HUMAN FACTOR & ERGONOMIC

HUMAN
BEHAVIOR ERGONOMIC
FACTOR
BEHAVIOR
Behavior is interaction between Stimulus – Organism – Respons.
(Skiner, 1938)

STIMULUS ORGANISM RESPONS

HUMAN
STIMULUS BEHAVIOR
FACTOR
STIMULUS → HUMAN FACTOR
STIMULUS → HUMAN FACTOR →
RESPON
STIMULUS → HUMAN FACTOR →
RESPON

• ENVIRONMENT
SENSORY • MUSCLE
• JOBS • EYES • SKELETON
• SKIN • HEART
• EAR • LUNG
• NOSE
• TASTE
STIMULUS MOTORIK
Latihan
Latihan
no Proses POSTUR Repetitif Forcefull Statis Fibrasi Tempera Psikosos Kontak
kegiatan JANGGAL movem tur ial stres
ent

Anda mungkin juga menyukai