Kep
Recovery merupakan proses dimana seseorang
mampu untuk hidup, bekerja, belajar dan
berpartisipasi secara penuh dalam komunitasnya.
Recovery berimplikasi terhadap penurunan atau
pengurangan gejala secara keseluruhan (Ware et al,
2008 dalam Stuart 2013).
1
Dorothy Johnson Behavioral system Membantu pasien kembali pada keadaan
seimbang ketika mengalami stess melalui
pengurangan atau menghilangkan sumber
stress dan mendukung proses adaptif (Johnson,
1980)
2
Imogene King Goal attainment Membangun hubungan interpersonal dan
membantu pasien untuk mencapai tujuan nya
berdasakan peran nya dalam konteks sosial
(King, 1981)
4
Betty Neuman System Model Membangun hubungan perawat-pasien untuk
membantu menghadapi respon stres (1982)
5
Dorothes Orem Self-Care Deficit Mengatasi defisit perawatan diri dan
mendorong pasien untuk terlibat secara aktif
pada perawatan diri mereka (Orem, 2001)
6
Hildegard Peplau Interpersonal Relations Menggunakan hubungan interpersonal sebagai
alat terapeutik untuk menyembuhkan dan
mengurangi kecemasan (Peplau, 1992)
7
Jean Watson Transpersonal Caring Caring merupakan prosedur dan tugas penting;
membangun hubungan perawat-pasien
sehingga menghasilkan Therapeutic Outcome
Pemberian terapi adalah berbagai pendekatan
penenganan klien gangguan jiwa yang bervariasi,
yang bertujuan untuk mengubah perilaku klien
dengan gangguan jiwa dengan perilaku mal
adaptifnya menjadi perilaku yang adaptif. Perawat
sebagai terapis mendasarkan potensi yang dimiliki
pasien sebagai titik tolak terapi atau penyembuhan
dengan memberikan berbagai macam terapi
Generalis maupun Spesialis.
Efektivitas terapi komplementer dan alternatif (CAM)
telah banyak dibuktikan oleh klinisi yang merujuk
klien ke praktisi CAM baik sebagai terapi tunggal
ataupu terapi tambahan dalam terapi konvensional.
Terapi CAM dapat memberi dampak penting dalam
praktik keperawatan kesehatan jiwa. Terapi alternatif
telah banyak dirasakan bermanfaat, aman, hemat
biaya, dan mudah dilaksanakan di tatanan kesehtan
jiwa. Terapi alternatif komplementer (CAM) dapat
dilakukan oleh perawat (Stuart, 2013).
Pemberian Obat
Edukasi Pengobatan
b. Terapi Kejang Listrik (Elektroconvulsive
Therapis)
Terapi Kejang listrik adalah pengobatan dengan
pemberian kejang yang cukup berat melalui alat
yang diindukdi pada klien yang yang dibius
dengan memeberikan arus listrik melalui
elektroda yang dipasang pada klien (Manked et
al,2010).
Indikasi utama ECT adalah depresi berat (Weiner
dan Falcone,2011). Beberapa ahli menganggap
terapi ini digunakan sebagai standar emas untuk
mengatasi kodisi depresi yang bertahan (Nahas
dan Anderson,2011). Tingkat respon terhadap ECT
80% atau lebih untuk sebagian besar klien lebih
baik daripada tingkat respon terhadap obat
antidepresan, sehingga terapi dianggap sebai
antidepresan yang paling efektif (Keltner dan
Boschini,2009).
Peran kesehatan jiwa memiliki peran penting
dalam melakukan ECT. Peran ini meliputi tindakan
keperawatan mandiri dan kolaborasi. Dukungan
Emosi dan Pendidikan. Asuhan keperawatan
diberikan kepada klien dan keluarga setelah dijelaskan
bahwa ECT merupakan pilihan program tritmen.
Peran paling penting perawat adalah memberikan
kesempatan bagi klien untuk untuk mengespresikan
perasaan, termasuk masalah yang terkait dengan
mitos atau yang berkaitan dengan ECT. Perawat dapat
mengajarkan klien dan keluarga, mempertimbangkan
ansietas, kesiapan untuk belajar, dan kemampuan
untuk memahami penjelasan yang diberikan
Perawat harus mengintegrasikan teori berbasis keluarga dengan
ilmu tindakan pada keluarga dalam program klinis, memberikan
dan mempromosikan tindakan pada keluarga berbasis-bukti,
dan advokasi untuk keluarga dan penggantian pihak ketiga
untuk tindakan pada keluarga.
Advokasi Keluarga merupakan model bekerja dengan
orang tua dan anggota keluarga untuk membantu mereka
bertindak sebagai advokat dengan dan atas nama
anggotakeluarga yang memiliki ketidakmampuan
Praktik yang berorientasi pada keluarga mengacu pada
tindakan tertentu pada keluarga dan kerangka konseptual
yang lebih luas untuk tindakan yang mencakup asuhan
keperawatan yang berpusat pada keluarga.
Ilmu tindaka keluarga merupakan area keilmuan yang
didefinisikan dengan penelitian dalam mengubah perilaku
keluarga.
d. Iktisas Terapi Kelompok
Kelompok menawarkan berbagai hubungan antara
anggota karena setiap anggota kelompok akan
berinteraksi satu sama lain dengan pemimpin
kelompok. Anggota kelompok berasal dari
berbagai latar belakang dan masing-masing
memiliki kesempatan untuk belajar dari orang lain
diluar lingkaran sosialnya.mereka dihadapkan
dengan rasa iri hati, daya tarik, daya saing, dan
banyak emosi lainnya dan perasaan yang
diungkapkan oleh orang lain (Yalom,2005).
Peran Perawat
Perawat sebagai pemimpin kelompok harus dapat
mengkordinir dan mempelajari kelompok dan
berpartisipasi di dalamnya pada waktu
bersamaan. Pemimpin harus selalu memantau
kelompok dan bila diperlukan, membantu
kelompok mencapai tujuannya.
Kualitas pemimpin perawat yang efektif
merupakan kualitas yang sama pentingnya dalam
hubungan terapiutik, secara khusus kemampuan
perawat meliputi sikap responsive dan aktif
berimpati, ketulusan, dan kemampuan
konfrontasi.
e. Terapi Spesialis
- Guided Imagery
- Music Intervention
- Humor
- BT
- CBT
- ACT
- AT
- FPE